Nabila yang saat ini sudah berada di dalam kamar Pembantu, merenungi nasib malang yang menimpa dirinya dari semenjak ia dilahirkan ke Dunia ini.
"Kenapa aku belum ditakdirkan untuk merasakan kebahagiaan dalam hidupku," gumam Nabila dengan menitikkan airmata, sampai akhirnya pikiran Nabila menerawang jauh ke masalalu.
......................
Nabila Azahra adalah gadis Yatim Piatu yang sejak bayi sudah tinggal di sebuah Panti Asuhan Mutiara Bunda. Kedua orangtua Nabila telah meninggal dunia pada kecelakaan maut yang menyebabkan mobil yang ditumpangi oleh Nabila dan kedua orangtuanya terbakar.
Saat itu hanya Nabila yang berhasil diselamatkan, dan Warga yang menyelamatkan Nabila tidak menemukan identitas apa pun selain kalung yang Nabila pakai, karena keadaan mobil juga jasad orangtua Nabila yang sudah tidak dapat dikenali lagi, sehingga akhirnya Nabila dititipkan di Panti Asuhan.
Semenjak kecil, Nabila selalu berjuang supaya bisa menghidupi Adik-adiknya di Panti Asuhan dengan melakukan pekerjaan apa pun selama pekerjaan itu halal, sampai akhirnya ketika usia Nabila 20 tahun, sepasang Suami istri yang menjadi donatur tetap Panti Asuhan Mutiara Bunda meminta Nabila untuk menjadi Menantu mereka.
Nabila sebenarnya ingin menolak permintaan Nyonya dan Tuan Bramantyo karena Nabila belum pernah bertemu dengan Anak mereka, tapi Nabila tidak kuasa untuk melakukan semua itu, apalagi Tuan dan Nyonya Bramantyo selama ini sudah baik terhadap Nabila dan Adik-adiknya di Panti, bahkan mereka berjanji akan menjamin kehidupan Adik-adiknya di Panti Asuhan seandainya Nabila bersedia menikah dengan Putra tunggal mereka.
"Nak, Ibu tidak akan memaksa Nabila jika memang Nabila tidak mau menikah dengan Putra dari Tuan dan Nyonya Bramantyo," ujar Bu Tika, yaitu Ibu Panti yang sudah membesarkan Nabila.
"Bu, selama ini Nyonya dan Tuan Bramantyo sudah baik terhadap kita, jadi sudah saatnya Nabila membalas kebaikan mereka. Nyonya dan Tuan Bramantyo mempunyai hati yang baik, pasti Anaknya baik juga," ujar Nabila mencoba memaksakan diri untuk tersenyum di depan Bu Tika supaya Bu Tika tidak merasa cemas.
"Terimakasih banyak ya Nak, karena selama ini Nabila sudah banyak berkorban untuk kami," ucap Bu Tika dengan memeluk tubuh Nabila.
Akhirnya Nabila memutuskan untuk menerima pinangan Tuan dan Nyonya Bramantyo untuk Anaknya yang bernama Aldi, dan pernikahan mereka akan dilangsungkan pada minggu depan.
......................
Hari yang ditunggu-tunggu pun kini telah tiba, dan Nabila meminta kepada Calon Mertuanya supaya mengadakan acara Pernikahan di Panti Asuhan saja, karena Nabila ingin pernikahannya disaksikan oleh Adik-adiknya di Panti Asuhan.
Nyonya dan Tuan Bramantyo sebenarnya merasa keberatan karena mereka ingin mengundang semua kolega bisnis mereka di Indonesia, karena selama ini Calon Mertuanya tersebut tinggal di luar negeri, dan hanya sesekali saja pulang ke Indonesia, tapi mereka akhirnya mengabulkan keinginan Nabila yang menginginkan pernikahan yang sederhana, sehingga mereka memutuskan untuk membuat acara resepsi besar-besaran nanti setelah mereka mempunyai waktu luang lagi karena mereka sangat sibuk dengan pekerjaan di perusahaan yang berada di luar Negeri.
Nabila sudah merasa deg-degan ketika Bu Tika menggandengnya menuju tempat acara akan dilangsungkan, karena untuk pertama kalinya Nabila akan dipertemukan dengan calon imamnya.
Aldi Bramantyo sudah terlihat duduk di depan Penghulu dengan wajah yang ditekuk, karena Aldi sebenarnya menolak untuk dinikahkan dengan Nabila, apalagi Aldi sudah mempunyai Pacar yang bernama Megan, tapi kedua orangtuanya tidak merestui hubungan Aldi dengan Megan, karena orangtua Aldi tidak suka dengan Megan yang berprofesi sebagai model dan sering bergonta ganti pasangan.
Nabila kini telah duduk di samping Aldi, tapi Aldi sama sekali terlihat enggan melihat ke arah Nabila, karena dalam hatinya hanya ada Megan dan tidak akan pernah ada perempuan lain yang bisa menggantikannya.
Penghulu akhirnya membuka acara pernikahan dengan ucapan Basmalah.
"Ananda Aldi, apakah Anda sudah siap?" tanya Pak Penghulu yang akan menjadi Wali hakim dari Nabila, tapi Aldi diam tanpa menjawab pertanyaan Pak Penghulu.
Tuan Bramantyo yang merasa geram dengan tingkah Aldi akhirnya menjawab pertanyaan Pak Penghulu.
"Aldi sudah siap Pak, silahkan Bapak mulai saja acara ijab kabulnya," ujar Tuan Bramantyo.
"Bismillahirrahmanirrahim, Saudara Aldi Bramantyo, Saya Nikahkan dan Kawinkan Engkau dengan Saudari Nabila Azahra dengan Mas Kawin Emas seberat seratus gram beserta Uang sebesar satu milyar rupiah dibayar Tunai."
"Saya terima Nikah dan kawinnya Nabila Azahra dengan Mas Kawin tersebut dibayar Tunai," ucap Aldi dengan terpaksa, karena sebelumnya kedua orangtua Aldi mengancamnya akan mencoret Nama Aldi dari daftar ahli waris apabila Aldi menolak menikah dengan Nabila.
Saksi akhirnya mengesahkan Pernikahan mereka, dan Nabila mencium dengan khidmat punggung tangan lelaki yang saat ini sudah sah menjadi Suaminya.
Tuan dan Nyonya Bramantyo begitu bahagia karena Anaknya saat ini telah menikah dengan perempuan pilihan mereka.
"Sayang, terimakasih ya, karena Nabila sudah mau menikah dengan Aldi. Mama bahagia karena mempunyai Menantu secantik dan sebaik Nabila."
"Seharusnya saya yang berterimakasih kepada Tuan dan Nyonya, karena selama ini Tuan dan Nyonya sudah berbaik hati menjadi donatur tetap di Panti Asuhan ini. Apalagi Tuan dan Nyonya sudah mau menerima saya yang tidak jelas asal usulnya untuk menjadi Menantu Tuan dan Nyonya," ucap Nabila dengan tulus.
"Sekarang Nabila panggil kami Mama dan Papa ya, kami kan sudah jadi Mama dan Papa Nabila juga. Sayang kalau begitu sekarang kita pamit kepada Ibu Panti dan Adik-adik Nabila di Panti ya, soalnya penerbangan pesawat Mama dan Papa tinggal beberapa jam lagi, jadi Nabila harus ikut tinggal bersama Aldi."
Dengan berat hati akhirnya Nabila berpamitan dengan semuanya, dan Airmata kini mengantar kepergian Nabila dari tempat Nabila dibesarkan, karena mereka akan kehilangan sosok Nabila yang baik hati dan penyayang.
Sebelum pergi, Nabila menyumbangkan semua uang mahar pernikahannya kepada Panti Asuhan, dan semua itu membuat kedua Mertuanya bangga dengan kebaikan hati Nabila.
Saat ini Nabila telah sampai di sebuah rumah mewah kediaman Bramantyo, dan semua Pembantu menyambut kedatangan Nyonya baru di rumah tersebut.
"Nabila sayang, maaf ya karena Mama dan Papa tidak bisa tinggal lebih lama dengan kalian. Semoga kalian selalu bahagia," ujar Mama Sari dengan memeluk tubuh Nadia sebelum akhirnya kedua Mertuanya kembali berangkat ke Amerika untuk urusan bisnis.
Nabila merasa canggung karena saat ini dia hanya ditinggalkan berdua saja dengan Aldi, sampai akhirnya Nabila memberanikan diri untuk bertanya kepada Aldi.
"Maaf Mas, apa Mas Aldi ingin dibuatkan sesuatu oleh Nabila?" tanya Nabila dengan hendak mengambil jas yang saat ini berada di tangan Aldi, tapi Aldi langsung menepisnya.
"Jangan pernah kamu sentuh barang milikku dengan tangan kotormu," bentak Aldi, sehingga Nabila gemetar ketakutan.
Nabila tidak pernah menyangka jika Aldi akan membentaknya serta berbicara kasar kepadanya, padahal mereka belum genap satu jam melangsungkan ijab kabul pernikahan.
Sesaat kemudian, datang perempuan cantik dan seksi menghampiri Aldi dan Nabila yang tidak lain adalah kekasih Aldi yang bernama Megan.
"Sayang, ternyata perempuan kampung ini ya yang dipilihkan oleh kedua orangtuamu?" tanya Megan dengan bergelayut manja kepada Aldi.
"Iya sayang, orangtuaku memang tidak bisa memilih perempuan sesuai seleraku," jawab Aldi.
"Bagaimana kalau kita jual saja perempuan kampung ini, kalau masih perawan dia pasti akan laku mahal," ujar Megan dengan tersenyum licik.
......................
Nabila tersentak dari lamunannya ketika seseorang membuka pintu kamarnya.
"Mau apa kamu ke sini?" tanya Nabila dengan tatapan tajam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
𝓓𝓮𝓪
mata jangan melotot mulu
2023-03-14
1
@Kristin
Masa lalu Penh kenangan tidak akan pernah kambali lagi.
2023-03-07
1
@Kristin
Sabar ya Nabila kita Sama 🥲
2023-03-07
1