Suamiku Terjerat Cinta Sahabat

Suamiku Terjerat Cinta Sahabat

Bab: 1 Rasa Curiga

CURIGA

Malam itu aku merasakan gelagat aneh dari sang Suami. Seperti biasa jika larut malam dia selalu keluar kamar, dan ketika berjalan suamiku selalu mengendap-endap seakan tidak ingin di ketahui oleh sang Istri.

Pura-pura mata ini aku pejamkan dengan rapat agar suamiku tidak mengetahui atau aku melihat dia sedang keluar kamar.

Klekkk..

Suara pintu sangat pelan terdengar dia buka, dag-dig-dug mulai terasa jantung ini.

Entah mengapa aku merasakan hal itu.

Namaku Frisilia Mehendra, biasa orang memanggilku dengan sebutan Lia. kini usiaku menginjak 29 tahun dan anakku baru satu seorang perempuan yang bernama Cantika, yang berusia 9 tahun, dia sudah kelas 3 SD.

•••

Setengah jam sudah sang suami keluar kamar, karena dihinggapi rasa penasaran lalu akupun dengan keberanian yang penuh, menyeret langkah kakiku ke arah dimana suamiku berada.

Mataku berselancar mengelilingi ruangan rumah, aku mencari keberadaan sang suami sedang dimana.

Aku pun dengan sangat hati-hati untuk melangkahkan kaki menuju arah dimana sang suami berada, karena takut di ketahui olehnya.

•••

Sayup-sayup terdengar suara manja dari sang suamiku. "Sayang, Mas, kangen loh, sama kamu," terdengar begitu romantis ketika sang Suami, dengan memanggil kata sayang, dari mulutnya.

Jantungku berasa di remas tatkala mendengar.kata sayang, dari mulut suamiku itu. " Mas, apakah ini awal kehancuran rumah tangga kita!" batinku bergejolak tidak karuan.

Aku menghela nafas secara perlahan dan aku cubit secara perlahan kedua pipiku. Mungkinkah aku sedang berada di dalam mimpi atau ini hanya halusinasi aku saja?

Badanku terasa lemah lunglai, aku menghempaskan badanku ke lantai, kulihat arah kamar Anakku yang pintu kamarnya sedang terbuka, dan nampak Anakku sedang tertidur lelap. Tak terasa bulir putih akhinya meluncur deras dari pelupuk mataku.

Mengenang indah masa-masa dahulu, ketika aku selalu di antar jemput oleh sang suami ke tempat kerja. Suamiku bernama Adrian Wiguna, biasa di panggil dengan nama Rian, usianya hanya terpaut 2 tahun denganku, dia berusia 31 tahun.

Dia selalu setia menunggu kepulangan aku di tempat kerja.

"Sayang, aku selalu menjaga kesucian cinta kita. Pokoknya aku tidak akan meninggalkan kamu. Aku takut kehilangan kamu." ucapan itu selalu terngiang-ngiang di benakku.

•••

Kreekkkk...

"Mah, sedang apa termangu di bawah pintu!" suamiku terkejut tatkala melihat sang istri sedang duduk di lantai dengan air mata yang menetes di pelupuk matanya.

Sontak aku terkesiap tatkala melihat sang Suami, sudah berdiri tegap tepat di hadapanku. Karena aku tidak mau menyalahkan sang Suami, atau mungkin suara kata panggilan kata dayang tadi hanya kuping aku saja yang usil.

Aku pun mencoba menghapus air mata yang menetes di pipi dan menyembunyikan semuanya dari suamiku bahwa aku saat ini sedang curiga terhadapnya.

"Pah, kaki Mama, tiba-tiba sakit kesemutan. Tadi Mama mau ambil air hangat ke dapur," ucapku terbata-bata.

Sang Suami menatap lekat seakan dia bertanya di dalam dirinya sendiri mungkin dia berpikir. Apa benar yang di ucapkan sang Istri tersebut! " Ya sudah, air nya, berarti belum Mama ambil ke dapur?" sang Suami pun merasa lega hatinya karena dia berpikir tidak terdengar obrolannya dengan wanita lain oleh sang istri.

•••

Karena melihat aku meringis kesakitan di bagian kaki dan itupun kulakukan padahal dengan rasa pura-pura. Mungkin sang Suami merasa iba melihat sang Istri meringis.

Sang suami lalu menggendong sang Istri menuju kamarnya.

Di tatapnya lekat wajah sang Suami tatkala bola mata kami sangat dekat beradu pandang.

"Mungkinkah tadi hanya halusinasi aku saja, Suamiku begitu perhatian dan sayang terhadapku. Tidak mungkin dia melakukan perselingkuhan!" gumam hati aku.

Aku pun sangat mencintai dia.

•••

Tubuhku dia rebahkan di kasur oleh sang suami, tatkala aku sudah tiba di dalam kamar.

"Tidur Mah, Papa mau ambil air hangat dulu," ucapnya sambil tersenyum. Dia pun berlalu dari hadapanku.

Ku tatap lekat sang Suami, lalu aku raih tangannya ketika dia akan berlalu dari hadapanku.

"Pah..." ucapku lirih.

"Kenapa Mah," jawab Suamiku.

Senyuman suamiku membuat hatiku luluh. Mas Rian yang mempunyai lesung pipi dan berhidung mancung membuat aku terbuai dengan pesonanya, dan entah mengapa rasa curiga sirna seketika.

"Nggak apa-apa Pah. Aku cinta dan sayang sama Papa," aku mencium punggung tangan suamiku beberapa kali.

Suamiku juga melakukan hal yang sama dia lalu memelukku dengan erat.

"Tidak mungkin, itu tadi hanya halusinasi aku saja." gumam hati kecilku yang tadi mendengar ucapan Suamiku, yang terdengar mesra bersama wanita lain di telepon."

"Yasudah Mah, Papa mau ambil air hangat dulu. Jadi nggak nih!" ucapnya terdengar merdu dan manja.

Aku menganggukkan kepala, hatiku sangat senang sekali karena usia pernikahan aku sudah 10 tahun, tapi dia tetap romantis dan perhatian.

••••

Mas Rian pun berlalu ke dapur untuk mengambil air minum hangat untukku.

Ku pandangi satu persatu foto kebersamaan aku dengan Mas Rian, dan juga Cantika anakku di atas meja dan dinding.

Begitu hangat kebersamaan keluarga kecil kami nampak terlihat disana. Sifat anakku Cantika yang berusia 9 tahun, cukup dewasa dan dia sangat peduli terhadap siapapun.

Aku beruntung mempunyai Anak seperti Cantika karena dia pribadi yang menyenangkan, aku selalu ungkapin keluh kesahku terhadap anakku apapun itu.

Aku anak tunggal tidak punya Adik dan Kakak, dan aku sangat dekat dengan Adiknya Mamaku, yang bernama Tante Restu, dia pribadi yang sangat menyenangkan di banding dengan Ibuku yang selalu sibuk mengurus bisnis kulinernya bersama Bapak.

Aku jarang bertemu dengan Ibu dan Bapak, mereka suka pergi keluar kota untuk mengurus usahanya.

•••

"Sayang..."

Aku di kejutkan dengan suara panggilan dari sang suami.

"Kenapa lagi, kamu ngelamun ya?" tanya suamiku sambil membawa teh hangat dan goreng pisang.

"Mas, pantesan kamu lama, ternyata kamu goreng dulu pisang kesukaanku," ucapku.

Mas Rian ternyata membuat dulu goreng pisang pantesan dia lama datang.

"Iya sayang, biar perut kamu di isi dulu ya," ucapnya lirih.

Lalu Mas Rian menyuapiku, dengan pisang goreng yang masih hangat, aku lekat menatap sang Suami dengan penuh rasa cinta yang tulus.

"Mas, kamu jangan pernah ninggalin aku, dan menduakan aku," ucapku seakan memohon.

Mas Rian terkejut nampak dari raut mukanya.

"Ngomong apa sih, Mah," Mas Rian seakan menutupi dan menyembunyikan sesuatu.

Mas Rian pun seakan tidak bisa berkata apapun.Dia hanya asik menyantap dengan pisang gorengnya.

•••

Setengah jam kemudian.

