POV Author
Hari ini adalah hari minggu, Naina yang tidak sekolah karena hari libur memutuskan untuk pergi ke Mall untuk membeli buku. Dia sudah janjian dengan dua sahabatnya yaitu Tiara dan Dewi.
Sebelum berangkat menaiki mobilnya seperti biasa Naina akan mengabari Jonas terlebih dahulu.
Druttt… druttt… drutt…
Deringan HP Jonas yang nyaring membangunkan Jonas dari tidur nyenyak nya diatas ranjang. Di raihnya HP nya sambil matanya yang masih belum sepenuhnya terbuka.
“Hallo?” ucap Jonas dengan suara serak.
“Om Jonas baru bangun ya? udah jam 10 loh?”
“Ada apa?”
“Om hari ini aku mau beli buku di Mall sebentar sekalian jalan-jalan sama teman aku Tiara dan Dewi?”
“Selamat bersenang-senang…”
Sambungan telepon langsung dimatikan sepihak.
“Padahal aku masih mau ngomong, eh sudah dimatikan, kapan sih om bisa melihat bahwa aku sangat menyukai om?” gerutu Naina saat teleponnya dimatikan sepihak oleh Jonas, Naina memang sudah terbiasa dengan nada bicara Jonas yang dingin, datar dan cuek, tapi sampai sekarang Naina masih mencari cara untuk masuk ke dalam hati Jonas. Orang yang membuat dia semakin hari semakin jatuh cinta.
Melihat jam sudah menunjukan pukul 10 pagi, Jonas langsung bangun dan menuju kamar mandi, di pasangkan nya terlebih dahulu boxer nya yang berserakan di lantai. Saat memasang boxer nya di lihatnya sebuah lipstik di lantai.
“Cewek Panggilan itu, sebelum pulang harusnya dia periksa dulu semua barangnya, apa dia gak sadar lipstiknya tertinggal? menyebalkan,” gerutu Jonas.
Ya, sekarang Jonas tengah berada di salah satu kamar hotel miliknya. Setelah keluar dari kamar mandi Jonas memasang pakaiannya. Setelah itu Jonas bergegas keluar dari kamarnya menuju restoran hotel di lantai 3 untuk sarapan. Setelah pergulatan memuakkan tadi malam, pagi ini Jonas mamasang muka marahnya. Di restoran hotel semua pegawai menunduk kepada CEO mereka serta memberikan pelayanan yang terbaik.
Sebelum menyantap makanannya, Jonas menelpon Dimas asisten pribadinya.
“Hallo bos?” sapa Dimas dari seberang telepon.
“Aku di hotel sekarang, cepat kemari!” perintah Jonas.
“Siap bos.”
Setelah telepon di tutup, Jonas selanjutnya menyantap makanan yang sudah dihidangkan diatas meja oleh para pelayan restoran itu.
Meskipun hari ini hari minggu, Dimas secepat mungkin datang ke hotel sesuai perintah bosnya. Dimas sama seperti yang lainnya, dia juga sangat takut kepada Jonas, karena jika Jonas marah, Jonas bisa menghancurkan orang itu semudah membalikan telapak tangannya. 30 menit kemudian, Dimas sudah sampai di hotel dan langsung bergegas ke lantai 3 hotel. Saat Dimas melangkahkan kakinya di restoran, Dimas langsung bisa melihat sang bos yang baru saja menyelesaikan sarapannya di jam yang sudah terbilang bukan pagi lagi.
“Ada perintah apa bos untuk saya?” tanya Dimas ketika sudah datang dan berdiri tegak dihadapan Jonas.
“Pelacur yang kamu bawa untuk ku tadi malam, kamu dapat dari mana?” bentak Jonas.
“Sesuai dengan perintah bos saya selalu memilih wanita terbaik untuk melayani bos, dia salah satu primadona di Club Malam “Red”, salah satu Club Malam terkenal,” jawab Dimas dengan gugup.
“Terbaik kamu katakan, baru 5 menit aku menyentuhnya, dia sudah membuatku tidak berselera, nanti malam bawa wanita baru lagi untukku! awas saja kalau ini kembali terulang!” tegas Jonas.
“Baik bos,” ucap Dimas.
Setelah mendapat komplen dan perintah dari Jonas, Dimas turun kebawah menuju mobilnya sambil menggerutu. Setelah masuk mobilnya amarah Dimas masih ada.
“Kaya nya yang bermasalah bukan di cewek-cewek yang aku bawa deh tapi di bos, sudah sering banget kaya gini, alasannya selalu sama, habis 5 menit menyentuhnya sudah gak berselera lagi katanya, baru 10 menit sudah bosan katanya, emang cewek kaya gimana sih yang bisa bikin bos berselera dan puas? lemah syahwat kali ya si bos, capek banget sering cari cewek seperti yang bos minta, gak heran kalau bos sudah 2 kali cerai, jangan-jangan 2 istrinya dulu juga bikin dia gak berselera kali ya?” gerutu Dimas di dalam mobil.
Meskipun Dimas kadang jengkel karena selalu di suruh mencari wanita pemuas ***** bosnya, tapi Dimas selalu menjalankan perintah itu mengingat statusnya yang hanya asisten sekaligus sekretaris pribadi Jonas. Dimas juga tiap hari selalu siap di omeli bos nya jika pekerjaan terlambat terselesaikan. Itu sebabnya Dimas selalu mewanti-wanti karyawan agar bekerja dengan benar dan tepat waktu agar jika ada kesalahan, dia tidak di omeli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ternyata Suka celap celup,langsung ilfil aku..
2024-10-07
1
Lutha Novhia
yg sabar y dimasss
naib bwahan mh EMG gitu wkk
2023-09-20
1
Erna Susanti
😘😘😘
2023-07-14
0