Di Ujung Penantianku
"Kenapa kamu tega mempunyai pikiran untuk menjual ku Mas, padahal kita baru saja menikah?" tanya Nabila dengan lirih kepada lelaki yang baru beberapa jam lalu dinyatakan Sah menjadi Suaminya.
......................
Nabila bagaikan tersambar petir ketika mendengar perkataan Suaminya yang menyetujui usul dari pacarnya yang bernama Megan untuk menjual dirinya, padahal Nabila dan Aldi baru beberapa jam lalu dinyatakan sah sebagai Suami istri.
"Sayang, sebaiknya kita secepatnya menjual perempuan kampung ini, supaya kita bisa mendapatkan banyak uang," ujar Megan dengan bergelayut manja kepada Aldi.
"Apa maksud Anda berbicara seperti itu? bukankah Anda juga seorang perempuan?" tanya Nabila.
"Jangan samakan aku dengan perempuan kampungan seperti kamu," ujar Megan.
"Lebih baik disebut kampungan dari pada menjadi perempuan murahan," ujar Nabila.
Plak
Satu tamparan keras mendarat pada pipi Nabila sehingga membuat Nabila terjatuh dengan duduk bersimpuh di atas lantai, dan yang melakukan semua itu adalah Aldi yang berstatus sebagai Suaminya sendiri.
"Tutup mulut kamu, jangan pernah berani menghina perempuan yang aku cintai," teriak Aldi dengan menunjuk wajah Nabila, dan tentu saja semua itu membuat Megan tertawa bahagia.
"Terus aku harus menyebut perempuan yang berada di sampingmu dengan sebutan apa kalau bukan perempuan murahan? bukannya hanya perempuan murahan yang masih mau menjadi kekasih dari seorang lelaki yang sudah mempunyai istri?" tanya Nabila.
"Siapa yang menganggap perempuan seperti kamu sebagai istri ku? karena aku tidak akan pernah sudi mempunyai istri seperti kamu. Dengar perempuan kampung, besok aku pasti akan menjual perempuan tidak berguna sepertimu," ujar Aldi dengan tersenyum mengejek.
"Aku bukan barang dagangan yang bisa kamu jual seenaknya. Jangan pikir kalian bisa seenaknya menginjak-injak harga diriku," ujar Nabila dengan tatapan tajam.
"Oh iya sayang, bukannya ini malam pertama kamu bersama perempuan kampung ini ya? bagaimana kalau sekarang kita tunjukan caranya melakukan malam pertama yang baik dan benar, supaya nanti dia bisa mempunyai pengalaman saat melayani lelaki hidung belang yang akan membelinya," ujar Megan dengan tersenyum licik.
Hati Nabila terasa panas mendengar perkataan Megan, rasanya Nabila ingin sekali mencakar wajah perempuan yang saat ini berada di hadapannya.
Aldi yang sudah tergila-gila kepada Megan, langsung menyetujui usul Megan, kemudian Aldi menggusur Nabila ke kamar pengantin mereka.
"Cepat ikut aku," teriak Aldi.
"Tidak, aku tidak mau. Lepaskan aku, aku tidak akan sudi melihat hal menjijikan yang akan kalian berdua perbuat," teriak Nabila, tapi Aldi seakan tuli dan tidak mendengarkan teriakan Nabila yang terus saja memberontak meminta untuk dilepaskan.
Para Asisten rumah tangga yang mendengar teriakan Nabila merasa kasihan terhadap istri Tuan mudanya tersebut, tapi mereka tidak bisa melakukan apa pun untuk menolong Nabila.
Aldi saat ini sudah membawa Nabila ke kamar pengantin mereka, kemudian Aldi mengunci pintu kamar supaya Nabila tidak bisa kabur.
Malam pertama yang seharusnya Nabila dan Aldi lewati, kini akan Aldi lakukan dengan kekasihnya, dan dengan teganya mereka melakukan semua itu di depan mata kepala Nabila sendiri.
"Sekarang kamu harus lihat siaran langsung yang akan kami lakukan," ujar Megan dengan mencengkram dagu Nabila.
Aldi dan Megan tanpa tahu malunya memulai aksi mereka dengan berciuman di depan Nabila, kemudian mereka saling meraba dan menggerayangi sehingga memancing gairah pada keduanya.
Nabila yang sudah tidak kuasa melihat semua yang dilakukan oleh Suami nya sendiri mencoba untuk menutup matanya, tapi suara laknat dari Aldi dan Megan masih terdengar oleh Nabila, sehingga Nabila sudah tidak kuat lagi menahan semuanya, kemudian menjatuhkan tubuhnya di atas lantai.
Aldi dan Megan melakukan semua itu cukup lama, dan mereka tertawa puas melihat Nabila yang begitu terpukul melihat perbuatan bejat yang Aldi dan Megan lakukan.
