Diaz yang tidak ingin mati sia-sia segera mengangkat pedang itu dan melawan Wanita yang sudah mengacungkan pedang padannya, rasa kesal, marah dan semua itu bisa Diaz lupakan untuk membalaskan rasa sakit hatinya. Kerana Wanita itu mirip dengan atasannya yang semena-mena.
Tapi karena ia tak memiliki kekuatan yang sepadan dengan Wanita itu dengan mudah ia dikalahkan. Apalagi Diaz yang baru pertama kali pegang pedang pun tidak mungkin langsung bisa menguasainya.
“Apa kuil suci begitu tidak berdaya hingga memanggil kesatria tidak berguna,” umpat Wanita itu yang sombong membuat Diaz makin tidak suka.
Dua orang dari kuil suci langsung membawa Diaz ke sebuah ruangan untuk diobati, karena kuil suci yang memang sengaja memanggil Diaz untuk membantu mereka menyelesaikan konflik kerajaan. Mereka juga tidak menyangka jika orang yang mereka panggil tidak ada gunanya.
Dalam ruangan sepi, Diaz yang saat itu tidak paham apa yang sedang terjadi berusaha mencerna situasi nya, ia sendiri juga bingung setelah kecelakaan bagaimana ia bisa pindah dimensi, semua masih tanda tanya untuk Diaz yang masih belum paham dengan apa yang sedang terjadi.
“Siapa namamu?” tanya orang tua berjenggot putih yang merupakan petinggi dari Menara sihir, sebagai orang yang berilmu tinggi tentunya dia sangat dihormati.
Diaz yang melihat ekspresi para penjaga yang memberi hormat pada orang tersebut membuatnya sedikit paham jika kedudukannya tinggi di Menara sihir, jadi Diaz pun ikut memberi hormat sekilas karena menghormati nya sebagai orang tua.
“Saya Diaz, apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Diaz yang jelas bingung dengan apa yang sedang terjadi, dengan empat yang tidak diketahui jelas membuat Diaz kebingungan.
Diaz yang bahkan tidak tahu apa-apa tiba-tiba harus berpindah dimensi, dengan situasi yang tidak ia pahami, untuk saja Wanita tadi tidak berniat untuk membunuhnya ia hanya mengetes kekuatan yang Diaz miliki, sebagai ketira yang dipanggil oleh Kuil suci secara langsung.
“Kua berada di kerajaan Amorza, kami sedang dalam kesulitan menghadapi rasa naga yang tidak bisa dikalahkan, hingga kuil suci memanggil kesatria untuk membantu,” jawab Ketua menara sihir yang menjelaskan pada Diaz.
“Tapi, aku bahkan tidak memiliki kekuatan,” kata Diaz jujur dengan kondisi nya yang tidak memiliki kekuatan sama sekali.
Hal itu jelas memberatkan Diaz yang merupakan orang biasa, dia yang bahkan tidak bisa mengabaikan apapun yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya jelas membuat ia kesulitan.
Diaz yang berusaha tenang dan membaca situasinya, tentu saja tidak bertindak gegabah. Di todong dengan pedagang juga sudah membuat nya kaget, dan kali ini ia harus berhadapan dengan kuil suci yang belum ia mengerti apa tujuannya.
Jadi jelas hal itu membuat Diaz juga tidak bisa mengabaikan keselamatannya kali ini, apalagi ia sadar kalau ingatan terakhir dirinya yang sudah tewas mengenaskan karena menabrak diri dengan mobil.
Jadi ia pun mulai waspada dan memperhatikan apa yang sebenarnya terjadi dia san.
“Kau akan dibantu oleh Putri Meriana,” kata ketua kuil yang memberitahu Diaz agar ia bisa berlatih dan lebih hebat lagi.
Diaz juga tidak akan gegabah dengan tindakannya dan memilih untuk memperhatikan dulu keinginan dan tujuan mereka. Ia yang masih terdiam dan belum menjawab pertanyaan dari kuil suci. Membuatnya berpikir keras agar tidak salah langkah.
“Iya,aku akan aku bantu jadi tidak perlu khawatir, ketua meminjamkan kitab ini padamu.”
