Rumah sakit

...~Happy Reading~...

Seperti perkataan nya tempo hari, setelah pulang dari bekerja. Zefa memutuskan untuk pergi ke rumah sakit, guna menemui nenek nya.

Ia bertemu dengan seorang dokter yang sudah merawat nenek nya selama ini.

"Bagaimana Dok keadaan nenek saya?" tanya Zefa ketika melihat dokter Aris mendekati nya.

"Masih belum ada perubahan. Tekanan darah nya sangat tinggi, sehingga kita tidak bisa melakukan operasi untuk menghentikan pendarahan di otak nya." jawab dokter Aris pelan dan berat.

"Jadi bagaimana Dok? Apakah nenek saya tidak akan bisa sembuh?" tanya Zefa lagi dan kini sudah mulai berderai air mata.

"Doakan saja yang terbaik Zefa. Untuk saat ini, kita hanya bisa berdoa agar tekanan darah nenek kamu segera turun. Karena obat obatan yang selama ini kita berikan, hanya bisa sedikit menghambat pendarahan itu tanpa bisa menghentikan. Dan hanya operasi lah yang bisa menghentikan nya," jelas dokter Aris panjang lebar.

"Lakukan yang terbaik Dok, hiks hiks. Saya mohon, sembuhkan nenek saya. Hanya dia yang saya punya saat ini," gumam Zefanya semakin terisak.

Sementara itu, dokter Aris hanya bisa menganggukkan kepala nya saja, tanpa bisa berbuat apa apa. Hanya keajaiban dari Tuhan yang bisa menyembuhkan nenek dari Zefanya.

"Zefanya!" panggil seseorang dari arah belakang, seketika membuat dokter Aris dan Zefa langsung berbalik.

"Pak Erick!" gumam Zefa pelan, ia segera menghapus air mata nya dan menatap dosen itu dengan tatapan sedikit bingung, "K—kenapa Bapak ada disini?"

"Kebetulan karena kamu disini. Ikutlah, ada yang ingin aku bicarakan sama kamu!" ucap Erick, ia segera mengajak Zefa untuk pergi ke suatu tempat.

Sementara itu, dokter Aris yang melihat bagaimana Erick membawa Zefanya, hanya bisa menghela napas dengan sedikit berat.

Erick membawa Zefa untuk naik lift menuju lantai enam. Zefa terus mengekor di belakang Erick dengan berbagai banyak pertanyaan, hingga saat tiba tiba Erick menghentikan langkah nya di depan sebuah ruangan, membuat dahi Zefa kembali berkerut.

"Maaf Pak, untuk apa Bapak mengajak saya kemari?" tanya Zefa semakin bingung.

"Bukankah waktu itu, saya berhutang penjelasan sama kamu? saya rasa ini adalah waktu yang tepat. Ayo masuk!"

Erick segera membuka pintu itu dan segera masuk, membuat Zefa mau tak mau akhirnya ikut masuk ke ruangan itu.

...🍁🍁🍁...

Malam harinya, Raihan sudah pulang dari kantor saat jam menunjukkan angka delapan. Akan tetapi, saat ia tiba di rumah, ia merasakan rumah nya begitu kosong.

'Apakah dia belum pulang?' gumam Raihan sedikit mengerutkan dahi nya sambil terus berjalan menaiki tangga untuk menuju kamar.

"Willy!" Panggil Raihan namun sang adik, seperti nya juga belum pulang.

Dan benar saja, ketika Raihan membuka kedua pintu kamar di ruangan itu ternyata keduanya masih sama sama kosong.

'Astaga, kemana mereka? Kenapa begitu kompak sampai jam segini belum pulang?" gumam Raihan langsung melemparkan tas kerja nya ke atas tempat tidur dan pergi ke kamar mandi.

Sementara itu, di lantai bawah. Kini Willy dan Zefa datang secara bersamaan. Zefa yang menggunakan taksi, sedangkan Willy yang menggunakan motor kesayangan nya.

Keduanya sama sama diam dan saling menatap satu sama lain. Ingin bertanya, namun entah mengapa masih merasa sangat canggung.

Meskipun Willy sudah menyukai Zefa sejak lama. Akan tetapi, Zefa tidak mengenal siapa Willy. Mungkin hanya sesekali berpapasan di kampus. Namun Zefa tidak pernah memiliki waktu untuk berteman atau berkenalan dengan Willy di kampus.

Zefa hanya kuliah selama tiga hari dalam satu minggu. Itupun ia akan menjadi sosok mahasiswi paling sibuk. Selain itu, dirinya harus memikirkan pekerjaan nya dan juga kondisi nenek nya. Maka dari itu, Zefa tidak pernah memiliki waktu untuk berteman di kampus.

"K—kamu baru pulang?" tanya Willy membuka percakapan lebih dulu.

"I—iya," jawab Zefa tersenyum canggung, "Kamu juga baru pulang kuliah?"

"Hah, a—aku?" tiba tiba saja Willy merasa gelagapan mendapatkan pertanyaan seperti itu dari kakak ipar nya, "Ah itu, aku baru itu anu. Abis—"

"Apakah kalian berdua akan terus mengobrol di luar sampai pagi!" seru seorang laki laki dari atas balkon, hingga membuat kedua remaja itu langsung mendongak dan menatap ke arah sang empu nya.

...~To be continue... ...

Terpopuler

Comments

Nami chan

Nami chan

bentar bentar... dokter aris ada di novel apa ya???? aku penisiiriiinnn tp ga inget ingeeeettt

2024-05-09

0

Aidah Djafar

Aidah Djafar

cemburu mas sama adikmu 😁😂😁

2024-01-16

1

Ratna Anggraeni

Ratna Anggraeni

mulai ad percik² ap x nama x,.,.🤔🤔🤔🤔🤔

2023-09-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!