Our Fault

Our Fault

Bagian 1 - Permulaan

*****

Menikah, suatu hal yang sangat begitu dinantikan oleh hampir setiap manusia. Saking menantikannya, sampai-sampai di antara mereka ada yang memilih untuk menikah di usia muda.

Seperti halnya yang dilakukan oleh gadis bernama Kiana Anuradha Widjaya. Entah karena pemikiran dari siapa di umurnya yang baru saja menginjak usia 18 tahun, dia memilih untuk menikah dengan seorang pria yang beruntungnya lebih dewasa darinya, sekitar berumur 25 tahun. Dia Nararya Sadira Pratama, biasa dipanggil Arya.

Beberapa alasan yang membuat Kiana tidak ingin berpacaran dan lebih ingin menikah di usianya yang masih muda ini adalah karena dirinya tidak mau terjerumus ke hal yang negatif.

Memang, begitu polos pemikiran Kiana itu. Hanya memikirkan kalau menikah itu untuk terhindar dari hal negatif, padahal pada kenyataannya menikah tidaklah semudah itu. Sepertinya Kiana tidaklah pernah berpikir bahwa menikah adalah suatu tanggung jawab yang besar, bukan hal yang main-main.

Ah, mungkin saja Kiana belum tentu memikirkan atau juga merasakan itu semua. Tapi siapa yang tahu apa yang akan terjadi nanti saat dia sudah menjalankan pernikahannya bersama seorang Nararya Sadira Pratama.

Di hari ini, Arya dan Kiana baru saja melangsungkan pernikahannya di kediaman Kiana. Walaupun acara yang dilaksanakan hari ini hanya akad pernikahannya saja. Juga yang diundang pun hanya sahabat dan kerabat, namun acara ini begitu bermakna bagi mereka. Karena di hari ini, mereka melepaskan status kesendiriannya menjadi bersama.

Tak banyak yang menyangka, kalau mereka ternyata bisa berjodoh. Mereka saling mengenal juga karena saudara mereka sendiri. Memang ya, dengan siapa kita berjodoh itu tidak ada yang tahu.

Akad nikah sudah terlaksana. Sekarang Kiana sudah menjadi istri Arya, begitu juga Arya yang sudah menjadi suami dari seorang gadis bernama Kiana.

Mereka dihadapkan ketika akad pernikahan sudah terjadi.

Dengan perasaan bahagia dalam hatinya, mereka saling menatap satu sama lain dan tersenyum.

Dalam batinnya, mereka saling berkata.

Semoga kamu jadi jodoh dunia akhiratku, Kak. Begitu yang dikatakan Kiana dalam batinnya.

Terima kasih sudah mau nerima aku yang masih punya kekurangan ini istriku, Kiana Anuradha Widjaya. Sementara ini, yang diucapkan Arya.

Usai acara tersebut berlangsung, Arya langsung membawa Kiana ke rumah mereka. Rumah dari hasil kerja keras Arya sendiri. Rumah yang akan menjadi saksi jalan kehidupan rumah tangga mereka nanti. Apakah akan selalu bahagia atau sedih. Tidak ada yang tahu, karena itu hanyalah rahasia Tuhan.

Sampai di waktu malam harinya, pasangan baru itu menggunakan waktunya untuk mengobrol bersama. Hal itu mereka lakukan supaya bisa beradaptasi dengan status hubungan mereka yang baru saja berubah hari ini, sekaligus membahas perihal rencana kehidupan mereka nanti akan bagaimana.

“Kiana, udah lulus sekolah nanti, kamu mau lanjut kuliah?” Arya yang pertama kali membuka percakapan di antara mereka.

“Pengennya sih lanjut. Tapi Kakak sendiri bakal kasih Kiana izin gak kalau Kiana lanjut kuliah? Sekarang kan Kiana tanggung jawabnya Kakak, jadi ya minta izinnya sama Kakak.” Kata Kiana, “toh kalau Kiana kuliah juga, pintarnya Kiana bukan buat Kiana aja, tapi buat anak Kiana juga. Kan katanya kalau ibu yang cerdas, bakal ngelahirin generasi yang cerdas juga.” Lanjut Kiana dan tersenyum, lalu kemudian terdiam tiba-tiba karena ucapannya tadi.

