Peran Pengganti
Seorang wanita cantik terusik tidurnya saat mendengar suara kebisingan dari luar kamarnya, wanita itu adalah Shahlyla, atau yang lebih sering disapa Lyla.
Dengan mata yang tidak sepenuhnya terbuka saat rasa kantuk masih menyelimutinya, Lyla perlahan turun dari tempat tidur, melangkah gontai untuk keluar dari kamarnya.
Suara nyanyian serta pesta kejutan yang telah disiapkan oleh adik-adik Lyla membuat Lyla tersadar sepenuhnya. Mata yang sedari tadi masih terlihat mengantuk itu terbuka sempurna dan menatap haru pada apa yang dilihatnya.
Lyla merentangkan lebar kedua tangan nya, dan saat itu juga kelima adik asuhnya mendekat dan memeluk Lyla.
"Selamat ulang tahun, Kakak," ucap semuanya secara bersamaan.
"Terima kasih untuk semuanya," balas Lyla tersenyum senang.
Adik tertua Lyla memegang sebuah kue ulang tahun di tangannya dengan lilin bertuliskan angka dua puluh tiga tahun, jumlah umur Lyla sekarang. Lyla memejamkan matanya sebelum menghembuskan lilin yang ada di atas kue tersebut.
'Ya Tuhan. Aku hanya ingin membahagiakan orang-orang disekitarku. Aku mohon bantulah aku untuk menggapai itu semua.' Batinnya.
Lyla memotong kue dan memberikan suapan pada kelima adik asuhnya. Kenapa dikatakan adik asuh? Sebab kelima adik yang tinggal bersama Lyla adalah anak-anak yatim piatu yang tidak punya tempat tinggal. Lyla menampung anak-anak itu satu tahun yang lalu, menghidupi kelimanya dan menjadikan mereka sebagai adiknya. Hal yang sangat jarang dilakukan wanita seusia Lyla.
Itulah Lyla. Wanita yang saat ini resmi berusia dua puluh tiga tahun itu adalah seorang wanita cantik yang menjalani hidup yang sederhana di desa. Lyla juga merupakan yatim piatu, setelah kedua orang tua Lyla meninggal tiga tahun yang lalu.
Rasa sayang yang tulus Lyla berikan pada adik asuhnya, begitu juga rasa sayang yang tulus Lyla dapatkan dari mereka. Lyla menghidupi mereka semua dari hasil berjualan makanan online yang Lyla kerjakan selama ini. Kecintaan Lyla pada makanan dan hobi memasaknya, Lyla jadikan sebagai ladang penghasilannya.
"Sekarang waktunya kalian tidur. Ini sudah jam satu malam, bukankah besok kalian harus bersekolah," ucap Lyla pada kedua adik kecilnya yang baru menginjak kelas tiga sekolah dasar, melanjutkan sekolah mereka yang sempat terputus sebelumnya.
"Baiklah, Kakak. Selamat ulang tahun Kak Lyla, selamat malam," ucap kedua anak itu mencium sebelah pipi Lyla sebelum akhirnya masuk ke dalam kamar mereka.
Setelah kedua adik kecilnya pergi, tatapan Lyla beralih pada ketiga adiknya yang lain.
"Kalian juga tidurlah! Besok kita punya banyak pesanan," titah Lyla pada mereka yang juga dengan patuh menganggukkan kepala.
Setelah memastikan semua adiknya masuk ke kamar, Lyla juga memutuskan untuk kembali ke kamar. Melanjutkan tidurnya yang tertunda.
Terima kasih atas bertambahnya umurku, Tuhan. Jadikanlah aku manusia yang lebih baik dan berguna untuk mereka. ucap Lyla sebelum memejamkan matanya.
***
Esok harinya. Sama seperti hari-hari sebelumnya. Lyla menjalani kehidupannya dengan begitu baik bersama kelima adiknya.
Lyla yang saat ini tengah memasak, menyiapkan pesanan makanan dagangannya dibuat terkejut saat salah satu adiknya mengatakan ada beberapa pria sangar di depan rumah mereka.
"Apa yang kalian lakukan?" teriak Lyla menghentikan seorang pria yang terlihat menempelkan sesuatu di tembok depan rumahnya.
'Rumah ini disita karena sekarang menjadi milik, ibu Maya.' Begitulah tulisan yang tertera di kertas yang mereka tempelkan.
Lyla yang melihat itu semua tentu saja merasa syok. "Apa maksud kalian? Ini rumah orang tuaku, bagaimana bisa kalian menyita rumah kami?" tanya Lyla yang jelas tidak terima dengan semua itu.
