Perasaan Faza

Pagi harinya, Erhan dan Kemal yang tertidur kursi tunggupun mulai tebangun. Sedangkan Rayyan tertidur di Kamar bersama mommy dan Zoya. Dan Ezra entah dimana dia sekarang, pria robot itu sudah menghilang saat mereka semua terbangun.

Erhan Lalu membangunkan Rayyan, agar bersiap ke kantor. Bagaimanapun salah satu dari mereka harus datang ke perusahaan, jangan sampai perusahaan kolaps karena kecelakaan Murad.

Rayyan mengerti akan hal itu, mereka sudah membicarakan nya semalam. Untuk saat ini perusahaan akan di bawah kendali Rayyan dan Erhan, Sedangkan Ezra akan membantu Rayyan untuk sementara, selama Murad masih belum sadar. Erhan akan kembali ke perusahaan setelah keadaan Murad stabil. Dia akan di bantu Kemal tentunya. Mereka berempat akan bahu membahu untuk menjaga perusahaan selama Murad masih koma.

Ezra sudah datang dengan pakaian rapi dan beberapa paper bag di tangannya. Kemal yang melihat anaknya sangat cekatan itu merasa sangat bangga. Dia menepuk bahu anaknya seraya berkata.

"Kamu hebat nak, kamu bisa diandalkan. "

Mendengar pujian dari sang papa pagi-pagi begini menerbitkan seutas senyum tipis di bibir Ezra.

Ezra lalu membagikan makanan kepada semua orang termasuk Nisa dan Zoya yang juga sudah bangun dan membersihkan tubuh mereka.

"Makanlah, Zoya. " kata Ezra saat memberikan makanan itu kepada Zoya.

Ezra memandangi wajah Zoya dengan lekat, wajah yang biasa terlihat ceria itu kini berubah sendu. Ia lalu mengacak kerudung yang dipakai Zoya, lalu meninggalkannya.

"Bagaimana keadaan Murad mas, apa ada perkembangan? " tanya Nisa yang ingin sekali melihat dan menemani anaknya itu, namun belum diijinkan dokter sebelum duabelas jam, karena harus di observasi dulu.

Erhan menggeleng. "Belum ada kabar apapun dari perawat yang menjaganya di dalam. " ujar Erhan.

Ezra dan Rayyan akan bersiap ke kantor. Mereka berpamitan kepada kedua orang tuanya sebelum berangkat.

"Hati-hati, nak. " pesan Nisa sebelum mereka berangkat, ia sepertinya trauma atas apa yang di alami anak pertamanya.

"Kalian berangkatlah dulu, nanti aku akan menyusul. " Ucap Kemal kepada Rayyan dan Ezra.

Pukul sepuluh dokter Ahmed masuk ke dalam ruang ICU, untuk memeriksa keadaan Murad. Dia menggelengkan kepalanya, karena tidak ada pergerakan apapun dari Murad. Dia lalu keluar ruangan untuk memberitahukan keadaan tuan muda itu.

"Bagaimana dokter. " tanya Nisa tak sabaran.

"Kondisi tuan Murad sudah stabil nyonya, tapi maaf beliau masih belum sadar. Jadi kami menyatakan kalau tuan muda mengalami koma. Kami akan memindahkan beliau ke ruangan rawat. VVIP yang sudah dipesan tuan Ezra semalam. " ujar dokter Ahmed.

"Terus ajak Tuan muda berkomunikasi mungkin dengan begitu tuan muda bisa merespon kalian. Karena walau sedang koma, tapi dia bisa mendengar semua yang kalian katakan. " lanjut dokter Ahmed.

Nisa terhuyung kebelakang mendengar keadaan anaknya yang belum sadar, untung saja Erhan yang berada di belakangnya langsung sigap menangkap tubuh istrinya itu.

Begitu juga dengan Alima yang baru datang bersama dengan Faza putri nya. Ia langsung berjalan mendekati sahabatnya itu, untuk menenangkannya. Tapi tidak dengan Faza, gadis berusia sembilan belas tahun itu tidak bisa menggerakkan kakinya mendengar kabar tentang Murad, pria yang di cintainya dalam diam.

Setelah beberapa lama, dia terdiam dalam kebisuan akhirnya, Faza menghampiri mama dan mommy Nisa yang terus bersedih dari tadi. Tidak ada senyum yang di tunjukkan mommy Nisa seperti biasa. Faza memaklumi hal itu, karena pasti mommy Nisa sangat bersedih dengan keadaan Murad.

