Bab 2 : Lepas Tanggung Jawab

Selepas Adnan pergi ke perusahaannya, Airin memutuskan untuk mengunjungi kediaman orang tuanya.

"Kakak, Ayah, Ibu... Aku datang!" Teriak Airin memanggil setiap anggota di rumahnya.

Terdengar langkah seseorang menuruni anak tangga sedikit tergesa-gesa.

"Akhirnya kau pulang juga. Aku sudah menunggumu." Ucap Kakak ketiga Airin yang bernama Della.

"Eoh,, kau di sini? Di mana Kak Kirana?" Tanya Airin menanyakan kakak ke duanya.

Seseorang datang lagi dari arah dapur.

"Kau datang Airin?! Dengan suamimu?" Tanya Kirana pada adik bungsunya.

"Aah, Kakak.. Aku rinduuu..." Airin mendekat dan memeluknya erat kakak perempuan kesayangannya itu berbeda dengan Della karena mereka selalu bertengkar.

Airin adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Dan kakak laki-laki sebagai anak pertama.

"Ya ampun, kita baru berpisah semalam sayang..."

"Tapi aku benar-benar rinduuu..." Ucap Airin semakin mempererat pelukan.

Kirana melepas pelukan adiknya.

"Kau datang sendiri? Di mana suamimu?" Tanya Kirana mempertanyakan suami Airin dan itu sudah Airin duga dari awal.

"Aku datang di antar olehnya. Tapi dia harus segera pergi ke perusahaan karena ada keperluan mendadak jadi tidak bisa menemui kalian..." Jawab Airin.

"Oh Baiklah..." Balas Kirana tanpa memperpanjang rasa ingin tahunya lagi toh pertanyaannya sudah terjawab.

"Untuk apa kau datang kesini?" Lontar Della teman bertengkar dengannya saat di rumah.

"Aku?! Ya menemui kalian semua lah. Masa iya menemui kekasih mu." Ujar Airin memancing emosi Della karena kebetulan di sampingnya kedatangan kekasih Della ke rumah.

Jawaban Airin mencibir. Yang berakhir mendapat tatapan tajam dari Della.

Dario dan Kirana sudah memiliki pasangan masing-masing. Kini Airin telah menikah, dan Della tinggal satu-satunya diloncanti Airin mendahului pernikahannya karena ia masih sibuk berkencan dan mengembangkan bisnisnya.

"Aku tidak melihat ayah dan ibu. Apakah mereka tidak mendengar suaraku, ya." Ujar Airin melihat sekeliling rumahnya.

"Kau lupa, ya. Selepas pernikahan mu selesai kemarin, ayah dan ibu harus pergi ke London menghadiri pernikahan anak sahabat mereka." Ujar Kirana mengingatkan dan Airin baru teringat.

Dario. Merupakan nama anak pertama, satu-satunya kakak laki-laki di dalam anggota keluarga mereka.

"Airin? Kau datang?! Bersama Adnan?" Dario datang dari pintu masuk utama. Lagi dan lagi anggota di rumahnya pasti akan menanyakan Adnan.

Airin kembali memeluk kakak pertamanya itu dan Dario membalas pelukan hangat adik bungsunya.

"Iya. Tidak, aku diantarkan tadi." Jawab Airin berbohong, namun dapat dipercayai oleh Dario.

"Kenapa Adnan tidak masuk?" Tanya Dario.

"Tuan Adnan sedang ada urusan mendadak

di perusahaan. Bahkan dia melarang ku pulang sendiri, aku di minta menunggunya yang menjemput, tapi aku akan merepotkan dia dan melarangnya menjemput ku." Ujar Airin yang selalu menjaga harga diri suaminya.

Dario mengusap sayang kepala adiknya dan senang mendengar Adnan memperlakukan adiknya sangat baik.

"Nanti Kakak saja yang akan mengantarmu pulang." Ucap Dario.

Airin mengangguk cepat dengan semangatnya.

"Aku ingin mengambil barang-barang ku yang bisa dibawa." Ujar Airin atas maksud kedatangannya.

"Ayo, Kakak bantu menyiapkan barang-barangnya." Ucap Kirana menawarkan diri.

"Kak Kirana memang Kakak perempuan ku yang terbaik." Ucap Airin mengacungkan jempol.

"Ayo! Aku juga ikut." Timpal Della meninggalkan kekasihnya yang datang jadi sendirian dan merasa gugup tinggal berdua dengan Dario yang akan menjadi kakak iparnya jika setelah menikah.

Della menyusul keduanya yang sudah berjalan menaiki anak tangga.

