Bab 4. Pergi dari Rumah

Kepergianmu sudah cukup membuatku paham bahwa aku tak perlu lagi berharap terlalu tinggi. Aku bisa saja melupakanmu, tapi aku tidak mau. Sebab setelah kepergianmu, hanya kenangan yang tersisa. Biarkan ia tetap berada di tempatnya.

Saat cinta tak memberi arti lagi, hanya memberikan luka yang menyayat hati, seolah seperti malam hari, di mana hujan badai tak kunjung berhenti, namun semua ini harus kuhadapi karena perjalanan hidup itu tidak akan pernah berhenti.

Senja mengabaikan rasa sakit ditubuhnya karena tendangan Ayah Reno tadi. Rasa sakit itu tidaklah sesakit hatinya saat ini, ketika menyadari jika dirinya sendirian dalam menanggung semua yang telah dia lakukan dengan Langit.

Kembali Senja merangkak mendekati ayahnya dan bersimpuh di kaki pria itu. Senja masih berharap maaf dan belas kasihan dari laki-laki yang selama ini dia anggap ayah kandung.

"Ayah, maafkan aku! Aku janji tidak akan merepotkan Ayah dengan kehamilan aku ini. Aku bisa mencari nafkah sendiri. Biarkan aku di sini hingga anak dalam kandunganku ini lahir." Kembali Senja memohon pada pria yang dipanggilnya ayah itu.

"Pergi kau dari sini, sebelum aku makin emosi. Aku tidak mau jadi bahan gunjingan orang sekampung karena kau hamil di luar nikah!" ucap Ayah Reno dengan lantang.

Ayah Reno membuang semua isi lemari Senja. Begitu juga barang di atas meja belajar dijatuhkan semuanya. Foto dirinya dan Ibu jatuh ke lantai hingga kaca figur pecah berkeping-keping.

Air mata Senja makin deras turun membasahi pipinya. Dia mengumpulkan semua barang yang dibutuhkan. Saat berdiri ingin mengambil uang simpanan yang dia sembunyikan, kakinya menginjak kaca hingga berdarah. Namun, lagi-lagi Senja mengabaikan rasa sakit itu.

Dia melangkah dengan kaki yang terus mengeluarkan darah. Senja tetap berpamitan dengan ayahnya. Bagaimana pun pria itu yang telah membesarkan dirinya hingga seperti saat ini.

"Ayah, aku pamit. Semoga Ayah selalu sehat," ucap Senja. Dia mengulurkan tangan untuk bersalaman, tapi pria itu mengabaikannya.

Senja melangkahkan kakinya keluar dari rumah tempat di mana dia dibesarkan. Sebenarnya berat meninggalkan rumah yang penuh kenangan bersama ibunya itu.

Dengan langkah tertatih, Senja melangkahkan kakinya. Dia tidak tahu harus kemana membawa diri ini. Sepanjang perjalanan, air mata terus mengalir membasahi pipinya.

Awan hitam menutupi bintang-bintang. Langit tampak gelap, seperti hati Senja saat ini. Baru beberapa langkah, hujan deras turun membasahi bumi. Senja terus berjalan. Tidak peduli tubuhnya basah. Kakinya masih tetap mengeluarkan darah.

Hujan turunlah membasahi bumi, agar tidak ada yang tahu jika saat ini aku sedang menangis. Kepada langit mendung, aku meminta agar hujan segera memandikan jiwa-jiwa yang dirundung resah, menghanyutkan sampah-sampah di hati yang gundah. Hujan punya alasan kenapa ia jatuh, tapi aku tak mempunyai alasan mengapa hatiku jatuh kepadamu. Hingga aku menyerahkan segalanya padamu, Langit.

Saat hujan aku sangat merindukanmu dengan kesedihan. Hujan turun karena awan tidak bisa lagi menangani bebannya. Air mata jatuh karena hati tak mampu lagi menangani sakitnya. Aku suka momen saat hujan, itu mengingatkanku bahwa kadang-kadang dunia juga mengalami hari-hari yang menyedihkan.

Setelah cukup jauh melangkah, Senja merasakan kepalanya yang sangat pusing, hingga akhirnya dia jatuh pingsan.

***

Di rumah kediaman neneknya Langit, semua pekerja sedang sibuk menghubungi orang-orang kepercayaan orang tuanya. Saat ini nenek Langit sedang berada di ruang ICU.

Setelah mencoba beberapa nomor yang pernah diberikan Bu Renti, nenek Langit, akhirnya pekerja itu dapat tersambung dengan orang tuanya pria itu.

***

Dua hari kemudian,

Saat ini di rumah kediaman nenek Langit sedang ramai pera pelayat. Tadi pagi Bu Renti akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Langit dan kedua orang tuanya baru saja menginjakan kaki di desa tempat benaknya tinggal.

Langit tampak sedih atas kepergian neneknya. Hanya wanita tua itu yang memberikan perhatian lebih dengannya. Kedua orang tua Langit sibuk dengan bisnis mereka.

Saat menginjakan kaki di rumah itu, semua tampak telah bersiap akan ke kuburan. Langit memandangi satu persatu wajah para pelayat berharap di antara kerumunan orang-orang kampung terdapat Senja di sana.

"Kenapa Senja tidak tampak di antara para pelayat? Apakah dia belum mengetahui jika nenekku meninggal?" tanya Langit dalam hatinya.

Saat ini, jenazah nenek Langit akan segera di bawa ke pemakaman. Langit naik ke mobil ambulans di mana jenazah Bu Renti berada.

Langit ikut menguburkan neneknya. Masuk ke liang lahat. Setelah menurunkan tanah buat menutupi liang lahat, Langit dan kedua orang tuanya menaburkan bunga di atas pusara wanita tua itu.

Langit kembali mengedarkan pandangan, berharap ada Senja di antara para pelayat. Mami Angel yang memperhatikan putranya, menyadari pandangan Langit yang seolah mencari sesuatu. Dia mendekati Langit.

"Jangan melakukan sesuatu yang membuat kita malu. Fokuslah pada pemakaman. Apa yang kamu cari? Besok kita akan segera berangkat. Jangan membuat masalah!" ucap Mami Angel.

Langit memandangi wajah Maminya dengan penuh tanda tanya. Sejak kepergian dirinya dari desa ini, mengikuti orang tuanya, Langit merasa ada sesuatu yang disembunyikan kedua orang tuanya.

Di luar negeri sana, langkah Langit seolah diawasi. Dia tidak diizinkan menggunakan ponsel jika di luar rumah. Langit juga lupa nomor ponsel Senja sehingga tidak bisa mengabari kekasih hatinya itu.

Setelah acara penguburan selesai, seluruh pelayat satu persatu mulai meninggalkan kuburan. Tidak terlihat juga Senja di antara mereka.

Sampai kembali ke kediaman neneknya, Langit secara diam-diam keluar dan berjalan menuju rumah Senja. Beberapa kali di ketuk tidak ada sahutan.

Langit melihat tetangga Senja yang sedang mengambil pakaian terjemur lalu mendekati ibu-ibu itu.

"Selamat sore, Bu. Apa Ibu tahu kemana Senja? Dari tadi mengetuk pintu tidak ada sahutan."

"Nak Senja, kata ayahnya pergi merantau. Ibu juga tidak tahu kemana perginya," jawab ibu itu.

"Terima kasih, Bu. Aku pamit dulu. Jika Senja pulang, katakan Langit mencarinya."

"Baik, Nak."

Langit melangkahkan kakinya meninggalkan rumah kediaman Senja. Pupus sudah harapannya untuk bertemu wanita itu.

Bagaimana mungkin kita saling jatuh cinta, namun ditakdirkan untuk tidak bersama? Tak pernah ada kata menyesal untuk mencintaimu. Namun, yang paling aku sesalkan adalah hubungan kita yang tak bisa dilanjutkan. Maaf ku pilih putus dan aku tak akan pernah melupakanmu karena kamu pernah menjadi orang yang mengisi hari-hari indahku.

Langit kembali ke kediaman neneknya. Dalam hatinya berpikir, mungkin hubungannya dengan Senja harus berakhir di sini. Mereka bertemu hanya untuk sementara.

...****************...

Terpopuler

Comments

Sri Puryani

Sri Puryani

kenapa langit gk nyidam aja biar tau klo punya anak

2025-02-08

0

Jong Nyuk Tjen

Jong Nyuk Tjen

laki2 mah gitu pemikirannya seperti langit krn enak d dia , ga enak d senja , menjadi pelajaran bt perempuan , jngan gampang percaya am mulut laki2.

2023-07-21

1

sherly

sherly

enak banget ya pikiranmu langit... situ enak senja yg merana..

2023-03-27

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Kisah Senja dan Langit.
2 Bab 2. Positif Hamil
3 Bab 3. Ke Rumah Nenek Langit.
4 Bab 4. Pergi dari Rumah
5 Bab 5. Kehidupan Baru.
6 Bab 6. Jalani Semua Dengan Ikhlas.
7 Bab 7. Sakit Pinggang
8 Bab 8. Proses Melahirkan
9 Bab 9. Putri Kecil Senja
10 Bab 10. Bertemu Kembali
11 Bab 11. Pertemuan Yang Tak Diinginkan
12 Bab 12. Aku Harus Kuat
13 Bab 13. Pelangiku
14 Bab 14. Cinta Tak Bisa Dipaksakan.
15 Bab 15. Maafkan aku, Senja!
16 Bab 16. Kau Hanya Milikku!
17 Bab 17. Buah Hatiku, Pelangi.
18 Bab 18. Belenggu Masa Lalu
19 Bab 19.Senja dan Mawar
20 Bab 20. Kita Harus Berpisah!
21 Bab 21. Keadaan Kita Telah Berbeda
22 Bab 22. Cerita Kita Telah Usai.
23 Bab 23. Aku Ingin Pisah
24 Bab 24. Antara Langit dan Surya
25 Bab 25. Jangan Pergi!
26 Bab 26. Kepergian Senja
27 Bab 27. Penyesalanku
28 Bab 28. Pelangiku ....
29 Bab 29. Dia Putriku'kan?
30 Bab 30. Kemarahan Mawar.
31 Bab 31. Pendekatan
32 Bab 32. Jauhi Langit!
33 Bab 33. Mengikuti Mawar.
34 Bab 34. Ancaman Langit.
35 Bab 35. Siapa Pelangi?
36 Bab 36. Pergi dari Villa
37 Bab 37. Panggil Papi Langit.
38 Bab 38. Dokter Surya vs Langit
39 Bab 39. Mengajak Menikah
40 Bab 40. Akad Nikah.
41 Bab 41. Rencana Licik Mawar.
42 Bab 42. Tuduhan Palsu
43 Bab 43. Mencari Bukti
44 Bab 44. Ancaman Langit
45 Bab 45. Penahanan Mawar.
46 Bab 46. Rumah Kecil
47 Bab 47. Ulang Tahun Senja.
48 Bab 48. Bertemu
49 Bab 49. Pelangi Darah Dagingku.
50 Bab 50. Jangan Menangis Senja!
51 Bab 51. Senja sakit?
52 Bab 52. Rumah Sakit.
53 Bab 53. Ibu Riri dan Langit.
54 Bab 54. Memaafkan
55 Bab 55. Positif.
56 Bab 56. Baby Twins
57 Bab 57. Tes DNA
58 Bab 58. Jalan Bareng Pelangi
59 Bab 59. Kemana Pelangi?
60 Bab 60. Kemarahan Langit.
61 Bab 61. Tanpa Senja, tidak akan ada Pelangi.
62 Bab 62. Kedatangan Ibu Mertua
63 Bab 63. Permintaan Maaf Mami
64 Bab 64. Membujuk Papi
65 Bab 65. Mawar dan Mami Angel
66 Bab 66. Rumah Sakit Jiwa
67 Bab 67. Bertemu Papi
68 Bab 68. Kebahagiaan Mami
69 Bab 69. Pelangi Mewarnai Hidupku
70 Bab 70. Permintaan Maaf Papi
71 Bab 71. Liburan
72 Bab 72. Kedatangan Orang Tua Mawar
73 Bab 73. Bertemu Mawar
74 Bab 74. Melahirkan
75 NOVEL TAKDIR CINTA
76 Bab 75. Bintang Kejora
77 Bab 76. Cukup Tiga Anak
78 Novel Pengkhianatan Cinta
79 Bab 77. Kebahagiaan Senja
80 Bab 78. Tidak Bisa Jauh
81 Bab 79. Langit Yang Merindukan Senja.
82 Bab 80. Bulan Madu
83 Bab 81. Bonchap