Terdengar suara brangkar di dorong keluar dari ruang ICU bersama beberapa alat penunjang kehidupan Murad, seperti oksigen dan alat deteksi jantung. Faza melihat sosok pria yang di cintainya itu terbaring lemah tak berdaya di atas brangkar. Mereka semua mengikut petugas medis yang mendorong brangkar Murad menuju sebuah ruang VVIP yang di siapkan langsung oleh Ezra semalam.

Ketika ruangan terbuka mereka tercengang karena ruangan ini tidak mirip seperti ruangan rawat inap biasanya, tapi lebih seperti ruangan kamar hotel yang mewah. Ada dua tempat tidur tambahan disana selain tempat untuk Murad di rawat. Ada juga sofa lemari pendingin microwave, televisi, lemari semua lengkap.

Murad di baringkan di ranjang empuk agar dia bisa tidur dengan nyaman, yang pasti bukan brangkar rumah sakit. Semua alat terpasang di beberapa bagian tubuh Murad. membuat yang melihatnya merasa pilu. Pria tampan berkharisma yang penuh ketegasam itu harus terbaring tak berdaya di sana.

Nisa mendekati anaknya itu, setelah para tenaga medis keluar dari sana. Ia lalu mengusap puncak kepala Murad yang tidak terbalut perban.

"Bangunlah sayang, katanya semalam kamu mau tidur dengan mommy. Tapi kenapa kamu nyaman tidur sendiri seperti ini. Jangan buat mommy sedih, nak. Bangunlah.. " kata Nisa yang sudah tidak bisa menahan air matanya lagi.

Semua yang mendengar kata-kata Nisa merasa terenyuh dan ikut meneteskan air mata.

"Yang kuat, Nis. Kalau kamu sedih terus maka Murad juga akan ikut sedih. Lihatlah, dia ikut menangis mendengarmu menangis. " kata Alima yang melihat setetes air mata keluar dari sudut mata Murad.

"Benar sayang, Murad memang tidak sadar. Tapi dia mendengar apapun yang kita katakan. Jadi jangan membuatnya bersedih. " Erhan ikut menenangkan istrinya itu.

Zoya dan Faza hanya memperhatikan para orang tua itu, mereka juga bersedih melihat keadaan Murad, tapi ditangisi pun percuma, Murad tetap terdiam dalam mimpinya. Faza lalu menuju lemari dan meletakkan beberapa pakaian yang dia bawa dari mansion ke dalam lemari.

"Mom, aku pulang dulu ya. Aku mau ke butik sebentar, nanti aku kesini lagi. " pamit Zoya kepada mommynya yang sudah terlihat tenang.

"Iya, pergilah nak. Hati-hati kalau bawa mobil. "

"Baik mom, nanti mommy mau aku bawakan apa?"

"Nggak usah, asal kau selamat pulang dan pergi mommy sudah senang, nak. " kata Nisa yang masih ada rasa trauma di hatinya.

"Baiklah kalau begitu. " Zoya lalu mencium tangan mommy, daddy dan tante Alima. dan melambaikan tangan pada Faza.

"Dah Faza..."

"Dah... kak Zoya. "

Zoya keluar dari ruangan rawat kakaknya itu, dan menuju parkiran mobil. Dia akan membawa mobil Rayyan kali ini, karena Rayyan berangkat bersama Ezra.

Di parkiran, sebuah suara berat seorang pria menyapanya.

"Selamat pagi, nona. " sapa pria itu.

Zoya menoleh ke asal suara, dilihatnya pria itu tengah tersenyum kepadanya.

"Pagi, dokter.. Anda baru datang? " Zoya membalas sapaan dokter itu.

"Evan... panggil aku Evan. " kata Evan sambil menyerahkan kartu namanya.

Zoya membaca kartu nama yang diberikan Evan

"dr. Evander Yoseph. Spesialis ortopedi? " lirihnya membaca kartu nama itu.

Zoya lalu membuka tasnya dan memberikan kartu namanya juga.

"Aku Zoya. "

Mereka saling memperkenalkan diri.

"Anda mau kemana nona? " tanya dokter Evan

"Aku mau pulang dulu karena aku harus mengecek butik. "

"Oh, baiklah. Kalau begitu. "

Zoya langsung masuk ke dalam mobil lalu menjalankannya keluar dari area rumah sakit.

"Zoya Allura Khan. Seorang designer. Menarik. " gumam dokter Evan dengan senyum manis tersungging di bibirnya.

Di ruangan Murad. Erhan dan Kemal akan ke perusahaan sebentar, dia harus bisa meredam kabar yang beredar tentang kecelakaan yang di Alami Murad.

"Sayang, aku pergi ke kantor dulu bersama Kemal. Alima akan disini menemanimu bersama Faza. "

Nisa hanya mengangguk.

Erhan dan Kemal pun berangkat setelah Kemal berpamitan pada istri dan anaknya.

Tak Lama Nisa memejamkan mata, untuk mengistirahatkan matanya, karena semalam ia tidak bisa tidur. Dia tidur meringkuk di atas sofa. Alima yang melihat sahabatnya itu hanya menggeleng kasihan.

"Faza, kamu jaga mommymu ya. Mama mau keluar sebentar membeli beberapa makanan dan minuman dibawah.

" Baik ma. '

Setelah kepergian Alima, Faza mendekati ranjang Murad. Dia duduk di kursi yang ada di sebelah Murad. Faza lalu memberanikan diri memegang tangan lemah Murad.

"Kak... aku Faza... adik kecilmu datang menengokmu. Bangunlah kak, Aku akan menunggu kakak sampai bangun. Aku nggak akan masuk kuliah kalau kakak nggak bangun. Kakak nggak mau kan kalau aku jadi anak bodoh. " Faza terus berceloteh di samping ranjang Murad sambil terus memegangi tangan Murad dengan kedua tangannya.

"Tangan ini, biasanya menggenggam tanganku erat kalau kita sedang menyeberang jalan. " Faza terkekeh sendiri mendengar ocehannya. "Tapi lihatlah sekarang, tangan ini sangat lemah tidak bisa menggenggam tanganku lagi. Aku yang akan menggenggam tangan kakak sekarang, lihatlah. " Faza menggenggam erat tangan Murad lalu mengecupn dan menempelkannya di pipi Faza

Desiran aneh dirasakan Faza saat mengecup tangan Murad. Begitu pula dengan Murad, di alam bawah sadarnya dia mendengar semua ucapan Faza, dia bahkan tersenyum disana. Dan terasa juga desiran aneh menjalar di tubuhnya saat Faza mengecup tangannya.

"Maaf kak, aku hanya belajar untuk menjadi istri yang baik. Yang mencium tangan suaminya. " Faza terkekeh geli mendengar kata-katanya sendiri.

"Kakak tau, aku sebenarnya sangat cemburu saat kakak jadian sama Diandra. Hatiku sakit, kak. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, karena kamu cuma menganggap ku adik kecilmu. Kamu tidak pernah memandangku sebagai seorang wanita kak. Aku sangat sedih akan hal itu. Dan aku hanya bisa mencintaimu dalam diam, karena kakak akan menikah dengannya bulan depan. Mungkin aku akan mengubur perasaanku ini dalam-dalam untukmu. "

Faza terus berceloteh tanpa menyadari kalau Nisa mendengar semua yang Faza katakan pada Murad, Nisa tidak benar-benar tidur, dia hanya memejamkan mata untuk mengistirahatkan mata nya yang lelah, tapi siapa sangka kepura-puraan nya malah bisa mendengar ungkapan hati Faza kepada Murad.

Begitu juga dengan Alima, Alima yang akan masuk ke dalam lift, kembali berbalik ke ruangan rawat murad karena dia tidak membawa ponsel. Tapi siapa sangka, dia akan mendengarkan semua ocehan Faza tentang perasaannya pada Murad.

Nisa yang melihat Alima juga mendengar semuanya, memberi isyarat agar Alima tetap diam.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Warningsih Ningsih

Warningsih Ningsih

sepertinya dibab selanjutnya akan ada airmata terus 🥹🥹🥹

2024-07-17

0

Nur Faris

Nur Faris

nyesek,...😭😭😭

2024-05-02

2

mascrut

mascrut

selalu setia karya kak ersa😁

2024-04-16

1

lihat semua
Episodes
1 Perselingkuhan
2 Tragedi
3 Koma
4 Perasaan Faza
5 Harapan Nisa
6 Kelakuan Faza
7 Sadar
8 Rencana Murad
9 Restu Yang Di Dapat
10 Kebingungan Semua Orang
11 Yang Sebenarnya
12 Kriteria Wanita Idaman
13 Kriteria Wanita Idaman ( 2 )
14 Perubahan Murad
15 Ungkapan Hati
16 Sebuah Janji
17 Menagih Janji Masa Lalu
18 Rencana Pernikahan
19 Hanya Pria Asing
20 Makan Siang
21 Kedatangan Grandma
22 Hari Pernikahan
23 Hari Pertama Sebagai Istri.
24 Gadis Jutek
25 Bonus Visual
26 Kejujuran Zoya
27 Perintah Murad
28 Nasehat Seorang Kakak
29 Memancing
30 Arion Menyapa
31 Periksa
32 Sesuatu Yang Berbeda
33 Istri Terbaik
34 Akhirnya
35 Dejavu
36 Tak Sengaja Bertemu
37 Perdebatan Rayyan dan Ezra
38 Makan Malam
39 Perasaan Ezra
40 Semangkok Berdua
41 Kencan
42 Kencan Yang Gagal
43 Ungkapan Perasaan (Ezra)
44 Keputusan Zoya
45 Boneka Balas Dendam
46 Monica???
47 Restu Dari Dua Saudara
48 Terapi Pertama
49 Wanita Cantik Pilihan Rayyan
50 Kesepakatan Aneh
51 Makan Malam (Ezra & Zoya)
52 Ketahuan
53 Kekhawatiran Orang tua
54 Rencana Perjodohan.
55 Cinta Dalam Diam
56 Pertemuan Dua Keluarga.
57 Ketahuan (2)
58 Ketahuan (3)
59 Kabar Mengejutkan.
60 Sah
61 Flashback
62 Kemarahan Ibu Negara
63 Mesum dan Memalukan
64 MP (Ezra & Zoya)
65 Pagi Tanpa Zoya
66 Serangan Jantung
67 Kedatangan Dokter Evan
68 Cerita Evan
69 Permintaan Seorang Ayah.
70 Pernikahan Dadakan
71 Penjelasan
72 Penjelasan (2)
73 Kebahagiaan Faza
74 Kekesalan Rayyan.
75 Perasaan Rayyan Sebenarnya
76 Pelajaran Dari Mertua
77 Memasak
78 Coba Menerima Hubungan Baru
79 Menerima
80 Melupakan Kesepakatan
81 Murad
82 Jebakan
83 I'm Yours
84 Kekhawatiran Ezra
85 Sosok Yang Kejam
86 Kedatangan Mommy
87 Hukuman
88 Sandaran
89 Mission Succes
90 Rencana
91 Rencana (2)
92 Keanehan Faza
93 Membenci Ezra
94 Promosi Novel
95 Drama Makan Malam
96 Triplet
97 Kebahagiaan Semua Orang
98 Wanita Asing Itu?
99 Wanita itu Monica
100 Keputusan Erhan
101 Obrolan Orang Tua
102 Cinta Monica
103 Tak Terduga
104 Penasaran (Monica)
105 Penyelamatan Abe
106 Di Luar Kendali
107 Hukuman Menyenangkan
108 Pukulan Telak
109 Penangkapan Shofie
110 Serah Terima Jabatan
111 Kecelakaan
112 Kabar Bahagia Dan Kepanikan
113 Tak Sebanding
114 Kegalauan Hati Zahra
115 Permohonan Erhan
116 Satu Bayi
117 Promise
118 Ngidam Bakso
119 Harapan Semua Orang
120 Kantor Rayyan
121 Rencana Resepsi
122 Permintaan Mommy Kepada Zahra
123 Persiapan Pernikahan
124 Periksa Kehamilan
125 The Wedding
126 The Wedding (2)
127 Kedatangan Evan
128 Mengintip Kamar Pengantin
129 Operasi
130 Kebahagiaan Yang Sempurna
131 Penerus Yang Terpilih
132 Ryan, Ryder Dan Rania
133 Mengingatkan Faza
134 Hadiah Pernikahan Papa Dan Mama
135 Kontraksi Zoya
136 Baby R
137 Rafasya Zayyan Akbar
138 #Zahray Tes Kesuburan
139 #Zahray Rencana Bulan Madu
140 #Zahray Kabar Bahagia
141 #Zahray Setiap Anak Itu Berharga
142 #Zahray Periksa Bersama
143 Ingatan Masa Lalu Simon
144 Kedatangan Simon
145 Kehangatan Keluarga
146 Operasi Zahra
147 Wanita Hebat
