Hari-hari pun setelah itu berlalu dengan sangat membosankan, jauh lebih membosankan bahkan dari yang Maria bayangkan,
Terkadang saat Maria benar-benar bosan, ia akan pergi ke perkampungan, namun akhirnya membuat heboh warga,
Kadang pula ia hanya ingin duduk di atas atap rumah peristirahatannya sendiri, dan jika ada manusia yang lewat, juga akan lari tunggang langgang,
Sampai akhirnya, hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan bulan berganti bulan, bahkan tahun-tahun pun berlalu,
Maria yang tak pernah membeli kalender baru, tidak tahu kapan tepatnya kemudian akhirnya ia melihat warga pribumi terlihat berbondong-bondong melintas di jalanan depan rumah peristirahatannya,
Mereka ramai membawa bendera merah putih dan mengibarkannya dengan suka cita,
Wajah-wajah bahagia dengan banyak harapan tergambar nyata di wajah para warga,
Maria yang melihatnya bahkan seolah sampai bisa merasakan suka cita yang kini tengah meliputi negeri ini,
Ya, mereka tampak mengepalkan tangan sambil berkata MERDEKA dengan suara yang bersemangat, membuat Maria sampai terharu,
Entah apa yang terjadi hingga akhirnya mereka bisa meraih apa yang dicita-citakan sejak lama,
Tapi, jelas sekali jika perjuangan bangsa ini akhirnya telah membuahkan hasil, dan Maria ikut bahagia,
Dan, sejak kemerdekaan yang bergema di seluruh sudut negeri, dan berkibarnya merah putih di mana-mana, rumah peristirahatan milik keluarga Maria tiba-tiba kedatangan tamu tak diundang,
Entah bagaimana ceritanya, serombongan orang datang ke rumah itu dan membicarakan tentang hak milik rumah milik keluarga Maria,
"Kami berencana akan membangun penginapan di sini, penginapan pertama di daerah ini, pasti akan sangat laris,"
Kata seorang laki-laki dengan mata sipit,
Maria yang merasa sedikit terusik dengan kedatangan orang-orang yang sama sekali tak dikenalnya itupun lantas ikut nimbrung meskipun ia tak menampakkan diri,
"Nanti kita akan renovasi, kita juga akan bawa seorang ahli untuk mengusir energi-energi jahat yang ada di tempat ini, karena pastinya orang-orang yang mati terbunuh di sini mungkin ada yang masih belum tenang,"
Kata si laki-laki bermata sipit itu pula,
Maria kemudian tampak menggeleng-gelengkan kepalanya,
"Apa maksudnya dengan mengusir? Apa hak dia mengusir? Dia yang baru datang, kenapa malah berani usia-usir,"
Maria pun terdengar mengomel sendiri,
"Energi jahat itu harus dihilangkan karena bisa-bisa akan berpengaruh buruk pada rejeki, mereka itu para hantu kadang suka mengganggu rejeki manusia, suka membawa sial,"
Kata laki-laki sipit itu pula, yang tampak beberapa orang lokal berseragam, yang kemudian membuat orang-orang yang datang bersamanya mengangguk-anggukkan kepala seolah tampak setuju dengan apa yang si laki-laki sipit itu bicarakan,
Orang-orang dengan seragam seperti aparat desa itu lantas mengajak si laki-laki bermata sipit itu berkeliling sambil menjelaskan sejarah rumah peristirahatan tersebut,
Apa saja kejadian yang ada di sana, yang mana barang tentu juga ada sedikit bumbu-bumbu cerita yang dilebihkan,
Bumbu-bumbu cerita yang dilebihkan itu seperti adanya penampakan kuntilanak berbaju merah, dan juga perempuan yang berlumuran darah,
Maria yang melayang dan ikut menguping jelas saja sampai berdecak-decak mendengar semua cerita yang dibuat berlebihan tersebut, Maria tampak kesal hingga akhirnya memutuskan bereaksi,
"Kuntilanak baju merah? Perempuan bersimbah darah? Hahaha... yang benar saja, mana berani mereka masuk rumah ini, memangnya mau aku timpa,"
Kata Maria sambil menonyor kepala orang yang cerita berlebihan, lalu...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Esti Restianti
untung waktu itu belum Nemu ulekan ya aunty wkwk
2023-03-20
0
mieya723
Tanggung amat cuma ditoyor
2023-03-18
0
🎎 Lestari Handayani 🌹
wkwkwk mulai keluar usilnya aunty
2023-03-17
0