"Kenapa tidak bisa? Dua tahun yang lalu keluargamu menggadaikan rumah ini pada Ibu Maya senilai seratus lima puluh juta. Keluargamu tidak pernah membayar atau sekedar mencicil bunga yang ada, sekarang tagihan keluargamu menjadi dua kali lipat. Kembalikan uang Ibu Mika jika ingin rumah ini kembali menjadi milik kalian," jawab salah satu pria bertato berwajah sangar itu pada Lyla yang terdiam coba mencerna apa yang didengarnya.
Ayah dan Ibu Lyla meninggal tiga tahun yang lalu, bagaimana bisa orang tuanya meminjam uang dua tahun yang lalu? Pikir Lyla.
"Kalian berbohong. Ayah dan Ibuku sudah meninggal tiga tahun yang lalu," ucap Lyla dengan tegas dan lantang.
"Untuk apa kami berbohong. Kau bisa tanyakan langsung pada bapak Rusli, dia datang membawa surut rumah ini lalu meminjam uang dengan jaminan rumah ini," jawab pria itu semakin mengejutkan Lyla mendengar nama yang mereka sebut.
"Tidak. Itu tidak sah, paman Rusli bukan pemilik sah rumah ini. Aku lah pemilik sah rumah ini sekarang. Kalian tidak bisa menipuku," sangkal Lyla yang belum bisa menerima semua kenyataan yang ada.
Rusli adalah saudara dari ibunya, dan tinggal di desa sebelah. Bagaimana bisa Rusli menggadaikan rumah mereka tanpa izin dan tanpa sepengetahuan Lyla.
"Ibu Mika memberikan waktu dua hari untukmu mengosongkan rumah ini, besok lusa kami akan kembali kemari," ucap pria itu yang sama sekali tidak menanggapi penolakan Lyla, setelah itu berlalu pergi dari sana, meninggalkan Lyla yang jatuh terduduk lemas di lantai, merasa terpuruk setelah mendengar semua itu.
Adik-adik Lyla yang sedari tadi menguping semua itu lekas menghampiri Lyla.
"Kak, apa semua itu benar? Apa kami akan kembali tinggal di jalanan?" tanya salah satu dari mereka membuat hati Lyla begitu sedih mendengarnya.
Lyla berusaha memberikan senyum terbaiknya seperti biasa. "Itu tidak akan terjadi. Semuanya akan baik-baik saja," jawab Lyla berusaha menenangkan adik-adiknya meskipun Lyla sendiri merasa sangat takut akan apa yang mungkin saja terjadi besok.
Lyla bangkit berdiri dipapah oleh adik-adiknya untuk masuk ke dalam rumah. Wanita cantik itu masih saja berusaha terlihat tenang menutupi semua ketakutannya. "Ya ampun, kakak terlihat seperti orang sakit jika kalian memapah kakak seperti ini," ucap Lyla tertawa, membuat adik-adiknya ikut tertawa.
Setelah berhasil menenangkan adik-adiknya, Lyla berusaha untuk tetap tenang menyelesaikan pesanan pelanggan nya setelah itu berpamitan pada adik-adiknya untuk pergi ke desa sebelah, memastikan semua itu pada paman Rusli.
"Kakak pergi dulu, ya. Kakak akan segera kembali. Kalian tidak perlu cemas, semuanya akan baik-baik saja," ucap Lyla pada mereka sebelum pergi.
Dua jam berlalu, saat ini Lyla telah tiba di desa yang menjadi tempat tinggal pamannya. Lyla bergegas mendatangi rumah pamannya, tetapi betapa terkejutnya Lyla saat melihat orang lain yang keluar dari rumah pamannya.
"Maaf, kau mencari siapa?" tanya seorang wanita paruh baya pada Lyla.
Lyla jelas merasa bingung melihat wanita itu pasalnya wanita itu bukanlah istri pamannya ataupun keluarganya yang lain.
"Saya mencari paman Rusli. Ibu siapa? Kenapa ibu di rumah paman saya?" tanya Lyla dengan sopan pada wanita yang mulai mengerti maksud kedatangan Lyla.
"Oh… Keponakannya pak Rusli. Saya membeli rumah ini satu bulan yang lalu darinya," jawab wanita itu membuat jantung Lyla seakan berhenti berdetak mendengarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Refila
Semangat ceritanya menarik 🥹😍
2023-08-24
0
Sri Wachyuni
semangat thor💪💪
2023-02-02
1
diyah
bagus
2023-01-27
1