Happy Reading 🌹🌹
Nathan keluar dari dalam kamar mandi dengan menghela nafas, dia tahu jika tujuan pertemuan hari ini adalah mengenalkan dia dengan seorang gadis.
Dengan langkah lebar, dia berjalan menuju restoran VIP. Melihat di salah satu meja Mama dan Ayahnya sedang berbincang dengan orang tua dari gadis yang akan mereka kenalkan.
"Selamat malam, om dan tante. Maaf saya datang terlambat." Ucap Nathan dengan sopan.
"Oh, Nathan. Tidak apa-apa kami juga baru saja sampai, kenalkan ini Luis." Jawab Bintang yang melihat ke arah anak laki-lakinya.
Nathan sedikit tertegun, "Hai, kita bertemu lagi." Ucap Nathan menyodorkan tangan kanannya.
"Ya." Jawab Luis singkat.
"Kalian sudah kenal?" Tanya Alice dan Buntang bersamaan.
"Mereka baru tiga jam lalu menjadi musuh di lapangan basket, Ma." Jawab Kinan.
Kedua orang tua saling berbincang, sedangkan Nathan tampak acuh seperti Luis. Lebih sibuk membalas pesan kekasihnya, hingga suara gadis yang baru saja datang mengalihkan atensinya.
Dia tidak kaget lagi jika Mikayla yang akan di kenalkan olehnya, karena baru tadi pagi dia tahu dari Laura.
Pandangannya tidak lepas dari gadis yang saat ini duduk di depannya, melihat setiap gerak-geriknya.
"Apa benar dia sejahat itu." Gumam Nathan dengan rasa tidak percaya.
Setelah pelayan restoran pergi, semua segera menyantap makan malam mereka masing-masing. Nathan fokus dengan makanan yang berada di depannya, dengan sesekali melihat ke arah Mikayla. Tampak gadis yang berada di depannya kikuk, tapi alisnya naik satu saat melihat Luis melarang Mikayla mengambil daging merah yang berada di dalah satu piring.
Nathan masih diam dengan mengamati, hingga semua telah menyelesaikan makan malam mereka.
"Tidak perlu berbasa-basi, kami ingin melamar Mikayla untuk Nathan." Ucap Kenan dengan tegas dan pasti.
Mendengar ucapan Kenan membuat anak-anak muda yang berada di meja tersebut sontak tersedak secara bersamaan, terlebih Mikayla. Saking kagetnya, air putih yang dia minum keluar dari hidung membuatnya terasa pedih.
"Mas, kamu membuat anak-anak kaget." Tegur Alice menyikut Kenan.
"Ehkm, maaf. Jadi bagaimana Tuan Jackson?" Tanya Kenan yang tidak menghiraukan tatapan tajam dari Nathan.
Jackson dan Bintang saling melihat, "Kami menyerahkan sepenuhnya kepada putri kami, Tuan." Jawabnya bijak.
Semua orang di meja tersebut mengarahkan pandangannya ke Mikayla, membuat gadis yang baru berusia 17 tahun tersebut bingung ingin menjawab apa. Bahkan dia melihat ke arah Nathan tampak pria itu menatapnya penuh intimidasi.
Melihat ke arah Kinan, tampak gadis dengan pipi chubbi itu mengangguk pelan. Melihat ke arah orang tua yang menanti jawaban hingga yang terakir jatuh ke Luis.
"Mi-Mika, Mika menerima lamaran Kak Nathan." Jawab Mikhayla terbata dan kikuk.
Nathan menyandarkan tubuhnya di punggung kursi dengan bersedekap dada, memandang dengan intes gadis yang akan menjadi istrinya. Nathan tidak dapat protes dengan permintaan sang Ayah karena satu dan lain hal.
Alice dan Bintang tersenyum bahagia, kedua wanita itu saling menggenggam tangan bentuk kebahagiaan mereka yang akan menjadi besan.
"Bagaimana Tuan Jackson?" Tanya Kenan kembali.
"Karena putri saya setuju dan menerima lamaran anda, tentu saja saya sebagai orang tua juga menyetujuinya. " Jawab Jackson.
"Baik, kita akan menggelar pernikahan secepatnya." Ucap Kenan.
"Kami masih sekolah, apa tidak bisa menunda pernikahan dahulu." Nathan yang sejak tadi diam akhirnya angkat suara.
Mikayla hanya mampu diam seribu bahasa, dia juga bingung karena di sisi lain sangat bahagia di sisi lainnya bimbang. Apalagi dia tahu jika Nathan sudah memiliki kekasih, "Tapi dia melamarkan di tolak, jadi tidak salah bukan aku menerimanya." Monolognya dalam hati.
"Tidak perlu, lagipula kamu sudah kelas 3 SMA sebentar lagi lulus. Mikayla juga hanya satu tahun jaraknya denganmu, jika kalian ingin menunda memiliki anak tidak masalah bagi kami." Jawab Kenan dengan tegas tidak menerima penolakan sang putra.
Mendengar kata anak membuat Mikayla merah padam, benar dia melupakan satu hal. Jika sudah menikah bukankah boleh anu dengan Nathan. Pikir Mikayla yang mendapatkan jitakan dari Luis.
"Jangan pikiran yang aneh-aneh, jika kau menikah harus tinggal di mansion Anderson." Ucap Luis yang hanya mendapatkan kerucutan bibir adiknya.
"Tidak bisa! Jika menikah kami ingin hidup sendiri, aku akan bekerja untuk menghidupinya. Aku memiliki apartemen sendiri, jika kamu merindukannya bisa berkunjung ke apartemen." Jawab Nathan tanpa sadar.
Kenan tersenyum tipis mendengarnya, "Jadi mari kita diskusikan pernikahan putra putri kita." Ucapnya.
Pertemuan yang seharusnya hanya pertemuan singkat kini berubah menjadi lama, orang tua sibuk merencanakan pernikahan Mikayla dan Nathan hingga restoran akan tutup. Kedua keluarga berpisah, mereka kembali di kediaman masing-masing.
Jalanan sudah tampak sepi, karena waktu menunjukkan pukul sebelas malam, Mikayla tertidur sedangkan Luis tempak menghela nafas beberapa kali. Menolah ke arah adiknya, helaan nafas panjang kembali terdengar.
"Tidak perlu khawatir, Son. Nathan anak yang baik." Ucap Jackson yang melihat dari spion mobil.
Lucas membuang pandangannya ke luar jendela, "Tidak ada yang tahu, orang yang tampak baik tak selalu baik dan orang yang tampak jahat tak selalu jahat. Terkadang orang jahat terbentuk dari orang baik." Jawab Luis ambigu.
Bintang mengerti bagaimana perasaan Luis, terlebih memanglah Mikayla masih remaja yang baru saa menginjak usia 17 tahun.
"Satu lagi, usia untuk dapat menikah adalah 19 tahun dalam UU Nomor 16 Tahun 2019. Lihatlah Mikayla masih 17 tahun dan Nathan 18 tahun." Lanjut Luis kembali.
"Mereka akan menikah di Jepang, dengan persetujuang orang tua sampai usia 20 tahun. Kami sudah membahas hal ini jadi kamu tidak perlu khawatir tentang itu." Jawab Jackson.
"Lalu mereka kembali ke Indonesia dengan status pernikahan dini? Konyol, terserah kalian." Kata Luis yang langsung keluar dari dalam mobil begitu sampai di depan pintu utama mansion.
"Luis tidak setuju pernikahan ini, Hon." Kata Bintang pelan.
"Tenang saja, aku akan berbicara dengannya besok. Hon, bagaimanapun kita membutuhkan bantuan dari perusahaan Wijaya. Apa kita harus menghubungi Sky?" Tanya Jacson pelan.
Bintang menghela nafas panjang, "Jika hanya mengandalkan sahamku yang berada diperusahaan Ayah tidak akan cukup." Jawab Bintang pelan.
Jackson menyandarkan kepalanya di sandaran mobil, "Aku juga sulit melepaskan Mika menikah muda, Hon." Kata Jackson pelan.
Mika yang sudah bangun sejak tadi mendengar percakapan kedua orang tuanya, "Mika senang kok Dad - Mom, Mika memang sudah lama menyukai Kak Nathan hanya saja Mika tidak pernah mendekatinya." Ucap Mikayla secara tiba-tiba yang membuat kedua orang tuanya terperanjat kaget.
"Apa benar itu? Kamu tidak sedang menenangkan kami bukan?" Tanya Bintang dengan wajah cemas.
"Tidak, Mom. Memang kapan Mika pernah berbohong kepada kalian? Sudah, Mom - Dad tenang saja, biarkan Mika yang akan berbicara dengan Kak Luis. Dia hanya khawatir saja kepada Mika karena selama ini kami selalu bersama sejak kecil." Jawab Mikayla dengan tersenyum cantik.
"Maafkan kami princess." Ucap Jackson penuh dengan penyesalan.
"Tidak masalah Dad, thank you sudah membersarkan Mika dengan penuh kasih sayang. I love you." Jawab Mika dengan mencium pipi orang tuanya bergatian.
...🐾🐾...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Andienyy...
Ko Mika langsung jawab Ok.. sich.
kan tahu Nathan dah punya Laura...
Luis emang reasonable...
Mungkin anak cowok kali ya...
2023-04-09
1
Rapa Rasha
masih lanjut kak
2023-03-14
0
Fitri
Assalamualikum.. akan ada terus part2 yg menyedihkan nie... semoga mikayla kuat.
2023-03-07
0