Dario menatap kepergian ketiganya. Lebih tepatnya menatap adik bungsunya yang mulai saat ini sudah bukan tanggung jawabnya lagi, tapi tanggung jawab suaminya.

...***...

Di Malam Hari...

Ceklek!

Suara pintu terbuka dan tertutup kembali, membangunkan Airin dari tidurnya di sofa menunggu kepulangan suaminya hingga ketiduran. Ia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 23.30. Segera ia bangun dan bergegas menuju seseorang yang baru saja menutup pintu mansion.

"Tuan, Kau baru pulang kenapa malam sekali? Apa begitu banyak pekerjaan? Bukankah Kak Dario mengatakan kau sudah menyelesaikan semua pekerjaanmu?" Ujar Airin mendekati suaminya.

Bukannya menjawab, Adnan hanya menatap datar istrinya.

"Emm,, kau ingin ku siapkan air hangat untuk mandi? Atau ingin ku siapkan makan malam?" Tanya Airin tidak menyerah.

Lagi dan lagi Adnan tak menjawab. Ia malah melewati Airin melangkah menuju kamarnya.

Airin pun menyerah dan tidak menganggu suaminya lagi yang terlihat sudah memasuki kamar dan mematikan lampunya. Airin pikir Adnan akan tidur dan sebaiknya ia pun kembali ke kamarnya.

Pagi Hari.

Seperti biasa, Airin mulai terbiasa dengan menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Setelahnya, Airin akan menunggu suaminya di meja makan karena sampai saat ini Airin tak berani melanggar untuk mendekati kamar suaminya. Dan beberapa menit kemudian, terlihat suaminya menuruni tangga.

"Tuan, Sarapanlah dulu!" Ajak Airin.

Seperti biasa tak ada jawaban. Adnan malah sibuk dengan ponselnya.

"Aku makan di kantor." Jawab singkat Adnan.

"Tapi aku sudah memasak untukmu. Sarapanlah sedikit saja agar perutmu tidak kosong." Titah Airin.

"Aku tidak memintamu memasak." Ketus Adnan.

"Jika begitu aku akan siapkan bekal untukmu. Tunggu sebentar." Ujar Airin bergegas menyiapkan segalanya.

Airin berlari memasuki dapur kembali.

Tak lama, Airin kembali dengan membawa kotak bekal susun di tangannya yang berisi masakan yang ia bekal untuk Adnan makan.

"Bawalah ini untuk mengganjal perutmu. Atau jika kau ingin sarapan sudah ku siapkan juga di susunan paling bawah berisi sandwich." Kata Airin menyodorkan kotak bekal itu.

Prakk!!

"Aku tak akan sudi memakannya. Dan jangan pernah berharap lebih padaku, karena pernikahan ini tak pernah ku inginkan." Hardik Adnan setelah menghempaskan kotak bekal itu hingga makanannya berhamburan di lantai.

Adnan melangkah mendekati Airin.

"Dengar!! Kau istriku hanya sebatas status. Selebihnya, kau tetap orang lain untukku. Jadi, tetap pada batasanmu yang bukan siapa-siapa untukku." Hardik Adnan lagi.

Setelah berucap, Adnan berlalu pergi begitu saja menginjak makanan yang sudah berhamburan di lantai.

Sedangkan Airin, ia masih menatap kosong pada sisa makanan dan kotak bekal dengan tatapan sedih dan mulai berkaca yang berserakan di lantai akibat lemparan Adnan menepis tangannya itu.

Terpopuler

Comments

Sri Yanti

Sri Yanti

cuekin aja Adnan


santai anggap ngak ada y

sabar airinnnn

2023-04-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Pernikahan
2 Bab 2 : Lepas Tanggung Jawab
3 Bab 3 : Orang Lain Baginya
4 Bab 4 : Seorang Misterius
5 Bab 5 : Pantangan
6 Bab 6 : Mengigau
7 Bab 7 : Pemandangan Menyakitkan
8 Bab 8 : Perselingkuhan
9 Bab 9 : Bukan Susu dari Airin
10 Bab 10 : Istri Yang Tersakiti
11 Bab 11 : Tiket Liburan
12 Bab 12 : Hari Wisuda
13 Bab 13 : Honeymoon Bertiga
14 Bab 14 : Maldives
15 Bab 15 : Merasa Diintai
16 Bab 16 : Perasaan Yang Tersimpan
17 Bab 17 : Sensasi yang Berbanding Terbalik
18 Bab 18 : Bertukar Pasangan
19 Bab 19 : Tanah Air
20 Bab 20 : Kesempatan Menikung
21 Bab 21 : Segera Menceraikannya
22 Bab 22 : Mantan dari China
23 Bab 23 : Adnan Ketahuan Selingkuh
24 Bab 24 : Peringatan
25 Bab 25 : Pertengkaran Suami Istri
26 Bab 26 : Sulit Move On
27 Bab 27 : 4 Pria vs 1 Wanita
28 Bab 28 : Paparazi
29 Bab 29 : Diturunkan di jalan
30 Bab 30 : Pukulan Atas Nama Airin
31 Bab 31 : Cepat Menceraikannya!!
32 Bab 32 : Bibirnya Manis
33 Bab 33 : Dengan Mantan Kekasih
34 Bab 34 : Pelukan dari Sang Mantan
35 Bab 35 : Aku Mencintainya!
36 Bab 36 : Mengurus Perceraian
37 Bab 37 : Bergulat
38 Bab 38 : Penyesalan
39 Bab 39 : Surat Perceraian
40 Bab 40 : Pecah Telur
41 Bab 41 : Hubungan Kita Telah Usai
42 Bab 42 : Kita Harus Berpisah
43 Bab 43 : Hamil
44 Bab 44 : Menjemput Istriku
45 Bab 45 : Keputusan yang Sudah Bulat
46 Bab 46 : Dilema Keputusan
47 Bab 47 : Perpisahan yang Menyakitkan
48 Bab 48 : Firasat Buruk
49 Bab 49 : Kecelakaan
50 Bab 50 : Terbangun dari Koma
51 Bab 51 : Pengungkapan Kebenaran
52 Bab 52 : Kebahagiaan
53 Bab 53 : Seorang Malaikat Kecil
54 Bab 54 : Kemesraan Pasutri
55 Bab 55 : Olahraga Pagi
56 Bab 56 : Kehamilan Kedua
57 Bab 57 : Akhir yang Bahagia (End)~
58 Terima kasih
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1 : Pernikahan
2
Bab 2 : Lepas Tanggung Jawab
3
Bab 3 : Orang Lain Baginya
4
Bab 4 : Seorang Misterius
5
Bab 5 : Pantangan
6
Bab 6 : Mengigau
7
Bab 7 : Pemandangan Menyakitkan
8
Bab 8 : Perselingkuhan
9
Bab 9 : Bukan Susu dari Airin
10
Bab 10 : Istri Yang Tersakiti
11
Bab 11 : Tiket Liburan
12
Bab 12 : Hari Wisuda
13
Bab 13 : Honeymoon Bertiga
14
Bab 14 : Maldives
15
Bab 15 : Merasa Diintai
16
Bab 16 : Perasaan Yang Tersimpan
17
Bab 17 : Sensasi yang Berbanding Terbalik
18
Bab 18 : Bertukar Pasangan
19
Bab 19 : Tanah Air
20
Bab 20 : Kesempatan Menikung
21
Bab 21 : Segera Menceraikannya
22
Bab 22 : Mantan dari China
23
Bab 23 : Adnan Ketahuan Selingkuh
24
Bab 24 : Peringatan
25
Bab 25 : Pertengkaran Suami Istri
26
Bab 26 : Sulit Move On
27
Bab 27 : 4 Pria vs 1 Wanita
28
Bab 28 : Paparazi
29
Bab 29 : Diturunkan di jalan
30
Bab 30 : Pukulan Atas Nama Airin
31
Bab 31 : Cepat Menceraikannya!!
32
Bab 32 : Bibirnya Manis
33
Bab 33 : Dengan Mantan Kekasih
34
Bab 34 : Pelukan dari Sang Mantan
35
Bab 35 : Aku Mencintainya!
36
Bab 36 : Mengurus Perceraian
37
Bab 37 : Bergulat
38
Bab 38 : Penyesalan
39
Bab 39 : Surat Perceraian
40
Bab 40 : Pecah Telur
41
Bab 41 : Hubungan Kita Telah Usai
42
Bab 42 : Kita Harus Berpisah
43
Bab 43 : Hamil
44
Bab 44 : Menjemput Istriku
45
Bab 45 : Keputusan yang Sudah Bulat
46
Bab 46 : Dilema Keputusan
47
Bab 47 : Perpisahan yang Menyakitkan
48
Bab 48 : Firasat Buruk
49
Bab 49 : Kecelakaan
50
Bab 50 : Terbangun dari Koma
51
Bab 51 : Pengungkapan Kebenaran
52
Bab 52 : Kebahagiaan
53
Bab 53 : Seorang Malaikat Kecil
54
Bab 54 : Kemesraan Pasutri
55
Bab 55 : Olahraga Pagi
56
Bab 56 : Kehamilan Kedua
57
Bab 57 : Akhir yang Bahagia (End)~
58
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!