Bagian 3 - Penyesalan

*****

Lalu esoknya di pagi hari.

Matahari sudah memancarkan sinar cahayanya sampai menembus jendela kamar pasangan yang semalam sudah memadu kasih walau secara terpaksa. Namun salah, pasangan itu bukan terbangun karena cahayanya, justru karena hal lain.

Semalam, Kiana tidak bisa tidur setelah hal itu terjadi. Dia terus diam menangis meratapi hidupnya dengan posisi posisi duduk di atas ranjang sambil memeluk lututnya juga menundukkan wajahnya.

Hingga sampai sekarang pagi pun, Kiana masih tetap menangis sampai membuat Arya yang sedang tertidur nyenyak di sampingnya jadi terbangun.

Sewaktu Arya baru saja membuka matanya, dia langsung terkejut sekaligus kebingungan karena melihat Kiana menangis, ditambah lagi dengan keadaan mereka yang saat ini begitu sulit dipercaya.

Sebenarnya, apa yang sudah terjadi pada mereka semalam? Kenapa keadaannya seperti ini? Dia hanya memakai celana pendek saja dan tanpa atasan, sedangkan Kiana... Ah tak perlu dijelaskan.

Apakah semalam sudah terjadi suatu hal yang tak direncanakan di antara mereka?

Dengan keadaan tubuhnya yang masih pegal dan kepalanya masih pusing, Arya mendudukan tubuhnya. Dia mencoba mengingat tentang apa yang sudah terjadi semalam.

Arya baru sadar jika semalam dia tidak sengaja mabuk lalu mantannya datang membuat masalah, dan Eshanlah yang mengantarnya pulang. Sudah itu, Arya tak ingat lagi apa yang terjadi. Tapi apakah setelah itu terjadi suatu hal yang di luar kendalinya?

Gue semalem mabuk? Gila! Bodoh gue! Semuanya gara-gara perempuan sialan itu gue jadi begini! Arya merutuki kelakuannya semalam.

Karena masih menangis, Kiana tak menyadari jika Arya sudah bangun dan mendekat pada Kiana.

“Kamu kenapa, Ki?” Arya menatap Kiana dengan pandangan iba sambil menyentuh rambutnya.

Sentuhan tangan yang dilakukan Arya memang berhasil menghentikan tangisan Kiana, tapi juga membangkitkan rasa jijik dari diri Kiana untuk Arya, karena tak suka kalau tubuhnya disentuh oleh seorang monster seperti laki-laki

itu.

Kiana menepis tangan Arya yang menyentuh rambutnya dengan kasar, membuat Arya heran.

“Gak usah lo sentuh gue!” Kiana menatap Arya tajam juga penuh kebencian.

“Kenapa? Aku suami kamu, Ki.” Balas Arya.

“Suami? Lo bilang lo suami gue?” Kiana tersenyum sinis pada Arya, “lo bukan suami gue! Mana ada suami yang memaksa istrinya secara kasar? Lo itu cuma laki-laki bejad yang seenaknya aja menerkam cewek kayak gue layaknya monster.” Kiana masih menatap Arya penuh kebencian.

“Maksud kamu apa?” Arya tak mengerti dengan penuturan Kiana.

“Kenapa?! Kamu yang kenapa! Aku udah bilang jangan, tapi kamu masih aja paksa aku buat ngelakuin itu!” Kiana menangis di hadapan Arya.

“Maksudnya ngelakuin apa? Kakak gak ngelakuin apa-apa sama kamu.”

“Lo emang gak inget semalem hah?! Lo itu udah ngerusak tubuh gue! Lo udah paksa gue buat puasin nafsu birahi! Lo jahat! Kenapa hah?! Kenapa lo ngelakuin hal itu ke gue?!” Kiana memaki Arya dan memukul dadanya yang hanya ditutupi oleh selimut.

Perkataan Kiana membuat Arya terkejut sejenak, tapi tetap saja Arya membela diri karena merasa tidak melakukan itu, “Kakak gak mungkin ngelakuin itu, Ki. Kakak sadar diri buat nahan semuanya.”

“Lo emang gak inget, karena lo semalem mabuk dan lo ngelakuin hal itu ke gue kayak monster.”

“Gimana kalau gue hamil, hah?! Gue gak mau hamil sekarang! Semuanya gara-gara lo! Gue nyesel nikah sama lo! Harusnya gue itu nolak lo dari dulu! Harusnya gue gak suka sama lo! Suka sama lo itu cuma bakal ngebuat hidup gue rusak!” Kiana menunjuk Arya.

Arya belum sepenuhnya mengingat kejadian semalam, tapi jika dilihat dari reaksi Kiana yang begini, sepertinya memang Arya melakukannya.

“Ki, maaf. Kakak gak inget. Kakak khikaf. Itu di luar kendali Kakak.” Arya mencoba untuk menggenggam tangan Kiana, namun Kiana menepisnya terus.

Penolakan Kiana membuat Arya menggeram dalam hati.

Sialan! Semuanya gara-gara perempuan itu jadi begini!

“Gak usah lo sentuh gue! Jijik gue!” Maki Kiana.

“Maafin Kakak, Ki.” Arya meminta maaf untuk yang kedua kalinya.

“Semuanya udah terlambat, lo minta maaf juga gak bakal mengulang semua yang udah terenggut hilang.”

Setelahnya, Kiana pun berdiri dari ranjang, namun Arya mencegahnya dan memeluknya langsung secara paksa. Sampai tiba-tiba Kiana jadi menangis.

“Semuanya kesalahan aku, maaf.” Lirih Arya pelan.

Kiana menangis tiba-tiba, “kenapa Kakak ngelakuin itu? Kenapa Kak?! Kiana mau kuliah, belum mau ngurus anak. Gimana kalau Kiana hamil? Kiana belum siap, Kak. Hikss.” Kiana memukul pundak Arya keras.

Arya diam saja menerima semua pukulan dan makian Kiana. Bahkan, Arya malah mengusap punggung Kiana untuk menenangkannya. Karena dia sadar, kalau memang dialah pihak yang bersalah di sini walau hal itu ia lakukan dengan tidak sengaja.

Juga, dia tak apa jika harus mendengar tangisan perempuan yang disayanginya ini. Toh perempuan yang menangis ini istrinya. Perempuan yang ia cintai, sayangi. Dan karena kesalahannya yang tidak sengaja, perempuan itu menangis. Maka, boleh saja perempuannya menyalahkan seorang Nararya Sadira Pratama.

Terpopuler

Comments

RY

RY

udah tau orang mabok tapi koq dekat dekat, harusnya di biarin aja sendiri biar nga kejadian

2020-10-06

1

Ara Lestari

Ara Lestari

kok ngomongnya kayak ga sama suami bahasa si cwek buruk
kayak orang pacaran terus diperkosa aja
bahasanya ga cocok

