Keesokan harinya nampak sang suami sedang termangu di depan halaman rumah. Seperti sedang melamun tapi dia nampak tersenyum sumringah. Lamunannya seakan penuh arti dan mengisyaratkan bahwa sang suami hatinya sedang berbunga-bunga.
"Pah, sedang melamun apa?" tanya Lia, sang istri. Namun tidak ada jawaban yang di ucapkan oleh Rian, sang suami tersebut.
"Pah.." Lia, sang istri menepuk pundak sang suami secara perlahan.
Sontak terkejut sang suami ketika sang istri memanggil dirinya.
"Mama, bikin kaget saja," ucap sang suami.
Rian sedang memikirkan kekasihnya yang bernama Citra, rasanya dia ingin cepat bertemu dengan Citra, nanti siang di jam waktu istirahat kantor.
Kebetulan Citra baru pulang dari luar kota, Citra satu kantor dengan Rian. Hubungan mereka baru 3 bulan.
Mungkin Citra di mata Rian, sosok pribadi yang ceria dan pintar karena terlihat dari cara dia sedang berdiskusi dengan semua klien.
Pribadi Citra, membuat Rian selalu ingin bertemu dengannya.
"Ayo, kita sarapan dulu," ajak sang istri kepada Rian, sang suami.
Lia sang istri kemudian berjalan ke arah meja makan dengan di ikuti oleh sang suami.
Nampak di meja makan sudah menunggu sang anak yang bernama Cantika sedang makan dengan lahap.
"Anak Papa seperti nggak makan 2 hari, makannya nampak lahap," ejek sang Papa ketika menemukan sang anak makan begitu lahapnya.
"Makan Pah, masakan Mama, enak," ucap sang anak tanpa melirik Papanya tersebut, dia sangat menikmati makanan yang tersedia di meja makan.
Lia sang istri kemudian menaruh nasi dan lauknya di atas piring, kemudian memberikan kepada sang suami.
Rian pun makan dengan lahap.
•••
Setelah selesai makan Rian dan Cantika pamit kepada Lia, untuk pergi.
"Mah, aku berangkat kerja dulu," ucap sang suami dengan di ikuti oleh Cantika berpamitan untuk pergi sekolah.
Setelah sang suami dan anaknya berlalu pergi, lalu Lia menghempaskan badannya di kursi sofa, dia nampak melihat layar televisi dengan lekat. Saluran televisi dia pindah dari acara satu ke acara lain, seakan tidak menikmati acara yang tampil di layar televisi tersebut.
"Pikiranku kenapa tidak fokus ya, entah mengapa aku teringat kejadian malam ketika Rian, menelepon dan dia mengucapkan kata sayang," ucapnya seperti sedang berpikir.
Kemudian Lia pun memejamkan matanya, dan dia nampak tertidur.
\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_
\*\* "Nampak Rian sedang bersama seorang
wanita, dan wanita itu ada 2 orang, yang
1 dia seperti mengenalnya tapi yang 1
lagi dia tidak mengenalinya,"
Nampak Rian sedang memeluk wanita
tersebut, dan kedua wanita tersebut
seperti sedang mengejeknya.
"Pah...kamu jangan selingkuh dari aku," Lia menatap tajam kepada kedua wanita tersebut. Rian dan kedua wanita tersebut seakan mengejek Lia, dan tertawa dengan puas. Lia pun seakan tak sanggup dengan keadaan itu semua, lalu dia pun berteriak.
\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_
Peluh Lia bercucuran tatkala dia membuka matanya dengan lebar.
"Ya, ampun aku bermimpi," ucap Lia.
Dia seakan tidak percaya dengan mimpi buruknya, kenapa mimpi tersebut seakan nyata nampak terlihat.
Lia mencoba mengingat kembali sosok 2 wanita yang ada di mimpinya tersebut. Tapi sia-sia saja, dia seakan tidak ingat sama sekali kepada wanita yang tadi ada di mimpinya tersebut.
Kemudian dia mencoba menghubungi suaminya tersebut. Namun tidak ada jawaban.dari sang suami. Dia menatap jam yang ada di dinding. Jam menunjukkan baru pukul 10, sedangkan dia tadi tertidur pukul 9, berarti dia tertidur satu jam.
Dia menghela nafas panjang.
Seperti memikirkan kembali mimpi buruk yang baru saja terjadi.
Ting...
Sura bunyi pesan masuk dari ponselnya Lia.
