Nabila menatap tajam Megan yang saat ini masuk ke dalam kamar Nabila.
"Bagaimana rasanya melewati malam pertama dengan tangisan? sangat indah bukan? ingat Nabila, jangan pernah bermimpi bisa merebut Aldi dari tanganku, karena aku tidak akan pernah membuat semua itu terjadi, dan selamanya Aldi hanya akan menjadi milikku," ujar Megan dengan penuh penekanan.
"Silahkan saja kamu ambil, aku juga tidak sudi mempunyai Suami yang tidak punya hati," ujar Nabila.
"Kamu harusnya mikir, kalau kamu itu tidak pantas bersanding dengan Aldi, mungkin karena kaca kamu terlalu kecil ya? kalau begitu nanti aku akan membelikan kamu kaca yang besar supaya kamu bisa bercermin dengan baik, dan lihat dirimu yang lebih pantas untuk menjadi Pembantu," ujar Megan dengan tersenyum mengejek.
"Saat ini aku tidak akan mengotori tanganku untuk membalaskan semua perlakuan kalian terhadapku, karena suatu saat nanti, Tuhan yang akan membalasnya, karena Tuhan tidak pernah tidur," ujar Nabila.
"Kamu tidak usah sok suci dengan menyebut nama Tuhan, sekarang sebaiknya kamu terus berdo'a supaya Tuhan menyelamatkan dirimu yang sebentar lagi akan segera masuk ke dalam Neraka," ujar Megan dengan tertawa terbahak-bahak.
Astagfirullah, berikan kesabaran serta kekuatan kepada hamba dalam menghadapi ujian dari-Mu, ucap Nabila dalam hati.
"Sebaiknya sekarang kamu ke luar dari dalam kamarku," teriak Nabila.
"Dengan senang hati aku akan melakukannya, lagian siapa juga yang mau tinggal lama-lama di kandang ayam," ujar Megan.
Ketika Megan hendak ke luar dari dalam kamar Nabila, Megan mendengar suara Aldi yang memanggilnya, sampai akhirnya terbesit kembali ide jahat untuk mengerjai Nabila.
Megan tiba-tiba menjatuhkan tubuhnya di atas lantai, kemudian ia berteriak meminta tolong kepada Aldi.
"Aku di sini sayang," teriak Megan dengan berpura-pura kesakitan.
"Sayang kamu kenapa bisa terjatuh seperti ini?" tanya Aldi dengan memeriksa kondisi Megan.
"Siapa lagi kalau bukan Nabila yang mendorongku. Dia masih belum terima karena kamu mencintaiku, bahkan dia memintaku supaya meninggalkan kamu untuknya," ujar Megan dengan berpura-pura menangis.
Aldi yang sudah dibutakan oleh cintanya kepada Megan, langsung saja mendekati Nabila yang saat ini terlihat berdiri di depan pintu kamarnya.
"Apa benar yang dikatakan oleh Megan?" tanya Aldi dengan tatapan tajam.
"Untuk apa kamu capek-capek bertanya kepadaku kalau kamu tidak akan pernah percaya dengan perkataanku? sebaiknya sekarang kalian pergi dari sini, silahkan lanjutkan drama nya di tempat lain," ujar Nabila, kemudian menutup serta mengunci kamarnya.
"Perempuan kampung, buka pintunya, aku masih belum selesai berbicara kepadamu," teriak Aldi dengan menggedor pintu kamar Nabila.
"Kalau kamu mau berteriak, sana pergi ke dalam hutan," Nabila membalas berteriak kepada Aldi.
Ampuni hamba Ya Allah, karena hamba tidak bisa menjadi seorang istri yang baik, ucap Nabila dalam hati, karena Nabila tau betul hukumnya seorang istri jika menentang Suaminya, tapi Nabila berpikir Suami seperti apa dulu yang harus ia hormati, seandainya Aldi memperlakukannya dengan baik, pasti Nabila akan bersikap tunduk dan patuh terhadap Suaminya, tapi Suaminya sendiri sudah bersikap buruk terhadap dirinya, bahkan dengan teganya Aldi dan Megan sudah mendzolimi Nabila tanpa sedikit pun memikirkan perasaannya.
"Lihat saja besok perempuan kampung, aku pasti akan memberikan pelajaran terhadapmu," teriak Aldi sebelum membawa Megan pergi ke kamarnya.
Sabar Nabila, kamu pasti bisa melewati semua ujian ini, batin Nabila, kemudian mencoba untuk memejamkan matanya.
......................
Keesokan paginya, Nabila yang sudah terbiasa bangun sebelum Adzan Subuh berkumandang, langsung memasak serta membereskan rumah terlebih dahulu, apalagi semalam Aldi meliburkan semua Asisten Rumah Tangganya, serta menyuruh mereka untuk pulang kampung, karena Aldi sudah berniat untuk mengerjai Nabila habis-habisan.
Setelah Adzan Subuh, Nabila melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim, kemudian melanjutkan dengan tadarus.
Aldi terbangun ketika mendengar suara merdu Nabila.
"Suara merdu siapa yang Subuh-subuh begini terdengar melantunkan ayat suci Al-qur'an," gumam Aldi, kemudian mencari asal suara mengaji tersebut.
Aldi tertegun ketika melihat Nabila sedang mengaji, sampai-sampai Aldi diam mematung di depan pintu kamar Nabila yang terbuka.
Baru kali ini aku mendengar suara yang sangat merdu, ucap Aldi dalam hati.
Aldi terlonjak kaget ketika ada seseorang yang menepuk bahunya.
"Sayang, kamu lagi ngapain di depan kamar si Pembantu?" tanya Megan.
"Aku cuma mau menyuruh Nabila membuatkan kopi, tapi ternyata dia masih mengaji," jawab Aldi dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Kamu tidak sedang berbohong kan?" tanya Megan dengan memicingkan matanya.
"Untuk apa aku berbohong sama kamu sayang."
"Ya sudah kalau begitu aku suruh Nabila supaya membuatkan kopi dan cemilan untuk kita," ujar Megan dengan hendak melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam kamar Nabila.
"Tunggu sayang, kita tidak boleh mengganggu orang yang sedang mengaji," ujar Aldi dengan menahan tubuh Megan supaya tidak masuk ke dalam kamar Nabila.
"Kamu kenapa sih aneh banget, itu kan sudah tugas dia sebagai Pembantu di rumah ini," ujar Megan yang merasa tidak suka karena Aldi menentang dirinya.
"Iya, tapi tunggu dulu sampai dia selesai mengaji," ujar Aldi, sehingga terjadi perdebatan antara Aldi dan Megan yang berbeda pendapat.
Nabila yang merasa terganggu dengan keributan Megan dan Aldi kini menyudahi tadarus nya.
"Apa drama semalam belum selesai juga, sampai akhirnya kalian melanjutkannya pada pagi hari?" sindir Nabila.
"Heh perempuan kampung, kami itu datang ke sini untuk menyuruh kamu membuatkan kopi dan makanan, jadi gak usah kepedean," ujar Megan.
"Memangnya kamu tidak bisa membuatkan kopi untuk kekasihmu? ujar Nabila yang merasa geram terhadap Megan.
"Buat apa ada Pembantu kalau masih harus mengerjakan semuanya sendiri," ujar Megan dengan bergelayut manja kepada Aldi.
"Di sini aku bukan Pembantumu, jadi jaga sopan santunmu kalau bertamu ke rumah oranglain," sindir Nabila.
"Sayang, kamu denger sendiri kan, perempuan kampung ini melawanku," rengek Megan.
"Nabila, sebaiknya kamu turuti saja semua kemauan Megan, karena dia adalah Ratu di rumah ini, dan semalam aku sudah bilang kalau kamu hanyalah Pembantu di rumah ini, jadi kamu harus menuruti perintah majikan," ujar Aldi.
"Maaf Tuan saya lupa," ujar Nabila, kemudian melangkahkan kaki menuju dapur.
Aldi mengikuti Nabila ke dapur, sedangkan Megan pergi ke kamar mandi, dan langkah Aldi kini terhenti ketika mencium aroma masakan.
"Perempuan kampung, apa kamu yang memasak semua ini?" tanya Aldi ketika membuka tudung saji.
"Iya Tuan," Memangnya siapa lagi kalau bukan aku yang masak, dia juga sengaja menyuruh semua Asisten Rumah tangga untuk pulang supaya bisa membuatku mengerjakan semuanya, lanjut Nabila dalam hati.
*
*
Mohon dukungannya untuk Karya receh Author..🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Patrick Khan
.lawan trz nabila..jgn takut..ada q disini😄
2023-11-16
1
Maya●●●
nabila pinter
2023-04-02
1
Maya●●●
betul nabila
2023-04-02
1