84 Novel SENANDUNG KEIKHLASAN
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1. Awal Kisah Senja dan Langit.
2
Bab 2. Positif Hamil
3
Bab 3. Ke Rumah Nenek Langit.
4
Bab 4. Pergi dari Rumah
5
Bab 5. Kehidupan Baru.
6
Bab 6. Jalani Semua Dengan Ikhlas.
7
Bab 7. Sakit Pinggang
8
Bab 8. Proses Melahirkan
9
Bab 9. Putri Kecil Senja
10
Bab 10. Bertemu Kembali
11
Bab 11. Pertemuan Yang Tak Diinginkan
12
Bab 12. Aku Harus Kuat
13
Bab 13. Pelangiku
14
Bab 14. Cinta Tak Bisa Dipaksakan.
15
Bab 15. Maafkan aku, Senja!
16
Bab 16. Kau Hanya Milikku!
17
Bab 17. Buah Hatiku, Pelangi.
18
Bab 18. Belenggu Masa Lalu
19
Bab 19.Senja dan Mawar
20
Bab 20. Kita Harus Berpisah!
21
Bab 21. Keadaan Kita Telah Berbeda
22
Bab 22. Cerita Kita Telah Usai.
23
Bab 23. Aku Ingin Pisah
24
Bab 24. Antara Langit dan Surya
25
Bab 25. Jangan Pergi!
26
Bab 26. Kepergian Senja
27
Bab 27. Penyesalanku
28
Bab 28. Pelangiku ....
29
Bab 29. Dia Putriku'kan?
30
Bab 30. Kemarahan Mawar.
31
Bab 31. Pendekatan
32
Bab 32. Jauhi Langit!
33
Bab 33. Mengikuti Mawar.
34
Bab 34. Ancaman Langit.
35
Bab 35. Siapa Pelangi?
36
Bab 36. Pergi dari Villa
37
Bab 37. Panggil Papi Langit.
38
Bab 38. Dokter Surya vs Langit
39
Bab 39. Mengajak Menikah
40
Bab 40. Akad Nikah.
41
Bab 41. Rencana Licik Mawar.
42
Bab 42. Tuduhan Palsu
43
Bab 43. Mencari Bukti
44
Bab 44. Ancaman Langit
45
Bab 45. Penahanan Mawar.
46
Bab 46. Rumah Kecil
47
Bab 47. Ulang Tahun Senja.
48
Bab 48. Bertemu
49
Bab 49. Pelangi Darah Dagingku.
50
Bab 50. Jangan Menangis Senja!
51
Bab 51. Senja sakit?
52
Bab 52. Rumah Sakit.
53
Bab 53. Ibu Riri dan Langit.
54
Bab 54. Memaafkan
55
Bab 55. Positif.
56
Bab 56. Baby Twins
57
Bab 57. Tes DNA
58
Bab 58. Jalan Bareng Pelangi
59
Bab 59. Kemana Pelangi?
60
Bab 60. Kemarahan Langit.
61
Bab 61. Tanpa Senja, tidak akan ada Pelangi.
62
Bab 62. Kedatangan Ibu Mertua
63
Bab 63. Permintaan Maaf Mami
64
Bab 64. Membujuk Papi
65
Bab 65. Mawar dan Mami Angel
66
Bab 66. Rumah Sakit Jiwa
67
Bab 67. Bertemu Papi
68
Bab 68. Kebahagiaan Mami
69
Bab 69. Pelangi Mewarnai Hidupku
70
Bab 70. Permintaan Maaf Papi
71
Bab 71. Liburan
72
Bab 72. Kedatangan Orang Tua Mawar
73
Bab 73. Bertemu Mawar
74
Bab 74. Melahirkan
75
NOVEL TAKDIR CINTA
76
Bab 75. Bintang Kejora
77
Bab 76. Cukup Tiga Anak
78
Novel Pengkhianatan Cinta
79
Bab 77. Kebahagiaan Senja
80
Bab 78. Tidak Bisa Jauh
81
Bab 79. Langit Yang Merindukan Senja.
82
Bab 80. Bulan Madu
83
Bab 81. Bonchap
84
Novel SENANDUNG KEIKHLASAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!