Karena kondisi mendesak terpaksa Diaz harus ikut membasmi Naga yang keluar dari sarangnya, dengan arahan dari tetuah Diaz tidak bisa menolak.
Dia rasa memang tetuah tidak suka dengan Diaz dan berusaha membunuhnya. Bagaimana tidak orang yang tidak memiliki kekutan tiap-tiap suruh datang di medan perang.
Dengan berbekal pedang Diaz tidak bisa menolak, seperti ia sudah terbiasa dengan pedang setelah bertarung melawan meriana kemarin.
Rombongan dari istana kerajaan datang bergabung dengan Diaz yang termasuk rombongan dari kuil suci.
"nah belum bisa melatihmu karena ini benar-benar kondisi yang sangat darurat Aku membutuhkan mu," kata Meriana yang biasa-biasa saja mengajak hadiah untuk pergi ke medan perang, padahal janjinya ingin mengajarkan dia kekuatan dan juga jurus agar dia bisa melawan peran negatif tetapi bukannya memberikan judul tersebut Meriana malah membawa dia harus pergi langsung menghadapi Sang Naga.
Entah apa yang sudah direncanakan oleh mediana tapi dia tetap membutuhkan kekuatan yang dimiliki oleh dia walaupun dia tidak memiliki kekuatan sama sekali setidaknya ia bisa menambah pasukannya untuk menyerang kepala naga.
"maksudnya Terus terang aku ingin membuka rumah padahal kau tidak tahu kemampuanku dan tidak aku tidak bisa berbuat apa-apa tapi kau mengajakku," kata Dias yang protes Jangan sampai yang dilakukan oleh Mariana yang mana ingin membunuhnya.
Padahal dia sendiri tahu jika dia tidak memiliki kekuatan. dan tiba-tiba dia disuruh untuk melawan para naga hal itu jelas adalah hal yang sangat keterlaluan dan ingin membuat dia terluka, tapi dia jika tidak membiarkan dirinya dihina dan juga diperlakukan sedemikian buruk hingga Diaz akhirnya ikut.
Walaupun kemampuannya belum seberapa tapi ia dia bisa melawan naga, menggunakan pedang, dan hal ini pun dia berusaha untuk bisa tampil lebih hebat lagi dan tidak terlihat takut. Tapi tetap saja tidak bisa itu melupakan pengalaman pertamanya, jadi ia ingin melihat bagaimana meriana melawan Naga itu.
Padahal yang benar-benar merasa kesal dan juga takut untuk menghadapi masalahnya juga menghadapi para naga, yang membuat dia suka tidak mengerti harus mulai dari mana.
Bicara kepada sang putri yang seperti yang sangat sulit untuk bisa diajak bicara, apalagi dia yang bertindak semuanya sendiri pun biasanya terlihat begitu menikmati kehidupannya.
Jika Diaz diam saja hal itulah yang membuatnya enggan untuk bertemu dengan putri, yang lebih baik ia sendiri menyelesaikan masalahnya, daripada harus bersama orang lain.
Maka dari itu dia memilih keputusannya sendiri, untuk ikut dan hanya diam saja di sana, karena dia merasa belum mendapatkan bimbingan apapun jadi Diaz benar-benar bertingkah semaunya sendiri saat situasi sedang genting.
"Kenapa kok diam saja di sana kok seharusnya membantuku untuk melawan naga!" teriak Mariana yang memang membutuhkan dia tapi dia bersikap semuanya sendiri dan pura-pura tidak memiliki kekuatan bahkan berpura-pura bingung dihadapan Meriana.
Tapi sayangnya Mariana tidak bisa melawan para Naga itu sendirian yang pada akhirnya ia pun membutuhkan bantuan dari Diaz.
seorang ksatria yang dipanggil oleh guru Suci untuk bisa mengalahkan para naga dengan kemampuan dan juga kekuatannya Tapi karena cara memanggil mereka yang kurang sempurna hingga memanggil orang yang salah.
