4. Sebuah Sejarah

Tiga hari kemudian, Tuan Besar semakin terlihat tidak tenang, sepanjang malam ia mondar-mandir di ruang depan karena berita tentang ditangkapnya orang-orang Belanda oleh pihak Jepang sudah sampai Jawa Tengah,

Sejak mendaratnya tentara-tentara Jepang di Tarakan, hingga akhirnya kini menguasai hampir seluruh negeri, Belanda benar-benar dipukul habis-habisan,

Permintaan bantuan kepada sekutu juga tak banyak berpengaruh karena mereka pun tengah menghadapi Jerman di sana,

Sungguh malang nasib orang-orang Belanda macam Tuan Besar, yang telah menganggap jika bumi Hindia Belanda adalah masa depan baginya dan keluarga, yang telah hidup sekian ratus tahun sejak nenek-nenek mereka, kini semuanya diruntuhkan hanya dalam hitungan waktu yang sebentar saja,

Gema kemerdekaan dari orang-orang pribumi sudah terdengar begitu gegap gempita, mereka pun kini seolah ikut berlomba memburu orang-orang Belanda,

Tuan Besar dan keluarga mungkin adalah satu dari sekian orang Belanda yang kebetulan beruntung memiliki tempat sembunyi meskipun mereka tahu itu tak akan bisa bertahan lama,

Hingga...

Tepat sekitar pukul tiga dini hari, saat hari telah menjelang subuh, tiba-tiba saja, terdengar suara-suara berisik dari arah jalan depan rumah istirahat Tuan Besar,

Sang Tuan Belanda itu, yang sebetulnya sudah merasa mengantuk dan lelah, jelas saja langsung dibuat kaget,

"Itu rumah Belanda, serbuuu... serang... usiiiir..."

Terdengar suara orang-orang dari jalanan yang begitu ramai,

Suara itu disertai suara sepatu-sepatu Tentara yang berlari menuju bangunan rumah peristirahatan Tuan Besar,

"Johanaaa... Johanaaa..."

Tuan Besar berlari ke arah kamar di mana isterinya tengah tidur pulas, yang begitu mendengar suara suaminya memanggil sambil menggedor pintu membuatnya terkejut luar biasa,

"Ada apa?"

Tanya Nyonya Johana panik,

Belum lagi Tuan Besar menjawab, suara tembakan dari luar terdengar memberondong pintu,

DOR!

DOR!

DOR!!

Nyonya Johana seketika melompat ke lantai, dan berjongkok di sana sembari menutup telinganya,

Ia menatap pintu kamarnya yang telah terbuka oleh Tuan Besar,

"Kita harus pergi ke hutan seberang danau, cepat!"

Kata Tuan Besar,

Dor!

Dor!

Dor!!

Tembakan-tembakan tentara Nippon kembali terdengar, Tuan Besar berlari ke arah kamar Luna dan Albert yang telah terbangun dan tampak sudah merangkak di lantai dengan wajah-wajah ketakutan,

Nyonya Johana berlari juga keluar dari kamar, dan segera menyusul sang suami untuk menjemput anak-anak mereka,

Brak!

Belum lagi Nyonya Johana dan Tuan Besar berhasil pergi ke arah pintu belakang rumah peristirahatan di mana di sana ada danau yang di seberangnya ada hutan,

Pintu utama rumah peristirahatan sudah lebih dulu didobrak, dan tampak tentara Nippon meringsek masuk dengan senjata di tangan,

Tanpa ampun mereka yang seolah benar-benar haus darah, seketika saja menembakkan peluru-peluru dari senjata mereka ke arah Tuan Besar yang berusaha melindungi keluarganya,

Dor!

Dor!

Dor!

Timah panas menembus tubuh Tuan Besar, yang seketika membuatnya ambruk ke lantai,

"Papiiiiii..."

Luna menjerit histeris, dan tembakan-tembakan lain dalam sekejap mengenai Nyonya Johana, Luna dan juga Albert,

Dalam kondisi itu, Maria yang baru keluar dari kamarnya di lantai atas tampak berlari ke arah tangga untuk turun,

Ia tahu jika ada sesuatu yang terjadi, namun ia jelas tak bisa lari begitu saja tanpa memastikan dulu nasib keluarganya,

Dan...

"Ana maning kyeh Belandane!"

Tiba-tiba suara seorang pribumi terdengar di ujung anak tangga,

Maria yang melihat orang pribumi dengan senjata tampak segera berbalik arah untuk lari naik kembali ke lantai atas,

Tapi, tentu saja, malang tak bisa dihindari,

Maria ditembak dari belakang oleh si orang pribumi dan kemudian suara-suara orang Jepang juga terdengar,

Maria yang ditembak beberapa kali oleh orang pribumi tampak seketika tersungkur, darah keluar dari setiap luka yang dihasilkan dari tembakan-tembakan tersebut,

Gelap, semua terlihat gelap, Maria sempat mengerang panjang saat merasakan timah panas itu seperti membakar dirinya, hingga kemudian ia merasa tubuhnya menjadi ringan, melayang-layang dan tak sadar apa lagi yang terjadi setelah itu.

