Megan begitu bahagia mendengar Nabila akan dibeli oleh Big Bos Airlangga Grup, karena Megan sudah membayangkan kalau Big Bos tersebut sudah tua dengan perut yang buncit, karena selama ini sosok pemilik Airlangga Grup selalu disembunyikan dari media, dan penyebabnya karena terlalu banyak pesaing bisnis serta media yang mencari kehidupan pribadi dari orang kaya nomor satu di Indonesia tersebut.
Aku sudah tidak sabar ingin segera melihat lelaki yang membeli Nabila, dia pasti sudah tua dengan kumis yang tebal serta perut yang buncit. Semoga kamu segera masuk ke dalam Neraka yang kami buat untukmu Nabila, ucap Megan dalam hati dengan tersenyum licik.
Teman Aldi yang bernama Andre masih terlihat memeluk tubuh Megan, dan saat ini mereka berdua masih dalam keadaan sama-sama polos.
"Sayang, kamu memang selalu luar biasa," bisik Andre.
"Kamu juga selalu memuaskan hasratku Dre," ujar Megan kepada Andre.
"Siapa yang barusan telpon, pasti si Aldi kan?" tanya Andre yang selalu cemburu karena Megan lebih memilih Aldi dibandingkan dengan dirinya.
"Memangnya kamu pikir siapa lagi kalau bukan Aldi," ujar Megan.
"Sampai kapan kamu akan terus berada di sampingnya, padahal aku selalu tulus mencintai kamu," ujar Andre.
"Dre, cinta aja gak cukup, memangnya cinta bisa membuat kita bisa membeli sesuatu yang kita mau? yang aku butuhkan hanya uang, uang dan uang, persetan dengan yang namanya cinta," ujar Megan.
"Apa kamu merasa bahagia jika memiliki banyak uang?" tanya Andre.
"Tentu saja, karena aku tidak bisa hidup tanpa uang. Jadi, kalau kamu lebih kaya dari Aldi, aku baru akan berpaling kepadamu," ujar Megan kemudian meninggalkan Andre yang masih diam mematung.
Lihat saja Megan, aku akan membuat kamu menyesal karena telah menghinaku. Kamu tidak akan pernah memiliki Aldi, karena aku akan membuat Aldi merasa jijik terhadap kamu. Aldi saja yang terlalu bodoh karena telah dibutakan oleh cintanya kepadamu, sehingga matanya tertutup dan tidak bisa melihat wujud asli dari perempuan yang dia cintai selama ini, ucap Andre dalam hati.
......................
Sore harinya Aldi pulang bekerja dengan perasaan yang bahagia, karena nanti malam Aldi dan Megan akan mendapatkan uang yang banyak hasil dari menjual Nabila.
Megan yang baru saja pulang ke kediaman Bramantyo sudah terlihat menyambut Aldi pulang bekerja.
"Sayang, akhirnya kamu pulang juga, aku udah gak sabar nunggu nanti malam," ujar Megan dengan bergelayut manja pada Aldi.
"Iya sayang, aku juga udah gak sabar. Makasih ya kamu sudah nunggu aku pulang kerja. Oh iya, dimana Perempuan kampung itu?" tanya Aldi.
"Dia lagi masak di dapur sayang." Dasar lelaki bodoh, mau saja aku bohongi, padahal aku baru saja pulang bersenang-senang, ucap Megan dalam hati.
Megan dan Aldi kini bergandengan tangan masuk ke dalam rumah, dan lagi-lagi Nabila merasakan sesak dalam dadanya, karena selama ini Nabila selalu memimpikan Pernikahan yang bahagia, serta berpacaran setelah menikah, tapi impiannya sirna lah sudah, karena cinta Aldi bukanlah untuknya, bahkan yang lebih menyakitkan lagi Aldi dengan terang-terangan membawa kekasihnya ke dalam rumah mereka.
Awalnya Nabila sudah berniat untuk pergi dari kediaman Bramantyo, tapi Nabila tidak mau membuat Ibu Panti merasa malu kepada kedua orangtua Aldi, karena mereka pasti akan menanyakan keberadaan Nabila, dan tentunya Aldi tidak akan mengatakan yang sebenarnya kepada mereka.