"Nah, Mama sekarang mending tidur," ucap Mas Rian. Mas Rian kemudian mengecup keningku dan mendekap erat tubuhku dengan penuh kenyamanan.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Mampir untuk cerita yg awalan nya aja sudah sport jantung bacanya 👍😂😂

2023-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab: 1 Rasa Curiga
2 Bab: 2 Pertemuan Dengan Teman Lama
3 Bab: 3 Rian Jatuh Hati
4 bab: 4 Kerumah Mertua
5 Bab 5 Lia kesal
6 Bab: 6 Rian Bertengkar
7 Bab 7 Rian Gusar.
8 Bab: 8 Lia Kesal
9 Bab 9 Getar Asmara
10 Bab: 10 Mabuk Asmara
11 Bab: 11 Desy kembali datang.
12 Bab: 12 Pertemuan
13 Bab: 13 Kecewa
14 Bab:14 Kecewa
15 Bab: 15 Kecewa Penuh Sesak
16 Bab: 16 Rasa Kesal
17 Bab: 17 Rasa Kecewa
18 Bab 18
19 Bab :19 Acara Syukuran
20 Bab: 20 Merajuk
21 Bab: 21
22 Bab: 22 Dihinggapi Rasa Bersalah
23 Bab: 23 kepergian Lia
24 Bab: 24 Ingin Hubungan Serius
25 Bab:25 Berkunjung
26 Bab : 26 Amarah
27 Bab: 27 Dilema
28 Bab: 28 Lia Kembali Ke Rumah
29 Bab 29
30 Bab: 30 Rasa sesak
31 Bab: 31 Terluka
32 Bab,: 32 Rasa kesal
33 Bab: 33 Penyesalan
34 Bab: 44 Rasa Sesal
35 Bab: 45 Rasa Kesal
36 Bab: 46 Genangan air mata
37 Bab:47 Rasa sesak
38 Bab: 48 Rasa Sesak
39 Bab: 49 Perselisihan
40 Bab: 50 Pengadilan Agama
41 Bab: 51 Rasa Penasaran
42 Bab: 42 Pertemuan
43 Bab:53 Rasa Malu
44 Bab: 54 Kembali teringat masa lalu
45 Bab: 55 Desy bahagia
46 Bab: 56 Rasa Kesal
47 Bab:57 Rasa Khawatir
48 Bab: 48 Emosi
49 Bab: 49 Rasa Kesal di ungkapkan
50 Bab: 50 Pertengkaran
51 Bab: 51 Desy kembali dihinggapi rasa kesal
52 Bab: 52 Surat gugatan
53 Bab: 53 Tante Restu mengkhawatirkan Lia
54 Bab:54 Rasa Terkejut
55 Bab:55 Tante Restu tertawa puas
56 Bab: 56 Papanya Rian kecewa
57 Bab: 57 Ibu Viona dihinggapi rasa curiga
58 Bab: 58 Rian kesal
59 Bab: 59 Curiga
60 Bab: 60 Tante Dini pilu
61 Bab: 61 Tante Dini Depresi
62 Bab: 62 Lia tersenyum puas
63 Bab: 63 pertemuan
64 Bab: 64 Desy kecelakaan
65 Bab: 65 Rian cemburu
66 Bab: 66 Perselisihan antara Rian dan sang Papa
67 Bab: 67 Setitik binar asmara
68 Bab: 68 Keraguan dalam diri Lia
69 Bab: 69 Rian cemburu
70 Bab: 70 Lia berkunjung ke rumah Adrian
71 Bab: 71 Frisilia Mehendra cemburu
72 Bab: 72 Hati Adrian tidak karuan
73 Bab: 73 Adrian gusar
74 Bab: 74 Zahira hatinya tidak karuan
75 Bab: 75 Terkejut kepada Lia
76 Bab: 76 Cemburu
77 Bab: 77 Desy cemburu
78 Bab: 78 Lia kesal
79 Bab:79 Perkelahian
80 Bab: 80 Rian kasmaran dengan Bu Dokter
81 Bab: 81 Rian berharap kepada Zahira
82 Bab 82 Bu Viona terjerat
83 Bab: 83 Desy cemburu
84 Bab: 84 Kecewa
85 Bab: 85 Adrian pilu
86 Bab: 86 Mengenang masa lalu
87 Bab:87 Mengenang masa lalu
88 Bab: 88 Curiga
89 Bab: 89 Akal licik Desy
90 Bab 90 Rian terjerat
91 Bab: 91 Bu Viona kesal
92 Bab: 92 Rasa kesal
93 Bab: 93 Pertengkaran
94 Bab: 94 Terkejut
95 Bab: 95 Papa Steven kembali kesal
96 Bab:96 Adrian kesal
97 Bab: 97 Adrian kecewa
98 Bab: 98 Lia kecewa
99 Bab: 99 Pertemuan
100 Bab: 100 Tante Restu mencoba meyakinkan hati Lia
101 Bab: 101 Pertemuan orang tua Lia dan Adrian
102 Bab: 102 Rasa bahagia
103 Bab: 103 Cinta mengalahkan segalanya
104 Bab: 104 Rasa bahagia
105 Bab: 105 Viona kesal
106 Bab: 106 Desy tersenyum puas
107 Bab: 107 Desy kesal
108 Bab: 108 Desy kesal
109 Bab: 109 Desy tidak ada tempat mengadu.
110 Bab: 110 Akal licik Desy
111 bab: 111 Pertengkaran antara mantan besan
112 Bab: 112 Pertemuan Lia dan Mamanya Desy.
113 Bab: 113 Lia tersipu malu
114 Bab: 114 Gundah gulana
115 Bab : 115 Rian kesal
116 Bab: 115 Menutup masa lalu
117 Bab 116 Pertemuan Cantika dan Tante Dini
118 Bab: 117 Rasa bersalah Papa Yosi
119 Bab: 118 Rian Cemburu
120 Bab: 119 Acara Pernikahan
121 Bab : 120 Tangisan Tante Dini
122 Bab: 121 Malam Pertama
123 Bab: 122 Desy terpukul
124 Bab: 123 Desy di permalukan Adrian
125 Bab: 124 Kabar Rian perusahaannya bangkrut.
126 Bab: 125 Rian gelisah
127 Bab: 126 Rian terpuruk
128 Bab: 127 Adrian gembira
129 Bab: 128 Rumah jadi dibeli
130 Bab: 129 Lia terkejut dengan kado pemberian Papa mertua.
131 Bab: 130 Lia mengenang masa lalu bersama sang anak.
132 Bab : 131 Rasa gembira
133 Bab: 132 Desy kecewa.
134 Bab: 133 Pertemuan Rian dengan Citra
135 Bab: 134 Desy ke rumah Bu Viona.
136 Bab: 136 Bu Viona tersenyum puas
137 Bab: 137 Citra kecewa
138 Bab:138 7 Bulan kemudian
139 Bab: 139 Anita terlihat cuek
140 Bab: 140 Pertengkaran Rian dan Desy
141 Bab: 141 Bu Viona merasa senang
142 Bab: 142 Teman Rian menagih utang
143 Bab: 142 Kepergian Lia dan Adrian ke Singapura
144 Bab: 144 Bu Viona gelisah karena Rian tidak pulang
145 Bab: 145 Rian tidak ada di Kafe
146 Bab: 146 Rian gelisah
147 Bab:147 Pernikahan
148 Bab: 148 Adrian bahagia Lia hamil
149 Bab: 149 Pertemuan Anita dan Helmi
150 Bab: 150 Pertemuan Lia dan Rian
151 Bab: 151 Pertemuan yang mendebarkan
152 Bab: 152 Rian kesal
153 Bab:153 Kafe kena rampok
154 Bab 154 Pertemuan Desy dan mantan suami
155 Bab: 155 Rian kesal kepada Desy
156 Bab 156 Pertemuan Citra dan Rian diketahui Lia dan Adrian
157 Bab: 157 Hati Rian gusar
158 Bab: 158 Rian sedih karena Anita dan Risma keluar kerja dari Kafe.
159 Bab: 159 Desy kecewa oleh Rian
160 Bab: 160 Rian gelisah setelah mengetahui rumahnya di isi kembali oleh Lia.
161 Bab: 161 Pertemuan Desy dan Citra
162 Bab: 162 Perkelahian Desy dan Citra
163 Bab: 163 Percekcokan di rumah Citra
164 Bab: 164 Desy pergi dari rumah.
165 Bab: 1kemudian65 Lia melahirkan
166 Bab: 166 Desy memohon kepada Lia..
167 Bab: 167 Bu Viona khawatir
168 Bab: 168 Rian memohon kepada Papanya dan Tante Dini
169 Bab: 169 Pertemuan yang menyakitkan bagi Rian.
170 Bab: 170 Desy dan sang Mama berkunjung ke rumah Bu Viona
171 Bab: 171 Kafe Rian di sita
172 Bab: 172 Adrian dan Helmi gembira
173 Bab: 173 Percekcokan antara Citra dan Desy juga Bu Viona
174 Bab: 174 Desy kesal dan kecewa kepada Rian
175 Bab: 175 Desy tersenyum puas dan dihinggapi rasa malu
176 Bab: 176 Lia tersenyum bahagia
177 Bab: 177 Semua karyawan tersenyum bahagia
178 Bab: 178 Pertemuan Lia dan Tante Dini
179 Bab: 179 Rumah Bu Viona di sita
180 Bab: 180 Desy merasa dipojokkan sang Mama
181 Bab: 181 Bu Viona kesal
182 Bab: 182 Pertemuan Lia dan Desy
183 Bab: 183 Desy kembali keguguran
184 Bab: 184 Kegundahan
185 Bab:185 Rumah Desy Terbakar
186 Bab: 186 Bu Viona sedih
187 Bab :187 Desy Depresi
188 Bab: 188 Rasa getir dalam diri Rian
189 Bab: 189 Bu Viona hanya bisa mengelus dada
190 Bab: 190 Hati Rian Berdesir
191 Bab: 191 Rasa malu Rian
192 Bab: 192 Hati Rian gundah gulana
193 Bab: 193 Pertemuan Rian dengan Tante Dini
194 Bab: 194 Pertemuan Cantika dan Rian
195 Bab: 195 Rasa kecewa di hati sang Anak
196 Bab 196 Sang Ibu membujuk Lia
197 Bab: 197 Rasa penasaran Tante Restu
198 Bab: 198 Cantika Kecewa Dan Marah.
199 Bab: 199 Berkunjung Ke Kontrakan Bu Viona
200 Bab: 200 Kekesalan Tante Restu terhadap Lia
201 Bab: 201 Ibunya Lia Kesal kepada Sang Adik.
202 Bab: 202 Ibunya Lia mengenang masa lalu
203 Bab: 203 Akhirnya Bu Viona Tahu Rian Bekerja Di Mantan Mertuanya
204 Bab: 20 Keluarga Lia Datang Ke Rumah Tante Restu
205 Bab 204 Sang Anak Kembali Kecewa
206 Bab: 205 Bu Viona Dihinggapi Rasa Malu.
207 Bab; 206 Penyesalan Diri Bu Viona.
208 Bab: 207 Sang Papa berkunjung Ke Rumah Kontrakan Rian.
209 Bab: 209 Tangis Pun Pecah
210 Bab: 210 Kegundahan Hati Lia
211 Bab 212 Kedatangan Lia Ke Pusat Rehabilitasi Menjenguk Desy
212 Bab 213 Lia Berkunjung ke Rumah Kontrakan Rian.
213 Bab: 214 Tiba Di Kampung
214 Bab: 214 Kembalinya Desy Ke Rumah
215 Bab 215 Kedatangan Desy Ke Kampung Rian
216 Bab: 216 Rasa Simpati Desy kepada Rian
217 Bab: 217 Rasa Gundah Desy
218 Bab: 218 Kedatangan Lia Ke Rumah Desy
219 Bab:219 Acara Syukuran Ana
220 Bab: 220 Rasa Penasaran Ana Terhadap Rian
221 Bab: 221 Cantika Berkunjung Ke Rumah Rian
222 Bab: 222 Rasa Penasaran
223 Bab: 223 Ana Terluka
224 Bab: 224 Percekcokan
225 Bab: 225 Kedatangan Sang Papa
226 Bab: 226 Ana Kecewa
227 Bab: 227 Ana Cemburu
228 Bab: 228 Berharap Hanya Rian
229 Bab:229 Bu Viona Jatuh
230 Bab: 230 Rian Dan Desy Gugup
231 Bab: 231 Desy Ragu
232 Bab: 232 Desy Dan Rian Dihantui Rasa Gusar
233 Bab 233 Rencana Keluarga
234 Bab: 234 Pernikahan Ana.
235 Bab: 235 Rasa Bersalah Kian Menerpa
236 Bab: 236 Acara Pernikahan Desy Dan Rian
Episodes

