''Bagaimana pendapat anda Tuan Felix?'' tanya salah satu peserta rapat yang sedang melakukan presentasi di hadapan Felix.
Felix bukannya menjawab dia malah terus bengong.
Krikk, krikk.
Seketika ruangan tiba-tiba menjadi hening karena tidak ada yang berani menyadarkan bosnya itu.
Ken menoleh menatap bosnya dan dia menyadari apa yang terjadi. ''Rapat hari ini selesai, kita lanjutkan besok,'' ucap Ken mengambil alih situasi.
''Baik Tuan.''
Semua peserta rapat meninggalkan tempat itu.
''Tuan, kenapa anda tidak fokus? ini meeting yang penting,'' tanya Ken.
Dari tadi pagi dia terus melihat bosnya melamun sendiri, kadang tersenyum sendiri, terkadang mengerutkan keningnya seperti kesal dengan seseorang.
Felix sedikit memijat kepalanya yang tidak pusing tapi kepala itu terus memikirkan seseorang. ''Aku hanya sedang lelah, suruh seseorang membawakan kopi untuk ku,'' perintahnya.
''Baik Tuan.'' Ken meninggalkan Bosnya itu.
Malam harinya.
''Selamat malam Tuan,'' ucap Rose menyambut Felix yang baru datang dari kantor, dia memberikan senyum manisnya kepada pria yang menolong nya itu.
Serr , badan pria itu berdesir saat melihat senyum manis yang di tunjukkan gadis itu, rasanya Seperti dia mempunyai pasangan hidup yang tengah menyambutnya dengan kehangatan setelah seharian menjalani penatnya dunia kerja.
''Ada yang aneh dalam diriku,'' itulah yang ada di pikiran Felix.
Pria yang sedang tertegun itu menggelengkan kepalanya keras untuk menyadarkan dirinya.
''Tuan anda baik-baik saja?'' tanya Rose yang melihat tingkah aneh pria itu.
''Apa dia sakit kepala?'' gumam Rose dalam hati.
''Aku baik, kau sudah mendingan?'' tanya Felix.
''Sudah, lihat lah.'' Rose memutar tubuhnya menandakan dia sudah membaik.
''Hmmm, tidur lah ini sudah jam 10 malam.''
Ya benar sekali , jam sudah menunjukan pukul 10 malam tapi gadis ini malah menunggu Felix sampai datang karena dia merasa bersalah sudah berdebat dengan Felix dan membuat Pria itu pergi dengan keadaan marah padahal Pria itu sudah menyelamatkan nyawanya, niatnya malam ini dia akan meminta maaf ke Felix.
''Anda sudah makan?'' tanya Rose.
''Sudah,'' ucap Felix singkat lalu melangkah pergi meninggalkan Rose tapi gadis itu malah mengikutinya.
''Apa anda yakin? aku bisa loh buat makanan spesial yang enak,'' tawar Rose yang terus mengekor di belakang Felix.
''Tidak perlu,'' jawab Felix.
''Oke, kalau begitu Apa anda ingin minum sesuatu?'' tanya gadis itu tidak menyerah.
Felix menghentikan langkah nya.
'' Katakan , Apa mau mu,'' tanyanya. dia mengerti pasti gadis ini ingin berbicara sesuatu.
''Saya cuma mau bilang Maaf karena tadi pagi sudah membuat anda marah, saya mengaku salah dan saya mau berterimakasih atas kebaikan anda yang menyelamatkan nyawa saya,'' ucap Rose dengan penuh sesal sambil membungkukkan badanya sebagai tanda bersalah sekaligus terimakasih.
''Hmmm,'' Hanya itu jawaban yang keluar dari mulut pria itu.
Tanpa membalikkan tubuhnya dia pergi begitu saja meninggalkan Rose yang berada di belakangnya.
''Tuan'' lirih pelan Rose
Gadis itu menundukkan kepalanya merasa sedih. ''Dia pasti sangat marah kepadaku, tuan aku janji tidak akan nakal lagi,'' ucap Rose.
Bukkk
Felix melempar tubuhnya itu ke kasur, merentangkan tangannya dengan leluasa, menatap ke langit-langit kamar sambil terus mengingat ucapan-ucapan konyol gadis itu, ''Gadis bodoh , kenapa kau memohon seperti itu kepada ku, itu membuatku lemah tau, aku sungguh tidak bisa lama-lama berdekatan dengannya, padahal kita baru 2 hari bersama tapi kenapa dia sudah menjadi kelemahanku,'' ucapnya merutuki dirinya.
''Apa jangan-jangan dia mempunyai sihir? , bisa jadi dia adalah anak penyihir ,, itu sebabnya asal - usulnya tidak jelas,'' ucap nya berbicara hal yang tidak masuk akal.
''Hahaha, mana mungkin itu ada di jaman modern seperti ini, kenapa aku berubah Konyol seperti gadis itu.''
Felix Seketika tertawa sendiri saat menyadari dia berbicara hal konyol seperti yang gadis itu sering lakukan, dia selalu menyebut Rose konyol tapi akhirnya dia tertular kekonyolan gadis itu.
Pagi harinya.
Rose membentangkan tangannya menghalangi jalan Felix yang ingin berangkat kerja.
''Apa sih yang dia mainkan gadis konyol ini,'' gumamnya dalam hati, Felix menepis pelan tangan Rose lalu berjalan melewati gadis itu.
Rose mengambil langkah cepat mendahului Felix lalu kembali membentangkan tangannya ''Stop! '' perintah Rose kepada pria yang menatap nya dengan datar dan lurus selurus jalan tol.
''Sial , gadis ini tidak pernah menyerah menggangguku,'' geram pria itu dalam hati.
Rose mencakup kan kedua tangan di dadanya. '' Tuan, tolonglah bicara, anda memaafkan saya kan? saya tahu kesalahan saya memang susah di maafkan tapi saya janji tidak akan nakal lagi dan membuat anda kesal,'' Lirih gadis itu merasa bersalah.
''Huhh pagi - pagi dia sudah mulai drama lagi '' gerutu Felix dalam hati, Pria tampan ini menarik napasnya dalam-dalam sebelum mengeluarkan kata-kata nya.
''Kau ini memang tidak mengerti bahasa manusia ya, kita sudah membahas ini kemarin malam dan aku sudah memaafkan mu, apalagi yang kau inginkan dari ku,'' kesalnya.
Happy Reading 🥰😘🙏♥️
I LOVE YOU 🥰😘🙏♥️😘🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments