Bab 5 : Pantangan

"Kak Ken, Terima Kasih sudah mengantar dan menemani ku ke kampus. Maaf jadi merepotkan."

"Tak apa kebetulan kita berdua ada keperluan juga dekat kampusmu, jadi sekalian. Jangan sungkan meminta tolong pada kami. Kita semua saudara, jadi seharusnya saling tolong, kan?!" Daniel tersentak dari lamunannya ketika Kenzo menepuk pelan bahunya. Menatap sedikit bingung lalu tersenyum.

"Benar kata Kenzo. Jangan sungkan meminta pertolongan. Kau istri sepupu kami, jadi kau juga saudara kami."

"Terima Kasih, Kak."

Daniel sempat tertegun melihat senyum manis terukir di bibir cerry Airin. Tak hanya Daniel, Kenzo juga merasakan hal yang sama.

"Airin, jangan tersenyum begitu, kau membuat dadaku berdebar, kau ingin aku dihajar suamimu?!" Candaan Kenzo semakin membuat Airin tertawa lebar. Tanpa mengetahui jika ada seseorang yang terus menatapnya intens.

"Kenapa aku harus menghajar mu? Apa kau menggoda istriku?" Kedatangan tiba-tiba Adnan, membuat ketiganya terkejut.

"Oh. Kau juga di sini? Apa istrimu yang memberitahu mu jika kita di sini?" Kenzo menatap Airin, dan di jawab gelengan dari gadis itu.

"Kebetulan aku ada pertemuan di tempat ini, dan melihat kalian." Adnan mengambil duduk di kursi sebelah istrinya.

"Tuan! Kau sudah makan siang? Ingin ku pesankan sesuatu?" Tanya Airin tersenyum.

Tangan Adnan tergerak mengusap lembut rambut Airin.

"Aku sudah makan sayang. Dan aku juga sudah memesan kopi." Ujar Adnan menampilkan perlakuan yang berbeda.

Senyum Airin mengembang sangat cantik, hatinya menghangat ketika merasakan sifat hangat suaminya yang tidak pernah terjadi, bahkan ini pertama kalinya secara tiba-tiba.

"Daniel, kapan kau datang? Kenapa tak memberi tahu?" Tanya Adnan pada sepupunya.

"Aku datang kemarin. Maaf, karena aku tak bisa datang di pernikahan kalian, jadinya aku tadi minta tolong Kenzo untuk diantar ke mansion kalian, tapi kau tak ada. Kata istrimu, kau sudah ke kantor." Ujar Daniel menjawab.

"Iya. Aku ke kantor pagi-pagi sekali. Dan sekarang kalian pergi untuk makan siang bersama? Tanpa mengajakku?" Gerutu Adnan.

"Tidak Adnan, bukan begitu. Tapi waktu kami ke rumah, ternyata istrimu juga akan ke kampus. Dan kebetulan aku dan Daniel ada keperluan di dekat kampus Airin, jadi sekalian kami antar istrimu, sekaligus menunggunya pulang, ternyata istrimu tak lama, jadi kami sekalian makan siang, lalu kami berniat langsung mengantar istrimu pulang dan ternyata kau datang." Ujar Kenzo menjelaskan.

Adnan tersenyum hangat menatap istrinya.

"Benar itu, Sayang?" Tanya Adnan bernada ramah.

"Iya, Tuan." Jawab Airin selalu mengukir senyum karena senang dengan perlakuan hangatnya. Airin berpikir apakah Adnan sudah berubah dan mulai menerima sebagai istrinya?

Sudah menghabiskan waktu 1 jam untuk mereka berbincang. Adnan segera menyeruput kopinya hingga tandas.

"Sepertinya kami harus pamit. Ayo sayang, ku antar kau pulang dan aku akan kembali ke perusahaan." Ajak Adnan merangkul bahu istrinya.

"Ah, iya... Kak Ken, Tuan Daniel, Terima Kasih makan siangnya. Kami pamit."

"Baiklah, Kalian Hati-hati." Ucap Kenzo

"Sampai berjumpa lagi." Ucap Daniel melambaikan tangannya dadah...

"Iya, Tentu saja." Jawab Airin masih sempatnya meskipun Adnan terus menarik tangannya.

Dan keduanya berjalan berdampingan keluar Cafe.

Darion belum menikah diusianya yang matang untuk menikah, dan ia lolos dari sasaran orang tua yang ingin menikahkannya dengan anak perempuan sahabatnya karena sudah jelas mereka 3 laki-laki bersaudara. Kirana sudah menikah dengan Andra sebagai anak pertama. Anak ketiga, Della masih menjalin hubungan kencan dengan kekasihnya yang bukan berasal dari anak keluarga Sabahat mereka, dan Kenzo masih melajang pula. Apakah kemungkinan besar mereka menjadi sasaran empuk berikutnya yang mengikuti jejak kakak dan adik mereka?!

...***...

Di Mansion Adnan...

BRAK!!!

Adnan menarik pergelangan tangan Airin dan mencengkeramnya sangat erat. Langkah Airin sedikit terseok karena harus menyeimbangi langkah cepat suaminya, bahkan Airin terlihat sedikit berlari.

"Tuan! Tolong lepaskan! Tangan ku sakit." Lirih Airin meringis.

Adnan tidak menjawab. Bahkan langkahnya semakin cepat menaiki anak tangga. Airin yang melihat amarah di wajah Adnan, tidak berani lagi menegurnya. Jujur saja, Airin takut jika suaminya membentaknya karena sejak kecil Airin hidup dengan kasih sayang tidak pernah ada seorang pun yang membentaknya, orang tua, bahkan kakaknya sendiri mereka sangat menyayangi Airin.

Adnan membuka kamar Airin, menyeretnya masuk, dan ditariknya kasar hingga Airin terjerembab di atas ranjang. Airin terus menunduk, tak berani menatap mata suaminya yang telah menatap tajam padanya. Bahkan Airin juga tidak tahu apa yang membuat suaminya semarah ini padanya.

"Siapa yang menyuruhmu keluar rumah tanpa seizin ku? Dan membiarkan orang lain memasuki rumah ku tanpa izin dariku?! Apa kau ingin semua orang tahu jika rumah tangga kita tidak baik-baik saja?!" Bentak Adnan.

Airin terdiam. Dia terlalu takut untuk menjawab. Jari-jari lentiknya tak berhenti memainkan ujung dressnya, kepalanya pun masih terus menunduk.

"JAWAB AIRIN!! APA KAU MENDADAK TULI DAN BISU?! HAH!!"

Airin mengangkat kepalanya karena sangat terkejut dengan bentakan Adnan yang tiba-tiba menatap suaminya dengan wajah memerah penuh amarah. Airin menundukkan kembali kepalanya dirasa pelupuk matanya terasa basah.

"Ti-tidak Tuan, bukan begitu. Hari ini aku memang berencana ingin ke kampus, aku ingin segera menyelesaikan skripsi ku, aku ingin mengatakan padamu tadi pagi, tapi kau terlihat sangat terburu-buru untuk pergi. Dan setelah kau pergi, Kak Ken dan Tuan Daniel datang ingin bertemu dengan kita, tapi kau tidak ada, dan mereka yang mengantarku ke kampus."

"Dan kau pergi dengan mereka tanpa suamimu? Tanpa memberitahu suamimu? Kau ingin mereka berpikiran jika suamimu tak becus menjagamu, dan menelantarkan mu, begitu? Dan kau sengaja agar mereka tahu jika aku tidak bersikap baik padamu? Begitu maksudmu. HAH!!"

Airin menggeleng sebagai jawaban.

"Kali ini ku beri kau kebebasan hanya untuk ke kampus. Tidak ke tempat lain, dan dengan siapapun. Tidak dengan menerima tamu siapapun jika aku tidak di rumah. Mengerti?! Termasuk Daniel dan Kenzo, bahkan kakak ku dan kakak mu sekaligus." Peringatan dari Adnan yang mengekang.

"Ta-tapi, mereka saudaramu. Aku tidak mungkin tidak mengizinkan mereka." Jawab Airin tidak terima.

"Jika kau melanggarnya, dan membuatku kesal. Kau yang akan ku hukum."

"Tapi, kau tidak bisa begitu dengan mereka, apalagi kakak mu aku tak berani."

"JANGAN MEMBANTAH!! Lakukan saja."

Airin terdiam seketika. Tubuhnya menegang, kedua kali suaminya sudah membentaknya.

BRAKK!!!

Airin memejamkan matanya ketika Adnan keluar dari kamar Airin dan menutup pintu dengan sangat keras.

Episodes
1 Bab 1 : Pernikahan
2 Bab 2 : Lepas Tanggung Jawab
3 Bab 3 : Orang Lain Baginya
4 Bab 4 : Seorang Misterius
5 Bab 5 : Pantangan
6 Bab 6 : Mengigau
7 Bab 7 : Pemandangan Menyakitkan
8 Bab 8 : Perselingkuhan
9 Bab 9 : Bukan Susu dari Airin
10 Bab 10 : Istri Yang Tersakiti
11 Bab 11 : Tiket Liburan
12 Bab 12 : Hari Wisuda
13 Bab 13 : Honeymoon Bertiga
14 Bab 14 : Maldives
15 Bab 15 : Merasa Diintai
16 Bab 16 : Perasaan Yang Tersimpan
17 Bab 17 : Sensasi yang Berbanding Terbalik
18 Bab 18 : Bertukar Pasangan
19 Bab 19 : Tanah Air
20 Bab 20 : Kesempatan Menikung
21 Bab 21 : Segera Menceraikannya
22 Bab 22 : Mantan dari China
23 Bab 23 : Adnan Ketahuan Selingkuh
24 Bab 24 : Peringatan
25 Bab 25 : Pertengkaran Suami Istri
26 Bab 26 : Sulit Move On
27 Bab 27 : 4 Pria vs 1 Wanita
28 Bab 28 : Paparazi
29 Bab 29 : Diturunkan di jalan
30 Bab 30 : Pukulan Atas Nama Airin
31 Bab 31 : Cepat Menceraikannya!!
32 Bab 32 : Bibirnya Manis
33 Bab 33 : Dengan Mantan Kekasih
34 Bab 34 : Pelukan dari Sang Mantan
35 Bab 35 : Aku Mencintainya!
36 Bab 36 : Mengurus Perceraian
37 Bab 37 : Bergulat
38 Bab 38 : Penyesalan
39 Bab 39 : Surat Perceraian
40 Bab 40 : Pecah Telur
41 Bab 41 : Hubungan Kita Telah Usai
42 Bab 42 : Kita Harus Berpisah
43 Bab 43 : Hamil
44 Bab 44 : Menjemput Istriku
45 Bab 45 : Keputusan yang Sudah Bulat
46 Bab 46 : Dilema Keputusan
47 Bab 47 : Perpisahan yang Menyakitkan
48 Bab 48 : Firasat Buruk
49 Bab 49 : Kecelakaan
50 Bab 50 : Terbangun dari Koma
51 Bab 51 : Pengungkapan Kebenaran
52 Bab 52 : Kebahagiaan
53 Bab 53 : Seorang Malaikat Kecil
54 Bab 54 : Kemesraan Pasutri
55 Bab 55 : Olahraga Pagi
56 Bab 56 : Kehamilan Kedua
57 Bab 57 : Akhir yang Bahagia (End)~
58 Terima kasih
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1 : Pernikahan
2
Bab 2 : Lepas Tanggung Jawab
3
Bab 3 : Orang Lain Baginya
4
Bab 4 : Seorang Misterius
5
Bab 5 : Pantangan
6
Bab 6 : Mengigau
7
Bab 7 : Pemandangan Menyakitkan
8
Bab 8 : Perselingkuhan
9
Bab 9 : Bukan Susu dari Airin
10
Bab 10 : Istri Yang Tersakiti
11
Bab 11 : Tiket Liburan
12
Bab 12 : Hari Wisuda
13
Bab 13 : Honeymoon Bertiga
14
Bab 14 : Maldives
15
Bab 15 : Merasa Diintai
16
Bab 16 : Perasaan Yang Tersimpan
17
Bab 17 : Sensasi yang Berbanding Terbalik
18
Bab 18 : Bertukar Pasangan
19
Bab 19 : Tanah Air
20
Bab 20 : Kesempatan Menikung
21
Bab 21 : Segera Menceraikannya
22
Bab 22 : Mantan dari China
23
Bab 23 : Adnan Ketahuan Selingkuh
24
Bab 24 : Peringatan
25
Bab 25 : Pertengkaran Suami Istri
26
Bab 26 : Sulit Move On
27
Bab 27 : 4 Pria vs 1 Wanita
28
Bab 28 : Paparazi
29
Bab 29 : Diturunkan di jalan
30
Bab 30 : Pukulan Atas Nama Airin
31
Bab 31 : Cepat Menceraikannya!!
32
Bab 32 : Bibirnya Manis
33
Bab 33 : Dengan Mantan Kekasih
34
Bab 34 : Pelukan dari Sang Mantan
35
Bab 35 : Aku Mencintainya!
36
Bab 36 : Mengurus Perceraian
37
Bab 37 : Bergulat
38
Bab 38 : Penyesalan
39
Bab 39 : Surat Perceraian
40
Bab 40 : Pecah Telur
41
Bab 41 : Hubungan Kita Telah Usai
42
Bab 42 : Kita Harus Berpisah
43
Bab 43 : Hamil
44
Bab 44 : Menjemput Istriku
45
Bab 45 : Keputusan yang Sudah Bulat
46
Bab 46 : Dilema Keputusan
47
Bab 47 : Perpisahan yang Menyakitkan
48
Bab 48 : Firasat Buruk
49
Bab 49 : Kecelakaan
50
Bab 50 : Terbangun dari Koma
51
Bab 51 : Pengungkapan Kebenaran
52
Bab 52 : Kebahagiaan
53
Bab 53 : Seorang Malaikat Kecil
54
Bab 54 : Kemesraan Pasutri
55
Bab 55 : Olahraga Pagi
56
Bab 56 : Kehamilan Kedua
57
Bab 57 : Akhir yang Bahagia (End)~
58
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!