Updated 236 Episodes

1
Bab: 1 Rasa Curiga
2
Bab: 2 Pertemuan Dengan Teman Lama
3
Bab: 3 Rian Jatuh Hati
4
bab: 4 Kerumah Mertua
5
Bab 5 Lia kesal
6
Bab: 6 Rian Bertengkar
7
Bab 7 Rian Gusar.
8
Bab: 8 Lia Kesal
9
Bab 9 Getar Asmara
10
Bab: 10 Mabuk Asmara
11
Bab: 11 Desy kembali datang.
12
Bab: 12 Pertemuan
13
Bab: 13 Kecewa
14
Bab:14 Kecewa
15
Bab: 15 Kecewa Penuh Sesak
16
Bab: 16 Rasa Kesal
17
Bab: 17 Rasa Kecewa
18
Bab 18
19
Bab :19 Acara Syukuran
20
Bab: 20 Merajuk
21
Bab: 21
22
Bab: 22 Dihinggapi Rasa Bersalah
23
Bab: 23 kepergian Lia
24
Bab: 24 Ingin Hubungan Serius
25
Bab:25 Berkunjung
26
Bab : 26 Amarah
27
Bab: 27 Dilema
28
Bab: 28 Lia Kembali Ke Rumah
29
Bab 29
30
Bab: 30 Rasa sesak
31
Bab: 31 Terluka
32
Bab,: 32 Rasa kesal
33
Bab: 33 Penyesalan
34
Bab: 44 Rasa Sesal
35
Bab: 45 Rasa Kesal
36
Bab: 46 Genangan air mata
37
Bab:47 Rasa sesak
38
Bab: 48 Rasa Sesak
39
Bab: 49 Perselisihan
40
Bab: 50 Pengadilan Agama
41
Bab: 51 Rasa Penasaran
42
Bab: 42 Pertemuan
43
Bab:53 Rasa Malu
44
Bab: 54 Kembali teringat masa lalu
45
Bab: 55 Desy bahagia
46
Bab: 56 Rasa Kesal
47
Bab:57 Rasa Khawatir
48
Bab: 48 Emosi
49
Bab: 49 Rasa Kesal di ungkapkan
50
Bab: 50 Pertengkaran
51
Bab: 51 Desy kembali dihinggapi rasa kesal
52
Bab: 52 Surat gugatan
53
Bab: 53 Tante Restu mengkhawatirkan Lia
54
Bab:54 Rasa Terkejut
55
Bab:55 Tante Restu tertawa puas
56
Bab: 56 Papanya Rian kecewa
57
Bab: 57 Ibu Viona dihinggapi rasa curiga
58
Bab: 58 Rian kesal
59
Bab: 59 Curiga
60
Bab: 60 Tante Dini pilu
61
Bab: 61 Tante Dini Depresi
62
Bab: 62 Lia tersenyum puas
63
Bab: 63 pertemuan
64
Bab: 64 Desy kecelakaan
65
Bab: 65 Rian cemburu
66
Bab: 66 Perselisihan antara Rian dan sang Papa
67
Bab: 67 Setitik binar asmara
68
Bab: 68 Keraguan dalam diri Lia
69
Bab: 69 Rian cemburu
70
Bab: 70 Lia berkunjung ke rumah Adrian
71
Bab: 71 Frisilia Mehendra cemburu
72
Bab: 72 Hati Adrian tidak karuan
73
Bab: 73 Adrian gusar
74
Bab: 74 Zahira hatinya tidak karuan
75
Bab: 75 Terkejut kepada Lia
76
Bab: 76 Cemburu
77
Bab: 77 Desy cemburu
78
Bab: 78 Lia kesal
79
Bab:79 Perkelahian
80
Bab: 80 Rian kasmaran dengan Bu Dokter
81
Bab: 81 Rian berharap kepada Zahira
82
Bab 82 Bu Viona terjerat
83
Bab: 83 Desy cemburu
84
Bab: 84 Kecewa
85
Bab: 85 Adrian pilu
86
Bab: 86 Mengenang masa lalu
87
Bab:87 Mengenang masa lalu
88
Bab: 88 Curiga
89
Bab: 89 Akal licik Desy
90
Bab 90 Rian terjerat
91
Bab: 91 Bu Viona kesal
92
Bab: 92 Rasa kesal
93
Bab: 93 Pertengkaran
94
Bab: 94 Terkejut
95
Bab: 95 Papa Steven kembali kesal
96
Bab:96 Adrian kesal
97
Bab: 97 Adrian kecewa
98
Bab: 98 Lia kecewa
99
Bab: 99 Pertemuan
100
Bab: 100 Tante Restu mencoba meyakinkan hati Lia
101
Bab: 101 Pertemuan orang tua Lia dan Adrian
102
Bab: 102 Rasa bahagia
103
Bab: 103 Cinta mengalahkan segalanya
104
Bab: 104 Rasa bahagia
105
Bab: 105 Viona kesal
106
Bab: 106 Desy tersenyum puas
107
Bab: 107 Desy kesal
108
Bab: 108 Desy kesal
109
Bab: 109 Desy tidak ada tempat mengadu.
110
Bab: 110 Akal licik Desy
111
bab: 111 Pertengkaran antara mantan besan
112
Bab: 112 Pertemuan Lia dan Mamanya Desy.
113
Bab: 113 Lia tersipu malu
114
Bab: 114 Gundah gulana
115
Bab : 115 Rian kesal
116
Bab: 115 Menutup masa lalu
117
Bab 116 Pertemuan Cantika dan Tante Dini
118
Bab: 117 Rasa bersalah Papa Yosi
119
Bab: 118 Rian Cemburu
120
Bab: 119 Acara Pernikahan
121
Bab : 120 Tangisan Tante Dini
122
Bab: 121 Malam Pertama
123
Bab: 122 Desy terpukul
124
Bab: 123 Desy di permalukan Adrian
125
Bab: 124 Kabar Rian perusahaannya bangkrut.
126
Bab: 125 Rian gelisah
127
Bab: 126 Rian terpuruk
128
Bab: 127 Adrian gembira
129
Bab: 128 Rumah jadi dibeli
130
Bab: 129 Lia terkejut dengan kado pemberian Papa mertua.
131
Bab: 130 Lia mengenang masa lalu bersama sang anak.
132
Bab : 131 Rasa gembira
133
Bab: 132 Desy kecewa.
134
Bab: 133 Pertemuan Rian dengan Citra
135
Bab: 134 Desy ke rumah Bu Viona.
136
Bab: 136 Bu Viona tersenyum puas
137
Bab: 137 Citra kecewa
138
Bab:138 7 Bulan kemudian
139
Bab: 139 Anita terlihat cuek
140
Bab: 140 Pertengkaran Rian dan Desy
141
Bab: 141 Bu Viona merasa senang
142
Bab: 142 Teman Rian menagih utang
143
Bab: 142 Kepergian Lia dan Adrian ke Singapura
144
Bab: 144 Bu Viona gelisah karena Rian tidak pulang
145
Bab: 145 Rian tidak ada di Kafe
146
Bab: 146 Rian gelisah
147
Bab:147 Pernikahan
148
Bab: 148 Adrian bahagia Lia hamil
149
Bab: 149 Pertemuan Anita dan Helmi
150
Bab: 150 Pertemuan Lia dan Rian
151
Bab: 151 Pertemuan yang mendebarkan
152
Bab: 152 Rian kesal
153
Bab:153 Kafe kena rampok
154
Bab 154 Pertemuan Desy dan mantan suami
155
Bab: 155 Rian kesal kepada Desy
156
Bab 156 Pertemuan Citra dan Rian diketahui Lia dan Adrian
157
Bab: 157 Hati Rian gusar
158
Bab: 158 Rian sedih karena Anita dan Risma keluar kerja dari Kafe.
159
Bab: 159 Desy kecewa oleh Rian
160
Bab: 160 Rian gelisah setelah mengetahui rumahnya di isi kembali oleh Lia.
161
Bab: 161 Pertemuan Desy dan Citra
162
Bab: 162 Perkelahian Desy dan Citra
163
Bab: 163 Percekcokan di rumah Citra
164
Bab: 164 Desy pergi dari rumah.
165
Bab: 1kemudian65 Lia melahirkan
166
Bab: 166 Desy memohon kepada Lia..
167
Bab: 167 Bu Viona khawatir
168
Bab: 168 Rian memohon kepada Papanya dan Tante Dini
169
Bab: 169 Pertemuan yang menyakitkan bagi Rian.
170
Bab: 170 Desy dan sang Mama berkunjung ke rumah Bu Viona
171
Bab: 171 Kafe Rian di sita
172
Bab: 172 Adrian dan Helmi gembira
173
Bab: 173 Percekcokan antara Citra dan Desy juga Bu Viona
174
Bab: 174 Desy kesal dan kecewa kepada Rian
175
Bab: 175 Desy tersenyum puas dan dihinggapi rasa malu
176
Bab: 176 Lia tersenyum bahagia
177
Bab: 177 Semua karyawan tersenyum bahagia
178
Bab: 178 Pertemuan Lia dan Tante Dini
179
Bab: 179 Rumah Bu Viona di sita
180
Bab: 180 Desy merasa dipojokkan sang Mama
181
Bab: 181 Bu Viona kesal
182
Bab: 182 Pertemuan Lia dan Desy
183
Bab: 183 Desy kembali keguguran
184
Bab: 184 Kegundahan
185
Bab:185 Rumah Desy Terbakar
186
Bab: 186 Bu Viona sedih
187
Bab :187 Desy Depresi
188
Bab: 188 Rasa getir dalam diri Rian
189
Bab: 189 Bu Viona hanya bisa mengelus dada
190
Bab: 190 Hati Rian Berdesir
191
Bab: 191 Rasa malu Rian
192
Bab: 192 Hati Rian gundah gulana
193
Bab: 193 Pertemuan Rian dengan Tante Dini
194
Bab: 194 Pertemuan Cantika dan Rian
195
Bab: 195 Rasa kecewa di hati sang Anak
196
Bab 196 Sang Ibu membujuk Lia
197
Bab: 197 Rasa penasaran Tante Restu
198
Bab: 198 Cantika Kecewa Dan Marah.
199
Bab: 199 Berkunjung Ke Kontrakan Bu Viona
200
Bab: 200 Kekesalan Tante Restu terhadap Lia
201
Bab: 201 Ibunya Lia Kesal kepada Sang Adik.
202
Bab: 202 Ibunya Lia mengenang masa lalu
203
Bab: 203 Akhirnya Bu Viona Tahu Rian Bekerja Di Mantan Mertuanya
204
Bab: 20 Keluarga Lia Datang Ke Rumah Tante Restu
205
Bab 204 Sang Anak Kembali Kecewa
206
Bab: 205 Bu Viona Dihinggapi Rasa Malu.
207
Bab; 206 Penyesalan Diri Bu Viona.
208
Bab: 207 Sang Papa berkunjung Ke Rumah Kontrakan Rian.
209
Bab: 209 Tangis Pun Pecah
210
Bab: 210 Kegundahan Hati Lia
211
Bab 212 Kedatangan Lia Ke Pusat Rehabilitasi Menjenguk Desy
212
Bab 213 Lia Berkunjung ke Rumah Kontrakan Rian.
213
Bab: 214 Tiba Di Kampung
214
Bab: 214 Kembalinya Desy Ke Rumah
215
Bab 215 Kedatangan Desy Ke Kampung Rian
216
Bab: 216 Rasa Simpati Desy kepada Rian
217
Bab: 217 Rasa Gundah Desy
218
Bab: 218 Kedatangan Lia Ke Rumah Desy
219
Bab:219 Acara Syukuran Ana
220
Bab: 220 Rasa Penasaran Ana Terhadap Rian
221
Bab: 221 Cantika Berkunjung Ke Rumah Rian
222
Bab: 222 Rasa Penasaran
223
Bab: 223 Ana Terluka
224
Bab: 224 Percekcokan
225
Bab: 225 Kedatangan Sang Papa
226
Bab: 226 Ana Kecewa
227
Bab: 227 Ana Cemburu
228
Bab: 228 Berharap Hanya Rian
229
Bab:229 Bu Viona Jatuh
230
Bab: 230 Rian Dan Desy Gugup
231
Bab: 231 Desy Ragu
232
Bab: 232 Desy Dan Rian Dihantui Rasa Gusar
233
Bab 233 Rencana Keluarga
234
Bab: 234 Pernikahan Ana.
235
Bab: 235 Rasa Bersalah Kian Menerpa
236
Bab: 236 Acara Pernikahan Desy Dan Rian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!