Yusuf yang takut namun penasaran kini tampak melangkahkan kakinya pelahan mendekati anak tangga yang menuju ke lantai dua,
Saat tiba-tiba ia melihat kaki yang turun dari atas dengan posisi tubuh masih tertutup sebagian dinding yang memang karena posisi tangga harus sedikit berbelok di ujung,
"Hah!"
Yusuf terlonjak kaget, karena jelas di tempat itu harusnya sudah tidak ada siapa-siapa, tapi apakah itu penyusup, atau orang Belanda lain yang ternyata baru datang untuk sembunyi?
Dalam kebingungan yang menggoncang dunia hingga Yusuf masih terdiam bingung harus apa, kedua kaki itu kini kembali melangkah turun,
Sepintas lalu seperti persis kaki manusia yang menuruni anak tangga, namun...
"Hah lagi!"
Kata Yusuf, tatkala dilihatnya kedua kaki jenjang yang putih itu tak menapak lantai, dan...
"Hey, Yusuf,"
Suara yang tak asing itupun menyapa, seolah tanpa rasa bersalah jika yang disapa kini nyaris akan mengompol di celana,
Sosok gadis dengan rambut panjang blonde itu kemudian melangkah cepat menuruni tangga, dan menghampiri Yusuf,
Ya, Yusuf dalam keadaan takut dan ingin berlari tapi tidak bisa karena kedua kakinya gemetaran,
"Am... ampuuun... wasweswoswasweswos..."
Yusuf yang kemudian memilih berlutut sambil memejamkan mata tampak membaca doa tapi yang keluar malah hanya wasweswos saking takutnya,
Sosok gadis yang tak lain adalah hantu mendiang Maria itu tampak ikut berlutut di depan Yusuf,
"Yusuf, Suf, kamu tuh lagi apa sih?"
Tanya Maria keder,
Yusuf yang ditanya bukannya menjawab malah semakin kenceng bacanya,
"Wasweswasweswos..."
Kesal melihat tingkah Yusuf, Maria pun melayangkan tabokannya ke arah lengan Yusuf,
Plak!
"Aduh!"
Yusuf mengaduh, ia membuka matanya dan seketika doa yang sebetulnya tak bisa ia baca itupun berhenti,
Yusuf dan Maria tampak kemudian bertatapan,
Bingung bercampur takut di dalam diri Yusuf menjadi satu seperti alpukat kocok,
Jelas Maria telah mati, dan harusnya yang ada di depannya ini adalah hantu, tapi kenapa dia bisa menabok?
Begitulah hati Yusuf bertanye-tanye,
"Kenapa rumah begitu sepi? Semua ke mana Suf?"
Tanya Maria pada Yusuf, yang jelas makin membuat Yusuf tambah kebingungan,
"Non... Non... Nona ini kan..."
Yusuf tampak terduduk lemas di atas lantai lalu ngesot mundur hingga mentok ke tembok,
Maria kemudian ikut duduk di lantai sambil celingak-celinguk ke kanan dan ke kirinya,
"Sepi sekali Suf, apa Papi, Mami, luna dan Albert pergi tanpaku? Mereka pergi ke Belanda tanpa aku?"
Tanya Maria dengan mata berkaca-kaca menatap Yusuf,
Tampak Yusuf garuk-garuk kepalanya yang sedikit berketombe,
"Non... nona Maria,"
Yusuf benar-benar ingin memastikan jika itu Maria,
Ah tapi tetap saja aneh, jelas-jelas Yusuf menemukannya meninggal di tangga menuju lantai atas, dan bahkan Yusuf ikut menguburkannya di pemakaman bangsa Belanda di kampungnya,
Tapi, kini, gadis yang ada di hadapannya ini, jelas dia berwajah Maria, dan dia menyebutkan nama-nama buah, oh bukan, nama keluarganya,
"Iya Suf, ini Maria, kamu pikir aku siapa? Lucinta Luna? Yang benar saja ini tahun 1942,"
Kesal Maria,
Yusuf menggeleng-gelengkan kepalanya, dan ia mengucek-ucek matanya,
Apa dia salah menguburkan orang? Batin Yusuf,
Ah tapi jelas tadi Maria kakinya tidak menapak lantai, jadi sudah jelas dia hantu,
"Heh!"
Maria yang kesal karena Yusuf tak juga menjawab ke mana keluarganya jadi membentak Yusuf dan tentu saja membuat pemuda kampung yang sedang sibuk berpikir sendiri jadi kaget,
"Ah... oh... ya... Non... Non..."
Yusuf tergagap ikutan Pak Azis Gagap,
"Di mana Papi?"
Tanya Maria mengulang,
Yusuf pun memberanikan diri menatap Maria lagi,
Untungnya wajah Maria sangat cantik seperti boneka Barbie, kedua bola matanya yang biru dengan bulu mata lentik sungguh indah sekali dipandang,
Sekilas lalu jika memperhatikan wajah Maria, sungguh ia tak seperti hantu yang selalu digambarkan pucat pasi dan matanya ada lingkaran hitam tebal,
Tidak!
Maria tidak begitu, ia seperti saat masih hidup,
Ia cantik, sangat cantik,
"Ngg... Nggg..."
Yusuf bingung harus menjawab apa,
"Suf, cepat jawab, di mana Papi? Dia pergi kan? Bersama Mami dan yang lain? Ya kan?"
Maria memberondong Yusuf, dan tampak Yusuf akhirnya mengangguk,
Melihat Yusuf mengangguk, Maria pun tampak langsung lemas,
"Tega sekali, mereka pergi ke Belanda saat aku masih tidur,"
Lirih Maria sambil menahan tangis,
"Ngg... bukan... bukan begitu Non,"
Yusuf menggelengkan kepalanya,
"Anu Non, mereka pergi bukan pergi ke Belanda,"
Kata Yusuf akhirnya, takut nanti ternyata Tuan Besarnya juga jadi hantu lalu dia ditampol,
"Lalu, ke mana mereka? Ke warteg?"
Tanya Maria mencecar,
Yusuf mengusap-usap dadanya, berusaha menjaga kestabilan jantungnya yang seperti terus bergoncang macam kena gempa,
"Tu... Tuan Hubrecht dan Nyonya me... me..."
"Meriang? Mereka ke dokter?"
Maria menyerobot,
"Bu... Bukan Non, me... mereka me... meninggal,"
Yusuf akhirnya bisa juga mengucapkannya dan...
"Hah? Meninggal? Bagaimana bisa Suf?"
Maria tak percaya,
"Tidak, tidak mungkin, itu tidak mungkin Suf,"
Maria tampak menggeleng-gelengkan kepalanya, hingga rambut panjang blondenya mengeluarkan aroma harum,
Wah dia hantu yang sama sekali tidak menakutkan harusnya, tapi tetap saja bagi Yusuf keberadaan Maria yang jelas seminggu lalu ia kuburkan dan kini muncul adalah hal yang menyeramkan,
"Ini benar Nona, saya tidak berbohong, suwer ewer ewer Nona, Tuan dan Nyonya Hubrecht telah meninggal, begitupun kedua adik Nona, Nona Luna dan Tuan muda Albert, bahkan..."
Yusuf menghentikan kalimatnya sejenak, menatap Maria yang masih tampak tak mau percaya dengan apa yang disampaikan Yusuf,
"Bah... bahkan Nona..."
Yusuf mencoba lagi, tapi masih saja ia tak langsung melanjutkan kalimatnya,
Yusuf menimbang-nimbang, apa perlu ia juga mengatakan Maria juga harusnya sudah mati, tapi Yusuf takut tiba-tiba nanti Maria mencekiknya,
"Aku? Kenapa aku?"
Maria pun akhirnya bertanya pada Yusuf, karena Yusuf tak juga meneruskan kalimatnya,
Dan...
"Non... Nona... Nona juga seharusnya sudah men... meninggal,"
Kata Yusuf membuat Maria terbelalak tak percaya,
Dan saking lebarnya mata Maria terbelalak, bola mata Maria yang biru putih macam seragam SMP pun melompat dan menggelinding ke arah Yusuf,
Melihat itu jelas Yusuf pun langsung teriak,
"Aaaaaaa..."
Dan Maria juga sama berteriak,
"Aaaaaaaa..."
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Esti Restianti
Ya ampun Maria,udah mati tapi ga sadar kalau udah jadi hantu,mana masih cantik lagi hihi
2023-03-07
0
🎎 Lestari Handayani 🌹
wkwkwk blm Sadar dia kalo udah meninggal
2023-02-26
0
⃝𝖒𝖎𝖘𝖘.𝖓𝖎𝖓𝖆এ⑅⃝ᵃᵘˡᶦᵃⁿ
ngakak thor 😂😂😭
2023-02-26
0