Ciuman
"Zeje" panggil seseorang.
Zeje melihat kearah suara itu
"Rayen, kata Zeje"
"Hay Ze, apa kabar kamu masih mengenal aku kan"
"Rayen, kabar gue baik, lo sendiri gimana?
"Gue baik Ze, lo ngapain disini Ze?"
"Gue lagi nongkrong aja sama teman-teman gue, lo sendiri ngapain ada disini?
"Ini cafe orangtua gue,
"oh..kapan lo balim dimari kok gue gak di kabari?
"Sudah seminggu gue disini"
"Tapi kok gue gak pernah lihat lo di cafe ini?
"Ya baru dua hari ini gue kerja, selama ini yang jagain cafe paman gue.
Ekhemmm...
"sepertinya kita jadi pendengar budiman yang baik ya Sin, kata Rani"
"Ya Ran, kita dianggap gak ada sama mereka"jawab Sinta
"Hehe..maaf, gue lupa jawab Zeje"
"hmm..lo mah, kalo udah ketemu cowok ganteng pasti lupa sama kita, kata Rani".
"Ray, kenalin mereka sahabat terbaik gue"
"Hay..gue Rayen panggil aja Ray.
"mereka berjabat tangan, gue Sinta dan gue Rani.
"Kalian temanan dimana,tanya Sinta"
"Kita dulu tetanggaan dari kecil, sejak gue masuk SMP papa gue dipindah tugaskan keluar kota jadi kita semua ikut pindah, jelas Rayen.
"oh gitu..jadi sekarang lo bos nya dong di cafe ini, tanya Rani"
"Yah begitu lah,kata Ray sambil mengangkat bahu nya"
"karna ini pertemuan gue dengan sahabat masa kecil gue, jadi hari ini kalian bebas pesan apa aja free, kata Ray"
"Serius lo, kata Sinta"
"Ya serius, pesan aja jangan sungkan"
"Ntar yang ada lo bangkrut Ray,kata Zeje.
"Gak akan Ze,masa gini aja bisa bangkrut. Tenang aja Ze".
"Makasih ya Ray, emang dari dulu lo gak pernah berubah.
Mereka melanjutkan ngobrol nya dengan tertawa gembira apa lagi di temanin dengan cowok ganteng.
"Bos, kita sudah sampai, kata Andri yang membukakan pintu mobil buat bos nya.
"hhmm"
Mereka masuk kedalam cafe dan memilih duduk di kursi yang sudah dipesan sebelumnya. Tak berapa lama datang lah klien yang mereka tunggu.
"Maaf pak Farel sudah membuat anda menunggu"
"Tidak apa apa pak Hendra, saya juga baru sampai".
Mereka pun membahas tentang kerjasama perusahaan dan keuntungan yang didapat.
"Deal mereka berjabat tangan"
"Saya senang bisa bekerjasama dengan perusahaan anda pak Farel.
"Terimakasih pak Hendra, saya harap kerjasama ini berjalan dengan baik "
"Tentu tentu pak Farel, saya tidak akan mengecewakan anda. Gimana kalau kita lanjut makan siang pam Farel"
"baik lah pak Hendra"
Mereka pun memesan makan siangnya. Tiba-tiba ada keributan di meja pojok.
"Bukan nya itu Zeje ya, ngapain dia disini sama cowok lagi" gumam Farel.
"gue ketoilet dulu ya kata Zeje yang langsung berbalik.
Prannggg..
"Maaf maaf kak saya tidak sengaja, kata pelayan itu ketakutan kerna ada bos nya di meja itu.
"Tidak apa apa mbak saya juga salah tidak melihat mbak nya lewat, maaf yah kata Zeje"
"Tapi kak, baju anda terkena tumpahan jus kata pelayan itu.
"Tidak apa apa mbak, ini bisa di bersihin kok. Ya sudah saya ke toilet dulu ya"
"Perlu di temanin gak, tanya Sinta"
"Gak usah Sin, gue sendiri aja"
"Kamu tolong bersihin tumpahan jus ini ya jangan ada beling yang tersisa bisa bahaya, kata Ray kepada pelayan itu"
"Baik mas Ray" pelayan itu pun membersihkan sisa tumpahan jus.
Tak berapa lama Zeje kembali dari toilet.
Mereka melanjutkan makan nya sambil mengobrol, begitu juga dengan Farel yang melihat kejadian itu.
"Ray, kita balik dulu ya kita gak bisa lama-lama,kata Zeje"
"Ya Ze, lo masih tinggal di rumah yang sama kan?
"Ya Ray, kenapa?
"Nanti gue boleh mampir kerumah lo?
"Boleh, datang aja pasti orangtua gue seneng lihat lo dateng". Ya udah kita pergi dulu ya, makasih traktiran nya"
"Ya, nanti datang lagi ya, kata Ray"
"oke,asal kan dikasi gratis, jawab Rani"
"buat kalian gus gratisin deh"
"Ya udah kita pamit ya.