Putri Mariana tidak pernah membatalkan hal itu mereka perlu mendidiknya agar bisa lebih hebat lagi, tapi hal itu akan sangat sulit karena sepertinya situasinya sedang tidak baik, dan naga itu juga selalu datang untuk menyerang.
Dia cuma tidak tahu kondisi yang ada di kerajaannya hanya bisa melihat dan juga menangkap bersih dari orang-orang yang ada di sana, supaya seorang raja yang selalu dipuji oleh rakyatnya jelas yang merupakan Ratu yang adil dan bijaksana tapi ternyata di sisi lain juga ada yang berkhianat.
Meriana benar-benar memikirkan segala sesuatunya sehingga Ia tidak fokus untuk menyerang para naga, dan selain masalah kerajaan yang membuatnya pun harus berjuang dia juga harus Naga yang terus datang, karena mantra pembatas yang tidak kuat membuat para naga bisa menembusnya.
"Gunakan saja pedang yang aku berikan kepadamu, gunakanlah ilmu dan perang," teriak meriana mengajarkan Diaz agar tidak diam saja.
"Kau tahu aku juga kalah melawanmu dan sekarang aku disuruh untuk melakukan pedang ini bagaimana bisa aku melawan Naga."
Diaz memang sengaja beralasan, karena dia merasa tidak adil dengan apa yang dilakukan oleh kuil suci dan juga apa yang dilakukan oleh Mariana memerintahkan Dia turun melawan naga tanpa memberikan pelatihan sebelumnya.
"Jangan pesimi seperti itu kita berjuang bersama-sama, aku tidak akan meninggalkanmu dalam medan perang walaupun kau kalah dan sudah menjadi jasad. aku akan tetap membawa pulang," kata Meriana yang sudah benar-benar kesal dengan apa yang dilakukan oleh dia saat dia terdesak dan butuh bantuan dia malah terus berulah.
"Itu tidak terdengar lucu aku benar-benar merasa kesal karena tidak ada informasi dan konfirmasi sebelumnya," jawab Diaz yang merasa Mariana meremehkan kemampuannya dan hal itu jelas membuat diaspon sedang dihina oleh seorang wanita membuat dia benar-benar jadi kesal karena perkataan Meriana.
"Aku juga sudah memberitahukan sejak awal jika daerah kami memang benar-benar daerah yang membutuhkan pertolongan, karena selalu saja diserang oleh para Naga. maka kami memanggil ksatria," jawab Meriana masih bisa menjelaskan sambil bertarung melawan naga dari tadi dia teriak-teriak menjelaskan kepada dia agar dia mengerti dan mau membantunya.
Tapi, Diaz masih ingin melihat pertunjukan tersebut dia benar-benar memperhatikan Bagaimana meriana dan juga pasukannya pun menyerang para naga, dengan kekuatan dan juga berusaha untuk bisa mengalahkan laga itu. Padahal ukuran naga itu lebih besar daripada mereka.
Diaz juga mengakui kehebatan jurus pedang yang Meriana gunakan, karena itu benar-benar sangat hebat tapi terlihat jelas memang kekuatan mereka yang tidak sebanding hingga akhirnya juga terlihat begitu kesulitan.
"Sudahlah jangan mengulangi perkataan kalian demi menghinaku yang tidak sesuai dengan harapan dan ekspektasi kalian." Diaz yang sudah malas berdebat akhirnya pun menghentikan percakapan itu dan duduk menikmati kekacauan itu.
"Sampai kapan aku akan bilang di situ cepatlah maju kemari dan bantu aku!"
Teriakan Mariana terdengar begitu melengkung buat dia sebenarnya diam dan memperhatikan gerakan-gerakannya, selain Dia juga mencari kelemahan negara tersebut dia memperhatikan Bagaimana cara Meliana menyerang naga itu hingga masih belum saja bisa di kalahkan.
Dias yang diam bukan berarti mengabaikan tapi dia berusaha untuk mengamati pertarungan tersebut, Ia kali ini benar-benar mulai tertarik dengan pertarungan itu.
"Prankkk!"
Suara pedang yang begitu melengking membuat semua yang ada di sana terbelalak kaget.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments