Bagian 2 - Kamu Itu...

Waktu berlalu begitu saja dengan cepatnya. Rasanya baru kemarin Kiana baru jadi murid SMA, sekarang sudah mau lulus saja.

Sebelum kelulusannya tiba, Kiana harus melaksanakan beberapa ujian terlebih dahulu, untuk menentukan apakah dia layak lulus atau tidak. Dan ujian yang paling penting adalah ujian nasional.

Demi dirinya dinyatakan lulus dengan nilai terbaik juga berhasil mendapatkan beasiswa yang diinginkannya, Kiana sampai belajar sangat giat bahkan hingga malam hari.

Melihat Kiana yang begitu gigih dalam belajar, Arya cukup bangga dan senang. Tapi juga merasa kasihan. Saking giatnya belajar, istri kecilnya itu sampai lupa waktu untuk makan dan istirahat.

Arya membuka pintu kamarnya dan melihat Kiana yang belajar dengan seriusnya. Ia pun masuk dan menghampirinya.

“Kamu masih belajar?” Tegur Arya sambil menatapnya dan duduk di pinggir Kiana.

Kiana mengangguk dengan tatapan yang fokus pada buku pelajarannya.

“Makan dulu ayo, kamu belum makan dari siang. Ini udah malem.” Arya menarik tangan Kiana paksa.

Kiana melepas tangan Arya pelan, “enggak ah, nanti aja. Tanggung ini.”

“Jangan gitu. Dengan kamu gak makan dan sibuk belajar terus, sama aja kamu melakukan diskriminasi terhadap tubuh kamu.”

“Ya udah, Kiana makan.” Kiana mengalah pada Arya.

“Nah, gitu coba dari tadi. Kakak udah masakin yang spesial tuh buat kamu.”Arya menarik tangan Kiana dan merangkul pundaknya, “lain kali kamu belajarnya jangan kebangetan kayak ginilah, Ki. Gak tega lihatnya.”

“Badan kamu udah kecil, masa nikah sama Kakak makin kecil aja ini badannya? Nanti netizen nyinyirin lagi kalau suami kamu ini kurang perhatiin istrinya, nyampe badannya aja makin kecil gini” Arya mengomeli Kiana layaknya seorang ibu.

“Iya iya, maaf. Bawel ih kamu.” Kiana mencubit bibir Arya supaya mirip bebek dan tertawa, “tapi aku suka kok.” Kiana lanjut tersenyum manis.

*****

Di malam hari ini, Kiana cemas menunggu Arya yang belum juga pulang kerja.

Arya tidak biasanya seperti ini.  Padahal biasanya kalau akan pulang terlambat, Arya selalu menghubungi Kiana untuk memberitahunya. Tapi berbeda dengan hari ini.

Kiana menunggu Arya di ruang tamu lama, bahkan sampai membuatnya jadi mengantuk. Tapi seketika, Kiana mendengar suara ketukan pintu rumahnya dan dengan cepat dia membuka pintu tersebut.

Pintu terbuka oleh Kiana.

Alangkah terkejutnya Kiana. Dia melihat Arya yang mabuk dan dipapah oleh Eshan, sahabat Arya. Bau alkohol sangat tercium menuju indera penciuman Kiana.

“Ya ampun, Kak. Kok bisa gini?” Kiana panik melihat keadaan Arya.

“Kamu sekarang bikin teh buat Arya ya. Arya biar Kakak yang bawa ke kamar.” Ujar Eshan.

Tanpa menunggu, Kiana langsung menuruti perkataan Eshan itu dan membawanya ke kamar ketika selesai.

Sampai di kamar, Kiana melihat Arya sudah berbaring sementara Eshan sedang memperhatikan Arya.

Eshan melirik pada Kiana yang baru saja datang sambil membawa segelas teh.

“Nanti kamu suruh dia minum teh itu ya, terus ganti bajunya.” Tutur Eshan.

