NovelToon NovelToon

Di Ujung Penantianku

Bab 1 ( Aku bukan barang dagangan )

"Kenapa kamu tega mempunyai pikiran untuk menjual ku Mas, padahal kita baru saja menikah?" tanya Nabila dengan lirih kepada lelaki yang baru beberapa jam lalu dinyatakan Sah menjadi Suaminya.

......................

Nabila bagaikan tersambar petir ketika mendengar perkataan Suaminya yang menyetujui usul dari pacarnya yang bernama Megan untuk menjual dirinya, padahal Nabila dan Aldi baru beberapa jam lalu dinyatakan sah sebagai Suami istri.

"Sayang, sebaiknya kita secepatnya menjual perempuan kampung ini, supaya kita bisa mendapatkan banyak uang," ujar Megan dengan bergelayut manja kepada Aldi.

"Apa maksud Anda berbicara seperti itu? bukankah Anda juga seorang perempuan?" tanya Nabila.

"Jangan samakan aku dengan perempuan kampungan seperti kamu," ujar Megan.

"Lebih baik disebut kampungan dari pada menjadi perempuan murahan," ujar Nabila.

Plak

Satu tamparan keras mendarat pada pipi Nabila sehingga membuat Nabila terjatuh dengan duduk bersimpuh di atas lantai, dan yang melakukan semua itu adalah Aldi yang berstatus sebagai Suaminya sendiri.

"Tutup mulut kamu, jangan pernah berani menghina perempuan yang aku cintai," teriak Aldi dengan menunjuk wajah Nabila, dan tentu saja semua itu membuat Megan tertawa bahagia.

"Terus aku harus menyebut perempuan yang berada di sampingmu dengan sebutan apa kalau bukan perempuan murahan? bukannya hanya perempuan murahan yang masih mau menjadi kekasih dari seorang lelaki yang sudah mempunyai istri?" tanya Nabila.

"Siapa yang menganggap perempuan seperti kamu sebagai istri ku? karena aku tidak akan pernah sudi mempunyai istri seperti kamu. Dengar perempuan kampung, besok aku pasti akan menjual perempuan tidak berguna sepertimu," ujar Aldi dengan tersenyum mengejek.

"Aku bukan barang dagangan yang bisa kamu jual seenaknya. Jangan pikir kalian bisa seenaknya menginjak-injak harga diriku," ujar Nabila dengan tatapan tajam.

"Oh iya sayang, bukannya ini malam pertama kamu bersama perempuan kampung ini ya? bagaimana kalau sekarang kita tunjukan caranya melakukan malam pertama yang baik dan benar, supaya nanti dia bisa mempunyai pengalaman saat melayani lelaki hidung belang yang akan membelinya," ujar Megan dengan tersenyum licik.

Hati Nabila terasa panas mendengar perkataan Megan, rasanya Nabila ingin sekali mencakar wajah perempuan yang saat ini berada di hadapannya.

Aldi yang sudah tergila-gila kepada Megan, langsung menyetujui usul Megan, kemudian Aldi menggusur Nabila ke kamar pengantin mereka.

"Cepat ikut aku," teriak Aldi.

"Tidak, aku tidak mau. Lepaskan aku, aku tidak akan sudi melihat hal menjijikan yang akan kalian berdua perbuat," teriak Nabila, tapi Aldi seakan tuli dan tidak mendengarkan teriakan Nabila yang terus saja memberontak meminta untuk dilepaskan.

Para Asisten rumah tangga yang mendengar teriakan Nabila merasa kasihan terhadap istri Tuan mudanya tersebut, tapi mereka tidak bisa melakukan apa pun untuk menolong Nabila.

Aldi saat ini sudah membawa Nabila ke kamar pengantin mereka, kemudian Aldi mengunci pintu kamar supaya Nabila tidak bisa kabur.

Malam pertama yang seharusnya Nabila dan Aldi lewati, kini akan Aldi lakukan dengan kekasihnya, dan dengan teganya mereka melakukan semua itu di depan mata kepala Nabila sendiri.

"Sekarang kamu harus lihat siaran langsung yang akan kami lakukan," ujar Megan dengan mencengkram dagu Nabila.

Aldi dan Megan tanpa tahu malunya memulai aksi mereka dengan berciuman di depan Nabila, kemudian mereka saling meraba dan menggerayangi sehingga memancing gairah pada keduanya.

Nabila yang sudah tidak kuasa melihat semua yang dilakukan oleh Suami nya sendiri mencoba untuk menutup matanya, tapi suara laknat dari Aldi dan Megan masih terdengar oleh Nabila, sehingga Nabila sudah tidak kuat lagi menahan semuanya, kemudian menjatuhkan tubuhnya di atas lantai.

Aldi dan Megan melakukan semua itu cukup lama, dan mereka tertawa puas melihat Nabila yang begitu terpukul melihat perbuatan bejat yang Aldi dan Megan lakukan.

"Itu adalah hukuman untuk kamu karena kamu telah berani menerima pinangan dari kedua orangtua ku hanya demi uang," ujar Aldi.

"Kalau kamu tidak tau apa-apa jangan seenaknya berbicara," ujar Nabila yang tidak terima dengan tuduhan Aldi.

"Kalau bukan untuk uang, untuk apalagi kamu sampai bersedia menerima perjodohan dengan lelaki yang belum kamu kenal bahkan belum pernah temui?" tanya Aldi dengan tatapan tajam.

"Terserah kamu mau menuduh ku seperti apa, yang penting aku tidak seperti yang kamu pikirkan," ucap Nabila.

Megan yang masih belum puas menyakiti Nabila, kini menghampirinya.

"Bagaimana, apa kamu sudah tau caranya membuat seorang lelaki merasa puas? atau kamu ingin melihatnya sekali lagi?" tanya Megan dengan senyum penuh kemenangan.

"Kalian berdua memang binatang, kalian berdua tidak punya hati. Aku baru tau kalau ada manusia yang tidak tahu malu seperti kalian berdua, kalian benar-benar pasangan yang sangat cocok," ujar Nabila yang berusaha untuk bersikap tegar, meski pun saat ini rasanya Nabila sudah hampir pingsan.

Aldi yang kembali terpancing emosi oleh Nabila, kembali melayangkan tangannya.

"Silahkan Mas, silahkan tampar aku sampai puas, tapi ingat, aku tidak akan tinggal diam saja, aku akan melaporkan perbuatan kalian kepada Polisi," tantang Nabila.

Aldi tampak merenungi kata-kata Nabila, karena jika Nabila sampai melaporkannya kepada Polisi, maka kedua orangtua Aldi akan mengetahui semua perbuatan yang telah Aldi lakukan kepada Nabila.

"Kenapa kamu diam saja sih sayang? ayo cepat tampar lagi," rengek Megan.

Aldi mengajak Megan duduk untuk membicarakan sesuatu.

"Sayang, kalau aku menampar dia, dan dia sampai lapor Polisi, bagaimana nanti kalau kedua orangtuaku tau semua perbuatan yang telah aku lakukan kepada perempuan kampung ini, mereka pasti akan mencoret namaku dari daftar ahli waris, kamu tidak mau kan kalau aku sampai jatuh miskin?" tanya Aldi.

"Tentu saja tidak, karena kalau kamu menjadi orang miskin, aku bakalan mutusin hubungan kita," jawab Megan yang memang perempuan matre.

Aldi nampak berpikir, kalau dia menjual Nabila malam ini, Aldi takut orangtuanya akan menanyakan keberadaan Nabila.

"Sebaiknya untuk malam ini kita suruh dia tidur di kamar Pembantu saja supaya tidak mengganggu kita," ujar Aldi.

"Jangan bilang kamu berubah pikiran sayang? aku tidak mau kalau dia tinggal di sini. Bagaimana kalau nanti kamu malah jatuh cinta sama dia? Sebaiknya kita jual dia malam ini juga," rengek Megan.

"Sayang, kalau kita menjualnya malam ini, bagaimana kalau nanti Mama sama Papa nanyain perempuan kampung ini? Lagian kalau terburu-buru kita tidak akan mendapatkan uang banyak. Nanti aku mau coba tawarin sama Bos ku, siapa tau dia minat membeli gadis kampung ini," ujar Aldi dengan tersenyum licik, sehingga hati Nabila terasa sakit bagai tertusuk ribuan duri.

Aldi dan Megan akhirnya menyeret Nabila ke kamar pembantu yang berukuran sangat kecil, bahkan hanya muat untuk satu kasur dan lemari plastik saja.

Nabila hanya bisa pasrah dengan semua perlakuan Aldi dan Megan, karena saat ini dirinya sudah tidak mempunyai tenaga bahkan untuk sekedar berbicara.

"Kamu memang pantas berada di tempat ini, jangan bermimpi kamu akan hidup seperti Ratu di rumah ini, karena mulai sekarang kamu hanyalah seorang Pembantu," ujar Aldi dengan tatapan tajam, dan Aldi masih saja menyalahkan Nabila karena telah menjadi penyebab dirinya tidak bisa menikah dengan Megan.

Lihat saja Nabila, aku akan membuat hidup mu lebih menderita dari pada kematian, ucap Aldi dalam hati.

*

*

Bersambung

Bab 2 ( Nabila yang malang )

Nabila yang saat ini sudah berada di dalam kamar Pembantu, merenungi nasib malang yang menimpa dirinya dari semenjak ia dilahirkan ke Dunia ini.

"Kenapa aku belum ditakdirkan untuk merasakan kebahagiaan dalam hidupku," gumam Nabila dengan menitikkan airmata, sampai akhirnya pikiran Nabila menerawang jauh ke masalalu.

......................

Nabila Azahra adalah gadis Yatim Piatu yang sejak bayi sudah tinggal di sebuah Panti Asuhan Mutiara Bunda. Kedua orangtua Nabila telah meninggal dunia pada kecelakaan maut yang menyebabkan mobil yang ditumpangi oleh Nabila dan kedua orangtuanya terbakar.

Saat itu hanya Nabila yang berhasil diselamatkan, dan Warga yang menyelamatkan Nabila tidak menemukan identitas apa pun selain kalung yang Nabila pakai, karena keadaan mobil juga jasad orangtua Nabila yang sudah tidak dapat dikenali lagi, sehingga akhirnya Nabila dititipkan di Panti Asuhan.

Semenjak kecil, Nabila selalu berjuang supaya bisa menghidupi Adik-adiknya di Panti Asuhan dengan melakukan pekerjaan apa pun selama pekerjaan itu halal, sampai akhirnya ketika usia Nabila 20 tahun, sepasang Suami istri yang menjadi donatur tetap Panti Asuhan Mutiara Bunda meminta Nabila untuk menjadi Menantu mereka.

Nabila sebenarnya ingin menolak permintaan Nyonya dan Tuan Bramantyo karena Nabila belum pernah bertemu dengan Anak mereka, tapi Nabila tidak kuasa untuk melakukan semua itu, apalagi Tuan dan Nyonya Bramantyo selama ini sudah baik terhadap Nabila dan Adik-adiknya di Panti, bahkan mereka berjanji akan menjamin kehidupan Adik-adiknya di Panti Asuhan seandainya Nabila bersedia menikah dengan Putra tunggal mereka.

"Nak, Ibu tidak akan memaksa Nabila jika memang Nabila tidak mau menikah dengan Putra dari Tuan dan Nyonya Bramantyo," ujar Bu Tika, yaitu Ibu Panti yang sudah membesarkan Nabila.

"Bu, selama ini Nyonya dan Tuan Bramantyo sudah baik terhadap kita, jadi sudah saatnya Nabila membalas kebaikan mereka. Nyonya dan Tuan Bramantyo mempunyai hati yang baik, pasti Anaknya baik juga," ujar Nabila mencoba memaksakan diri untuk tersenyum di depan Bu Tika supaya Bu Tika tidak merasa cemas.