{"Lia, kamu datang di rumah nggak, aku mau mampir ke rumahmu,"} pesan muncul dari sahabatnya yang bernama Desy.
\_\_\_\_\_
Desy Wulandari sesosok wanita yang pendiam dan baik, dia seorang janda mempunyai anak satu, berusia 5 tahun.
Sang suami pergi meninggalkannya sudah 2 tahun dia pun menggugat cerai sang suami karena tidak ada kabar berita dan tidak bertanggung jawab kepada istri dan anaknya.
Desy orang berada, kedua orang tuanya sangat sibuk seakan tidak ada waktu untuk bertemu dengan anak dan cucunya tersebut.
\_\_\_\_\_
{"Aku mau pergi nanti siang ke rumah Mamaku, tapi kalau kamu mau kesini nggak apa-apa, biar aku tunggu,"} balas pesan dari Lia kepada Desy.
Jam menunjukkan pukul 1 siang.
Tiba-tiba ada bunyi klakson di depan halaman rumah. Nampak sedan berwarna putih datang, terlihat di dalam mobil tersebut sesosok wanita berkulit putih, badannya mungil dan berambut panjang.
"Hai, Desy," Lia berteriak ketika Desy, membuka pintu mobilnya.
Desy tersenyum lebar ketika Lia menyambutnya dengan ramah, mereka berpelukan menumpahkan rasa rindu yang sudah sekian lama tidak bertemu.
Mereka masuk ke dalam rumah.
"Mau, minum apa," ucap Lia menatap lekat kepada Desy, dan tersenyum renyah.
"Aku minum air mineral saja," jawabnya.
"Nggak mau kopi, biasanya kamu dulu suka kopi loh," ucap Lia
"Aku sekarang mau hidup sehat, minum air mineral saja," ucapnya.
"Mau badannya besar ya, nggak mungil terus kalau hidup sehat. Hahaha..." Lia menyindir dan tertawa terbahak.
Desy pun tertawa lepas.
\_\_\_\_\_\_
Desy dan Lia sudah lama tidak bertemu kira-kira 5 tahun. Lia dan Desy teman dekat dan kedua orang tua mereka pun sudah saling kenal karena saking dekatnya hubungan mereka.
Desy tinggal di Kota Malang, dia sudah hampir setahun keluar kerja, dan tujuan dia datang kembali ke Bandung, ingin mencari kerja. Meskipun uang yang diberikan oleh kedua orang tuanya cukup memenuhi kebutuhannya, tapi dia ingin mencari uang sendiri dan tidak mau membebani kedua orang tuanya yang berlebih keadaannya.
\_\_\_\_\_\_
"Des, nih aku masak pisang goreng. Maaf ya barusan agak lama, hehehe..." Lia tertawa terkekeh.
"Gimana Des, kamu sekarang tinggal dimana, terus kamu sudah nikah lagi belum? kamu masih kerja atau kamu mau pindah lagi ke Bandung," ucap Lia mencecar pertanyaan kepada sahabatnya itu.
"Aku harus jawab yang mana dulu nih," ucap Desy, terlihat santai.
"Boleh deh yang nanya pekerjaan dulu," ucap Lia, seperti dihinggapi rasa penasaran.
"Aku mau pindah kesini dan aku mau cari kerja disini," jawab Desy sambil memakan pisang goreng yang masih panas.
"Kamu sudah dapat kerja disini?" tanya kembali Lia.
"Belum lah," jawab Desy tersenyum tipis.
"Nah sekarang, kamu sudah nikah belum?" tanya Lia, tersenyum menahan tawa.
"Mau cariin!" Desy menatap Lia.
Lia tertawa terbahak.
"Iya nanti aku kenalin ke teman suamiku, ada duda keren pasti cocok untukmu," ucap Lia.
Ting ..
Tiba-tiba bunyi pesan datang dari sang suami. {"Mah, tadi menelepon ada apa?"}
Lia menatap lekat pesan tersebut kemudian, dia membalasnya.
{"Nggak ada apa-apa, Pah. Cuma Mama tadi mimpi buruk. Tapi sudahlah lupakan saja,"} balas Lia, sang istri
{"Yasudah kalau begitu, Papa sedang sibuk ini,"} balas Rian, sang suami.
Nampak terlihat Desy sedang menatap foto Lia bersama keluarga kecilnya
"Rian, ganteng ya suami kamu," ucap Desy.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Uthie
Apa pelakornya 2 yaa 🤔😁
2023-05-23
1