2020-08-10

3

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1 - Permulaan
2 Bagian 2 - Kamu Itu...
3 Bagian 3 - Penyesalan
4 Bagian 4 - Ini Berbeda
5 Bagian 5 - Kehadirannya?
6 Bagian 6 - Dia Memang Ada
7 Bagian 7 - Labil
8 Bagian 8 - Melepaskan Kamu?
9 Bagian 9 - Aku Cemburu!
10 Bagian 10 - Aku Akan Menjaganya
11 Bagian 11 - Kalian Sedang Apa?
12 Bagian 12 - Bayi
13 Bagian 13 - Kinaya
14 Bagian 14 - Tidak Diinginkan
15 Bagian 15 - Aku Mau Pisah Saja
16 Bagian 16 - Perpisahan Itu Datang
17 Bagian 17 - Takdir Mempertemukan Kita Kembali
18 Bagian 18 - Maafkan Ayah
19 Bagian 19 - Kamu Sudah Berubah
20 Bagian 20 - Aku Tidak Butuh Kalian!
21 Bagian 21 - Ada Hubungan Apa Di Antara Kalian?
22 Bagian 22 - Jangan Tinggalin Bunda, Kasihan Ayah
23 Bagian 23 - Aku Sudah Berubah Menjadi Perempuan Jahat
24 Bagian 24 - Aku Juga Tersiksa
25 Bagian 25 - Ketika Cinta, Rindu, Benci Menyatu
26 Bagian 26 - Aku Juga Ingin Bahagia
27 Bagian 27 - Maafkan Aku
28 Bagian 28 - Aku Menyesal, Aku Bersalah
29 Bagian 29 - Bunda Sayang Kamu
30 Bagian 30 - Keseriusanmu
31 Bagian 31 - Aku Berusaha
32 Bagian 32 - Kembali?
33 Bagian 33 - Ceroboh!
34 Bagian 34 - Dasar Bodoh!
35 Bagian 35 - Panas Dingin
36 Bagian 36 - Aku Bahagia!
37 Bagian 37 -Dapat Anak?!
38 Bagian 38 - Membuat Istri Senang
39 Bagian 39 - Rayyan
40 Bagian 40 - Sederhana Aku Suka
41 Bagian 41 - Beri Kami Kebahagiaan
42 Bagian 42 - Munculnya Kecurigaan
43 Bagian 43 - Pengkhianatan?
44 Bagian 44 - Siapa Dia?
45 Bagian 45 - Demi Keluarga
46 Bagian 46 - Silahkan Pergi
47 Bagian 47 - Menghindar
48 Bagian 48 - Ingkar
49 Bagian 49 - Bohong Lagi?
50 Bagian 50 - Akhirnya Bertemu
51 Bagian 51 - Terbongkar Sudah
52 Bagian 52 - Membencinya
53 Bagian 53 - Kepergiannya
54 Bagian 54 - Kerinduan
55 Bagian 55 - Penjelasan
56 Bagian 56 - Lelah
57 Bagian 57 - Kembali
58 Bagian 58 - Kemarahanku
59 Bagian 59 - Hilang
60 Bagian 60 - Kesal
61 Bagian 61 - Kabar Baik
62 Bagian 62 - Dia Jatuh
63 Bagian 63 - Saling Menguatkan
64 Bagian 64 - Sabhira Kirana Tasanee
65 Bagian 65 - Akhir Dari Segalanya (End)
66 Bagian 66 - Bahagia, Aku Mencintai Kamu (Epilog)
67 Pengumuman
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bagian 1 - Permulaan
2
Bagian 2 - Kamu Itu...
3
Bagian 3 - Penyesalan
4
Bagian 4 - Ini Berbeda
5
Bagian 5 - Kehadirannya?
6
Bagian 6 - Dia Memang Ada
7
Bagian 7 - Labil
8
Bagian 8 - Melepaskan Kamu?
9
Bagian 9 - Aku Cemburu!
10
Bagian 10 - Aku Akan Menjaganya
11
Bagian 11 - Kalian Sedang Apa?
12
Bagian 12 - Bayi
13
Bagian 13 - Kinaya
14
Bagian 14 - Tidak Diinginkan
15
Bagian 15 - Aku Mau Pisah Saja
16
Bagian 16 - Perpisahan Itu Datang
17
Bagian 17 - Takdir Mempertemukan Kita Kembali
18
Bagian 18 - Maafkan Ayah
19
Bagian 19 - Kamu Sudah Berubah
20
Bagian 20 - Aku Tidak Butuh Kalian!
21
Bagian 21 - Ada Hubungan Apa Di Antara Kalian?
22
Bagian 22 - Jangan Tinggalin Bunda, Kasihan Ayah
23
Bagian 23 - Aku Sudah Berubah Menjadi Perempuan Jahat
24
Bagian 24 - Aku Juga Tersiksa
25
Bagian 25 - Ketika Cinta, Rindu, Benci Menyatu
26
Bagian 26 - Aku Juga Ingin Bahagia
27
Bagian 27 - Maafkan Aku
28
Bagian 28 - Aku Menyesal, Aku Bersalah
29
Bagian 29 - Bunda Sayang Kamu
30
Bagian 30 - Keseriusanmu
31
Bagian 31 - Aku Berusaha
32
Bagian 32 - Kembali?
33
Bagian 33 - Ceroboh!
34
Bagian 34 - Dasar Bodoh!
35
Bagian 35 - Panas Dingin
36
Bagian 36 - Aku Bahagia!
37
Bagian 37 -Dapat Anak?!
38
Bagian 38 - Membuat Istri Senang
39
Bagian 39 - Rayyan
40
Bagian 40 - Sederhana Aku Suka
41
Bagian 41 - Beri Kami Kebahagiaan
42
Bagian 42 - Munculnya Kecurigaan
43
Bagian 43 - Pengkhianatan?
44
Bagian 44 - Siapa Dia?
45
Bagian 45 - Demi Keluarga
46
Bagian 46 - Silahkan Pergi
47
Bagian 47 - Menghindar
48
Bagian 48 - Ingkar
49
Bagian 49 - Bohong Lagi?
50
Bagian 50 - Akhirnya Bertemu
51
Bagian 51 - Terbongkar Sudah
52
Bagian 52 - Membencinya
53
Bagian 53 - Kepergiannya
54
Bagian 54 - Kerinduan
55
Bagian 55 - Penjelasan
56
Bagian 56 - Lelah
57
Bagian 57 - Kembali
58
Bagian 58 - Kemarahanku
59
Bagian 59 - Hilang
60
Bagian 60 - Kesal
61
Bagian 61 - Kabar Baik
62
Bagian 62 - Dia Jatuh
63
Bagian 63 - Saling Menguatkan
64
Bagian 64 - Sabhira Kirana Tasanee
65
Bagian 65 - Akhir Dari Segalanya (End)
66
Bagian 66 - Bahagia, Aku Mencintai Kamu (Epilog)
67
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!