Naina masih berbaring terlentang di kasurnya dengan posisi yang masih setengah telanjang. Ia masih mencerna kata-kata Jonas. “Apa dia sungguh tidak mau menodaiku ? atau dia menolakku lagi ?” lirih Naina yang hampir mengeluarkan tangisannya. Naina kecewa untuk kedua kalinya ia gagal bercinta dengan Jonas.
Karena lelah berpikir, Naina tertidur dengan masih dalam keadaan setengah telanjang. Dalam tidurnya Naina kembali bermimpi buruk lagi.
POV Naina Alexandra
Flashback On
8 Tahun Yang Lalu
Setelah aku terkena tembakan dikakiku, aku langsung tak sadarkan diri. Setelah sadar aku mendapati diriku berada diruangan asing lagi. Bukan ruangan semalam tapi ruangan yang lain. aku masih merasakan kaki kananku kesakitan, kakiku sudah dibalut dengan perban. Aku juga menyadari bahwa mataku tertutup di sebelah kanan dengan sebuah perban. Oh Tuhan ternyata kali ini mata kananku yang di ambil, apa lagi setelah ini ? aku harus tetap berjuang untuk kabur dari sini. Dengan keadaan masih lemah aku berusaha bangun dan melepas infusku. Aku melangkah pelan-pelan menyeret kaki kananku yang sangat sakit untuk meraih gagang pintu, ku buka pintu itu dan aku sangat bersyukur, tidak ada siapapun di luar, aku gunakan kesempatan ini untuk mencoba kabur lagi. Aku menyadari bahwa aku berada di rumah sakit. Ternyata rumah sakit ini memberikan pelayanan donor organ tubuh secara ilegal. Ya Tuhan mudahkanlah langkahku untuk kabur, ku mohon. Doa itu selalu ku panjatkan di setiap langkahku.
Aku berhasil keluar dari ruang pojok tempat orang menyekapku. Kini aku berada di depan ruang jenazah. Tanpa sengaja aku melihat dua orang pria berkelahi sampai berdarah tidak jauh dari tempatku berdiri. Dua orang itu tidak menyadari akan kehadiranku saking amarah mengusai keduanya. Untung saja tempat itu sedang sepi. Aku masih bisa mendengar apa yang menjadi alasan pertengkaran mereka.
“ Lo egois Jo, dia cuma ngelakuin kesalahan sekali, tapi lo gak mau maafin dia sampai dia membunuh dirinya sendiri,” ucap pria itu yang makin menjadi karena menerima pukulan dari pria satunya.
“Lo berdua udah ngehina gue Ko, udah mengkhianati gue, untuk apa gue maafin lo berdua ?” ucap laki-laki yang satunya yang masih menghajar laki-laki itu.
Mereka saling membalas pukulan. Aku sudah tidak kuat menahan rasa sakit disekujur tubuhku, aku tumbang seketika. Aku tidak tau apa yang terjadi selanjutnya.
Aku kembali sadar dari pingsanku, kali ini aku tidak berada di ruang pengap itu lagi sendirian, aku berada di ruang rawat penuh dengan pasien-pasien lain.
“Kamu sudah sadar ?” tanya seorang pria yang pertama kali ku lihat. Bukankah dia pria yang tadi berkelahi, lihatlah wajahnya sudah sangat babak belur.
“Tadi kamu pingsan di depan kamar jenazah, kata dokter, hasil pemeriksaan kamu juga aneh, mata kamu hilang sebelah, mata sebelahnya lagi agak rusak, ginjal kamu sebelah juga gak ada, kaki kamu ada bekas tembakan, dan badan kamu penuh luka, kamu tidak papa kan bocah kecil ?” tanyanya beruntun namun aku tidak punya tenaga untuk menjawab semua pertanyaannya. Aku masih terbaring lemah.
Aku melihat kearah belakang pria itu, beberapa pria kekar berjaket hitam, aku langsung tau mereka adalah anak buah wanita yang menculikku, mereka pasti mencariku. Mereka sepertinya sudah kesana kemari mencari keberadaanku, aku hanya bisa berdoa agar mereka tidak menemukanku. Aku berusaha mengeluarkan suaraku.
“Tolong aku om…aku mau pindah rumah sakit…tolong…” ucapku sambil pandanganku kearah beberapa pria kekar itu. Untunglah pria yang menolongku ini mengerti situasiku. Dia paham bahwa dimataku ada ketakutan yang teramat sangat.
“Baik, aku akan segera memindahkanmu kerumah sakit lain,” ucapnya tanpa banyak tanya padaku.
Setelah mengurus administrasi ku, pria yang belum aku tau namanya itu memindahkanku ke rumah sakit lain. Dengan kursi roda dia membawaku menuju mobilnya. Setelah kami masuk mobil kami dikejutkan dengan kedatangan pria-pria kekar tadi. Oh Tuhan mereka menemukanku, aku menangis ketakutan. Mereka menggedor kaca mobil pria yang menolongku.
“Kamu tenang aja, aku memang tidak tau masalahmu sekarang, tapi satu hal yang aku tau, kamu sepertinya korban kekerasan mereka, aku akan menyelamatkan kamu,” kata-kata pria ini membuat ku agak tenang. Pria yang menolongku ini tanpa ragu langsung menghidupkan mesin mobilnya. Melajukan mobilnya meninggalkan tempat mengerikan itu.
Aku pikir kami sudah lolos namun aku salah. Di belakang sana ada mobil hitam yang mengejar kami. Aku sangat yakin, itu pasti mobil anak buah si penjual organ tubuh itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Erna Susanti
😘😘😘
2023-07-15
0
lilah adawiyah
Jonas tampan, kaya dan baik hati bak malaikat penolong naina, kalo aku jd naina aku jg pasti jatuh cinta sm Jonas🥰
2022-09-19
0
Siti Nurjanah
ceritanya muter mulu flashback ko terus2 bosan bacanya cape...muter trs
2022-09-05
1