Waktu berlalu begitu saja dengan cepatnya. Rasanya baru kemarin Kiana baru jadi murid SMA, sekarang sudah mau lulus saja.
Sebelum kelulusannya tiba, Kiana harus melaksanakan beberapa ujian terlebih dahulu, untuk menentukan apakah dia layak lulus atau tidak. Dan ujian yang paling penting adalah ujian nasional.
Demi dirinya dinyatakan lulus dengan nilai terbaik juga berhasil mendapatkan beasiswa yang diinginkannya, Kiana sampai belajar sangat giat bahkan hingga malam hari.
Melihat Kiana yang begitu gigih dalam belajar, Arya cukup bangga dan senang. Tapi juga merasa kasihan. Saking giatnya belajar, istri kecilnya itu sampai lupa waktu untuk makan dan istirahat.
Arya membuka pintu kamarnya dan melihat Kiana yang belajar dengan seriusnya. Ia pun masuk dan menghampirinya.
“Kamu masih belajar?” Tegur Arya sambil menatapnya dan duduk di pinggir Kiana.
Kiana mengangguk dengan tatapan yang fokus pada buku pelajarannya.
“Makan dulu ayo, kamu belum makan dari siang. Ini udah malem.” Arya menarik tangan Kiana paksa.
Kiana melepas tangan Arya pelan, “enggak ah, nanti aja. Tanggung ini.”
“Jangan gitu. Dengan kamu gak makan dan sibuk belajar terus, sama aja kamu melakukan diskriminasi terhadap tubuh kamu.”
“Ya udah, Kiana makan.” Kiana mengalah pada Arya.
“Nah, gitu coba dari tadi. Kakak udah masakin yang spesial tuh buat kamu.”Arya menarik tangan Kiana dan merangkul pundaknya, “lain kali kamu belajarnya jangan kebangetan kayak ginilah, Ki. Gak tega lihatnya.”
“Badan kamu udah kecil, masa nikah sama Kakak makin kecil aja ini badannya? Nanti netizen nyinyirin lagi kalau suami kamu ini kurang perhatiin istrinya, nyampe badannya aja makin kecil gini” Arya mengomeli Kiana layaknya seorang ibu.
“Iya iya, maaf. Bawel ih kamu.” Kiana mencubit bibir Arya supaya mirip bebek dan tertawa, “tapi aku suka kok.” Kiana lanjut tersenyum manis.
*****
Di malam hari ini, Kiana cemas menunggu Arya yang belum juga pulang kerja.
Arya tidak biasanya seperti ini. Padahal biasanya kalau akan pulang terlambat, Arya selalu menghubungi Kiana untuk memberitahunya. Tapi berbeda dengan hari ini.
Kiana menunggu Arya di ruang tamu lama, bahkan sampai membuatnya jadi mengantuk. Tapi seketika, Kiana mendengar suara ketukan pintu rumahnya dan dengan cepat dia membuka pintu tersebut.
Pintu terbuka oleh Kiana.
Alangkah terkejutnya Kiana. Dia melihat Arya yang mabuk dan dipapah oleh Eshan, sahabat Arya. Bau alkohol sangat tercium menuju indera penciuman Kiana.
“Ya ampun, Kak. Kok bisa gini?” Kiana panik melihat keadaan Arya.
“Kamu sekarang bikin teh buat Arya ya. Arya biar Kakak yang bawa ke kamar.” Ujar Eshan.
Tanpa menunggu, Kiana langsung menuruti perkataan Eshan itu dan membawanya ke kamar ketika selesai.
Sampai di kamar, Kiana melihat Arya sudah berbaring sementara Eshan sedang memperhatikan Arya.
Eshan melirik pada Kiana yang baru saja datang sambil membawa segelas teh.
“Nanti kamu suruh dia minum teh itu ya, terus ganti bajunya.” Tutur Eshan.
Kiana mengangguk cepat, “Kak Eshan, dia kenapa bisa mabuk kayak gini? Apa lagi punya masalah di kerjaannya?”
“Tenang aja, dia gak ada masalah kok.” Eshan memegang pundak Kiana, “cuma tadi doang mantannya datang malah buat masalah.”
“Hah? Kak Arya punya mantan? Eh emang mantannya buat masalah kayak gimana nyampe Kak Arya bisa jadi gini?” Kiana penasaran dengan apa yang sudah terjadi.