Meriana yang langsung dating membawa kitab dari kuil, jelas membuat Diaz tidak sedang, apalagi paranya yang mirip bosnya yang bertindak seman-mena, sikapnya juga yang sembrono hampir mirip bosnya, tapi kalau ia menolak bila saja dia mati sia-sia.
“Tidaka ada pelatih latin?” tanya Diaz yang tidak nyaman dengan Meriana, karena wajahnya yang mirip dengan bosnya yang sudah memecat dia secara semena-mena.
Diaz jelas tidak suka dengan putri Meriana karena parasnya, walau cantik tetap saja saat Ia menatap sang putri hanya akan mengingatkan dia pada bosnya.
Padahal Diaz sudah mencoba untuk membunuh sang bos yang sombong itu, tapi siapa kita bahkan sampai di dunia lain ia masih harus bertemu dengan nya.
Jika tidak mirip mungkin Diaz tidak masalah, tapi kalau mirip benar-benar sangat menyusahkan. Apalagi rasa sakit hatinya masih belum hilang, ditambah luka akibat bertarung tadi juga masih ada.
“Aku yang paling kuat di kerajaan ini, dan sudah pernah menghadapi naga secara langsung,” kata Meriana memang dia yang paling dipercaya di kerajaan.
Hanya saja dia tidak cukup kuat untuk bisa mengalahkan Raja Naga. Yang memiliki kekuatan hebat dan luar biasa.
Banyak dari para prajurit yang harus gusur, mereka juga kehilangan banyak panglima perangnya karena hal itu. Jadi jelas itu semua membuat Meriana menjadi kesatria terkuat di kerajaan.
Meski ia seorang putri raja, dia tidak bersikap semena-mena dan terus melindungi kerajaan, tapi karena Raja Naga begitu kuat hingga membuat Meriana mencari bantuan ke kuil suci.
“Kenapa tidak kau kalahkan sama Naga itu?" tanya Diaz yang tidak mengerti kenapa dirinya harus terlibat.
Jelas hal itu membuat Diaz bingung mau bagaimana, karena dia tidak memiliki kekuatan dan jelas akan membuat Diaz kesulitan.
“Aku tidak bisa mengalahkan rajanya, tentu saja aku butuh bantuan,” kata Meriana yang jelas tidak menyangka jika kesatria yang dipanggil oleh kerajaan, tidak memiliki bakat apapun.
Meriana yang pada akhirnya pun harus kesulitan untuk melawan para naga itu sendirian, padahal Diaz satu-satunya kesatria yang dipanggil oleh kuil suci.
Meriana yang harus melatih Diaz karena tahu jika ia tidak bisa maju sendiri, tapi butuh waktu untuk mengajari Diaz yang tidak memiliki kekuatan. Jelas hal itu membuat Meriana makin kesulitan untuk meluangkan waktu. Tapi ia juga tidak bisa melakukan hal lain selain mengajari Diaz.
“Apa tidak ada pilihan lain?" tanya Diaz yang juga masih tidak percaya diri dengan kemampuan yang ia miliki.
Diaz ciri yang terletak dalam bahaya apalagi untuk mengalahkan para Naga, dengan dirinya yang tidak memiliki kesulitan tentunya akan jadi masalah.
Sedangkan untuk berlatih butuh waktu yang sangat lama. Apalagi dia yang tidak memiliki kekuatan sama sekali Diaz harus berjuang sebiasa mungkin mengalahkan para naga yang benar-benar membuatnya semakin bingung dengan keputusan tersebut.
Memikirkannya saja sudah membuat Diaz juga pusing dan tidak mungkin juga ia kembali ke tempat asalnya.
“Ada Jika aku hebat kau tak perlu berlatih dengan ku, jika tamunya kemampuan jelas kau harus berlatih, kalau kau tidak mampu terpaksa kami kembalikan ke dunia asalmu,”
Seketika itu Diaz sadar jika dia dikembalikan ke dunia asal nya, jelas sudah mati. Dengan Jelas ia menabrak mobil atas nya itu. Mau bagaimanapun tidak ada pilihan lain selain berlatih atau mati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments