Bella mengeryitkan keningnya, ‘Kenapa dia malah meragukanku? Padahal aku belum melakukan apapun. Benar-benar aneh pria ini! Gumam Bella yang galau mengingat hutangnya akan bertambah sepuluh persen jika tamu ini merasa tak puas. Suasananya hatinya semakin buruk dan dia menyesali keputusan yang sudah diambilnya.
“Apa kau tahu sudah berapa kali dia dipakai, hu?” kalimat itu bgeitu menusuk hati Bella dan dia merasa sangat direndahkan. Hatinya sangat sakit mendengar penghinaan pria itu.
“Tapi tidak ada yang kecewa dengan pelayanannya, Tuan dante! Karena itulah saya berani mengirimkannya pada anda karena sebelumnya anda sudah menolak yang lainnya. Bella juga punya standard tinggi yang harus dipatuhi para tamu selama ini. Dia tidak menerima tamu sembarangan, selama ini semua tamunya adalah pria-pria terhormat dari kalangan atas.”
“Pandai sekali kau bicara! Kau pikir aku peduli siapa tamu yang dilayaninya?” ucapan Julian tadi membuat Dante semakin marah. “Aku tidak puas! Kau paham apa artinya itu Julian!” teriaknnya penuh amarah sambil menggertakkan gigi.
“Tunggu dulu Tuan Dante! Aku belum melakukan apapun, kenapa anda bilang tidak puas?” Bella merasa tak terima dengan ucapan pria itu. Dante menatap Bella dengan tatapan dingin lalu mengerling padanya.
“Aku memang tidak puas! Tidak puas!” jawab Dante yang membuat hati Bella semakin sakit.
“Apa alasan anda? Bisa anda jelaskan padaku apa yang membuat anda tidak puas?” tanya Bella dengan terbata-bata, seluruh tubuhnya merinding ketakutan. Ini tidak boleh terjadi! Ah….sialan! Sepuluh persen hutangku akan bertambah! Bagaimana ini? Ya Tuhan…..tolong aku! Dalam setahun saja aku bekerja hanya mengurangi lima persen hutangku karena bunga yang besar!
Ingin rasanya dia menangis dan meratapi nasibnya. Kasihani aku ya Tuhan! Bukan kehidupan seperti ini yanh ku mau! Mata gadis itu berkabut, jika tidak ada orang lain disana ingin rasanya dia menangis dan berteriak.
“Ini keputusanku! Tidak ada yang pernah berani meminta penjelasan padaku atas apa yang sudah kuputuskan!” ucap Dante dingin, membuat Bella dan Julian bergetar ketakutan.
“Bella jaga bicaramu!” bentak Julian penuh kemarahan.
“Aku tidak terima! Aku belum melakukan apapun, apa yang membuatnya tidak puas? Apa karena aku sudah tidak perawan? Itukan alasan anda tidak puas?”
Plakkk!!!!
Julian menampar Bella. “Aahhhhh…..” jerit Bella kesakitan.
“Aku akan menghukummu Bella! Kau pantas mendapat hukuman yang paling berat atas sikapmu!” bentak Julian setelah tangannya menampar pipi Bella. Tamparan Julian mmebuat sudut bibir Bella robek dan berdarah tanpa disadari oleh Julian jika tamparannya sangat kuat.
Dante melotot melihat perlakuan Julian pada gadis itu, kedua tangannya mengepal dan tubuhnya menahan amarah. Dia berusaha tenang dan berdiri tegak memperhatikan kedua orang itu. “Aku akan menutup tempat ini! Aku tidak puas!” ujar Dante dengan suara bariton yang menarik perhatian kedua orang yang sedang bersitegang.
Julian seketika berhenti menyerang Bella, dia panik mendengar ucapan Dante Sebastian. Dengan cepat dia mendekati Dante dan jatuh bersimpuh dikakinya. “Saya mohon Tuan! Jangan tutup klub ini. Katakan apa yang bisa saya lakukan untuk Tuan agar Tuan merasa puas! Saya mohon…...katakan saja, saya akan menuruti kemauan Tuan!”
‘Huh! Pantas saja dia setuju mau memberikan sepuluh persen padaku jika aku bisa memuaskan pria ini. Ternyata taruhannya adalah klub ini akan ditutup jika dia tak puas! Ahhh…..mampus aku, hancur sudah hidupku! Hati Bella terasa sesak dan dia langsung sadar siapa pria dihadapannya itu. ‘Pria ini bukan orang sembarangan!
Dia bisa menghancurkan klub ini dan aku si bodoh yang dengan gampangnya menerima tawaran itu! Hancur aku! Bella semakin khawatir dengan kondisi dirinya dan membayangkan hidupnya setelah ini.
“Apa kau masih belum mengerti juga kalau aku sudah tidak puas? Apa harus aku perjelas lagi padamu? Aku sudah memperingatkanmu bukan? Apa kau lupa ucapanku sebelumnya?”
“Tuan dante, maafkan saya…..tolong katakan apa yang bisa saya lakukan untuk membuat Tuan puas. Bagaimana kalau saya membawakan gadis perawan sebagai gantinya?” ucap Julian memohon.
“Cih! Kau pikir aku tertarik dengan tawaranmu? Menyingkirlah!” Dante tak goyah dan dia sama sekali tidak tertarik dengan tawaran Julian.
“Tuan….maafkan saya. Tolong jangan tutup klub ini.” bujuk Julian tak menyerah walapun dia tahu kalau Dante sama sekali tidak tertarik dengan tawarannya tapi dia tak mau menyerah untuk memeprtahankan klub miliknya.
“Singkirkan tanganmu! Tangan kotormu mengotori pakaian mahalku!” ucap dante dingin, tidak ada senyum diwajahnya sehingga membuat Julian semakin kehilangan harapan.
Siapa yang berani menentang Dante? Raja dunia hitam di Eropa dan Amerika, satu kesalahan saja akan membuat orang itu tidak akan mempunyai tempat lagi untuk hidup. Julian mengenal karakter Dante dan inilah yang membuatnya cemas, dia merutuki dirinya sendiri yang sudah berani berurusan dengan Dante.
Sedangkan Bella yang melihat kejadian itu semakin khawatir dan ketakutan memikirkan nasib hidupnya.’Gawat...bagaimana kalau aku akan dipindahkan jadi wanita penjaja dipinggir jalan dan terpaksa melayani pria pekerja kasar, bau dan kasar? Oh tidak! Itu tidak boleh terjadi! Lebih baik aku mati daripada harus hidup seperti itu!
Ekspresi wajah Bella berubah jadi cemas dan ketakutan, bayangannya tentang hidup sebagai kupu-kupu malam di pinggir jalan membuatnya tak lagi merasakan dinginnya ruangan. Keringat mengucur ditubuhnya dan dia hanya mengenakan string romper dan g-string menutupi bagian bawah. Dia sama sekali tidak lagi merasakan udara dingin AC, rasa pegal di kaki pun sudah tak dia rasakan lagi.
“Saya mohon Tuan Dante jangan menutup klub ini. Ini satu-satunya sumber penghidupan kami!” Julian sudahtidak tahu lagi harus berkata apa hingga akhirnya kalimat itupun meluncur dari bibirnya setelah hampir setengah jam dia berusaha membujuk Dante Sebastian.
“Aku tidak pernah memberikan kesempatan kedua pada siapapun! Kau tahu itu bukan?” ucap Dante acuh tak acuh.
“Tuan….Tuan….tolong sekali ini saja, saya mohon berikan saya kesempatan. Saya akan lakukan apapun asalkan Tuan tidak menutup tempat ini. Ijinkan saya mengelola klub ini, Tuan.” ujar Julian yang masih dalam posisi berlutut dilantai.
“Kau sudah mengecewakanku malam ini Julian! Kau sudah berulang kali melakukanya, sejak tadi aku hanya menahan amarahku! Apa kau tahu kesalahan apa yang sudah kau lakukan malam ini? Aku akan mengingatkanmu kembali, kesalahan pertamamu adalah kau menyuguhkan tiga puluh wanita bodoh yang mengganggu meetingku, kesalahan keduamu kau menyuguhkan wanita yang kau bilang wnaita terbaik tapi apa yang kau suguhkan, hah?”
Julian memejamkan matanya, diapun tersadar apa yang sudah dia lakukan benar-benar kesalahan besar.
“Berani-beraninya kau menyuguhkan wanita bekas ini! Wanita yang sudah dipakai seribu pria! Dan kesalahan ketigamu, kau menghabiskan satu jam waktuku dengan rengekanmu! Apa kau tahu kalau aku adalah orang yang tidak punya kesabaran? Waktuku sangat berharga tapi kau sangat berani membuang waktu berhargaku!” ujar Dante sambil melirik jam tangannya.
“Maafkan saya Tuan….saya mohon tolong berikan saya sedikit kemurahan hati dan ijinkan klub ini tetap buka. Saya mohon….”
“Baiklah, anggap saja aku berbaik hati padamu kali ini! Bisakah kau melunasi hutang-hutangmu sekarang?” Dante tersenyum sinis menatap pria itu.
Julian hanya menjawab dengan gelengan kepala, jelas saja dia tak mampu melunasi hutangnya sekarang yang jumlahnya besar. Dante sudah memperkirakan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 609 Episodes
Comments
beby
lanjut
2023-03-15
1
WILUJENG TEPANG TAUN SUHU⁶⁹
нαтι ∂αη мυℓυт мυ gα ѕιηкяση ιѕ ιѕ... тα∂ι кαу мєяαѕα мαяαн.. ѕєкαяαηg αραℓαgι.. нαηуα кαяηα вєℓℓα υ∂αн вєкαѕ.. ηαмαηуα ʝυgα кυρυ² мαℓαм.. мαηα α∂α уg σяι.. нιℓιн ∂αηтє²
2023-01-04
1
WILUJENG TEPANG TAUN SUHU⁶⁹
тι∂αк ρυαѕ уα кαяηα єℓυ вєℓυм ¢σвα.. нαιѕ ∂αѕαя
2023-01-04
1