Kiana baru sadar. Kenapa dia menjawab pertanyaan Arya sedalam itu? Bagaimana nanti kalau Arya akan membahas soal anak padanya? Ini sih Kiana yang membuka masalahnya sendiri.

“Kakak pasti ngizinin Ki, masa Kakak ngelarang kamu kuliah. Kamu pinter juga bukan buat kamu aja kan katanya.” Arya terkekeh yang sebenarnya menggoda Kiana, “terus udah nentuin mau masuk ke kampus mana dan ambil jurusan apa?”

Kiana mengangguk yakin, “tentunya udah.”

“Bagus kalau udah.”Arya tersenyum sambil memegang kepala Kiana.

Setelah pembahasan itu, kini giliran Kiana untuk menanyakan suatu hal yang cukup penting dalam hidup mereka.

Kiana memegang tangan Arya dan menatapnya, “Kak...” Kiana memanggil Arya dan dibalas Arya melalui tatapannya.

Saat Arya menatapnya, Kiana malah menundukan pandangannya dan

memainkan jari tangan Arya. Kiana masih merasa malu untuk bertatapan sedekat

ini dengan Arya.

“Kalau nikah kan, pasti nanti punya anak. Nah, kalau misalnya kita nunda dulu buat punya anak gimana? Hmm — kita pacaran dulu gitu, biar makin klop.” Kiana mendongakkan wajahnya menatap Arya, meminta jawabannya. Tatapan mata Kiana pada Arya begitu memohon.

“Alasannya apa kamu mau nunda? Anak kan berkah, dia bisa jadi penguat hubungan kita.” Arya balik bertanya, “atau jangan-jangan, kamu gak mau lagi ya punya anak dari Kakak.” Arya menatap Kiana penuh selidik juga curiga.

Kiana langsung tebelalak kaget, bahkan tangan Arya yang ia pegang pun langsung dihempaskan secara kasar.

“YA AMPUN KAKAK! Kok sama istri sendiri mikirnya gitu?! Kiana emang mau nunda, tapi alasannya juga bukan karena itu.” Kiana menahan kesalnya, “Kiana mau kok punya anak, tapi bukan untuk sekarang. Kiana mau ngeraih

cita-cita Kiana dulu, dan juga Kakak tahu kan kalau Kiana belum siap punya anak buat sekarang-sekarang ini.” Kiana menjelaskan alasannya.

“Santai aja kali Ki, kamu ngegas banget ya tadi. Gemeeess jadinya. Untung udah sah, jadi bisa nyubit deh.” Arya mencubit pipi Kiana dengan gemasnya, lalu menciumnya.

Pipi Kiana bersemu merah seketika ketika diperlakukan seperti itu. Di satu sisi, ia senang, tapi di sisi lain ia juga kesal.

“Itu bukan nyubit, tapi nyium.” Ralat Kiana sambil menahan senyum dan malunya bersamaan.

“Tapi kamu suka kan?” Arya menggoda Kiana dan menunjuknya.

Kiana tertunduk malu seketika dan menahan senyumnya, “apaan sih?!” Kiana menepis tangan Arya.

Arya merengkuh tubuh Kiana yang membuat Kiana terkejut. Jantungnya tiba-tiba berdegup cepat dan merasa gugup karena tubuh mereka bersentuhan.

“Kakak ngikut aja sama keputusan kamu, Ki.” Arya tersenyum kemudian melepaskan tubuh Kiana, berganti memegang wajah Kiana lalu mendekatkannya dengan wajahnya, “kalau gitu mulai sekarang, kita gunain waktu ini untuk saling kenal dan pacaran dulu ya.” Arya masih tersenyum dan mencium kening Kiana tanpa permisi.

Kiana membalas senyuman Arya itu, “Kak Arya, makasih ya udah mau ngertiin Kiana.” Ucap Kiana walau malu setelah Arya menghentikan ciumannya.

“Iya, istri sayangnya Arya.” Balas Arya dan terkekeh sambil mencubit pipi Kiana juga.

