Sistem Rank

"Pertama-tama, saya akan menjelaskan tentang sistem rank yang ada di Akademi ini."

"Rank? apakah itu seperti di guild? " Pikir Nix bingung.

Perlu diketahui, bahwa rank guild yang dimaksud adalah rank petualang. Dan rank yang dimiliki Nix dulunya adalah Rank tertinggi yaitu Z.

"Rank adalah simbol keberhasilan para siswa, semakin tinggi rank kalian, maka semakin tinggi apresiasi para guru dan Akademi untuk kalian."

"Siswa yang mempunyai rank tinggi akan mendapat hak khusus, seperti ruang asrama yang lebih luas, kafetaria khusus, ruang latihan khusus, prioritas antrian, dan berbagai hal lainnya."

"Dan juga, setiap siswa yang menaikkan rank akan mendapatkan sebuah lencana khusus yang akan menjadi simbol keberhasilan untuk kalian yang telah berhasil menaikkan rank." Ucap paman itu menjelaskan.

Para siswa menjadi ribut setelah mendengar tentang sistem rank Akademi.

"Rank dibagi menjadi 8 peringkat, yaitu coklat, perak, emas, platinum, berlian, ruby, adamantite, dan terakhir, Emerald."

"Ingat baik-baik, bahwa semakin tinggi rank kalian, maka kesempatan kalian akan bertemu dengan lawan yang kuat semakin besar."

"Dan ketika kalian sudah mencapai Rank Emerald, kalian akan diberi sertifikat sekaligus kelulusan langsung dari Akademi. Gimana? mendengarnya saja membuat darah kalian mendidih kan?"

Suasana di sekitar siswa memancarkan hawa ambisius yang pekat, menandakan bahwa mereka benar-benar tertarik mendengar sistem rank yang ada di Akademi.

Tetapi Nix, yang dulunya adalah mantan seorang Swordmaster dengan peringkat Z, hanya merasa biasa mendengar tentang sistem rank yang ada di Akademi.

"Rank huh? memang sedikit menarik sih, tetapi apakah itu benar-benar sesuatu yang layak untuk dikejar?" Pikir Nix dalam hati.

Nix memikirkan sedikit tentang apa yang menjadi keuntungan apabila dia menjadi seorang siswa dengan peringkat yang tinggi di Akademi.

Dari penjelasan Paman tadi, memang betul bahwa ada beberapa keuntungan seperti ruang latihan khusus, kafetaria khusus, kamar asrama khusus, dan lain-lainnya.

Tetapi bagi Nix, hal itu sama sekali tidaklah menguntungkan baginya, dia perlu sesuatu yang lain dari itu.

"Hmmm... "

Ketika Nix memikirkan itu, Paman guru yang ada di podium melanjutkan pidatonya.

"Tetapi, perlu diingat bahwa jika ada keuntungan, maka ada juga kerugian. apabila kalian gagal menaikkan peringkat kalian berturut-turut, maka kalian akan dikenakan sanksi berupa pengeluaran langsung."

Semua siswa Akademi yang tadinya bersemangat mendengar tentang keuntungan dan benefit dari sistem rank, berubah suram ketika mendengar sanksi yang berupa pengeluaran secara langsung.

Guru laki-laki berumur 50 tahunan yang melihat itu dari podium memasang senyuman di wajahnya.

"Setiap siswa diberi kesempatan 3 tahun untuk menaikkan rank mereka sampai batas platinum. Dengan ujian yang diadakan 1 kali setiap bulannya, minimal kalian harus berada dalam rank platinum ketika sudah 3 tahun menjadi siswa.

"Dan apabila kalian rank kalian dibawah platinum setelah 3 tahun, Maka kalian akan dikeluarkan dari Akademi secara langsung."

"Perlu diingat bahwa jika kalian kalah dalam ujian, maka kalian akan turun 1 peringkat, dan jumlah itu akan terus bertambah seiring meningkatnya peringkat kalian."

"Contohnya, apabila kalian di rank silver, kalian akan menurun 1 peringkat apabila kalah, jika kalian berada di gold, kalian akan menurun 2 peringkat jika kalah, begitu dengan platinum yang menurun 3, dan selanjutnya sampai rank tertinggi Emerald."

Suasana aula menjadi hening dan suram mendengar penjelasan itu.

Nix yang berada di belakang masih tetap merasa seperti biasanya.

"Omong-omong, saya belum memperkenalkan diri sebelumnya, saya adalah wakil kepala sekolah dari akademi sihir ini, nama saya adalah Johannes Kyler, saya menggantikan kepala sekolah yang tidak bisa hadir hari ini untuk menyapa kalian."

"Karena itu, kedepannya saya harap agar bisa akrab dengan kalian para siswa baru." Ucap Paman itu dengan tersenyum.

Setelah Paman itu selesai menjelaskan mengenai sistem rank, seorang siswa wanita yang mengenakan pakaian yang sama seperti Celine, berjalan ke arah podium untuk menggantikan Paman tua tadi berbicara.

"Itu adalah penjelasan mengenai sistem rank yang ada di Akademi."

"Apabila kalian ada pertanyaan lebih lanjut, Kalian bisa bertanya pada kami para OSIS di ruang kami yang ada di gedung utama Akademi, kalau begitu, semua siswa dipersilahkan untuk bubar sekarang, sekian." Ucap salah satu OSIS Akademi.

Para siswa yang masih ribut dan ricuh karena sistem rank akademi, perlahan-lahan mulai membubarkan diri dari aula.

...----------------...

2 jam setelah pengumuman itu, para siswa telah diarahkan ke kamar mereka masing-masing di aula.

Kamar Nix berada di Gedung 2 Asrama laki-laki yang letaknya berdekatan dengan gedung utama.

Dan Kamar Nix berada di lantai 3 asrama dengan nomer 64

Ketika sudah masuk ke dalam, Nix langsung menaruh barang bawaannya dan melihat ke sekeliling kamarnya yang terbilang sempit.

Kamarnya hanya berisi Tempat tidur, kamar mandi yang tepat berada di sampingnya, dan sebuah meja dengan bantal di lantai untuk duduk.

Nix segera melompatkan badannya menuju tempat tidurnya.

"Enaknya.. "

Walau kamar itu terbilang kecil, tetapi kasur yang disiapkan benar-benar terasa nyaman dan empuk. Membuat Nix yang berbaring merasa ketagihan dan ingin bermalas-malasan di ranjangnya.

"Ruang asrama khusus ya... "

Nix memikirkan apabila dia berada di rank yang lebih tinggi, mungkin dia bisa mendapat kamar yang lebih luas dengan ranjang yang lebih nyaman dari sekarang.

"Bagus juga tuh." Pikir Nix dalam hati.

Akhirnya, Nix menemukan salah satu tujuan yang ingin dia dapatkan di rank atas.

Namun itu belum cukup sebagai alasan utama untuknya mengejar rank atas.

"Aku memerlukan sesuatu yang lain." Ucap Nix berpikir.

Setelah memikirkan itu hingga beberapa saat. Sebuah suara gedoran datang dari pintunya.

*Dok Dok Dok! {Suara pintu digedor}

Nix yang berbaring di ranjangnya, dengan malas bangun dan berjalan ke arah pintunya untuk memeriksanya.

"Siapa sih?" Keluh Nix kesal.

Ketika melihatnya dari lubang pintu, Nix melihat 3 siswa yang dia pernah liat sebelumnya.

"Oi! kau di dalam kan?! jawab aku!!" Ucap salah satu pria dengan goresan kecil di pipi kanannya.

Pria itu adalah pria yang tadi menjahili Nix di depan gerbang sekolah. Dia sama seperti sebelumnya dengan membawa 2 wanita siswa bersamanya.

"Kenapa dia tau aku ada di sini? dia pasti membuntutiku." Pikir Nix dalam hati.

Setelah menebak alasannya, Nix berpikir dahulu sebelum membuka pintunya.

*Dok Dok Dok!

"Oi! Buka pintunya! jika tidak, aku akan menghancurkan pintu ini bersamamu yang sekarang sedang menangis di dalam!!" Teriak bangsawan itu.

Nix yang tidak tahan pintunya terus digedor, memutuskan untuk membuka pintunya.

*Cklek

Nix sekarang berhadapan dengan langsung dengan 3 orang itu.

"Ada apa?" Tanya Nix pada bangsawan di depannya.

Bangsawan laki-laki itu yang melihat Nix keluar, memasang senyuman di wajahnya.

"Akhirnya kamu keluar juga.. dasar cacing kecil, sekarang, ikut aku ke belakang akademi." Ucap bangsawan itu.

Nix yang mengerti maksud dari ajakannya, memutuskan untuk mengikutinya walau sebenarnya ia tidak ingin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!