Setelah menunggu selama enam puluh menit, akhirnya rapat dimulai juga.
Beberapa kolega inti yang biasa rapat dengan persahaan Ricky, hanya dua yang tidak bisa datang karena ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan.
KIni Jack dan Reniva berada di tengah-tengah para anggota rapat.
Jumlah anggota yang datang pun cukup banyak, sekitar dua puluh orang, minus dua orang.
Semua orang fokus pada nyonya besar yang menjadi pemimpin rapat pada hari ini.
"Selamat datang di hotel paling mewah dan elegan di kota ini, selamat sejahtera untuk semua anggota. Perkenalkan aku adalah Reniva, istri dari tuan Ricky. Mungkin kalian mengenalku hanya sebagai seorang istri yang berada di rumah saja. Namun, sebenarnya aku adalah seorang pebisnis. Aku sudah berkarir di bisnis ini sejak usia 20 tahun. Ayah mengajarkan segalanya padaku. Jadi, kalian tidak perlu sungkan untuk bertanya padaku. Sebisa mungkin aku akan menjawabnya dengan baik," ucap Reniva dengan senyum manisnya.
Bunyi tepukan tangan dari semua orang membuat riuh suasana, Jack merasa Reniva memiliki satu pesona yang tidak pudar dari pertama kali keduanya bertemu, hingga saat ini.
Posisi berdirinya yang sangat sempurna, lekuk tubuh indah, serta wajah mempesona, membuat para anggota rapat betah berada di ruangan itu.
Terkadang salah satu peserta rapat malas terlalu lama berada di suatu ruangan tertutup, tapi kali ini sangat menyenangkan, sehingga bisa menjadi hiburan tersendiri bagi mereka.
Jack sendiri merasa aneh, dia sungguh malas dengan seorang Reniva.
Wanita yang begitu sok kepedean, kini jadi pemimpin rapat, dia harus mengerjainya.
Saat sang wanita mulai membuka rapat dengan sebuah presentasi, Jack tiba-tiba berdiri di samping Reniva.
Dia ingin menggantikan posisi Reniva.
Namun, wanita itu justru meminta Jack berada di sana untuk bersama-sama menjelaskan.
"Baiklah, ini adalah temanku, kolega suamiku juga. Tuan Jack."
Semua orang sudah mengenal, jadi biasa saja tanggapan dari semua peserta, mereka semua hanya menunggu bagaimana sang wanita menyampaikan materi rapat dengan senyum yang manis.
"Sudah kenal nyonya, ayo silahkan mulai saja rapatnya," celetuk salah satu peserta yang merupakan teman Jack, dia juga datang sebagai kolega.
"Sialan kau Vino," batin Jack kesal.
Dia tidak menyangka pria yang selama ini selalu mengikuti setiap langkahnya menjadi seorang yang berpengaruh dalam perusahaan yang di pimpin oleh Ricky.
Hingga rapat itu benar-benar di mulai dengan Jack dan Reniva.
.
.
.
Dua puluh menit pertama, semua peserta dikejutkan dengan kerjasama yang sangat epic dari Jack dan Reniva.
Keduanya menjelaskan materi rapat dengan sangat baik, bahkan ada yang menjuluki pasangan bisnis tahun ini.
Jack begitu senang, dia berhasil memberikan image yang baik.
"Ini semua karena aku, kau hanya ikut saja," bisik Jack.
"Ya tuan Jack, aku sangat berterima kasih kepadamu karena banyak hal yang aku tidak bisa lakukan, Ricky selalu memintaku untuk pergi ketika rapat, atau bahkan diam saja di rumah. Suamiku mengira aku tidak bisa apa-apa selain menjadi pelayang," batin sang wanita dengan senyumnya.
Jack merasa aneh melihat senyum itu, dia berpkiri Reniva akan melakukan hal yang aneh lagi setelah ini.
Dia berharap tidak demikian.
.
.
.
Dua jam berlalu, akhirnya rapay hari ini usai sudah, banyak pertanyaan sulit yang mampu dijawab oleh Reniva.
Jack akhirnya hanya sebagai moderator saja.
Perasaan Reniva sangat lega sebab tidak ada hal yang mampu membuatnya harus berhenti berkarir.
JIka Ricky bisa bersama Sunnam, kenapa dia tidak bekerja saja? ini adalah ide yang baik.
"Terima kasih untuk semua peserta rapat kali ini, ada pertanyaan lain? saya buka dua pertanyaan untuk sesi terakhir."
Para peserta berebut ingin bertanya, tapi tidak seperti yang diharapkan.
Mereka menanyakan hal lebih pribadi.
"Nyonya, apakah anda ada seorang saudara perempuan?" tanya salah satu peserta rapat.
"Ada, kenapa?" jawab Reniva heran.
"Saya mau satu nyonya, kebetulan saya jomblo."
Sorakan dari banyak orang membuat suasana makin hangat, Reniva tersenyum.
Dia merasa berada di dunia baru yang sangat mengesankan.
Semua Reniva berharap untuk segera pulang ke rumah, karena pergi bersama Jack pasti sangat membosankan, namun yang terjadi tidak demikian.
Ini sangat berkesan baginya.
Reniva tidak menjawab, dia hanya memberikan satu kesempatan untuk pertanyaan kedua.
"Saya nyonya," ucap Jack.
"Oh, oke. Apa yang ingin anda tanyakan?" jawab Reniva.
Dia berusaha keras untuk bersikap biasa saja agar tidak diledek oleh Jack.
"Apakah nyonya bahagia?"
Pertanyaan aneh lain coba Jack sampaikan, ini membuat banyak orang di sana bertanya-tanya, apa maksud pertanyaan Jack.
Reniva tidak mau ada orang mengira dia berselingkuh atau dekat dengan Jack, sang wanita menjawab dengan elegan.
"Tentu saja saya bahagia, saya bisa menunjukkan kemampuan saya yang sebenarnya, bukan hanya sebagai ibu rumah tangga, tapi sebagai seorang wanita karier."
Sontak semua orang merasa terkejut dengan jawaban ini, Reniva mendapatkan banyak pujian dan tepukan tangan yang riuh dari peserta.
Jack bangga dengan istri orang yang sangat ingin ia miliki itu, meskipun ada misi penting setelah ini yaitu, pedekate.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 17 Episodes
Comments