“Cerita singkatnya, Arya gak sengaja mabuk terus mantannya datang ngericuh tiba-tiba.” Tutur Eshan.
“Oh, gitu ya.” Suara Kiana memelan tiba-tiba begitu juga raut wajahnya berubah menjadi terkejut.
“Ya udah, Kakak mau pulang ya. Kamu tolong jagain Arya, jangan jauhin dia.”
“Iya Kak, hati-hati di jalannya. Makasih udah nganterin.” Kiana tersenyum tipis.
“Santai aja, Kakak pamit ok.” Eshan pun keluar dari rumah ini.
Selepas Eshan pergi, Kiana langsung memulai tugasnya yang lain. Pertama, dia memaksa Arya untuk minum teh yang dibuatnya tadi. Sudah berhasil, lalu tugasnya sekarang adalah mengganti baju yang dipakai Arya.
Saat Kiana sedang menjalankan tugasnya yang baru saja membuka kancing kedua baju Arya, tiba-tiba Arya mencekal tangan Kiana dengan secara paksa.
Kiana pun merasa takut karena itu dan mencoba lepas dari cekalan Arya. Dan sayangnya, usaha Kiana sia-sia karena tenaganya terlalu kecil untuk melawan Arya.
“Kak, lepasin! Jangan begini! Kiana takut! Kiana cuma mau ganti baju Kakak doang.” Kiana memelas memandang wajah Arya.
“Ki, Kakak gak tahan. Kakak udah nunggu kamu dari tadi.” Arya meracau dengan tetap mencekal tangannya Kiana.
“Hah? Maksud Kakak apa?” Kiana tidak mengerti dengan perkataan Arya tadi.
Tiba-tiba Arya menutup mulut Kiana dengan telapak tangannya dan menciumnya secara paksa. Hal itu membuat ketakutan Kiana semakin bertambah, karena kelakuan Arya yang semakin tak wajar. Malam ini, Arya berbeda dari biasanya.
“Kak, lepmmpphh.” Kiana mendorong dada Arya dan memukul-mukulnya, namun tak bisa karena Arya memeluk tubuhnya begitu erat.
Sesudah itu, Arya melepaskan ciumannya, sedangkan Kiana masih memukul dada Arya dengan kencang. Kiana benci, sangat benci pada Arya yang seperti sekarang.
Kiana menduga, jika Arya akan melepaskannya setelah ciuman itu berakhir. Tapi dugaannya salah, Arya kini malah menindih tubuhnya.
Kiana terdiam memikirkan ini. Kenapa Arya jadi begini? Arya begitu mirip seperti monster yang akan menerkam mangsanya secara hidup-hidup. Berulang kali Kiana memberontak dari kungkungan Arya, namun selalu saja tak bisa. Kiana takut Arya akan melakukan hal itu padanya saat ini secara paksa.
Kiana tak mau melakukan hal ‘itu’ sekarang. Kiana akan sangat membenci Arya jika Arya memang melakukannya saat ini.
Dan ternyata...
Arya memang benar melakukannya secara paksa.
Kiana menangisi nasibnya yang seperti ini. Kenapa dia diperlakukan begini oleh suaminya sendiri? Orang yang mulai dia cintai, bahkan ia hormati. Kiana ini manusia, bukan hewan yang bisa diperlakukan seenak hidupnya saja tanpa memperhatikan perasaannya.
Kiana benci hal ini! Kiana benci! Arya jahat! Arya monster!
Kamu ********! Jahat! Bodoh aku, malah terbuai percaya sama kamu. Aku benci kamu, mungkin untuk selamanya. Aku menyesal bersamamu, Arya. Cintaku terhapus karena kesalahanmu kali ini!
Baiklah. Karena Arya yang sudah memulai semua ini, maka mulai dari sekarang, Kiana akan membenci Arya. Membenci Arya, entah itu untuk sekarang, atau sampai selamanya. Kiana tidak tahu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
yuniar wardani
up kak,, saya suka banget dengan cerita kakak
2019-11-03
0
Nonik Sitiani
gue heran ibuk2 jaman skrng .. kok anak masih umur q7 bauk kencur ... udah d suruh cari jodoh ... dunia emang udah tua ... kagak kasian apa sma anakny .... ibuk tiri mungkin itu .. gk realistis
2019-11-01
5