"Saat ini aku hanya bisa pasrah dengan takdir yang entah akan membawaku kemana, tapi aku selalu yakin Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk Ummat-Nya yang bertakwa. Semoga aku bisa segera ke luar dari Neraka yang Aldi dan Megan ciptakan untukku, karena sesungguhnya skenario Tuhan akan lebih indah asalkan kita selalu yakin kepada-Nya, dan semua pasti akan indah pada waktunya," gumam Nabila dengan menitikkan airmata.
Aldi yang saat ini menggandeng Megan ke dalam kamarnya, tidak sengaja mencium aroma parfum laki-laki dari baju yang Megan kenakan.
"Sayang, parfum siapa yang menempel pada baju kamu?" tanya Aldi dengan memicingkan matanya.
Megan terlihat gugup, karena Megan takut kalau rahasianya terbongkar.
"Mungkin wangi parfum Karyawan Salon, kebetulan tadi yang melayaninya seorang laki-laki," jawab Megan setenang mungkin.
"Oh, aku kira parfum siapa, soalnya itu bukan wangi parfum ku. Ya sudah kalau begitu aku mandi dulu ya, nanti kita makan sama-sama," ujar Aldi, kemudian masuk ke dalam kamar mandi.
Aldi memang benar-benar bodoh, mau aja dibohongi. Saat ini aku belum melepaskanmu karena kamu masih memiliki Perusahaan yang nantinya akan aku rebut dari tanganmu, tapi setelah kamu jatuh miskin, aku tidak akan sudi menjadi kekasihmu lagi, dan pastinya aku akan selalu mencari cara untuk mendapatkan lelaki yang lebih kaya lagi, ucap Megan dalam hati.
Setelah selesai membersihkan diri, Aldi dan Megan ke luar dari dalam kamar menuju meja makan, dan Nabila sudah terlihat hendak pergi ke dalam kamarnya setelah ia selesai menata makanan, karena Aldi selalu bilang kalau dirinya tidak berselera makan apabila Nabila ada di sana.
"Nabila tunggu," ujar Aldi.
"Apa ada yang masih Tuan butuhkan?" tanya Nabila.
"Sebaiknya kamu ikut bergabung bersama kami," ujar Aldi.
"Sayang kenapa sih kamu pake ngajak gabung perempuan kampung segala? nanti selera makan kamu hilang lho," ujar Megan dengan cemberut.
"Ini adalah hari terakhir Nabila ada di rumah ini, jadi kita harus membuat kenangan yang indah untuknya," ujar Aldi.
"Kamu benar juga sayang, nanti malam dia kan bakalan jadi milik Bos kamu. Heh perempuan kampung, cepat duduk, makan yang banyak, karena nanti malam kamu harus melayani orang yang akan membeli kamu dengan baik," teriak Megan.
"Saya lebih baik mati kelaparan, daripada harus ikut makan bersama kalian," ujar Nabila, kemudian berlari untuk masuk ke dalam kamar.
"Dasar gak ada sopan santun, main pergi gitu aja, padahal aku masih belum selesai bicara," ujar Megan yang merasa kesal terhadap Nabila.
"Sudahlah sayang, kamu jangan terpancing emosi, nanti malam kita akan bersenang-senang. Biarkan perempuan kampung itu istirahat dulu, karena nanti malam ia akan mulai bekerja untuk kita," ujar Aldi.
"Sayang, rencananya perempuan kampung itu mau kita jual per malam, atau bagaimana?" tanya Megan.
"Kita lihat saja nanti Big Bos akan memberikan penawaran seperti apa, kalau memang menguntungkan, kita bisa mengambil penawaran yang bisa ia berikan."
"Tapi bagaimana kalau suatu saat nanti Papa dan Mama kamu pulang, lalu mencari keberadaan Perempuan kampung itu?" tanya Megan.
"Nanti kita pikirkan lagi kalau semuanya sudah pasti," ujar Aldi dengan mengelus lembut rambut Megan. Akan tetapi, Aldi tidak sengaja melihat banyak tanda kecupan pada leher Megan.
"Sayang, siapa yang membuat tanda merah pada leher kamu?" tanya Aldi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
𝓓𝓮𝓪
tunggu bil
2023-03-14
1
Syhr Syhr
Buruk kali pikiran Megan ini.
2023-03-08
1
auliasiamatir
itu serangga mas aldi 🙄🙄🙄
2023-02-16
1