Status dan Masalah - Part 2

Jika Vincent bisa mengutarakan pemikirannya saat ini, jujur saja dia tidak merasa nyaman. Pria di depannya melihatnya dengan mata hampir melotot dari ujung kepala sampai ujung kaki, memperhatikan setiap gerakan dan sikap yang di buatnya Vincent tentang membawa dirinya sendiri.

Pria yang membuat Vincent tidak nyaman adalah Edgar Ronchenie, Kepala rumah tangga bangsawan Ronchenie dan juga ayah dari Lisa. Di samping pria tersebut adalah seorang wanita cantik yang bisa di salah artikan sebagai kakak perempuan Lisa. Wanita itu bernama Rowena Ronchenie, ibu dari Lisa.

Entah apa yang Lisa rencanakan hingga dia berakhir seperti objek untuk di nilai keduanya. Vincent mencoba mengabaikan tatapan keduanya dan bersikap seperti biasa, meskipun masih tidak nyaman dengan hal tersebut. Kemudian Vincent mengingat kembali bagaimana dia bisa sampai pada situasi ini, berawal dari Lisa yang memintanya untuk datang ke manor keluarganya dengan rencana untuk memperkenalkan Vincent pada kedua orang tuanya. Namun entah mengapa, situasinya menjadi canggung saat ini.

'Aku merasa seperti sedang bertemu calon mertua yang protektif untuk meminta izin untuk menikahi anaknya.' Vincent mau tidak mau berpikir seperti itu saat dia sedang berada dalam situasi ini.

Tetapi setelah di pikirkan kembali, mengingat percakapan yang mereka lakukan sebelum datang ke sini tentang bagaimana Alisia kabur dari rumah karena tidak ingin di jodohkan dengan pria asing yang tidak di kenalnya, kemudian menjadi petualangan dengan Lisa sebagai nama samaran dan bergabung dengan Jade Tribe setahun yang lalu. Orang tuanya pasti berpikir bahwa purti mereka tercinta akan pergi lagi bersama Vincent dan menyebabkan situasi ini.

"Jadi Alisia, inilah pria yang kamu pilih?" Tanya ayahnya saat mereka semua duduk di ruang tamu manor Ronchenie. Mereka duduk bersebrangan di mana suami istri tersebut duduk di hadapan Vincent dengan Lisa yang duduk di sampingnya.

"Ya, ayahanda." Lisa mengangguk sambil menggandeng lengan Vincent.

'Tunggu, tunggu sebentar! Apa yang dia maksud dengan pria yang telah kamu pilih? Lisa, apa yang kamu rencanakan?!' Kepala Vincent dilanda kepanikan saat dia memproses percakapan tersebut, berusaha tidak meretakkan fasad tenang yang dia pakai.

"Dan dia adalah?" Tanya ayah Lisa sambil melirik Vincent.

"Namanya Vincent D Carlo, seorang Baron yang baru diangkat atas prestasinya menyelamatkan Kota Benteng Angelbarrow dari serangan picik pasukan kekaisaran." Jawab Lisa, hilang sudah nada ceria yang selalu dia pakai dan Lisa lebih tenang dan elegan, jujur saja itu sesuatu yang membuatnya terlihat anggun, bukan berarti Vincent tidak menyukai sisi cerianya.

"Jadi itu adalah kamu? Pahlawan yang dirumorkan dari berbagai kalangan masyarakat?" Tanya sang ayah sambil melihat kembali ke arah Vincent.

"Ya, aku adalah Vincent D Carlo. Mengenai rumor yang anda sebutkan, sayangnya aku tidak tahu apa yang mereka katakan tentang saya di luar sana. Namun untuk mempertahankan Kota Benteng Angelbarrow, aku memang berada di sana untuk mempertahankan kota." Jawab Vincent.

Sang ayah mengangguk setelah beberapa saat memperhatikan sosok Vincent.

"Topi, mantel sederhana namun terlihat cukup mewah dengan pakaian bergaya unik yang tidak seperti bangsawan kebanyakan tetapi jelas bukan penampilan rakyat jelata." Kata sang ayah yang menilai penampilan Vincent. "Ya, kamu cocok dengan deskripsi yang di sebutkan menurut informasi yang aku dapat."

'Dia telah menyelidikiku sebelumnya? Tandai aku terkesan.' Pikir Vincent.

"Maukah kamu ikut denganku ke halaman belakang, kurasa pertandingan persahabatan perlu dilakukan untuk saling mengenal di antara sesama pria. Tidakkah kamu setuju, anak muda?" Kata sang ayah yang berdiri.

"Hah?" Fasad tenang Vincent retak saat melihat ayah Lisa berdiri dan menyatakan duel padanya.

Jujur, ini bukan hal yang Vincent harapkan lagi. Ada apa dengan pola pikir aneh orang-orang di Kerajaan ini? Atau apakah ini normal di seluruh dunia ini?

"Kamu tidak keberatan menunjukkan keahlianmu bukan, anak muda? Lagi pula aku ingin mengenalmu lebih dalam lagi." Tanya ayah Lisa, Vincent yang mau tidak mau harus ikut dalam permainan ini, terutama saat dia memandang Lisa yang memberinya tatapan penuh harap dari mata 'anak anjing' yang terkenal untuk menerima tantangan ayahnya sendiri.

'Gah! Berhenti menatapku seperti itu!'

Dengan helaan nafas kalah, dan dorongan mata anak anjing Lisa. Vincent menerima tantangan dari Ayah Lisa.

"Tentu saja."

...XxXxX...

Di belakang halaman manor, Vincent berdiri di tengah sebuah lapangan kecil. Di hadapannya ada Edgar yang sekarang di lengkapi oleh baju besi dan sebuah pedang panjang. Bertanya-tanya apakah ini akan menjadi pertandingan persahabatan lagi dengan betapa seriusnya Edgar melengkapi dirinya sendiri, seolah dia akan pergi berperang.

Di sisi lapangan, Lisa dan ibunya menjadi penonton pertandingan ini bersama beberapa pelayan yang penasaran untuk melihat Tuan mereka beraksi.

Seorang kepala pelayan berdiri di antara keduanya, berperan sebagai wasit dadakan untuk duel persahabatan ini. Sang kepala pelayan melihat keduanya dan mulai menjelaskan aturan tentang duel ini.

"Baiklah, duel persahabatan antara Viscount Edgar Ronchenie melawan Baron Vincent D Carlo akan segera di mulai. Peraturan sederhana, orang yang mengambil darah pertama akan menjadi pemenang. Para pejuang di larang keras untuk melakukan hal curang dan menargetkan bagian vital sangat di larang. Apakah saya jelas?" Kepala pelayan menjelaskan aturan untuk duel dan keduanya mengangguk mengakui, kemudian keduanya berpisah dan membuat jarak sekitar sepuluh meter.

Vincent mengeluarkan Combat Knife dan Mauser C96. Senjata produksi Jerman yang memiliki bentuk klasik untuk handgun pada umumnya. Dibekali dengan kapasitas bawaan 6 buah peluru yang dapat di isi dengan kaliber 7,63×25 mm dan 9×19 mm, namun kali ini Vincent memilih untuk memasukan peluru karet 9×19 mm yang bertujuan untuk pelatihan agar tidak menyebabkan cedera serius seperti yang di sebabkan oleh peluru asli. Meskipun dapat di klarifikasi sebagai kurang berbahaya, peluru karet dapat sangat mematikan jika mengenai mata dan masih akan terasa sangat sakit jika terkena.

Edgar mengangkat alisnya saat dia melihat senjata Vincent.

"Aku pikir kamu adalah seorang battle mage, bukan assassin." Kata Edgar saat dia melihat senjata pilihan Vincent.

"Battle mage?" Tanya Vincent yang asing dengan sebutan tersebut.

"Ya Battle Mage. Seorang penyihir yang biasanya dapat menyerang dengan senjata selain sihirnya, biasanya mereka memberikan pesona pada senjata mereka dan bertindak seperti seorang pejuang dengan sihir cepat untuk mengimbangi gaya bertarungnya." Kata Edgar menjelaskan.

"Kamu akan terkejut." Balas Vincent dengan senyum percaya diri.

"Apakah begitu?" Tanya Edgar tidak terkesan.

"Baiklah, keduanya bersiap!" Kata Kepala pelayan untuk menarik perhatian keduanya.

"Duel akan di mulai dalam hitungan ketiga. Satu... Dua... Tiga! Mulai!" Kata Kepala pelayan, nadanya jelas bersemangat saat dia mengayunkan lengannya, menandakan mulainya duel.

Setelah tanda, Edgar langsung menerjang ke depan. Mengangkat pedangnya untuk melakukan ayunan kuat dengan pedangnya. Vincent di sisi lain hanya melangkah mundur dengan cepat, membidik lawannya dengan konsentrasi penuh.

"Maaf mengecewakanmu, namun sepertinya aku menang." Kata Vincent yang menyeringai sambil menarik pelatuknya.

BANG!!

Satu tembakan telah di lepaskan, meluncurkan peluru berkecepatan tinggi ke arah lawannya. Edgar yang terkejut dengan suara dan kejadian itu tidak beraksi dengan cepat saat peluru mengenai jidatnya yang tidak terlindungi, membuatnya terjungkal kebelakang akibat dampak peluru.

"Eh?"

"Eeeeeeeeeeh!"

Suara ketidakpercayaan keluar dari para penonton yang terdiri dari para pelayan bersama Lisa dan ibunya.

Edgar yang pulih dari serangan Vincent mentap belati ke arahnya, jelas tidak puas dari hasil duel yang sangat cepat. Kepala pelayan pun sepertinya masih memproses apa yang baru saja terjadi dan tidak mengumumkan pemenang duel.

"Aku menuntut pertandingan ulang!" Teriak Edgar marah, sementara kepala pelayan baru saja berhasil memproses apa yang terjadi dan mengumumkan pemenang duel.

Terpopuler

Comments

Viper

Viper

Mantap

2023-06-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!