“Eh kamu besok sekolah libur kan?” Arya mengubah topik pembahasan mereka ke yang lain dan Kiana jawab dengan anggukan membenarkan.

“Kalau gitu, besok kita main ke luar yuk! Mau gak?” Tawar Arya.

“Emang besok Kakak gak ngajar?”

“Besok Kakak juga libur.”

“Oh, ya udah ayo besok main. Tapi ke mana?”

“Ke mana-mana selalu sama kamu aja udah cukup kok bagi aku.”Arya tersenyum menggoda dan dibalas Kiana dengan memberikan tatapan tajamnya.

“Hmm... Dasar ya ini bibir bisanya goda terus aja ya.” Cibir Kiana sambil tertawa dan mencubit bibir Arya supaya diam tapi Arya malah ikut tertawa sesudahnya.

Terpopuler

Comments

MysteriousHuman

MysteriousHuman

bagus

2020-08-18

1

Papi Suho❤️💦

Papi Suho❤️💦

semangat terus untuk authornya
mampir juga yuk ke ceritaku

"Jiwa baru Zhuge Liying"

2020-08-16

0

Priska Anita

Priska Anita

Like dari Rona Cinta sudah mendarat disini 💜

2020-08-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1 - Permulaan
2 Bagian 2 - Kamu Itu...
3 Bagian 3 - Penyesalan
4 Bagian 4 - Ini Berbeda
5 Bagian 5 - Kehadirannya?
6 Bagian 6 - Dia Memang Ada
7 Bagian 7 - Labil
8 Bagian 8 - Melepaskan Kamu?
9 Bagian 9 - Aku Cemburu!
10 Bagian 10 - Aku Akan Menjaganya
11 Bagian 11 - Kalian Sedang Apa?
12 Bagian 12 - Bayi
13 Bagian 13 - Kinaya
14 Bagian 14 - Tidak Diinginkan
15 Bagian 15 - Aku Mau Pisah Saja
16 Bagian 16 - Perpisahan Itu Datang
17 Bagian 17 - Takdir Mempertemukan Kita Kembali
18 Bagian 18 - Maafkan Ayah
19 Bagian 19 - Kamu Sudah Berubah
20 Bagian 20 - Aku Tidak Butuh Kalian!
21 Bagian 21 - Ada Hubungan Apa Di Antara Kalian?
22 Bagian 22 - Jangan Tinggalin Bunda, Kasihan Ayah
23 Bagian 23 - Aku Sudah Berubah Menjadi Perempuan Jahat
24 Bagian 24 - Aku Juga Tersiksa
25 Bagian 25 - Ketika Cinta, Rindu, Benci Menyatu
26 Bagian 26 - Aku Juga Ingin Bahagia
27 Bagian 27 - Maafkan Aku
28 Bagian 28 - Aku Menyesal, Aku Bersalah
29 Bagian 29 - Bunda Sayang Kamu
30 Bagian 30 - Keseriusanmu
31 Bagian 31 - Aku Berusaha
32 Bagian 32 - Kembali?
33 Bagian 33 - Ceroboh!
34 Bagian 34 - Dasar Bodoh!
35 Bagian 35 - Panas Dingin
36 Bagian 36 - Aku Bahagia!
37 Bagian 37 -Dapat Anak?!
38 Bagian 38 - Membuat Istri Senang
39 Bagian 39 - Rayyan
40 Bagian 40 - Sederhana Aku Suka
41 Bagian 41 - Beri Kami Kebahagiaan
42 Bagian 42 - Munculnya Kecurigaan
43 Bagian 43 - Pengkhianatan?
44 Bagian 44 - Siapa Dia?
45 Bagian 45 - Demi Keluarga
46 Bagian 46 - Silahkan Pergi
47 Bagian 47 - Menghindar
48 Bagian 48 - Ingkar
49 Bagian 49 - Bohong Lagi?
50 Bagian 50 - Akhirnya Bertemu
51 Bagian 51 - Terbongkar Sudah
52 Bagian 52 - Membencinya
