"Tuan..tuan..apa yang anda lakukan kata Zeje. Kalo ibu dan bapak lihat nanti mereka akan marah"
"Tidak, mereka tidak akan marah, Zeje saya sangat mencintai mu, bibir ini membuat saya candu untuk merasakan nya lagi..
"Tuan..ahh..tu...an..
Zeje tidak bisa berkata karena bibir nya sudah di bungkam Farel dengan mulutnya. Farel ******* habis mengeksplor mulut Zeje dengan sangat rakus, mereka bertukar saluva, kemudian menciumi leher jenjang Zeje, menghisap dan mencumbui Zeje membuat Zeje tak berdaya.
"Tuan..jangan lakukan ini, ini tidak benar".
Farel tidak mendengarkan ucapan Zeje, dia terus saja menciumi Zeje dan membuka satu persatu kancing baju Zeje. Farel menciumi bukit kembar yang menantang itu terlihat bukit nya masih asri belum tersentuh membuat Farel tambah semangat.
"Tu..an..ahhhh..
******* Zeje membuat Farel tambah rakus menghisab dua pu***ng yang merah itu.
Tidak ada perlawanan dari Zeje, sehingga Farel dengan mudah nya membaringkan Zeje di tempat tidur dan mengungkung nya.
"Zeje kamu sungguh nikmat, kemudian Farel melucuti pakaian nya dan Zeje dan siap menembak Zeje dengan pusaka nya yang sudah tegak berdiri tapi bukan keadilan".
Tok
Tok
Tok
"Kak...kak Farel...jerit Manda"
Farel terbangun dari mimpi indah nya.
"Aahh..sial..ternyata hanya mimpi, gerutu Farel, lalu melihat junior nya yang sudah bangun".
"Kak,,,kakak udah bangun blom, panggil Manda"
"Sudah, jawab Farel"
"Ayo turun dan serapan kak, ini sudah siang nanti kakak bisa sakit"
"Ya ya,, kamu duluan aja,nanti kakak menyusul"
Farel langsung bangun dan menuju kamar mandi, menyiram tubuh nya dengan air dingin agar otak nya bisa fress. Selesai mandi Farel menggunakan baju santai dengan celana pendek dan baju kaos ketat membuat orang yang melihatnya akan terpana.
"Kak, ayo serapan dulu"
"hhmm". Mama dan papa kemana? Tanya Farel"
"Mereka udah pergi ke butik tadi pagi jawab Manda". Kak minjam mobil ya, Manda mau pergi bentar"
"Ya ,tapi mobil yang warna hitam itu pakai, kuncinya ada di meja nakas kamar kakak".
"Makasih ya kak, kemudian Manda berlari menuju kamar kakak nya".
Selesai makan Farel duduk di ruang keluarga membuka hp nya sesekali dia melirik ke arah dapur.
"Kemana dia ya, apa dia tidak masuk kerja hari ini. Seharusnya dia sudah ada disini, gumam Farel".
Farel pun bangkit dan pergi menuju dapur.
"Disini juga tidak ada, apa dia memang tidak datang ya"
"Tuan, anda mau cari apa? Tanya Zeje yang tiba-tiba muncul membuat Farel salah tingkah"
"Tidak ada, saya hanya ingin minta buat kan kopi, kamu dari mana?"
"Oh..saya dari depan habis belanja, sebentar ya Tuan akan saya buatkan kopi nya"
"Ya, tolong antarkan ke depan"
"Baik Tuan"
"Zeje, apa kamu belum bisa mengganti panggilan mu itu?
"Maaf, saya belum terbiasa"
Farel berjalan mendekati Zeje, "mulai saat ini jangan panggil saya tuan atau kamu mau saya cium lagi bisik Farel"
"Ba..baik tu..maksud saya mas"
"Mas..? Farel mengerutkan dahi nya. Bagus itu lebih baik dari pada tuan. Kedepan nya panggil saya mas"
"Baik mas Farel, ucap Zeje gugup"
Farel tersenyum mendengar ucapan Zeje, "bagus..gadis imut ku bisik Farel sambil meniup telinga Zeje". Farel pun pergi meninggalkan Zeje yang sudah gugup.
"hah..hah..huuff..
"Dia sangat menakutkan, membuat jantung ku mau copot, batin Zeje".
"Tu..mas ini kopi nya, kata Zeje yang membawa secangkir kopi buat Farel"
"Terima kasih calon istri ku, kata Farel membuat Zeje bersemu merah menahan malu".
*********
🌹🌹🌹jangan lupa tinggalkan jejak ya man teman. Berikan dukungan kalian dengan like, komen, vote dan klik faforit ❤.
Agar saya rajin dan semangat buat up nya. Terimakasih🌹🌹😘😘
❤salam mom kayla❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments