Bab 2 ( Nabila yang malang )

Nabila yang saat ini sudah berada di dalam kamar Pembantu, merenungi nasib malang yang menimpa dirinya dari semenjak ia dilahirkan ke Dunia ini.

"Kenapa aku belum ditakdirkan untuk merasakan kebahagiaan dalam hidupku," gumam Nabila dengan menitikkan airmata, sampai akhirnya pikiran Nabila menerawang jauh ke masalalu.

......................

Nabila Azahra adalah gadis Yatim Piatu yang sejak bayi sudah tinggal di sebuah Panti Asuhan Mutiara Bunda. Kedua orangtua Nabila telah meninggal dunia pada kecelakaan maut yang menyebabkan mobil yang ditumpangi oleh Nabila dan kedua orangtuanya terbakar.

Saat itu hanya Nabila yang berhasil diselamatkan, dan Warga yang menyelamatkan Nabila tidak menemukan identitas apa pun selain kalung yang Nabila pakai, karena keadaan mobil juga jasad orangtua Nabila yang sudah tidak dapat dikenali lagi, sehingga akhirnya Nabila dititipkan di Panti Asuhan.

Semenjak kecil, Nabila selalu berjuang supaya bisa menghidupi Adik-adiknya di Panti Asuhan dengan melakukan pekerjaan apa pun selama pekerjaan itu halal, sampai akhirnya ketika usia Nabila 20 tahun, sepasang Suami istri yang menjadi donatur tetap Panti Asuhan Mutiara Bunda meminta Nabila untuk menjadi Menantu mereka.

Nabila sebenarnya ingin menolak permintaan Nyonya dan Tuan Bramantyo karena Nabila belum pernah bertemu dengan Anak mereka, tapi Nabila tidak kuasa untuk melakukan semua itu, apalagi Tuan dan Nyonya Bramantyo selama ini sudah baik terhadap Nabila dan Adik-adiknya di Panti, bahkan mereka berjanji akan menjamin kehidupan Adik-adiknya di Panti Asuhan seandainya Nabila bersedia menikah dengan Putra tunggal mereka.

"Nak, Ibu tidak akan memaksa Nabila jika memang Nabila tidak mau menikah dengan Putra dari Tuan dan Nyonya Bramantyo," ujar Bu Tika, yaitu Ibu Panti yang sudah membesarkan Nabila.

"Bu, selama ini Nyonya dan Tuan Bramantyo sudah baik terhadap kita, jadi sudah saatnya Nabila membalas kebaikan mereka. Nyonya dan Tuan Bramantyo mempunyai hati yang baik, pasti Anaknya baik juga," ujar Nabila mencoba memaksakan diri untuk tersenyum di depan Bu Tika supaya Bu Tika tidak merasa cemas.

"Terimakasih banyak ya Nak, karena selama ini Nabila sudah banyak berkorban untuk kami," ucap Bu Tika dengan memeluk tubuh Nabila.

Akhirnya Nabila memutuskan untuk menerima pinangan Tuan dan Nyonya Bramantyo untuk Anaknya yang bernama Aldi, dan pernikahan mereka akan dilangsungkan pada minggu depan.

......................

Hari yang ditunggu-tunggu pun kini telah tiba, dan Nabila meminta kepada Calon Mertuanya supaya mengadakan acara Pernikahan di Panti Asuhan saja, karena Nabila ingin pernikahannya disaksikan oleh Adik-adiknya di Panti Asuhan.

Nyonya dan Tuan Bramantyo sebenarnya merasa keberatan karena mereka ingin mengundang semua kolega bisnis mereka di Indonesia, karena selama ini Calon Mertuanya tersebut tinggal di luar negeri, dan hanya sesekali saja pulang ke Indonesia, tapi mereka akhirnya mengabulkan keinginan Nabila yang menginginkan pernikahan yang sederhana, sehingga mereka memutuskan untuk membuat acara resepsi besar-besaran nanti setelah mereka mempunyai waktu luang lagi karena mereka sangat sibuk dengan pekerjaan di perusahaan yang berada di luar Negeri.

Nabila sudah merasa deg-degan ketika Bu Tika menggandengnya menuju tempat acara akan dilangsungkan, karena untuk pertama kalinya Nabila akan dipertemukan dengan calon imamnya.

Aldi Bramantyo sudah terlihat duduk di depan Penghulu dengan wajah yang ditekuk, karena Aldi sebenarnya menolak untuk dinikahkan dengan Nabila, apalagi Aldi sudah mempunyai Pacar yang bernama Megan, tapi kedua orangtuanya tidak merestui hubungan Aldi dengan Megan, karena orangtua Aldi tidak suka dengan Megan yang berprofesi sebagai model dan sering bergonta ganti pasangan.

Nabila kini telah duduk di samping Aldi, tapi Aldi sama sekali terlihat enggan melihat ke arah Nabila, karena dalam hatinya hanya ada Megan dan tidak akan pernah ada perempuan lain yang bisa menggantikannya.

Penghulu akhirnya membuka acara pernikahan dengan ucapan Basmalah.

"Ananda Aldi, apakah Anda sudah siap?" tanya Pak Penghulu yang akan menjadi Wali hakim dari Nabila, tapi Aldi diam tanpa menjawab pertanyaan Pak Penghulu.

Tuan Bramantyo yang merasa geram dengan tingkah Aldi akhirnya menjawab pertanyaan Pak Penghulu.

"Aldi sudah siap Pak, silahkan Bapak mulai saja acara ijab kabulnya," ujar Tuan Bramantyo.

"Bismillahirrahmanirrahim, Saudara Aldi Bramantyo, Saya Nikahkan dan Kawinkan Engkau dengan Saudari Nabila Azahra dengan Mas Kawin Emas seberat seratus gram beserta Uang sebesar satu milyar rupiah dibayar Tunai."

"Saya terima Nikah dan kawinnya Nabila Azahra dengan Mas Kawin tersebut dibayar Tunai," ucap Aldi dengan terpaksa, karena sebelumnya kedua orangtua Aldi mengancamnya akan mencoret Nama Aldi dari daftar ahli waris apabila Aldi menolak menikah dengan Nabila.

Saksi akhirnya mengesahkan Pernikahan mereka, dan Nabila mencium dengan khidmat punggung tangan lelaki yang saat ini sudah sah menjadi Suaminya.

Tuan dan Nyonya Bramantyo begitu bahagia karena Anaknya saat ini telah menikah dengan perempuan pilihan mereka.

"Sayang, terimakasih ya, karena Nabila sudah mau menikah dengan Aldi. Mama bahagia karena mempunyai Menantu secantik dan sebaik Nabila."

"Seharusnya saya yang berterimakasih kepada Tuan dan Nyonya, karena selama ini Tuan dan Nyonya sudah berbaik hati menjadi donatur tetap di Panti Asuhan ini. Apalagi Tuan dan Nyonya sudah mau menerima saya yang tidak jelas asal usulnya untuk menjadi Menantu Tuan dan Nyonya," ucap Nabila dengan tulus.

"Sekarang Nabila panggil kami Mama dan Papa ya, kami kan sudah jadi Mama dan Papa Nabila juga. Sayang kalau begitu sekarang kita pamit kepada Ibu Panti dan Adik-adik Nabila di Panti ya, soalnya penerbangan pesawat Mama dan Papa tinggal beberapa jam lagi, jadi Nabila harus ikut tinggal bersama Aldi."

Dengan berat hati akhirnya Nabila berpamitan dengan semuanya, dan Airmata kini mengantar kepergian Nabila dari tempat Nabila dibesarkan, karena mereka akan kehilangan sosok Nabila yang baik hati dan penyayang.

Sebelum pergi, Nabila menyumbangkan semua uang mahar pernikahannya kepada Panti Asuhan, dan semua itu membuat kedua Mertuanya bangga dengan kebaikan hati Nabila.

Saat ini Nabila telah sampai di sebuah rumah mewah kediaman Bramantyo, dan semua Pembantu menyambut kedatangan Nyonya baru di rumah tersebut.

"Nabila sayang, maaf ya karena Mama dan Papa tidak bisa tinggal lebih lama dengan kalian. Semoga kalian selalu bahagia," ujar Mama Sari dengan memeluk tubuh Nadia sebelum akhirnya kedua Mertuanya kembali berangkat ke Amerika untuk urusan bisnis.

Nabila merasa canggung karena saat ini dia hanya ditinggalkan berdua saja dengan Aldi, sampai akhirnya Nabila memberanikan diri untuk bertanya kepada Aldi.

"Maaf Mas, apa Mas Aldi ingin dibuatkan sesuatu oleh Nabila?" tanya Nabila dengan hendak mengambil jas yang saat ini berada di tangan Aldi, tapi Aldi langsung menepisnya.

"Jangan pernah kamu sentuh barang milikku dengan tangan kotormu," bentak Aldi, sehingga Nabila gemetar ketakutan.

Nabila tidak pernah menyangka jika Aldi akan membentaknya serta berbicara kasar kepadanya, padahal mereka belum genap satu jam melangsungkan ijab kabul pernikahan.

Sesaat kemudian, datang perempuan cantik dan seksi menghampiri Aldi dan Nabila yang tidak lain adalah kekasih Aldi yang bernama Megan.

"Sayang, ternyata perempuan kampung ini ya yang dipilihkan oleh kedua orangtuamu?" tanya Megan dengan bergelayut manja kepada Aldi.

"Iya sayang, orangtuaku memang tidak bisa memilih perempuan sesuai seleraku," jawab Aldi.

"Bagaimana kalau kita jual saja perempuan kampung ini, kalau masih perawan dia pasti akan laku mahal," ujar Megan dengan tersenyum licik.

......................

Nabila tersentak dari lamunannya ketika seseorang membuka pintu kamarnya.

"Mau apa kamu ke sini?" tanya Nabila dengan tatapan tajam.

Terpopuler

Comments

𝓓𝓮𝓪

𝓓𝓮𝓪

mata jangan melotot mulu

2023-03-14

1

@Kristin

@Kristin

Masa lalu Penh kenangan tidak akan pernah kambali lagi.

2023-03-07

1

@Kristin

@Kristin

Sabar ya Nabila kita Sama 🥲

2023-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Aku bukan barang dagangan )
2 Bab 2 ( Nabila yang malang )
3 Bab 3 ( Tuhan tidak pernah tidur )
4 Bab 4 ( Hanya di anggap sampah )
5 Bab 5 ( Keyakinan Nabila )
6 Bab 6 ( Keenan Putra Airlangga )
7 Bab 7 ( Menjadi istri pura-pura )
8 Bab 8 ( Nasi telah menjadi Bubur )
9 Bab 9 ( Masalalu Kenaan )
10 Bab 10 ( Siapa Nabila sebenarnya? )
11 Bab 11 ( Istri yang tidak diinginkan )
12 Bab 12 ( Megan Hamil )
13 Bab 13 ( Tamu tidak di undang )
14 Bab 14 ( Mempermalukan diri sendiri )
15 Bab 15 ( Permohonan Aldi )
16 Bab 16 ( Pulang ke rumah Aldi )
17 Bab 17 ( Semut saja jika diinjak pasti menggigit )
18 Bab 18 ( Kekecewaan orangtua Aldi )
19 Bab 19 ( Permintaan Nabila )
20 Bab 20 ( Berkunjung ke Panti )
21 Bab 21 ( Semakin jatuh cinta )
22 Bab 22 ( Bertemu Tania Maharani )
23 Bab 23 ( Ciuman Pertama )
24 Bab 24 ( Jadikan aku yang kedua )
25 Bab 25 ( Acara Reuni )
26 Bab 26 ( Pasangan Terbaik )
27 Bab 27 ( Kesucian yang terenggut )
28 Bab 28 ( Amnesia )
29 Bab 29 ( Nabila adalah Cucu kandung Nenek )
30 Bab 30 ( Kebohongan Rendi )
31 Bab 31 ( Positif )
32 Bab 32 ( Ancaman Ken )
33 Bab 33 ( Tabrakan )
34 Bab 34 ( Bertemu dengan Aldi )
35 Bab 35 ( Permintaan Rendi )
36 Bab 36 ( Senjata makan Tuan )
37 Bab 37 ( Melahirkan )
38 Bab 38 ( Rendra Putra Airlangga )
39 Bab 39 ( Cacat fisik tetapi tidak cacat hati )
40 Bab 40 ( Fhoto Nabila )
41 Bab 41 ( Mengembalikan uang Ken )
42 Bab 42 ( Dibalik musibah selalu ada hikmah yang tersembunyi )
43 Bab 43 ( Kanker otak )
44 Bab 44 ( Pertemuan Aldi dan Megan )
45 Bab 45 ( Aku tau keberadaan Nabila )
46 Bab 46 ( Jangan sentuh Wanitaku )
47 Bab 47 ( Rendra adalah Anak kandung kamu )
48 Bab 48 ( Ingatan yang kembali )
49 Bab 49 ( Ku relakan dia untukmu )
50 Bab 50 ( Sandiwara Rendi dan Nabila )
51 Bab 51 ( Mencoba tersenyum, walau hati terluka )
52 Bab 52 ( Terimakasih atas semuanya )
53 Bab 53 ( Mengulur waktu )
54 Bab 54 ( Melepas dengan ikhlas )
55 Bab 55 ( Hari paling bahagia )
56 Bab 56 ( Kamu tetap yang terindah )
57 Bab 57 ( Rencana Ken dan Rendi )
58 Bab 58 ( Rencana menikahi Zahira )
59 Bab 59 ( Melakukan Pengobatan )
60 Bab 60 ( Lebih baik cacat fisik daripada cacat hati )
61 Bab 61 ( Saling mengancam )
62 Bab 62 ( Tambang Emas )
63 Bab 63 ( Rahasia besar )
64 Bab 64 ( Pelukan Pertama )
65 Bab 65 ( Pernikahan Rendi dan Zahira )
66 Bab 66 ( Tragedi pada acara pernikahan Rendi dan Zahira )
67 Bab 67 ( Zahira dan Mama Risa hilang )
68 Bab 68 ( Kecelakaan maut )
69 Bab 69 ( Ijinkan aku menjadi kakimu )
70 Bab 70 ( Selamat jalan keluargaku )
71 Bab 71 ( Kejutan untuk Nabila )
72 Bab 72 ( Permintaan maaf Zahira )
73 Bab 73 ( Selamat Ulang Tahun )
74 Bab 74 ( Jangan ada Dusta di antara kita )
75 Bab 75 ( Rumah tangga yang Harmonis )
76 Bab 76 ( Saingan Baru )
77 Bab 77 ( Menjemput Rendra )
78 Bab 78 ( Bertemu keluarga Aldi )
79 Bab 79 ( Rencana Tuhan selalu indah )
80 Bab 80 ( Belahan Jiwa )
81 Bab 81 ( Di ujung Penantianku )
82 Bab 82 ( Promosi Novel Pengorbanan Cinta 2 )
83 Lanjut season 2
84 Bab 84 ( Melahirkan )
85 Bab 85 ( Generasi penerus )
86 Bab 86 ( Cinta monyet )
87 Bab 87 ( Cinta adalah persahabatan )
88 Bab 88 ( Hanya sebatas angan )
89 Bab 89 ( Apakah ini cinta? )
90 Bab 90 ( Terjatuh )
91 Bab 91 ( Penyelamat hidup )
92 Bab 92 ( Cincin pertunangan )
93 Bab 93 ( Ketulusan hati Nara )
94 Bab 94 ( Teman dalam suka dan duka )
95 Bab 95 ( Rindu terlarang )
96 Bab 96 ( Cinta di dunia maya )
97 Bab 97 ( Sumber inspirasi )
98 Bab 98 ( My Sunshine )
99 Bab 99 ( Melepas dengan ikhlas )
100 Bab 100 ( Kencan pertama dan terakhir )
101 Bab 101 ( Korban perasaan )
102 Bab 102 ( Jangan menilai buku dari sampulnya )
103 Bab 103 ( Hari pernikahan )
104 Bab 104 ( Rasa yang berbeda )
105 Bab 105 ( Selamat tinggal masalalu )
106 Bab 106 ( Pindah rumah )
107 Bab 107 ( Tertusuk duri )
108 Bab 108 ( Pasangan yang cocok )
109 Bab 109 ( Aku punya ragamu, tapi tidak hatimu )
110 Bab 110 ( Aku pasti kembali )
111 Bab 111 ( Kamu adalah dia )
112 Bab 112 ( Aku hamil )
113 Bab 113 ( Semuanya sudah terlambat )
114 Bab 114 ( Aku kalah )
115 Bab 115 ( Nikahi Nara )
116 Bab 116 ( Turun ranjang )
117 Bab 117 ( Hanya Ibu pengganti )
118 Bab 118 ( Tanda merah )
119 Bab 119 ( Nyamuk besar )
120 Bab 120 ( Penolakan Rendra )
121 Bab 121 ( Noda lipstik )
122 Bab 122 ( Luka tak berdarah )
123 Bab 123 ( Meminta Adik )
124 Bab 124 ( Kepulangan Aslan )
125 Bab 125 ( Kenyataan pahit )
126 Bab 126 ( Menjaga jarak )
127 Bab 127 ( Salah paham )
128 Bab 128 ( Istri yang tidak di anggap )
129 Bab 129 ( Aku pergi )
130 Bab 130 ( Penyesalan terdalam )
131 Bab 131 ( Kehilangan )
132 Bab 132 ( Membuat keributan )
133 Bab 133 ( Sambil menyelam minum air )
134 Bab 134 ( Membuka lembaran baru )
135 Bab 135 ( Suami bohongan )
136 Bab 136 ( Berbadan dua )
137 Bab 137 ( Kehamilan simpatik )
138 Bab 138 ( Aku akan bertanggung jawab )
139 Bab 139 ( Hanya sebatas angan )
140 Bab 140 ( Kekasih gelap )
141 Bab 141 ( Mertua meresahkan )
142 Bab 142 ( Saingan berat )
143 Bab 143 ( Dunia berputar )
144 Bab 144 ( Tragedi )
145 Bab 145 ( Fitnah )
146 Bab 146 ( Kabur )
147 Bab 147 ( Lebih baik dicintai )
148 Bab 148 ( Hinaan )
149 Bab 149 ( Pelaku sebenarnya )
150 Bab 150 ( Melakukan penggerebekan )
151 Bab 151 ( Menempuh jalur kekeluargaan )
152 Bab 152 ( Pulang kampung )
153 Bab 153 ( Jangan pisahkan kami )
154 Bab 154 ( Cinta terlarang )
155 Bab 155 ( Manusia tempatnya salah dan dosa )
156 Bab 156 ( Oleh-oleh )
157 Bab 157 ( Bagai Bumi dan Langit )
158 Bab 158 ( Ketiban durian runtuh )
159 Bab 159 ( Pernikahan tanpa cinta )
160 Bab 160 ( Memberikan kesempatan )
161 Bab 161 ( Malu-malu tapi mau )
162 Bab 162 ( Ketulusan cinta )
163 Bab 163 ( Hijrahnya sang pendosa )
164 Bab 164 ( Jangan salahkan aku selingkuh )
165 Bab 165 ( Nasi sudah menjadi bubur )
166 Bab 166 ( Tertangkap basah )
167 Bab 167 ( Tiada dosa bebas tanpa balas )
168 Bab 168 ( Kacang lupa kulitnya )
169 Bab 169 ( Anak adalah Amanah )
170 Bab 170 ( Sampai ku menutup mata )
171 Bab 171 ( Koma )
172 Bab 172 ( Promosi Novel Pengorbanan Cinta 2 )
173 Bab 173 ( Jantung hatiku )
174 Bab 174 ( Di Ujung Penantianku )
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Bab 1 ( Aku bukan barang dagangan )
2
Bab 2 ( Nabila yang malang )
3
Bab 3 ( Tuhan tidak pernah tidur )
4
Bab 4 ( Hanya di anggap sampah )
5
Bab 5 ( Keyakinan Nabila )
6
Bab 6 ( Keenan Putra Airlangga )
7
Bab 7 ( Menjadi istri pura-pura )
8
Bab 8 ( Nasi telah menjadi Bubur )
9
Bab 9 ( Masalalu Kenaan )
10
Bab 10 ( Siapa Nabila sebenarnya? )
11
Bab 11 ( Istri yang tidak diinginkan )
12
Bab 12 ( Megan Hamil )
13
Bab 13 ( Tamu tidak di undang )
14
Bab 14 ( Mempermalukan diri sendiri )
15
Bab 15 ( Permohonan Aldi )
16
Bab 16 ( Pulang ke rumah Aldi )
17
Bab 17 ( Semut saja jika diinjak pasti menggigit )
18
Bab 18 ( Kekecewaan orangtua Aldi )
19
Bab 19 ( Permintaan Nabila )
20
Bab 20 ( Berkunjung ke Panti )
21
Bab 21 ( Semakin jatuh cinta )
22
Bab 22 ( Bertemu Tania Maharani )
23
Bab 23 ( Ciuman Pertama )
24
Bab 24 ( Jadikan aku yang kedua )
25
Bab 25 ( Acara Reuni )
26
Bab 26 ( Pasangan Terbaik )
27
Bab 27 ( Kesucian yang terenggut )
28
Bab 28 ( Amnesia )
29
Bab 29 ( Nabila adalah Cucu kandung Nenek )
30
Bab 30 ( Kebohongan Rendi )
31
Bab 31 ( Positif )
32
Bab 32 ( Ancaman Ken )
33
Bab 33 ( Tabrakan )
34
Bab 34 ( Bertemu dengan Aldi )
35
Bab 35 ( Permintaan Rendi )
36
Bab 36 ( Senjata makan Tuan )
37
Bab 37 ( Melahirkan )
38
Bab 38 ( Rendra Putra Airlangga )
39
Bab 39 ( Cacat fisik tetapi tidak cacat hati )
40
Bab 40 ( Fhoto Nabila )
41
Bab 41 ( Mengembalikan uang Ken )
42
Bab 42 ( Dibalik musibah selalu ada hikmah yang tersembunyi )
43
Bab 43 ( Kanker otak )
44
Bab 44 ( Pertemuan Aldi dan Megan )
45
Bab 45 ( Aku tau keberadaan Nabila )
46
Bab 46 ( Jangan sentuh Wanitaku )
47
Bab 47 ( Rendra adalah Anak kandung kamu )
48
Bab 48 ( Ingatan yang kembali )
49
Bab 49 ( Ku relakan dia untukmu )
50
Bab 50 ( Sandiwara Rendi dan Nabila )
51
Bab 51 ( Mencoba tersenyum, walau hati terluka )
52
Bab 52 ( Terimakasih atas semuanya )
53
Bab 53 ( Mengulur waktu )
54
Bab 54 ( Melepas dengan ikhlas )
55
Bab 55 ( Hari paling bahagia )
56
Bab 56 ( Kamu tetap yang terindah )
57
Bab 57 ( Rencana Ken dan Rendi )
58
Bab 58 ( Rencana menikahi Zahira )
59
Bab 59 ( Melakukan Pengobatan )
60
Bab 60 ( Lebih baik cacat fisik daripada cacat hati )
61
Bab 61 ( Saling mengancam )
62
Bab 62 ( Tambang Emas )
63
Bab 63 ( Rahasia besar )
64
Bab 64 ( Pelukan Pertama )
65
Bab 65 ( Pernikahan Rendi dan Zahira )
66
Bab 66 ( Tragedi pada acara pernikahan Rendi dan Zahira )
67
Bab 67 ( Zahira dan Mama Risa hilang )
68
Bab 68 ( Kecelakaan maut )
69
Bab 69 ( Ijinkan aku menjadi kakimu )
70
Bab 70 ( Selamat jalan keluargaku )
71
Bab 71 ( Kejutan untuk Nabila )
72
Bab 72 ( Permintaan maaf Zahira )
73
Bab 73 ( Selamat Ulang Tahun )
74
Bab 74 ( Jangan ada Dusta di antara kita )
75
Bab 75 ( Rumah tangga yang Harmonis )
76
Bab 76 ( Saingan Baru )
77
Bab 77 ( Menjemput Rendra )
78
Bab 78 ( Bertemu keluarga Aldi )
79
Bab 79 ( Rencana Tuhan selalu indah )
80
Bab 80 ( Belahan Jiwa )
81
Bab 81 ( Di ujung Penantianku )
82
Bab 82 ( Promosi Novel Pengorbanan Cinta 2 )
83
Lanjut season 2
84
Bab 84 ( Melahirkan )
85
Bab 85 ( Generasi penerus )
86
Bab 86 ( Cinta monyet )
87
Bab 87 ( Cinta adalah persahabatan )
88
Bab 88 ( Hanya sebatas angan )
89
Bab 89 ( Apakah ini cinta? )
90
Bab 90 ( Terjatuh )
91
Bab 91 ( Penyelamat hidup )
92
Bab 92 ( Cincin pertunangan )
93
Bab 93 ( Ketulusan hati Nara )
94
Bab 94 ( Teman dalam suka dan duka )
95
Bab 95 ( Rindu terlarang )
96
Bab 96 ( Cinta di dunia maya )
97
Bab 97 ( Sumber inspirasi )
98
Bab 98 ( My Sunshine )
99
Bab 99 ( Melepas dengan ikhlas )
100
Bab 100 ( Kencan pertama dan terakhir )
101
Bab 101 ( Korban perasaan )
102
Bab 102 ( Jangan menilai buku dari sampulnya )
103
Bab 103 ( Hari pernikahan )
104
Bab 104 ( Rasa yang berbeda )
105
Bab 105 ( Selamat tinggal masalalu )
106
Bab 106 ( Pindah rumah )
107
Bab 107 ( Tertusuk duri )
108
Bab 108 ( Pasangan yang cocok )
109
Bab 109 ( Aku punya ragamu, tapi tidak hatimu )
110
Bab 110 ( Aku pasti kembali )
111
Bab 111 ( Kamu adalah dia )
112
Bab 112 ( Aku hamil )
113
Bab 113 ( Semuanya sudah terlambat )
114
Bab 114 ( Aku kalah )
115
Bab 115 ( Nikahi Nara )
116
Bab 116 ( Turun ranjang )
117
Bab 117 ( Hanya Ibu pengganti )
118
Bab 118 ( Tanda merah )
119
Bab 119 ( Nyamuk besar )
120
Bab 120 ( Penolakan Rendra )
121
Bab 121 ( Noda lipstik )
122
Bab 122 ( Luka tak berdarah )
123
Bab 123 ( Meminta Adik )
124
Bab 124 ( Kepulangan Aslan )
125
Bab 125 ( Kenyataan pahit )
126
Bab 126 ( Menjaga jarak )
127
Bab 127 ( Salah paham )
128
Bab 128 ( Istri yang tidak di anggap )
129
Bab 129 ( Aku pergi )
130
Bab 130 ( Penyesalan terdalam )
131
Bab 131 ( Kehilangan )
132
Bab 132 ( Membuat keributan )
133
Bab 133 ( Sambil menyelam minum air )
134
Bab 134 ( Membuka lembaran baru )
135
Bab 135 ( Suami bohongan )
136
Bab 136 ( Berbadan dua )
137
Bab 137 ( Kehamilan simpatik )
138
Bab 138 ( Aku akan bertanggung jawab )
139
Bab 139 ( Hanya sebatas angan )
140
Bab 140 ( Kekasih gelap )
141
Bab 141 ( Mertua meresahkan )
142
Bab 142 ( Saingan berat )
143
Bab 143 ( Dunia berputar )
144
Bab 144 ( Tragedi )
145
Bab 145 ( Fitnah )
146
Bab 146 ( Kabur )
147
Bab 147 ( Lebih baik dicintai )
148
Bab 148 ( Hinaan )
149
Bab 149 ( Pelaku sebenarnya )
150
Bab 150 ( Melakukan penggerebekan )
151
Bab 151 ( Menempuh jalur kekeluargaan )
152
Bab 152 ( Pulang kampung )
153
Bab 153 ( Jangan pisahkan kami )
154
Bab 154 ( Cinta terlarang )
155
Bab 155 ( Manusia tempatnya salah dan dosa )
156
Bab 156 ( Oleh-oleh )
157
Bab 157 ( Bagai Bumi dan Langit )
158
Bab 158 ( Ketiban durian runtuh )
159
Bab 159 ( Pernikahan tanpa cinta )
160
Bab 160 ( Memberikan kesempatan )
161
Bab 161 ( Malu-malu tapi mau )
162
Bab 162 ( Ketulusan cinta )
163
Bab 163 ( Hijrahnya sang pendosa )
164
Bab 164 ( Jangan salahkan aku selingkuh )
165
Bab 165 ( Nasi sudah menjadi bubur )
166
Bab 166 ( Tertangkap basah )
167
Bab 167 ( Tiada dosa bebas tanpa balas )
168
Bab 168 ( Kacang lupa kulitnya )
169
Bab 169 ( Anak adalah Amanah )
170
Bab 170 ( Sampai ku menutup mata )
171
Bab 171 ( Koma )
172
Bab 172 ( Promosi Novel Pengorbanan Cinta 2 )
173
Bab 173 ( Jantung hatiku )
174
Bab 174 ( Di Ujung Penantianku )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!