"Hm … baiklah," angguk Dewi setuju.
"Ayo ikut aku," ajak Zeiro yang berjalan terlebih dahulu dan masuk ke dalam mobil duduk di kursi pengemudi.
Dewi membuka pintu dan duduk di kursi penumpang.
Perlahan-lahan mobil itu meninggalkan rumah tradisional itu dan pergi menjauh, Dewi melihat kebelakang dan melihat tidak ada pengawal Zeiro yang mengikutinya.
"Di mana pengawal mu? Kenapa tidak mengikuti mu?" tanya Dewi.
"Tidak perlu, kan kamu ada untuk melindungi ku," ucap Zeiro tersenyum melihat ke arah Dewi.
"Aku bukan pelindung mu, apa tidak kapok kau malam kemaren di tembak oleh mereka?" tanya Dewi manyun.
"Hari itu aku tak sadar jika di minuman ku mereka letakkan obat membuat aku pusing, malam itu ada seorang datang ingin mengajak kerja sama, ternyata dia adalah orang yang dikirim oleh sainganku dalam dunia bisnis, tapi berkat dirimu menghajar para pembunuh bayaran itu akhirnya aku tahu siapa dia dan sudah membuat perusahannya bangkrut, bukan hanya itu saja dia bahkan sudah manjadi buronan internasional," ucap Zeiro.
Wajar saja jika di bisa melakukannya karena ia adalah orang terkenal.
"Yang bisa melakukan ini di dunia ini hanya ada 2 orang yaitu aku dan Dewi pembunuh, sayangnya Dewi sudah meninggal, jadi sekarang hanya tinggal aku sendiri dan tidak punya saingan dalam hal ini," ucap Zeiro.
"Hey! Hey! Orang yang kau bilang itu ada di sampingmu. Jangan memperlihatkan wajah sedih mu di depanku seolah-olah aku sudah pergi untuk selama-lamanya," ucap Dewi manyun.
"Tapi ngomong-ngomong, nama kamu juga Dewi, apa nama Dewi itu orangnya kuat-kuat seperti mu ya?" tanya Zeiro.
"Itu bukan tergantung namanya, tapi tergantung orangnya," ucap Dewi datar.
"He-he-he kamu benar, tapi aku tidak menyangka saja bisa tertentu denganmu di saat-saat nyawaku melayang, apa kau adalah penolong yang di kirim oleh Tuhan? Sedangkan Dewi pembunuh saja tidak bisa menolongku," ucap Zeiro.
Dewi menatapnya tajam, Seenaknya aja bilang Dewi pembunuh tidak menolongnya, padahal dia jauh-jauh dari negara Q datang ke negara A untuk menolong pria di sampingnya.
"Jangan bilang aku di kirim Tuhan ke sini memang untuk menolongnya. Huh! Jika seperti itu pasti sangat tidak adil bagiku," batin Dewi.
"Baiklah, kita sudah sampai di tempat, aku harap makanan di sini sesuai dengan selera mu," ucap Zeiro memberhetikan mobilnya tepat di depan sebuah restoran besar.
"Z Resto, ini restoran mu?" tanya Dewi melihat restoran yang menjulang tinggi itu.
"Iya, ini adalah salah satu bisnis yang aku kembangkan juga, dan restoran ini sudah terkenal dan banyak turis datang ke sini untuk mencicipi makanannya. Ayo turun," ajak Zeiro membuka pintu dan mereka pun keluar dari mobil.
Zeiro dan Dewi masuk ke dalam restoran itu di sambut oleh para pelayan restoran.
"Tuan, senang sekali Anda datang, bagaimana kabar Tuan?" tanya pelayanan itu.
"Tuan ingin makan apa?"
"Tuan, ingin minum apa saya buatkan." Zeiro habis di kerumuni oleh para pelayannya yang ingin mencari muka.
"Siapkan aku ruang VVIP dan bawakan makanan yang terenak di restoran ini, minuman dan makanan penutup," perintah Zeiro.
"Baik Tuan segera kami bawakan," ucap para pelayan itu senang.
"Oh ya, buatkan masing-masing 2 porsi," ucap Zeiro lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Ambia affan Ambia
mantap
2024-08-26
1
Asih Ningsih
iya dewi adalah jodohmu zairo.
2024-06-06
0
YuniSetyowati 1999
Itu sangat adil Dewi othor sudah menjauhkanmu dari benalu plus ulat bulunya.Dan mendekatmu dengan jodohmu.(Semoga saja si bos ini jodohmu)
Memang Ratu penguasa itu cocoknya dengan Raja penguasa.
2024-03-06
1