" Tunggu Ze, kata Ray"
"Ada apa Ray?
"Peluk dulu dong,masa teman nya udah lama gak ketemu di tinggalin gitu aja. Dulu tiap kali salah satu dari kita mau pergi pasti pelukan dulu, ucap Ray.
"Lo emang gak berubah Ray, sini gue peluk kata Zeje.
"makasih ya Ray, daahh..."
Pemandangan itu tidak luput dari penglihatan Farel. "Berani berani nya mereka pelukan di depan mata gue"
" Maaf pak Hendra sepertinya saya harus pergi,kerna banyak kerjaan di kantor yang belum selesai kata Farel.
"Baik pak Farel, silahkan"
Farel pun meninggalkan klien nya, dia berjalan menuju mobil di ikuti asisten nya. Sampai di dalam mobil terlihat wajah Farel yang tidak bersahabat.
"Si bos kenapa lagi, perasaan kerjasama nya berjalan lancar, tapi kenapa wajahnya menakutkan seperti itu. Apa ada masalah yang dipikirkan si bos, atau jangan jangan..Andri mengingat kembali saat di cafe tadi. "Yah, gue tau jangan jangan tentang pembantu baru itu. Tapi masa si bos marah melihat pembantu itu pelukan dengan cowok. Apa sibos sudah mulai membuka hati buat wanita,tapi kenapa si bos marah, pikir Andri".
"Bos apa ada masalah?
"Kita pulang kerumah"
"Baik bos, jawab Andri. Gue yakin pasti si bos cemburu lihat pembantu itu dekat dengan cowok itu".
Sesampai nya dirumah Farel langsung turun dari mobil meninggalkan Andri yang terdiam di luar. Andri langsung mengejar bos nya itu.
"Bos, saya tunggu di depan ya"
"Kamu kekantor aja, hendel pertemuan sore ini"
"Baik bos, jawab Andri dengan wajah yang lesu. Si bos yang lagi cemburu buta malah gue yang sengsara. Begini lah derita bawahan kata hati Andri.
Saat akan menuju kamar nya Farel melihat Zeje yang sedang bersih-bersih.
"Hay kamu, tunjuk Farel ke Zeje"
"Ya Tuan, ada apa?
"Bersihkan kamar saya sekarang" kata Farel yang langsung menaiki tangga.
"Baik Tuan". Huff masa gue harus berduaan di dalam kamar nya. Aduuhh...jantung gue kenapa gak karuan gini sih.
Tok
Tok
Tok
Masuk..
Cekkleekk..
"Permisi Tuan"
" hemmm"
Zeje langsung membersihkan kamar Farel dengan cepat. Aduh ya Allah kenapa jantung gue dag dig dug gini sih, gumam Zeje.
"Tolong ganti seprei nya itu sudah kotor dan gatal,kata Farel"
"Baik Tuan, kotor dari mana, ini aja masih bersih dan wangi dasar cowok kulkas gerutu Zeje dalam hati".
"Kamu bisa gak, gak usah manggil saya Tuan"
"Maaf Tuan, jadi saya harus manggil anda dengan sebutan apa?
"Apa aja asalkan jangan Tuan"
"Saya juga bingung harus manggil anda apa. Kalo saya panggil kakak, anda bukan kakak saya, kalo saya panggil mas, anda bukan mas mas tukang siomay, kalo saya panggil abang, anda bukan abang tukang bakso, kalo saya panggil sayang, anda bukan pacar saya...uuppsssss....maaf keceplosan, kata Zeje menutup mulut nya.
"Panggil sayang juga boleh itu panggilan yang bagus, kata Farel"
"Tapi Tuan bukan pacar saya" kata Zeje yang tertunduk".
Farel bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju Zeje. Dia mengangkat dagu Zeje.
"Kalau saya jadu pacar kamu gimana?
"Maaf Tuan itu tidak mungkin"
"Kenapa tidak mungkin,lihat saya Ze!
Zeje melihat mata Farel mencari kebohongan disana
"Anda jangan bercanda Tuan, saya hanya seorang pembantu sementara anda majikan saya"
"Saya mencari pendamping itu tidak pernah melihat dari segi status sosial nya. Saya hanya butuh wanita yang memiliki sifat yang santun, baik, dan manis seperti kamu" kata Farel yang melihat bibir mungil Zeje"
"Tapi itu tidak munkin Tuan"
"Kenapa tidak, apa saya perlu membuktikan nya"
"Maksud Tuan membuk...
*********
🌹🌹🌹jangan lupa tinggalkan jejak ya man teman. Berikan dukungan kalian dengan like, komen, vote dan klik faforit ❤.
Agar saya rajin dan semangat buat up nya. Terimakasih🌹🌹😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments