Kesemsem Guru Bahasa Arab

Kesemsem Guru Bahasa Arab

Guru Baru

"Vita!" Teriak Bu Yasmin.

Auto kalangkabut dong, mana hijab belum dipakai lagi. Salahku juga sih duduk di atas meja dan melepas hijab yang merupakan atribut sekolah. Mau bagaimana lagi, di luar panasnya luar biasa, panasnya itu bisa menembus kepalaku yang awalnya terbungkus hijab. Andai saja Ayahku adalah pemilik sekolah ini, pasti aku akan memintanya memasang kipas angin.

"Kawus Lu, Vit! Makanya jangan buka jilbab, masih juga," ucap Lala sedikit berbisik duduk di tempatnya.

"Ah, berisik Lu!"

Vita berjalan mendekat ke arah Bu Yasmin yang merupakan guru BK di Madrasah Aliyah As-Salam. Sambil menunduk, kemarahan Bu Yasmin masih bisa Vita rasakan mendengar tarikan nafasnya yang memburu.

"Kamu lagi, kamu lagi. Saya yang kasih kamu hukuman aja capek, Vita. Apa kamu gak capek kena takzir terus?"

Vita menunduk, tatapannya fokus pada ujung sepatunya yang mulai menganga. Sepertinya kelaparan alias minta lem biru.

"Denger gak kamu, Vita!" Bentak Bu Yasmin membuat Vita memundurkan tubuhnya sedikit terkejut. Beruntung aku masih bisa jaga keseimbangan, kalo gak bisa oleng dong, kan berabe. Bukan sakitnya, tapi malunya itu loh..

"Maaf, Bu," Jawab Vita akhirnya memberanikan diri mengangkat wajah melihat tatapan menyeramkan Bu Yasmin yang berada tepat di depan wajahnya.

Bu Yasmin menggeleng-geleng, entah karena bosan ataupun capek, seperkian menit kemudian ia memerintahkanku untuk kembali duduk. Katanya, sebentar lagi akan ada guru baru yang mengisi pelajaran Bahasa Arab menggantikan pengajar sebelumya.

Bu Yasmin berdiri membelakangi para murid sambil menghapus coretan ala siswi Madrasah Aliyah As-Salam terkhususnya kelas ini di papan tulis. Dari bahasa alay anak muda hingga bahasa binatang terpampang jelas di sana. Sudah bukan rahasia lagi bahkan semua guru sudah sangat hafal bagaimana kelas ini.

Tiba-tiba saja seseorang berdiri mengetuk pintu.

"Assalammualaikum, maaf Bu saya terlambat," ucapnya sambil melangkah masuk.

"Waalaikumsalam, tidak apa-apa pak," jawab Bu Yasmin tersenyum samar kemudian memperkenalkan siapa orang itu. Rupanya dialah guru baru yang sempat Bu Yasmin bicarakan tadi. Kalau dilihat dari tampangnya sih lumayanlah ya, hidungnya mancung dan wajahnya ke arab-araban. Gak heran sih kalau di sebutnya guru bahasa Arab, emang cocok.

"Assalammualaikum, selamat pagi adik-adik, perkenalkan nama saya Dafi dan kalian bisa panggil ustadz Dafi. Seperti yang sudah Bu Yasmin katakan tadi, bahwa saya hadir sebagai pengganti guru bahasa arab yang sebelumnya."

Sorak sorai begitu ramai terdengar memenuhi ruangan kelas. Suara gaduh yang diciptakan dari mulut para wanita membuat keriuhan terjadi. Maklumlah, sekolah ini mayoritasnya kaum hawa, lihat yang mlesnong dikit lebaynya minta ampun. Ada sih beberapa guru laki-laki, tapi udah pada expired alias kolot.

"Vit, demi apa pangeran arab menjelma jadi guru di sekolah kita."

"Ah, berisik lu. Ntar dia kegeeran kalo denger, bisa-bisa kepalanya melembung gede."

Vita mengamati setiap pergerakan guru baru itu. Tatapannya tak lepas sedikitpun dari pandangannya. Ia merasa terpesona dengan kewibawaan ustadz Dafi yang tengah menjelaskan materi pelajarannya. Sorot matanya, lengkungan senyumnya, bahkan suaranya membuat Vita ingin melihat lagi dan lagi.

"Ganteng!" Gumam Vita lirih.

"Vit, woy, dipanggil noh," Lala sedikit geram melihat sahabatnya terbengong menatap ustadz Dafi.

Vita tersentak, ia tersadar dengan sebuah penghapus yang melayang tepat di wajahnya."Siapa yang ngelemparin muka gue pake penghapus buluk ini, sini kalo berani!" Ucap Vita berkacakpinggang.

"Saya! Ada masalah?"

"U-Ustadz," Vita gugup, ia terduduk lemas mengusap tengkungnya yang terbungkus hijab. Andai saja aku bisa seperti naruto, mengubah diri menjadi beberapa. Mungkin saat ini aku bisa menghilang jauh dari hadapan ustadz Dafi. Dan apa yang guru itu lakukan? Dia malah mendekatiku, sementara Lala sahabatku kali ini ia diam seribu bahasa. Bagosssss, sahabat luckut!

"Coba anty berdiri!" Ucap Ustadz Dafi sambil menatapku.

Vita bangkit dari duduknya sambil menunjuk dirinya sendiri untuk lebih meyakinkan."Saya ustadz? Tapikan nama saya Vita, ustadz, bukan anty. Gimana sih.."

Buahaha..

Ketegangan sesaat berubah menjadi gelak tawa, Vita menggaruk-garuk kepalanya merasa malu menjadi bahan tertawaan teman sekelasnya.

"Vita-Vita, minimal-lah pinter dikit haha," ledek salah satu temannya dari arah kursi depan.

Ustadz Dafi menahan tawa melihat ia menutup mulutnya dengan cepat. Bahkan Lala juga senyum-senyum sendiri melihat kelakuan sahabatnya. Untung temen, kalo gak gua gibeng juga lu.

****

Jam yang paling ditunggu akhirnya datang juga, bel istirahat berbunyi, Vita dan Lala menuju kantin dengan memesan dua mangkok bakso sekaligus. Eits, tapi bukan untuk berdua, melainkan hanya Vita seorang. Kelaparan atau rakus? Entahlah, Vita memesan dua mangkok bakso untuk dirinya sendiri.

"Ya elah pelan-pelan kali Vit. Keselek nyahok lu," ucap Lala menarik kursinya kemudian menyeruput es jeruk yang sudah ia pesan. Vita yang merasa sangat lapar begitu lahapnya menyantap bakso yang uapnya masih berterbangan.

"Uhuk-uhuk.."

Lala tertawa,"Gue bilang juga apa."

"Sialan lu," gerutu Vita kemudian menyeruput minumannya.

Untuk berteman dengan Lala jangan ditanya, mereka adalah sahabat sejak kecil karena rumahnya yang berdekatan. Bisa dibilang Vita dan Lala adalah teman sepermainan. Awalnya sekolah di tempat berbeda, di masa putih abu-abu ini mereka satu sekolah bahkan satu kelas. Memiliki teman satu frekuensi menurut kalian gimana sih?

Tatapan Lala berhenti pada langkah seseorang yang hendak memasuki kantin.

"Vit, noh ustadz Dafi. Ngapain ya dia kesini?"

"Mana?" Vita celingukan mencari keberadaan ustadz Dafi di kantin.

"Cie nyariin, gue rasa lo bakalan suka deh sama ustadz Dafi," ledek Lala menahan tawanya.

"Apaan sih lu, gaje. Lagian aneh si lu, orang ke kantin pake ditanya ngapain, ya jelas mau isi perutlah," jawab Vita sedikit kesal, ia tak perduli lagi dengan Lala dan memilih fokus menyantap makanannya.

"Tapi gue serius, noh ustadz Dafi duduk di pojokan."

Reflek Vita menoleh arah belakang. Benar saja apa kata Lala, ustadz Dafi duduk sendirian di meja paling pojok dengan di temani est teh di depannya.

Ide gila muncul tiba-tiba, Vita bangkit dari duduknya kemudian menaiki kursi. Ia bertepuk tangan dan berteriak meminta perhatian semua orang yang ada di kantin. Sesuai keinginan, Vita menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di kantin. Ada yang berbisik-bisik, ada yang cuek aja, ada yang berteriak memintanya untuk turun. Rasa penasaran juga muncul dalam benak ustadz Dafi, melihat sang guru baru menatapnya, Vita tersenyum senang. Dan inilah saatnya pembalasan!

"Perhatian semuanya, stop makan! Karena gue mau kasih tau ke kalian semua. Lihat seseorang yang duduk di pojokan sana kan? Kalian pasti asing kan, belum pada taukan? Nah gue mau kasih tau kalau dia adalah guru baru kita pengisi mapel bahasa arab. Emang kalian gak mau pada kenalan sama guru ganteng itu?"

Lala menarik-narik baju sahabatnya memintanya untuk turun dan menghentikan kelakuannya.

"Vita, lu cari mati ya?"

"Shutt diem, La. Lo duduk manis aja dengan tenang dan abisin minuman lo itu, setelah ini kita capcus."

Lala menepuk dahinya, ia merasa keamanannya terancam karena ulah Vita. Apa lagi melihat tatapan ustadz Dafi yang berubah menjadi mata elang yang siap menerkam mangsanya.

Berbeda dengan Vita, bukannya ketakutan ia malah menatap balik guru baru itu dengan tatapan tak kalah menyeramkan. Pantang baginya mundur sebelum selesai.

"Yang belom kenalan ayo dong kenalan! Gak sopan tauk, satu kantin tapi pura-pura gak kenal. Ayo-ayo, waktu dan tempatnya aku persilahkan!"

Semua orang berkerumun mendekati ustadz Dafi. Vita tersenyum simpul melihatnya kemudian menarik tangan Lala untuk mengikutinya meninggalkan tempat itu. Malu di balas malu, dan sekarang impas sudah. Salah siapa berani mempermalukan aku di depan temen sekelas, sekarang rasain juga dong. Skor kita satu sama ustadz, sama-sama malu.

❣️TBC❣️

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

assalamu'alaikum Thor...
salken cik Gu Bhs Arab...
kaifa haalukum?? 😉

2023-08-06

0

Eva Karmita

Eva Karmita

salam kenal otor 🙏😊

2023-07-27

0

maulana ya_manna

maulana ya_manna

mampir thor...

2023-05-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!