...****************...

Pada tanggal delapan Maret di tahun 1942, tepat selang satu minggu setelah pembantaian di rumah peristirahatan Tuan Besar,

Kabar tentang menyerahnya Belanda kepada Jepang terdengar di seantero negeri,

Menyerahnya Belanda dikarenakan seluruh pulau Jawa, terutama Batavia telah dikuasai Jepang sepenuhnya,

Banyak orang Belanda dibantai dan juga ada pula yang dipenjara,

Belanda menyerahkan diri dengan diwakili oleh Jenderal Teer Porteen di daerah Kalijati, yang masuk ke dalam wilayah Subang,

Yang dengan demikian, sejarah baru kemudian dimulai, dengan Jepang yang menggantikan kekuasaan Belanda atas negeri Nusantara yang pada saat itu masih dikenal dengan nama Hindia Belanda,

Namun, kemenangan Jepang atas Belanda disambut baik oleh para warga pribumi,

Sorak sorai memuji tentara Jepang yang hebat dan tangguh terdengar di mana-mana, meskipun juga tak banyak para pejuang pribumi yang merasa jika berkuasanya Jepang membuat Nusantara serasa keluar dari mulut harimau masuk ke dalam mulut buaya,

Termasuk juga yang dirasakan oleh Yusuf,

Ya, Yusuf, pemuda yang bekerja di rumah peristirahatan Tuan Besar, yang merasa tak ikut senang dengan kabar menyerahnya Belanda pada Jepang,

Tapi, ia toh bisa apa? Dia hanyalah pemuda kampung yang tidak sekolah, bahkan baca tulis pun ia hanya tahu sedikit saja,

Keluarganya hanyalah keluarga yang teramat sederhana, satu keberuntungan saja Bapak Yusuf bisa bekerja di rumah peristirahatan Tuan Besar dan mendapatkan gaji dari itu,

Hingga kemudian Bapak Yusuf mulai sakit-sakitan, Yusuf pun menggantikan tugas Bapak menjaga dan mengurus rumah peristirahatan tersebut,

Bahkan hingga saat ini,

Ya saat ini, saat di mana seluruh anggota keluarga majikannya dibantai habis di malam naas beberapa waktu lalu.

Dan saat di hari orang banyak bersuka cita menyambut kabar menyerahnya Belanda, Yusuf justeru pergi ke rumah peristirahatan Tuan Besar,

Yusuf tampak menatap sepenjuru bangunan rumah yang kini kembali sepi,

Wajah-wajah majikannya kini seolah berada di pelupuk mata Yusuf membuat pemuda itu rasanya ingin menangis,

Sedih tentu karena mereka tak pernah menjahati Yusuf, terlepas orang-orang Belanda di negeri ini termasuk menjajah, tapi secara pribadi dengan Tuan Besar dan keluarganya Yusuf merasa tak pernah ada masalah,

Yusuf berjalan menyusuri koridor di mana peristiwa penembakan itu terjadi, di mana di sana masih tercium aroma darah dari para korban,

Entah akan dijadikan apa nanti bangunan rumah ini oleh Jepang, atau mungkin juga kelak hanya akan dijadikan bangunan yang terbengkalai saja,

Yusuf menghela nafas, dadanya terasa begitu sesak karena sedih membayangkan nasib naas Tuan Besar berserta keluarganya,

Ya, Yusuf tampak sekian lama terpaku dan termenung di sana, di tempat ia menemukan Tuan Besar berserta isteri dan kedua anaknya meninggal,

Hingga, di kala Yusuf masih diam membisu tenggelam dalam kesedihannya,

Tiba-tiba...

Brug!

Terdengar suara di lantai atas, suara seperti sesuatu yang ditendang atau entah apa,

Yusuf tentu saja terkejut dan seketika merinding,

Apa itu?

Batin Yusuf bertanya-tanya, meskipun ia tetap berjalan sedikit ke arah anak tangga dan menatap ujung anak tangga itu,

Ya, di anak tangga itu, di mana tubuh Maria ditemukannya dalam kondisi tak jauh berbeda dengan kedua orangtuanya dan juga kedua saudaranya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Knp hanya Aunty Maria yg jd hantu Thor, papi, mami dan saudara²nya nggak?

2023-04-07

0

🎎 Lestari Handayani 🌹

🎎 Lestari Handayani 🌹

yg jadi hantu Maria aja nih. yg lain kaga?

2023-02-26

0

Esti Restianti

Esti Restianti

kayanya itu suara Maria yang lagi main lompat tali hihi

2023-02-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!