Kiana mengangguk cepat, “Kak Eshan, dia kenapa bisa mabuk kayak gini? Apa lagi punya masalah di kerjaannya?”

“Tenang aja, dia gak ada masalah kok.” Eshan memegang pundak Kiana, “cuma tadi doang mantannya datang malah buat masalah.”

“Hah? Kak Arya punya mantan? Eh emang mantannya buat masalah kayak gimana nyampe Kak Arya bisa jadi gini?” Kiana penasaran dengan apa yang sudah terjadi.

“Cerita singkatnya, Arya gak sengaja mabuk terus mantannya datang ngericuh tiba-tiba.” Tutur Eshan.

“Oh, gitu ya.” Suara Kiana memelan tiba-tiba begitu juga raut wajahnya berubah menjadi terkejut.

“Ya udah, Kakak mau pulang ya. Kamu tolong jagain Arya, jangan jauhin dia.”

“Iya Kak, hati-hati di jalannya. Makasih udah nganterin.” Kiana tersenyum tipis.

“Santai aja, Kakak pamit ok.” Eshan pun keluar dari rumah ini.

Selepas Eshan pergi, Kiana langsung memulai tugasnya yang lain. Pertama, dia memaksa Arya untuk minum teh yang dibuatnya tadi. Sudah berhasil, lalu tugasnya sekarang adalah mengganti baju yang dipakai Arya.

Saat Kiana sedang menjalankan tugasnya yang baru saja membuka kancing kedua baju Arya, tiba-tiba Arya mencekal tangan Kiana dengan secara paksa.

Kiana pun merasa takut karena itu dan mencoba lepas dari cekalan Arya. Dan sayangnya, usaha Kiana sia-sia karena tenaganya terlalu kecil untuk melawan Arya.

“Kak, lepasin! Jangan begini! Kiana takut! Kiana cuma mau ganti baju Kakak doang.” Kiana memelas memandang wajah Arya.

“Ki, Kakak gak tahan. Kakak udah nunggu kamu dari tadi.” Arya meracau dengan tetap mencekal tangannya Kiana.

“Hah? Maksud Kakak apa?” Kiana tidak mengerti dengan perkataan Arya tadi.

Tiba-tiba Arya menutup mulut Kiana dengan telapak tangannya dan menciumnya secara paksa. Hal itu membuat ketakutan Kiana semakin bertambah, karena kelakuan Arya yang semakin tak wajar. Malam ini, Arya berbeda dari biasanya.

“Kak, lepmmpphh.” Kiana mendorong dada Arya dan memukul-mukulnya, namun tak bisa karena Arya memeluk tubuhnya begitu erat.

Sesudah itu, Arya melepaskan ciumannya, sedangkan Kiana masih memukul dada Arya dengan kencang. Kiana benci, sangat benci pada Arya yang seperti sekarang.

Kiana menduga, jika Arya akan melepaskannya setelah ciuman itu berakhir. Tapi dugaannya salah, Arya kini malah menindih tubuhnya.

Kiana terdiam memikirkan ini. Kenapa Arya jadi begini? Arya begitu mirip seperti monster yang akan menerkam mangsanya secara hidup-hidup. Berulang kali Kiana memberontak dari kungkungan Arya, namun selalu saja tak bisa. Kiana takut Arya akan melakukan hal itu padanya saat ini secara paksa.

Kiana tak mau melakukan hal ‘itu’ sekarang. Kiana akan sangat membenci Arya jika Arya memang melakukannya saat ini.

Dan ternyata...

Arya memang benar melakukannya secara paksa.

Kiana menangisi nasibnya yang seperti ini. Kenapa dia diperlakukan begini oleh suaminya sendiri? Orang yang mulai dia cintai, bahkan ia hormati. Kiana ini manusia, bukan hewan yang bisa diperlakukan seenak hidupnya saja tanpa memperhatikan perasaannya.

Kiana benci hal ini! Kiana benci! Arya jahat! Arya monster!

Kamu ********! Jahat! Bodoh aku, malah terbuai percaya sama kamu. Aku benci kamu, mungkin untuk selamanya. Aku menyesal bersamamu, Arya. Cintaku terhapus karena kesalahanmu kali ini!

Baiklah. Karena Arya yang sudah memulai semua ini, maka mulai dari sekarang, Kiana akan membenci Arya. Membenci Arya, entah itu untuk sekarang, atau sampai selamanya. Kiana tidak tahu.

Terpopuler

Comments

yuniar wardani

yuniar wardani

up kak,, saya suka banget dengan cerita kakak

2019-11-03

0

Nonik Sitiani

Nonik Sitiani

gue heran ibuk2 jaman skrng .. kok anak masih umur q7 bauk kencur ... udah d suruh cari jodoh ... dunia emang udah tua ... kagak kasian apa sma anakny .... ibuk tiri mungkin itu .. gk realistis

2019-11-01

5

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1 - Permulaan
2 Bagian 2 - Kamu Itu...
3 Bagian 3 - Penyesalan
4 Bagian 4 - Ini Berbeda
5 Bagian 5 - Kehadirannya?
6 Bagian 6 - Dia Memang Ada
7 Bagian 7 - Labil
8 Bagian 8 - Melepaskan Kamu?
9 Bagian 9 - Aku Cemburu!
10 Bagian 10 - Aku Akan Menjaganya
11 Bagian 11 - Kalian Sedang Apa?
12 Bagian 12 - Bayi
13 Bagian 13 - Kinaya
14 Bagian 14 - Tidak Diinginkan
15 Bagian 15 - Aku Mau Pisah Saja
16 Bagian 16 - Perpisahan Itu Datang
17 Bagian 17 - Takdir Mempertemukan Kita Kembali
18 Bagian 18 - Maafkan Ayah
19 Bagian 19 - Kamu Sudah Berubah
20 Bagian 20 - Aku Tidak Butuh Kalian!
21 Bagian 21 - Ada Hubungan Apa Di Antara Kalian?
22 Bagian 22 - Jangan Tinggalin Bunda, Kasihan Ayah
23 Bagian 23 - Aku Sudah Berubah Menjadi Perempuan Jahat
24 Bagian 24 - Aku Juga Tersiksa
25 Bagian 25 - Ketika Cinta, Rindu, Benci Menyatu
26 Bagian 26 - Aku Juga Ingin Bahagia
27 Bagian 27 - Maafkan Aku
28 Bagian 28 - Aku Menyesal, Aku Bersalah
29 Bagian 29 - Bunda Sayang Kamu
30 Bagian 30 - Keseriusanmu
31 Bagian 31 - Aku Berusaha
32 Bagian 32 - Kembali?
33 Bagian 33 - Ceroboh!
34 Bagian 34 - Dasar Bodoh!
35 Bagian 35 - Panas Dingin
36 Bagian 36 - Aku Bahagia!
37 Bagian 37 -Dapat Anak?!
38 Bagian 38 - Membuat Istri Senang
39 Bagian 39 - Rayyan
40 Bagian 40 - Sederhana Aku Suka
41 Bagian 41 - Beri Kami Kebahagiaan
42 Bagian 42 - Munculnya Kecurigaan
43 Bagian 43 - Pengkhianatan?
44 Bagian 44 - Siapa Dia?
45 Bagian 45 - Demi Keluarga
46 Bagian 46 - Silahkan Pergi
47 Bagian 47 - Menghindar
48 Bagian 48 - Ingkar
49 Bagian 49 - Bohong Lagi?
50 Bagian 50 - Akhirnya Bertemu
51 Bagian 51 - Terbongkar Sudah
52 Bagian 52 - Membencinya
53 Bagian 53 - Kepergiannya
54 Bagian 54 - Kerinduan
55 Bagian 55 - Penjelasan
56 Bagian 56 - Lelah
57 Bagian 57 - Kembali
58 Bagian 58 - Kemarahanku
59 Bagian 59 - Hilang
60 Bagian 60 - Kesal
61 Bagian 61 - Kabar Baik
62 Bagian 62 - Dia Jatuh
63 Bagian 63 - Saling Menguatkan
64 Bagian 64 - Sabhira Kirana Tasanee
65 Bagian 65 - Akhir Dari Segalanya (End)
66 Bagian 66 - Bahagia, Aku Mencintai Kamu (Epilog)
67 Pengumuman
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bagian 1 - Permulaan
2
Bagian 2 - Kamu Itu...
3
Bagian 3 - Penyesalan
4
Bagian 4 - Ini Berbeda
5
Bagian 5 - Kehadirannya?
6
Bagian 6 - Dia Memang Ada
7
Bagian 7 - Labil
8
Bagian 8 - Melepaskan Kamu?
9
Bagian 9 - Aku Cemburu!
10
Bagian 10 - Aku Akan Menjaganya
11
Bagian 11 - Kalian Sedang Apa?
12
Bagian 12 - Bayi
13
Bagian 13 - Kinaya
14
Bagian 14 - Tidak Diinginkan
15
Bagian 15 - Aku Mau Pisah Saja
16
Bagian 16 - Perpisahan Itu Datang
17
Bagian 17 - Takdir Mempertemukan Kita Kembali
18
Bagian 18 - Maafkan Ayah
19
Bagian 19 - Kamu Sudah Berubah
20
Bagian 20 - Aku Tidak Butuh Kalian!
21
Bagian 21 - Ada Hubungan Apa Di Antara Kalian?
22
Bagian 22 - Jangan Tinggalin Bunda, Kasihan Ayah
23
Bagian 23 - Aku Sudah Berubah Menjadi Perempuan Jahat
24
Bagian 24 - Aku Juga Tersiksa
25
Bagian 25 - Ketika Cinta, Rindu, Benci Menyatu
26
Bagian 26 - Aku Juga Ingin Bahagia
27
Bagian 27 - Maafkan Aku
28
Bagian 28 - Aku Menyesal, Aku Bersalah
29
Bagian 29 - Bunda Sayang Kamu
30
Bagian 30 - Keseriusanmu
31
Bagian 31 - Aku Berusaha
32
Bagian 32 - Kembali?
33
Bagian 33 - Ceroboh!
34
Bagian 34 - Dasar Bodoh!
35
Bagian 35 - Panas Dingin
36
Bagian 36 - Aku Bahagia!
37
Bagian 37 -Dapat Anak?!
38
Bagian 38 - Membuat Istri Senang
39
Bagian 39 - Rayyan
40
Bagian 40 - Sederhana Aku Suka
41
Bagian 41 - Beri Kami Kebahagiaan
42
Bagian 42 - Munculnya Kecurigaan
43
Bagian 43 - Pengkhianatan?
44
Bagian 44 - Siapa Dia?
45
Bagian 45 - Demi Keluarga
46
Bagian 46 - Silahkan Pergi
47
Bagian 47 - Menghindar
48
Bagian 48 - Ingkar
49
Bagian 49 - Bohong Lagi?
50
Bagian 50 - Akhirnya Bertemu
51
Bagian 51 - Terbongkar Sudah
52
Bagian 52 - Membencinya
53
Bagian 53 - Kepergiannya
54
Bagian 54 - Kerinduan
55
Bagian 55 - Penjelasan
56
Bagian 56 - Lelah
57
Bagian 57 - Kembali
58
Bagian 58 - Kemarahanku
59
Bagian 59 - Hilang
60
Bagian 60 - Kesal
61
Bagian 61 - Kabar Baik
62
Bagian 62 - Dia Jatuh
63
Bagian 63 - Saling Menguatkan
64
Bagian 64 - Sabhira Kirana Tasanee
65
Bagian 65 - Akhir Dari Segalanya (End)
66
Bagian 66 - Bahagia, Aku Mencintai Kamu (Epilog)
67
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!