Kita Yang Berbeda
Hari pertama ospek Aluna hampir saja terlambat datang dalam acara penerimaan murid baru di kampusnya. Dia berlari - lari sambil membawa tasnya dan beberapa kelengkapan ospek yang disuruh dibawa oleh Kakak senior.
Aluna menguncir dua rambutnya yang panjang. Dia memakai baju putih dan rok hitam dibawah lutut. Setengah berlari masuk ke dalam barisan kelasnya.
Fiuuuuh... Hampir saja aku terlambat. Gumamnya dalam hati.
Mahasiswa dan mahasiswi baru diminta berkumpul di lapangan depan taman kampus. Setelah dijemur selama satu jam akhirnya mereka masuk ke dalam aula untuk menghadiri acara penerimaan murid baru yang diadakan dikampus mereka.
Aluna melirik kanan dan kiri, tidak ada seorangpun yang dia kenal. Tentu saja karena dia berasal dari luar kota. Aluna tinggal di rumah salah satu keluarga jauhnya di kota ini.
Tiba - tiba ada tangan yang menariknya duduk di salah satu bangku kosong.
"Duduk di sini, kamu mencari bangku kosongkan?" Tanya seorang pria yang dari pakaiannya Aluna tau dia adalah murid baru juga.
"Te.. Terimakasih" Ucap Aluna.
Aluna mulai merapikan pakaian dan rambutnya. Kemudian mengeluarkan buku catatan yang mungkin diperlukan saat acara berlangsung.
"Kamu dari fakultas mana?" Tanya Aluna basa - basi kepada pria yang sudah membantunya.
"Ekonomi" Jawab pria itu singkat.
"Wah sama donk, aku juga fakultas ekonomi" Ucap Aluna senang, ternyata dia langsung dapat teman yang satu fakultas. Beruntung sekali dia hari ini, sudah selamat dari keterlambatan tadi pagi, kini dia mendapat teman baru.
"Jurusan apa?" Tanya Aluna lagi.
"Manajemen" Jawab pria itu dingin.
"Waaah sama lagi, aku juga jurusan manajemen. Berarti kita teman sekelas" Sorak Aluna senang.
"Kenalkan nama aku Aluna" Ucap Aluna sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan.
Tapi pria itu tidak menyambutnya. Bukan Aluna namanya kalau cepat putus asa.
"Nama kamu siapa?" Tanya Aluna sambil menarik tangan.
"Predator" Jawab pria itu dingin.
"Apa ada ya nama orang predator?" Tanya Aluna bingung.
Pria itu tersenyum tipis melihat tingkah Aluna yang lucu, hanya saja senyuman itu tidak bisa dilihat oleh Aluna. Karena Aluna sibuk merapikan rambut kepang duanya yang panjang.
"Tapi bagaimana aku harus memanggil nama kamu? Pre da tor" Eja Aluna.
"Ahaaa.. Aku panggil Predi aja ya" Ujar Aluna riang.
"Terserah kamu" Sambut pria itu.
Mereka akhirnya duduk dengan serius karena acara penerimaan murid baru sudah dimulai. Siang hari diberikan waktu istirahat. Masing - masing murid baru dipersilahkan makan siang dengan bekal yang mereka bawa dari rumah.
"Pred kamu mau ayam goreng? Aku bawa dua ini" Ucap Aluna menawarkan bekal yang dia bawa.
"Boleh" Jawab teman baru Aluna.
Aluna memberikan satu potong ayam goreng yang dia bawa dari rumah dan meletakkannya di tempat bekal teman barunya.
Setelah selesai makan siang Aluna pergi sebentar keluar.
"Pred titip tas aku ya, aku mau ke kamar mandi sebentar" Ucap Aluna.
"Hem.. " Sahut Pria itu tanda setuju.
Aluna pergi keluar aula dan berjalan menuju musholla kampus. Aluna mengambil wudhu dan melaksakan shalat.
Walau tampilannya belum sempurna menjadi seorang muslimah tapi Aluna tidak pernah meninggalkan shalatnya. Orang tuanya selalu mengingatkannya untuk menutup aurat tapi Aluna selalu mengelak dengan alasan belum mendapatkan hidayah.
Setelah selesai shalat, Aluna kembali ke aula dan duduk kembali di kursinya semula. Acara akan mulai dilanjutkan sekitar sepuluh menit lagi.
Aluna mengajak teman prianya itu berbincang - bincang.
"Kamu asli orang sini?" Tanya Aluna yang berusaha beramah tamah.
"Ya asli orang lah, mana mungkin aku alien" Jawab pria itu ketus.
"Ya ampun bukan itu maksud aku. Kamu asli anak sini?" Tanya Aluna lagi.
"Tidak, aku berasal dari kota A" Jawab pria itu.
"Oooh lagi - lagi kita punya kesamaan. Aku juga bukan asli anak sini. Aku berasal dari kota B. Kamu tinggal dimana?" Tanya Aluna.
"Kenapa? Kamu mau antar aku pulang nanti?" Tanya pria itu.
"Hahaha.. Bisa juga ya kamu bercanda aku kira kamu itu dingin orangnya" Ujar Aluna.
"Mana mungkin aku antar kamu, mau naik apa? Aku aja ke kampus naik angkutan kota. Lagian mana mungkin ada cewek yang antar cowok pulang" Sambung Aluna.
"Ya siapa tau" Balas pria itu.
"Emangnya kamu tinggal di daerah mana Pred?" Tanya Aluna serius.
"Aku tinggal di daerah Timur" Jawab pria itu.
"Waaaah ini udah kali ke empat lho kita samaan. Aku juga tinggal di daerah Timur tapi aku tinggal di Gang C. Kamu dimananya?" Tanya Aluna.
"Aku di Gang A" Jawab Pria itu.
"Duluan kamu ya" Sambut Aluna.
"Benar kan nanti kamu antar aku pulang. Kan aku duluan yang turun dari pada kamu" Ujar pria itu.
"Iya juga, tapi kita bayar ongkos masing - masing ya" Ucap Aluna.
Pria itu tersenyum tipis.
"Pelit" Ejeknya.
"Aku bukan orang kaya Predi, aku hanya anak kampung yang hidup pas - pasan. Aku disini tinggal di rumah saudara jadi aku harus pinter berhemat agar bisa tinggal di kota besar seperti ini" Ungkap Aluna.
"Iya.. Iya.. Nanti kita bayar masing - masing" Sahut Pria itu.
Acara kembali dimulai. Aluna dan teman barunya kembali duduk dengan serius mengikuti acara yang berlangsung. Hingga sore hari sebelum pulang mereka disuruh berkumpul di depan aula oleh Kakak senior.
Kali ini mereka berdiri berdasarkan fakultas dan jurusan masing - masing. Sebelum pulang terlebih dahulu mereka diabsen oleh kakak senior.
Aluna dan teman barunya berdiri berdekatan. Mereka kini terlihat lebih akrab karena merasa punya banyak kesamaan.
"Aluna Carlissa" Panggil senior mereka.
"Saya Kak" Jawab Aluna sambil mengangkat tangannya.
"Malik Abraham" Ucap senior mereka lagi.
"Saya Kak" Sahut pria yang ada disebelah Aluna.
Sontak Aluna mendelikkan matanya melirik ke arah pria yang ada di sampingnya. Tapi pria itu tetap santai tidak menanggapi lirikan maut Aluna.
Hingga akhirnya mereka selesai dan dipersilahkan untuk pulang. Aluna dan teman pria yang ada disampingnya bersiap - siap untuk pulang.
"Ternyata kamu bohong" Ucap Aluna kesal.
"Bohong apanya?" Tanya pria itu berpura - pura.
"Tadi katanya namanya Predator, tapi nyatanya Ma.. Malik apa tadi Abrakadabra" Ucap Aluna kesal.
"Sembarangan panggil nama orang. Namaku Malik Abraham" Sahut Malik.
"Nah itu ngaku, tadi kenapa ngakunya nama kamu Predator?" Tanya Aluna.
"Habis kami resek sih dari tadi banyak banget pertanyaannya. Makanya aku jawab asal" Jawab pria yang bernama asli Malik Abraham.
"Jadi aku harus panggil kamu apa?" Tanya Aluna.
"Terserah" Jawab Malik.
"Malik apa Predator?" Tanya Aluna bingung.
"Terserah kami, mau panggil aku Malik boleh, mau panggil aku Predator juga boleh. Asal jangan panggil aku dengan Abrakadabra" Jawab Malik.
"Aku punya ide lain. Gimana kalau aku panggil nama kamu Predator Abrakadabra hahaha" Ucap Aluna menang.
"Enak aja. Kalau kamu panggil aku dengan nama itu, aku gak mau temenan sama kamu lagi" Ujar Malik.
"Oke.. Oke.. Gitu aja ngambek, laki - laki kok sukanya ngambek. Iya deh aku panggil kamu Malik aja ya. Kan memang itu nama kamu" Tegas Aluna.
"Ya sudah begitu aja" Sahut Malik.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Dewa Rana
mahasiswa baru Thor, bukan murid baru. murid itu istilah utk anak SD
2024-08-21
1
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-03-17
3
Masfaah Emah
aku mampir k Winda, smoga bagus ceritanya
2023-03-13
1