53 Bagian 53 - Kepergiannya
54 Bagian 54 - Kerinduan
55 Bagian 55 - Penjelasan
56 Bagian 56 - Lelah
57 Bagian 57 - Kembali
58 Bagian 58 - Kemarahanku
59 Bagian 59 - Hilang
60 Bagian 60 - Kesal
61 Bagian 61 - Kabar Baik
62 Bagian 62 - Dia Jatuh
63 Bagian 63 - Saling Menguatkan
64 Bagian 64 - Sabhira Kirana Tasanee
65 Bagian 65 - Akhir Dari Segalanya (End)
66 Bagian 66 - Bahagia, Aku Mencintai Kamu (Epilog)
67 Pengumuman
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bagian 1 - Permulaan
2
Bagian 2 - Kamu Itu...
3
Bagian 3 - Penyesalan
4
Bagian 4 - Ini Berbeda
5
Bagian 5 - Kehadirannya?
6
Bagian 6 - Dia Memang Ada
7
Bagian 7 - Labil
8
Bagian 8 - Melepaskan Kamu?
9
Bagian 9 - Aku Cemburu!
10
Bagian 10 - Aku Akan Menjaganya
11
Bagian 11 - Kalian Sedang Apa?
12
Bagian 12 - Bayi
13
Bagian 13 - Kinaya
14
Bagian 14 - Tidak Diinginkan
15
Bagian 15 - Aku Mau Pisah Saja
16
Bagian 16 - Perpisahan Itu Datang
17
Bagian 17 - Takdir Mempertemukan Kita Kembali
18
Bagian 18 - Maafkan Ayah
19
Bagian 19 - Kamu Sudah Berubah
20
Bagian 20 - Aku Tidak Butuh Kalian!
21
Bagian 21 - Ada Hubungan Apa Di Antara Kalian?
22
Bagian 22 - Jangan Tinggalin Bunda, Kasihan Ayah
23
Bagian 23 - Aku Sudah Berubah Menjadi Perempuan Jahat
24
Bagian 24 - Aku Juga Tersiksa
25
Bagian 25 - Ketika Cinta, Rindu, Benci Menyatu
26
Bagian 26 - Aku Juga Ingin Bahagia
27
Bagian 27 - Maafkan Aku
28
Bagian 28 - Aku Menyesal, Aku Bersalah
29
Bagian 29 - Bunda Sayang Kamu
30
Bagian 30 - Keseriusanmu
31
Bagian 31 - Aku Berusaha
32
Bagian 32 - Kembali?
33
Bagian 33 - Ceroboh!
34
Bagian 34 - Dasar Bodoh!
35
Bagian 35 - Panas Dingin
36
Bagian 36 - Aku Bahagia!
37
Bagian 37 -Dapat Anak?!
38
Bagian 38 - Membuat Istri Senang
39
Bagian 39 - Rayyan
40
Bagian 40 - Sederhana Aku Suka
41
Bagian 41 - Beri Kami Kebahagiaan
42
Bagian 42 - Munculnya Kecurigaan
43
Bagian 43 - Pengkhianatan?
44
Bagian 44 - Siapa Dia?
45
Bagian 45 - Demi Keluarga
46
Bagian 46 - Silahkan Pergi
47
Bagian 47 - Menghindar
48
Bagian 48 - Ingkar
49
Bagian 49 - Bohong Lagi?
50
Bagian 50 - Akhirnya Bertemu
51
Bagian 51 - Terbongkar Sudah
52
Bagian 52 - Membencinya
53
Bagian 53 - Kepergiannya
54
Bagian 54 - Kerinduan
55
Bagian 55 - Penjelasan
56
Bagian 56 - Lelah
57
Bagian 57 - Kembali
58
Bagian 58 - Kemarahanku
59
Bagian 59 - Hilang
60
Bagian 60 - Kesal
61
Bagian 61 - Kabar Baik
62
Bagian 62 - Dia Jatuh
63
Bagian 63 - Saling Menguatkan
64
Bagian 64 - Sabhira Kirana Tasanee
65
Bagian 65 - Akhir Dari Segalanya (End)
66
Bagian 66 - Bahagia, Aku Mencintai Kamu (Epilog)
67
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!