148 Keluarga Yang Sempurna (End)
149 Promosi Novel Baru
150 Pengantin Tuan EL
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Perselingkuhan
2
Tragedi
3
Koma
4
Perasaan Faza
5
Harapan Nisa
6
Kelakuan Faza
7
Sadar
8
Rencana Murad
9
Restu Yang Di Dapat
10
Kebingungan Semua Orang
11
Yang Sebenarnya
12
Kriteria Wanita Idaman
13
Kriteria Wanita Idaman ( 2 )
14
Perubahan Murad
15
Ungkapan Hati
16
Sebuah Janji
17
Menagih Janji Masa Lalu
18
Rencana Pernikahan
19
Hanya Pria Asing
20
Makan Siang
21
Kedatangan Grandma
22
Hari Pernikahan
23
Hari Pertama Sebagai Istri.
24
Gadis Jutek
25
Bonus Visual
26
Kejujuran Zoya
27
Perintah Murad
28
Nasehat Seorang Kakak
29
Memancing
30
Arion Menyapa
31
Periksa
32
Sesuatu Yang Berbeda
33
Istri Terbaik
34
Akhirnya
35
Dejavu
36
Tak Sengaja Bertemu
37
Perdebatan Rayyan dan Ezra
38
Makan Malam
39
Perasaan Ezra
40
Semangkok Berdua
41
Kencan
42
Kencan Yang Gagal
43
Ungkapan Perasaan (Ezra)
44
Keputusan Zoya
45
Boneka Balas Dendam
46
Monica???
47
Restu Dari Dua Saudara
48
Terapi Pertama
49
Wanita Cantik Pilihan Rayyan
50
Kesepakatan Aneh
51
Makan Malam (Ezra & Zoya)
52
Ketahuan
53
Kekhawatiran Orang tua
54
Rencana Perjodohan.
55
Cinta Dalam Diam
56
Pertemuan Dua Keluarga.
57
Ketahuan (2)
58
Ketahuan (3)
59
Kabar Mengejutkan.
60
Sah
61
Flashback
62
Kemarahan Ibu Negara
63
Mesum dan Memalukan
64
MP (Ezra & Zoya)
65
Pagi Tanpa Zoya
66
Serangan Jantung
67
Kedatangan Dokter Evan
68
Cerita Evan
69
Permintaan Seorang Ayah.
70
Pernikahan Dadakan
71
Penjelasan
72
Penjelasan (2)
73
Kebahagiaan Faza
74
Kekesalan Rayyan.
75
Perasaan Rayyan Sebenarnya
76
Pelajaran Dari Mertua
77
Memasak
78
Coba Menerima Hubungan Baru
79
Menerima
80
Melupakan Kesepakatan
81
Murad
82
Jebakan
83
I'm Yours
84
Kekhawatiran Ezra
85
Sosok Yang Kejam
86
Kedatangan Mommy
87
Hukuman
88
Sandaran
89
Mission Succes
90
Rencana
91
Rencana (2)
92
Keanehan Faza
93
Membenci Ezra
94
Promosi Novel
95
Drama Makan Malam
96
Triplet
97
Kebahagiaan Semua Orang
98
Wanita Asing Itu?
99
Wanita itu Monica
100
Keputusan Erhan
101
Obrolan Orang Tua
102
Cinta Monica
103
Tak Terduga
104
Penasaran (Monica)
105
Penyelamatan Abe
106
Di Luar Kendali
107
Hukuman Menyenangkan
108
Pukulan Telak
109
Penangkapan Shofie
110
Serah Terima Jabatan
111
Kecelakaan
112
Kabar Bahagia Dan Kepanikan
113
Tak Sebanding
114
Kegalauan Hati Zahra
115
Permohonan Erhan
116
Satu Bayi
117
Promise
118
Ngidam Bakso
119
Harapan Semua Orang
120
Kantor Rayyan
121
Rencana Resepsi
122
Permintaan Mommy Kepada Zahra
123
Persiapan Pernikahan
124
Periksa Kehamilan
125
The Wedding
126
The Wedding (2)
127
Kedatangan Evan
128
Mengintip Kamar Pengantin
129
Operasi
130
Kebahagiaan Yang Sempurna
131
Penerus Yang Terpilih
132
Ryan, Ryder Dan Rania
133
Mengingatkan Faza
134
Hadiah Pernikahan Papa Dan Mama
135
Kontraksi Zoya
136
Baby R
137
Rafasya Zayyan Akbar
138
#Zahray Tes Kesuburan
139
#Zahray Rencana Bulan Madu
140
#Zahray Kabar Bahagia
141
#Zahray Setiap Anak Itu Berharga
142
#Zahray Periksa Bersama
143
Ingatan Masa Lalu Simon
144
Kedatangan Simon
145
Kehangatan Keluarga
146
Operasi Zahra
147
Wanita Hebat
148
Keluarga Yang Sempurna (End)
149
Promosi Novel Baru
150
Pengantin Tuan EL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!