"Itu adalah hukuman untuk kamu karena kamu telah berani menerima pinangan dari kedua orangtua ku hanya demi uang," ujar Aldi.
"Kalau kamu tidak tau apa-apa jangan seenaknya berbicara," ujar Nabila yang tidak terima dengan tuduhan Aldi.
"Kalau bukan untuk uang, untuk apalagi kamu sampai bersedia menerima perjodohan dengan lelaki yang belum kamu kenal bahkan belum pernah temui?" tanya Aldi dengan tatapan tajam.
"Terserah kamu mau menuduh ku seperti apa, yang penting aku tidak seperti yang kamu pikirkan," ucap Nabila.
Megan yang masih belum puas menyakiti Nabila, kini menghampirinya.
"Bagaimana, apa kamu sudah tau caranya membuat seorang lelaki merasa puas? atau kamu ingin melihatnya sekali lagi?" tanya Megan dengan senyum penuh kemenangan.
"Kalian berdua memang binatang, kalian berdua tidak punya hati. Aku baru tau kalau ada manusia yang tidak tahu malu seperti kalian berdua, kalian benar-benar pasangan yang sangat cocok," ujar Nabila yang berusaha untuk bersikap tegar, meski pun saat ini rasanya Nabila sudah hampir pingsan.
Aldi yang kembali terpancing emosi oleh Nabila, kembali melayangkan tangannya.
"Silahkan Mas, silahkan tampar aku sampai puas, tapi ingat, aku tidak akan tinggal diam saja, aku akan melaporkan perbuatan kalian kepada Polisi," tantang Nabila.
Aldi tampak merenungi kata-kata Nabila, karena jika Nabila sampai melaporkannya kepada Polisi, maka kedua orangtua Aldi akan mengetahui semua perbuatan yang telah Aldi lakukan kepada Nabila.
"Kenapa kamu diam saja sih sayang? ayo cepat tampar lagi," rengek Megan.
Aldi mengajak Megan duduk untuk membicarakan sesuatu.
"Sayang, kalau aku menampar dia, dan dia sampai lapor Polisi, bagaimana nanti kalau kedua orangtuaku tau semua perbuatan yang telah aku lakukan kepada perempuan kampung ini, mereka pasti akan mencoret namaku dari daftar ahli waris, kamu tidak mau kan kalau aku sampai jatuh miskin?" tanya Aldi.
"Tentu saja tidak, karena kalau kamu menjadi orang miskin, aku bakalan mutusin hubungan kita," jawab Megan yang memang perempuan matre.
Aldi nampak berpikir, kalau dia menjual Nabila malam ini, Aldi takut orangtuanya akan menanyakan keberadaan Nabila.
"Sebaiknya untuk malam ini kita suruh dia tidur di kamar Pembantu saja supaya tidak mengganggu kita," ujar Aldi.
"Jangan bilang kamu berubah pikiran sayang? aku tidak mau kalau dia tinggal di sini. Bagaimana kalau nanti kamu malah jatuh cinta sama dia? Sebaiknya kita jual dia malam ini juga," rengek Megan.
"Sayang, kalau kita menjualnya malam ini, bagaimana kalau nanti Mama sama Papa nanyain perempuan kampung ini? Lagian kalau terburu-buru kita tidak akan mendapatkan uang banyak. Nanti aku mau coba tawarin sama Bos ku, siapa tau dia minat membeli gadis kampung ini," ujar Aldi dengan tersenyum licik, sehingga hati Nabila terasa sakit bagai tertusuk ribuan duri.
Aldi dan Megan akhirnya menyeret Nabila ke kamar pembantu yang berukuran sangat kecil, bahkan hanya muat untuk satu kasur dan lemari plastik saja.
Nabila hanya bisa pasrah dengan semua perlakuan Aldi dan Megan, karena saat ini dirinya sudah tidak mempunyai tenaga bahkan untuk sekedar berbicara.
"Kamu memang pantas berada di tempat ini, jangan bermimpi kamu akan hidup seperti Ratu di rumah ini, karena mulai sekarang kamu hanyalah seorang Pembantu," ujar Aldi dengan tatapan tajam, dan Aldi masih saja menyalahkan Nabila karena telah menjadi penyebab dirinya tidak bisa menikah dengan Megan.
Lihat saja Nabila, aku akan membuat hidup mu lebih menderita dari pada kematian, ucap Aldi dalam hati.
*
*
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
➳ᴹᴿˢ᭄°𝓓𝓮𝓪
tega ih tidyr kamar pembantu jahat🤧🤧
2023-03-14
3
@Kristin
Sadis banget sih...
2023-03-02
1
@Kristin
MAMPIR like dan favorit ya Thor
2023-02-28
1