Rian terpesona
Nampak Rian mematikan ponselnya, setelah memberikan pesan kepada Lia, sang istri. Rian sedang berada di sebuah Kafe bersama Citra, menikmati makan siang. Rian terlihat gugup ketika beradu pandang dengan Citra.
"Mas, istrimu sehat?" tanya Citra.
"Sudahlah, kalau sedang bersama aku, kamu jangan tanya istriku," Rian tersenyum tipis.
"Oke, baiklah. Maaf, Hehe.." ucap Citra.
Citra cukup dekat mengenal sosok Lia, istri dari Rian. Karena tahun lalu Citra pernah bisnis dengan Lia di bidang fashion.
Namun waktu itu Citra sibuk jadi bisnis mereka tidak jalan.
"Citra, hubungan kita jangan sampai ada yang tahu ya," ucap Rian.
"Ya nggak lah, Mas," jawabnya.
"Aku nyaman ketika berada bersama kamu, apalagi kamu begitu pintar ketika berbicara dengan klien, itu yang membuat aku suka," ucap Rian, kembali mengagumi sosok Citra.
Citra tersipu malu ketika Rian mengucapkan beribu pujian.
Citra janda tidak mempunyai anak, dia di Bandung tinggal bersama sang Tante, karena sang Tante tidak mempunyai anak. Jadi kasih sayang Tantenya, semua dilimpahkan kepada Citra. Tantenya sudah menganggap dia seperti anaknya sendiri.
"Gimana kalau nanti sore kita pergi ke Bioskop," ucap Rian tersenyum renyah dengan lesung pipi yang menawan.
"Boleh Mas," ucap Citra.
•••••
Acara makan siang pun selesai, mereka berlalu dari tempat itu lalu meneruskan kembali perjalanan ke kantor untuk kembali bekerja.
Ting...
Tiba-tiba pesan muncul dari Bu Viona, Ibu dari Rian dia mengajak makan malam kepada sang anak tersebut.
{"Nak, Ibu kangen sama kamu. Ibu sudah masak kesukaan kamu. Datang ya nanti malam jam 7, di tunggu pokoknya,"} tulis pesan sang Ibu.
•••
"Aduh, Ibuku ngajak makan malam dan harus datang. Padahal aku udah janji sama kamu mau keluar nanti sore," ucap Rian terlihat kecewa.
"Nggak apa-apa Mas, bilang saja bisa. Biar kalau sama aku pergi untuk nonton kapan saja bisa," ucap Citra.
••
Akhirnya Rian menuliskan pesan kepada sang Ibu, bahwa dia akan datang nanti ke rumah ibunya untuk acara makan malam.
Kemudian Rian menelepon sang istri untuk mengabarkan acara makan malam.
Nampak terdengar dari nada bicara sang istri seakan tidak bahagia untuk bertemu dengan sang mertua, karena Ibunya dari Rian selalu mencampuri urusan rumah tangganya bersama anaknya tersebut.
\_\_\_\_\_\_\_
Dahulu..
"Lia, sebenarnya aku nggak setuju kamu nikah sama Rian karena aku bersama Ibumu pernah berselisih paham," ucap sang mertua.
Ibunya Rian dan Lia, dahulu ketika muda pernah mencintai lelaki yang sama dan terjadilah pertengkaran di antara mereka.
Kembali akur ketika anaknya masing-masing menikah yaitu Rian dan Lia, itu pun seperti kepura-puraan yang dilakukan mereka, karena selalu ada perselisihan di antara mereka.
Dan rasa tidak suka ibunya Rian terhadapnya Ibu Lia di limpahkan kepada Lia sang anak.
\_\_\_\_\_\_\_\_\_
"Aneh istriku itu kalau di undang Ibu untuk datang ke rumah selalu terdengar tidak senang," ucap Rian menggerutu.
"Sabar, Hehehe.." ucap Citra.
Akhirnya mereka sampai juga di kantor, Citra pun turun di dalam mobil, dan dia seakan tidak ada hubungan apa-apa kepada Rian, ketika berada di kantor begitupun sebaliknya dengan Rian.
Citra berlalu ke ruangannya, sedangkan Rian masih berada di dalam mobil. Kemudian dia mencoba menelepon sang istri.
{"Mah, kamu ikhlas gak sih untuk ketemu Ibu Mertua,"} ucap sang suami terdengar kesal.
{"Papa ngomong apa sih,"} jawab Lia dengan nada pelan namun dalam hatinya seperti dihinggapi rasa kesal.
Sang Mertua selalu membandingkan dirinya dengan menantu lain. Itu mengakibatkan Lia selalu rendah diri dan kecewa akhinya membuat dia kesal dengan perlakuan sang mertua.
{"Yasudah Mah, mungkin Papa salah sangka kepada Mama, maafkan ya,"} ucap sang suami.
{"Jadi jam berapa kita pergi biar aku siap-siap sama Cantika,"} tanya Lia.
{" jam 6 kita dari rumah, dan Papa pulang jam 5 udah ada di rumah,"} jawab sang suami.
Sambungan telepon pun akhirnya di tutup oleh Rian, sang suami.
_____________
Sore tiba.
"Mah, mana Papanya, lama banget," ucap Cantika sang anak, terlihat gelisah ketika menunggu sang Papa.
"Mungkin macet, ini Mama telepon juga nggak di angkat," sang Mama pun dihinggapi rasa gelisah.
"Aneh, Papa mungkin lagi rapat nggak mau di ganggu," ucap sang anak.
Sang Mama hanya diam tidak bicara lagi.
Drettt... Drettt... Drettt...
Tiba-tiba Bu Viona ibunya Rian menelepon Lia. Nampak sang menantu tidak mau mengangkat telepon tersebut.
"Nak angkat sama kamu, bilang Mama sedang di kamar mandi," ucap sang Mama.
**
Sambungan telepon di angkat oleh Cantika.
{"Halo Nek, ini Cantika. Mamanya sedang di kamar mandi,"} ucap Cantika berbohong. Padahal sang Mama, sedang berada di dekatnya.
{"Papa kamu ada nggak, ini Nenek telepon dari tadi nggak di angkat,"} terdengar marah sang Nenek ketika berucap.
{"Sama, ini juga dari tadi menelepon Papa nggak di angkat,"} jawab Cantika.
{"Tapi Mamamu, mau ikut kan ke rumah Nenek,"} sambung sang Nenek kembali.
{"Mau Nek, udah ya Nek, takut Papa nanti menelepon kesini, teleponnya lagi sibuk karena Nenek menelepon,"} ucap sang Cucu.
Sambungan telepon pun di tutup oleh Cantika, terlihat anak itu tertawa terkekeh setelah menutup sambungan teleponnya dari sang Nenek.
•••
Tiba-tiba suara mobil terdengar di garasi halaman rumah, nampak raut muka Cantika berubah sumringah tatkala mendengar suara mobil tersebut, karena Cantika sudah tidak asing dengan suara mobil tersebut yaitu suara mobilnya sang Papa.
Cantika berlari ke arah depan, kemudian dia berteriak tatkala melihat sang Papa keluar dari dalam mobilnya.
"Papaaa"
Sontak sang Papa tersenyum lebar tatkala disambut ramah oleh sang anak tercinta.
"Anak Papa, sudah cantik, mau kemana sayang," ucap sang Papa mencium pipi sang anak.
"Kan mau ke rumah Nenek,” ucap sang anak.
•••
"Pah, kamu itu dari mana sih, tadi aku menelepon berkali-kali tidak di angkat," tanya sang istri.
"Aku ada rapat Mah," jawabnya.
••
Sang suami padahal tadi mengantarkan dulu pulang, kekasihnya yaitu Citra. Jarak rumah Citra ke kantor lumayan setengah jam dan keadaan macet.
"Pah, tadi Nenek juga menelepon nanyain Papa," ucap sang anak.
"Yasudah, aku mandi dulu Mah," sang suami berlalu dari hadapan istri dan anaknya yang tengah duduk di sofa.
____
Rian tiba di kamar.
"Jujur, aku sangat mengagumi dan merasa nyaman ketika berdekatan dengan Citra. Aku sampai lupa waktu, padahal aku ada janji sama anak dan istri untuk bertemu dengan Ibuku," gumam hati Rian.
Rian nampak tersenyum sendiri, saat tadi mengingat dirinya tengah memeluk Citra dan Citra pun terdiam, hanya suara detak jantung mereka yang seakan memburu satu sama lain. Rian memejamkan mata dalam hatinya dihinggapi rasa berbunga-bunga.
"Mengapa aku mencoba untuk selingkuh atau mengkhianati istriku sendiri, padahal istriku pribadi yang baik, pintar masak, perhatian. Tidak ada yang kurang dari diri istriku," gumam hati Rian.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Uthie
Itulah nafsu setan... diturutin mahh akan bikin nagih.. yg ada menyakiti pasangan nya 😌
2023-05-23
1