Wanita itu bisa di kategorikan sebagai keindahan yang dapat menghancurkan kota, jangankan kota bahkan dunia pun akan berperang untuk mendapatkan keindahan yang sekarang tepat berada di hadapan Ling Junjie.
Wanita itu seperti sedang tertidur dengan posisi berdiri, jelas saja dia tidur sambil berdiri, karena tangannya terikat rantai.
Setelah sekian lama memandang keindahan itu, akhirnya Ling Junjie tersadar dari imajinasi liarnya.
Sebagai mantan mafia yang sangat di takuti di muka bumi, tentu saja Ling Junjie telah mencoba berbagai gaya dengan ribuan wanita yang suka rela melayani dirinya.
Namun, jika dengan gaya wanita di rantai, Ling Junjie belum pernah mencobanya!
Merasa ada yang memperhatikan tubuhnya, wanita itu dengan cepat membuka mata.
Mata itu berwarna biru laut dengan iris vertival yang sangat indah. Namun, mata itu menatap tajam ke arah Ling Junjie. Seandainya saja sorot mana itu bisa membunuh, pasti Ling Junjie sudah mati berkali-kali.
"Cih, bocah lemah!" Wanita itu bergumam pelan, tapi dia merasa heran kenapa anak tampa aura kultivasi bisa sampai ke tempatnya.
"Bagaimana kau bisa sampai kesini, bocah?" Wanita itu bertanya kepada Ling Junjie dengan nada dingin.
"Apa urusannya denganmu? Aku hanya mencari jalan keluar dari tempat ini!" Ling Junjie menjawab dengan ketus, kemudian dia membalikan tubuhnya.
Ling Junjie merasa sangat kesal kepada wanita dewasa itu, padahal usia jiwa Ling Junjie sudah lebih dari 40 tahu, tapi dia masih di sebut bocah. "Sungguh keterlaluan," pikir Ling Junjie.
Saat Ling Junjie akan melangkahkan kakinya, wanita dewasa itu buru-buru menyuruh Ling Junjie untuk berhenti.
"Tuan muda, tolong berhenti!" Kali ini wanita dewasa itu berkata dengan nada lembut,
Setelah melihat sikap Ling Junjie yang terlihat acuh tak acuh, wanita dewasa itu baru menyadari sesuatu yang mana tidak mungkin orang biasa bisa masuk ke tempat dirinya di segel.
Jangankan orang biasa, bahkan dewa sekalipun tidak dapat menemukannya.
"Kenapa?" Kali ini Ling Junjie bertanya dengan nada dingin, bahkan sangat dingin. Di tambah sorot mata Ling Junjie yang seperti menganggap hina wanita di depannya itu.
Ekspresi itu di masa lalu selalu Ling Junjie perlihatkan kepada setiap musuh-musuhnya.
Deg!
Jantung wanita dewasa itu berdetak kecang, baru pertama kali dia di tatap oleh seorang lelaki dengan pandangan seperti itu.
Akhirnya dengan tidak sadar, wanita dewasa itu langsung meneteskan air mata. Itu pertama kalinya dia menangis oleh seorang lelaki, dan lelaki itu telah melihat sekujur tubuhnya.
"Katakan?" Ling Junjie kembali berbicara dengan nada yang tetap sama, dominasi seorang mafia dari dalam tubuhnya seperti meronta-ronta.
Kekejamannya di kehidupan yang lalu, sepertinya akan terulang kembali di kehidupan sekarang.
Setelah berhenti menangis, wanita dewasa itu berbicara. "Sebelumnya aku minta maaf, bisakah tuan muda melepaskan saya dari belenggu ini."
"Katakan alasan kenapa aku harus melakukannya, apa untungnya bagiku, jika kamu bisa dengan leluasa membunuhku setelah lepas dari belenggu itu." Tentu saja Ling Junjie bukan pria polos yang akan termakan oleh tipu muslihat wanita dewasa di depannya.
"Mana mungkin saya berani membunuh tuan muda, yang menjadi penyelamat saya!" Wanita dewasa itu berkata dengan penuh ke pastian.
Namun, Ling Junjie tidak mungkin percaya begitu saja sebelum ada pembuktian.
"Kalau begitu, mari kita lakukan kontrak jiwa!" Ling Junjie berkata tegas, itu adalah negosiasi terakhir dengan wanita dewasa itu. Jika wanita dewasa itu tidak mau melakukan kontak jiwa, maka dengan terpaksa dia harus meninggalkan keindahan yang tidak mudah untuk di lupakan!
Mendengar ajakan dari Ling Junjie wanita dewasa itu berpikir sebentar, kemudian langsung menyetujui tanpa protes. "Baiklah, saya menyetujuinya!"
Sementara Ling Junjie, tanpa basa basi dia langsung membuat dua pola segel di tangannya.
Ling Junjie menggit jarinya dan meneteskan darahnya ke permukan pola segel yang pertama,
"Buka mulutmu!" Ling Junjie berkata pelan.
Setelah wanita dewasa itu membuka mulut, Ling Junjie memasukan pola sekel yang pertama ke dalam mulut wanita itu.
Langkah selanjutnya, Ling Junjie menggigit jari halus wanita itu untuk meminta setetes darahnya.
Saat Ling Junjie menggigit jari wanita itu, wanita itu merasakan desiran aneh di dalam tubuhnya, itu perasaan aneh yang baru pertama kali dia rasakan.
Desiran itu seperti rangsangan yang sangat menggairahkan.
Sementara Ling Junjie, setelah meneteskan darah wanita itu ke atas permukaan pola segel, dia langsung menelan pola segel itu.
"Sekarang hidup dan mati kita bersama-sama, jika aku mati maka kamu pun akan ikut mati!" Ucap Ling Junjie dengan sedikit melukiskan seyum di wajahnya.
Sementara wanita itu, dia hanya bisa menampilkan rona merah di wajahnya, wanita dewasa itu merasa sangat malu karena ucapan Ling Junjie terdengar ambigu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Ibad Moulay
Setelah Sekian Lama...
2023-02-13
2
Ibad Moulay
Namun
2023-02-13
1