"Terimakasih banyak ya Nak, karena selama ini Nabila sudah banyak berkorban untuk kami," ucap Bu Tika dengan memeluk tubuh Nabila.

Akhirnya Nabila memutuskan untuk menerima pinangan Tuan dan Nyonya Bramantyo untuk Anaknya yang bernama Aldi, dan pernikahan mereka akan dilangsungkan pada minggu depan.

......................

Hari yang ditunggu-tunggu pun kini telah tiba, dan Nabila meminta kepada Calon Mertuanya supaya mengadakan acara Pernikahan di Panti Asuhan saja, karena Nabila ingin pernikahannya disaksikan oleh Adik-adiknya di Panti Asuhan.

Nyonya dan Tuan Bramantyo sebenarnya merasa keberatan karena mereka ingin mengundang semua kolega bisnis mereka di Indonesia, karena selama ini Calon Mertuanya tersebut tinggal di luar negeri, dan hanya sesekali saja pulang ke Indonesia, tapi mereka akhirnya mengabulkan keinginan Nabila yang menginginkan pernikahan yang sederhana, sehingga mereka memutuskan untuk membuat acara resepsi besar-besaran nanti setelah mereka mempunyai waktu luang lagi karena mereka sangat sibuk dengan pekerjaan di perusahaan yang berada di luar Negeri.

Nabila sudah merasa deg-degan ketika Bu Tika menggandengnya menuju tempat acara akan dilangsungkan, karena untuk pertama kalinya Nabila akan dipertemukan dengan calon imamnya.

Aldi Bramantyo sudah terlihat duduk di depan Penghulu dengan wajah yang ditekuk, karena Aldi sebenarnya menolak untuk dinikahkan dengan Nabila, apalagi Aldi sudah mempunyai Pacar yang bernama Megan, tapi kedua orangtuanya tidak merestui hubungan Aldi dengan Megan, karena orangtua Aldi tidak suka dengan Megan yang berprofesi sebagai model dan sering bergonta ganti pasangan.

Nabila kini telah duduk di samping Aldi, tapi Aldi sama sekali terlihat enggan melihat ke arah Nabila, karena dalam hatinya hanya ada Megan dan tidak akan pernah ada perempuan lain yang bisa menggantikannya.

Penghulu akhirnya membuka acara pernikahan dengan ucapan Basmalah.

"Ananda Aldi, apakah Anda sudah siap?" tanya Pak Penghulu yang akan menjadi Wali hakim dari Nabila, tapi Aldi diam tanpa menjawab pertanyaan Pak Penghulu.

Tuan Bramantyo yang merasa geram dengan tingkah Aldi akhirnya menjawab pertanyaan Pak Penghulu.

"Aldi sudah siap Pak, silahkan Bapak mulai saja acara ijab kabulnya," ujar Tuan Bramantyo.

"Bismillahirrahmanirrahim, Saudara Aldi Bramantyo, Saya Nikahkan dan Kawinkan Engkau dengan Saudari Nabila Azahra dengan Mas Kawin Emas seberat seratus gram beserta Uang sebesar satu milyar rupiah dibayar Tunai."

"Saya terima Nikah dan kawinnya Nabila Azahra dengan Mas Kawin tersebut dibayar Tunai," ucap Aldi dengan terpaksa, karena sebelumnya kedua orangtua Aldi mengancamnya akan mencoret Nama Aldi dari daftar ahli waris apabila Aldi menolak menikah dengan Nabila.

Saksi akhirnya mengesahkan Pernikahan mereka, dan Nabila mencium dengan khidmat punggung tangan lelaki yang saat ini sudah sah menjadi Suaminya.

Tuan dan Nyonya Bramantyo begitu bahagia karena Anaknya saat ini telah menikah dengan perempuan pilihan mereka.

"Sayang, terimakasih ya, karena Nabila sudah mau menikah dengan Aldi. Mama bahagia karena mempunyai Menantu secantik dan sebaik Nabila."

"Seharusnya saya yang berterimakasih kepada Tuan dan Nyonya, karena selama ini Tuan dan Nyonya sudah berbaik hati menjadi donatur tetap di Panti Asuhan ini. Apalagi Tuan dan Nyonya sudah mau menerima saya yang tidak jelas asal usulnya untuk menjadi Menantu Tuan dan Nyonya," ucap Nabila dengan tulus.

"Sekarang Nabila panggil kami Mama dan Papa ya, kami kan sudah jadi Mama dan Papa Nabila juga. Sayang kalau begitu sekarang kita pamit kepada Ibu Panti dan Adik-adik Nabila di Panti ya, soalnya penerbangan pesawat Mama dan Papa tinggal beberapa jam lagi, jadi Nabila harus ikut tinggal bersama Aldi."

Dengan berat hati akhirnya Nabila berpamitan dengan semuanya, dan Airmata kini mengantar kepergian Nabila dari tempat Nabila dibesarkan, karena mereka akan kehilangan sosok Nabila yang baik hati dan penyayang.

Sebelum pergi, Nabila menyumbangkan semua uang mahar pernikahannya kepada Panti Asuhan, dan semua itu membuat kedua Mertuanya bangga dengan kebaikan hati Nabila.

Saat ini Nabila telah sampai di sebuah rumah mewah kediaman Bramantyo, dan semua Pembantu menyambut kedatangan Nyonya baru di rumah tersebut.

"Nabila sayang, maaf ya karena Mama dan Papa tidak bisa tinggal lebih lama dengan kalian. Semoga kalian selalu bahagia," ujar Mama Sari dengan memeluk tubuh Nadia sebelum akhirnya kedua Mertuanya kembali berangkat ke Amerika untuk urusan bisnis.

Nabila merasa canggung karena saat ini dia hanya ditinggalkan berdua saja dengan Aldi, sampai akhirnya Nabila memberanikan diri untuk bertanya kepada Aldi.

"Maaf Mas, apa Mas Aldi ingin dibuatkan sesuatu oleh Nabila?" tanya Nabila dengan hendak mengambil jas yang saat ini berada di tangan Aldi, tapi Aldi langsung menepisnya.

"Jangan pernah kamu sentuh barang milikku dengan tangan kotormu," bentak Aldi, sehingga Nabila gemetar ketakutan.

Nabila tidak pernah menyangka jika Aldi akan membentaknya serta berbicara kasar kepadanya, padahal mereka belum genap satu jam melangsungkan ijab kabul pernikahan.

Sesaat kemudian, datang perempuan cantik dan seksi menghampiri Aldi dan Nabila yang tidak lain adalah kekasih Aldi yang bernama Megan.

"Sayang, ternyata perempuan kampung ini ya yang dipilihkan oleh kedua orangtuamu?" tanya Megan dengan bergelayut manja kepada Aldi.

"Iya sayang, orangtuaku memang tidak bisa memilih perempuan sesuai seleraku," jawab Aldi.

"Bagaimana kalau kita jual saja perempuan kampung ini, kalau masih perawan dia pasti akan laku mahal," ujar Megan dengan tersenyum licik.

......................

Nabila tersentak dari lamunannya ketika seseorang membuka pintu kamarnya.

"Mau apa kamu ke sini?" tanya Nabila dengan tatapan tajam.

Bab 3 ( Tuhan tidak pernah tidur )

Nabila menatap tajam Megan yang saat ini masuk ke dalam kamar Nabila.

"Bagaimana rasanya melewati malam pertama dengan tangisan? sangat indah bukan? ingat Nabila, jangan pernah bermimpi bisa merebut Aldi dari tanganku, karena aku tidak akan pernah membuat semua itu terjadi, dan selamanya Aldi hanya akan menjadi milikku," ujar Megan dengan penuh penekanan.

"Silahkan saja kamu ambil, aku juga tidak sudi mempunyai Suami yang tidak punya hati," ujar Nabila.

"Kamu harusnya mikir, kalau kamu itu tidak pantas bersanding dengan Aldi, mungkin karena kaca kamu terlalu kecil ya? kalau begitu nanti aku akan membelikan kamu kaca yang besar supaya kamu bisa bercermin dengan baik, dan lihat dirimu yang lebih pantas untuk menjadi Pembantu," ujar Megan dengan tersenyum mengejek.

"Saat ini aku tidak akan mengotori tanganku untuk membalaskan semua perlakuan kalian terhadapku, karena suatu saat nanti, Tuhan yang akan membalasnya, karena Tuhan tidak pernah tidur," ujar Nabila.

"Kamu tidak usah sok suci dengan menyebut nama Tuhan, sekarang sebaiknya kamu terus berdo'a supaya Tuhan menyelamatkan dirimu yang sebentar lagi akan segera masuk ke dalam Neraka," ujar Megan dengan tertawa terbahak-bahak.

Astagfirullah, berikan kesabaran serta kekuatan kepada hamba dalam menghadapi ujian dari-Mu, ucap Nabila dalam hati.

"Sebaiknya sekarang kamu ke luar dari dalam kamarku," teriak Nabila.

"Dengan senang hati aku akan melakukannya, lagian siapa juga yang mau tinggal lama-lama di kandang ayam," ujar Megan.

Ketika Megan hendak ke luar dari dalam kamar Nabila, Megan mendengar suara Aldi yang memanggilnya, sampai akhirnya terbesit kembali ide jahat untuk mengerjai Nabila.

Megan tiba-tiba menjatuhkan tubuhnya di atas lantai, kemudian ia berteriak meminta tolong kepada Aldi.

"Aku di sini sayang," teriak Megan dengan berpura-pura kesakitan.

"Sayang kamu kenapa bisa terjatuh seperti ini?" tanya Aldi dengan memeriksa kondisi Megan.

"Siapa lagi kalau bukan Nabila yang mendorongku. Dia masih belum terima karena kamu mencintaiku, bahkan dia memintaku supaya meninggalkan kamu untuknya," ujar Megan dengan berpura-pura menangis.

Aldi yang sudah dibutakan oleh cintanya kepada Megan, langsung saja mendekati Nabila yang saat ini terlihat berdiri di depan pintu kamarnya.

"Apa benar yang dikatakan oleh Megan?" tanya Aldi dengan tatapan tajam.

"Untuk apa kamu capek-capek bertanya kepadaku kalau kamu tidak akan pernah percaya dengan perkataanku? sebaiknya sekarang kalian pergi dari sini, silahkan lanjutkan drama nya di tempat lain," ujar Nabila, kemudian menutup serta mengunci kamarnya.

"Perempuan kampung, buka pintunya, aku masih belum selesai berbicara kepadamu," teriak Aldi dengan menggedor pintu kamar Nabila.

"Kalau kamu mau berteriak, sana pergi ke dalam hutan," Nabila membalas berteriak kepada Aldi.

Ampuni hamba Ya Allah, karena hamba tidak bisa menjadi seorang istri yang baik, ucap Nabila dalam hati, karena Nabila tau betul hukumnya seorang istri jika menentang Suaminya, tapi Nabila berpikir Suami seperti apa dulu yang harus ia hormati, seandainya Aldi memperlakukannya dengan baik, pasti Nabila akan bersikap tunduk dan patuh terhadap Suaminya, tapi Suaminya sendiri sudah bersikap buruk terhadap dirinya, bahkan dengan teganya Aldi dan Megan sudah mendzolimi Nabila tanpa sedikit pun memikirkan perasaannya.

"Lihat saja besok perempuan kampung, aku pasti akan memberikan pelajaran terhadapmu," teriak Aldi sebelum membawa Megan pergi ke kamarnya.

Sabar Nabila, kamu pasti bisa melewati semua ujian ini, batin Nabila, kemudian mencoba untuk memejamkan matanya.

......................

Keesokan paginya, Nabila yang sudah terbiasa bangun sebelum Adzan Subuh berkumandang, langsung memasak serta membereskan rumah terlebih dahulu, apalagi semalam Aldi meliburkan semua Asisten Rumah Tangganya, serta menyuruh mereka untuk pulang kampung, karena Aldi sudah berniat untuk mengerjai Nabila habis-habisan.

Setelah Adzan Subuh, Nabila melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim, kemudian melanjutkan dengan tadarus.

Aldi terbangun ketika mendengar suara merdu Nabila.

"Suara merdu siapa yang Subuh-subuh begini terdengar melantunkan ayat suci Al-qur'an," gumam Aldi, kemudian mencari asal suara mengaji tersebut.

Aldi tertegun ketika melihat Nabila sedang mengaji, sampai-sampai Aldi diam mematung di depan pintu kamar Nabila yang terbuka.

Baru kali ini aku mendengar suara yang sangat merdu, ucap Aldi dalam hati.

Aldi terlonjak kaget ketika ada seseorang yang menepuk bahunya.

"Sayang, kamu lagi ngapain di depan kamar si Pembantu?" tanya Megan.

"Aku cuma mau menyuruh Nabila membuatkan kopi, tapi ternyata dia masih mengaji," jawab Aldi dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kamu tidak sedang berbohong kan?" tanya Megan dengan memicingkan matanya.

"Untuk apa aku berbohong sama kamu sayang."

"Ya sudah kalau begitu aku suruh Nabila supaya membuatkan kopi dan cemilan untuk kita," ujar Megan dengan hendak melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam kamar Nabila.

"Tunggu sayang, kita tidak boleh mengganggu orang yang sedang mengaji," ujar Aldi dengan menahan tubuh Megan supaya tidak masuk ke dalam kamar Nabila.

"Kamu kenapa sih aneh banget, itu kan sudah tugas dia sebagai Pembantu di rumah ini," ujar Megan yang merasa tidak suka karena Aldi menentang dirinya.

"Iya, tapi tunggu dulu sampai dia selesai mengaji," ujar Aldi, sehingga terjadi perdebatan antara Aldi dan Megan yang berbeda pendapat.

Nabila yang merasa terganggu dengan keributan Megan dan Aldi kini menyudahi tadarus nya.

"Apa drama semalam belum selesai juga, sampai akhirnya kalian melanjutkannya pada pagi hari?" sindir Nabila.

"Heh perempuan kampung, kami itu datang ke sini untuk menyuruh kamu membuatkan kopi dan makanan, jadi gak usah kepedean," ujar Megan.

"Memangnya kamu tidak bisa membuatkan kopi untuk kekasihmu? ujar Nabila yang merasa geram terhadap Megan.

"Buat apa ada Pembantu kalau masih harus mengerjakan semuanya sendiri," ujar Megan dengan bergelayut manja kepada Aldi.

"Di sini aku bukan Pembantumu, jadi jaga sopan santunmu kalau bertamu ke rumah oranglain," sindir Nabila.

"Sayang, kamu denger sendiri kan, perempuan kampung ini melawanku," rengek Megan.

"Nabila, sebaiknya kamu turuti saja semua kemauan Megan, karena dia adalah Ratu di rumah ini, dan semalam aku sudah bilang kalau kamu hanyalah Pembantu di rumah ini, jadi kamu harus menuruti perintah majikan," ujar Aldi.

"Maaf Tuan saya lupa," ujar Nabila, kemudian melangkahkan kaki menuju dapur.

Aldi mengikuti Nabila ke dapur, sedangkan Megan pergi ke kamar mandi, dan langkah Aldi kini terhenti ketika mencium aroma masakan.

"Perempuan kampung, apa kamu yang memasak semua ini?" tanya Aldi ketika membuka tudung saji.

"Iya Tuan," Memangnya siapa lagi kalau bukan aku yang masak, dia juga sengaja menyuruh semua Asisten Rumah tangga untuk pulang supaya bisa membuatku mengerjakan semuanya, lanjut Nabila dalam hati.

*

*

Mohon dukungannya untuk Karya receh Author..🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!