Salah Jebak
Bab 1 | Pria Yang Telah Merenggut Mahkota
Hotel Empire, pukul 7 pagi.
“Ugh!”
Dari atas sebuah ranjang king size di salah satu suite room hotel itu, seorang wanita melenguh sambil mencoba mengerjapkan mata.
Hangat sinar mentari yang mulai menelusup melalui gorden dan jendela, membuatnya terbangun dari alam mimpi.
“Hah!” Ia mendesah pelan, lelah dan pasrah.
Melihat keadaannya saat ini, ia yakin bahwa apa yang direncanakannya telah berhasil. Tubuh polos yang ia rasa hanya terbungkus selimut putih suci.
Berbeda dengan dirinya yang tidak lagi suci, setelah apa yang ia alami tadi malam. Fakta bahwa sekujur tubuh, terutama pinggang yang terasa mau patah, menambah keyakinan apabila yang ia alami tadi malam bukanlah sebuah mimpi.
Melainkan, keberhasilan sebuah misi.
Demi memastikan keberhasilannya, si wanita menoleh ke samping. Senyum pun melengkung di bibir merah mudanya, kala melihat sesosok tubuh tinggi kekar sedang terbaring membelakangi. Dalam selimut yang sama.
Ia kembali pada posisi semula, sambil merapatkan selimut yang membungkus di bagian dada. Berulang kali ia menahan diri, supaya dadanya tak berdebar. Tapi ia tidak bisa.
Bersama senyum yang terus merekah, meski ia sudah menjepit bibir dengan keras. Jantungnya pun berdetak kian cepat. Ia dapat rasakan dengan cengkeraman tangan di dada.
Meskipun harus mengorbankan sesuatu yang sangat berharga, rasanya impas dan terbalas dengan apa yang ia dapat saat ini. Bibir wanita itu pun semakin merekah sempurna.
“Ugh!”
Kini, suara maskulin dari sebelahnya terdengar. Membuat jantung wanita itu semakin berdebar kencang. Sepertinya, lelaki di sebelahnya juga akan bangun.
Buru-buru ia memejamkan mata. Pura-pura tidur, sebab sebenarnya, wanita itu belum siap untuk menghadapi situasi canggung setelah ini.
Di samping itu, sebentar lagi akan terjadi prahara yang lebih besar. Wanita itu mengintip jam dinding klasik yang ada di sana. Saudaranya di luar sana, pasti sudah mulai bergerak.
Begh!
Sebuah tangan kekar mendadak jatuh dan mendarat di atas tubuh si wanita. Pria tersebut jadi seperti memeluknya dari belakang.
Wanita itu pun semakin berdebar.
Tidak pernah wanita itu bayangkan dalam hidup, bahwa ia akan berada sangat dekat dengan pria yang disukai dan dikaguminya selama ini. Bahkan, telah terjadi skinship yang sangat intim di antara keduanya.
“Emh!” Pria di belakangnya mengerjapkan mata yang masih terasa berat.
Seonggok tubuh yang mendadak ia peluk, membuat ia harus menarik kesadarannya secara paksa. Dengan siapa ia tidur saat ini?
Tidak pernah sekali pun ia tidur dengan seseorang. Kecuali….
“Kau siapa?” Pria itu bertanya.
Dengan nada terkejut, bingung, heran dan curiga. Sebab, tidak satu pun dari orang yang ia kenal, memiliki perawakan dan warna rambut seperti wanita yang ada di hadapannya saat ini.
Ia lekas mendudukkan diri, lalu bersandar pada kepala ranjang. Membiarkan selimut turun sampai ke pinggang. Tak peduli apabila dada bidang, liat dan kekarnya terekspos. Sekarang.
Pria itu terkejut. Tetapi yang lebih terkejut adalah si wanita. Suara bas dan dalam itu, bukanlah milik seseorang yang ia kenal. Seseorang yang ia targetkan sebagai misi.
Bagaimana ini? Wanita itu menahan kepanikannya dalam hati. Cengkeramannya di dada pun semakin kuat.
Jadi, dengan siapa ia tidur semalam?
Jadi, pria mana yang telah merenggut mahkota yang selama ini ia jaga?
Sesal dan sesak mulai memenuhi rongga dada. Apakah misinya telah gagal? Bahkan gagal total? Sebab, ia telah menelan kerugian yang begitu besar karena hal ini.
“Hey! Bangun! Jangan pura-pura tidur! Siapa kau sebenarnya? Dan bagaimana kau bisa berada di sini?”
Tidak! Lebih tepatnya mereka! Bagaimana mereka bisa berada di sana?
Tubuh si wanita digoyang-goyangkan pria itu sambil ia berusaha memperhatikan keadaan sekitar. Ini jelas bukan kamar tidurnya. Tapi, ia juga tidak tahu sedang berada di mana.
Terpaksa, mau tidak mau, si wanita pun bangun seraya membalikkan badan. Sembari menjaga selimut, supaya tetap membungkus tubuhnya yang telanjang.
Cantik! Batin pria itu mengakui.
Meski, sempat terpana sebentar, pria tersebut lekas melepaskan tatapan tajamnya pada si wanita.
“Siapa kau? Bagaimana kau bisa ada di sini?” Si pria pun mengulangi pertanyaanya. Namun kali ini, dengan nada jijik dan sinis.
Siapa pria itu? Siapa dia? Siapa pria tampan itu?
Wanita tersebut tak langsung menjawab dan hanya memperhatikan lawan bicaranya. Mencoba mencari tahu, siapakah gerangan yang sedang ia hadapi saat ini. Siapa yang sudah merenggut mahkotanya malam tadi.
“KENAPA KAU DIAM SAJA?! KAU PASTI MENJEBAKKU, KAN?” Mendadak pria itu berteriak. Dengan marah. Sambil memukul tempat tidur di kedua sisi badan. “SIAPA KAU? DAN APA RENCANAMU DENGAN MELAKUKAN HAL INI?! HEH!” Ia berteriak lagi.
Wanita itu, meski terkejut dan terguncang akibat bentakan yang mendadak dan keras, ia hanya memejamkan mata dengan sangat erat. Demi menahan rasa takut dan ngeri yang tiba-tiba menyerang.
“Atau….” Pria tersebut pun mencondongkan tubuhnya dengan wajah bengis. “Siapa orang di belakangmu? Siapa yang memberimu perintah untuk melakukan hal menjijikkan ini?” Di samping telinga si wanita, pria itu membisikkan racunnya yang mematikan.
Tubuh ramping dan langsing itu pun bergidik. Menahan sensasi geli dan ngeri yang ia rasa sekaligus. Napas hangat dan panas itu seakan-akan membakar tubuh dan jiwanya dengan gelora menakutkan. Maka, semakin ia eratkan pejaman matanya. Sampai urat-urat di sekitar mata terlihat jelas.
Tepat ketika pria tersebut hendak menjauhkan tubuh, pria kamar hotel tersebut pun dibuka dari arah luar. Dengan tergesa dan terburu-buru.
Pria dan wanita di atas ranjang langsung terkejut. Belum selesai ia memundurkan tubuh, pria tersebut menoleh bersamaan dengan si wanita. Saat jarak wajah mereka berada sangat dekat.
Situasi ambigu itu pun disaksikan oleh orang-orang yang berbondong-bondong menerobos masuk. Membuat mereka semua salah paham. namun, yang disalah-pahami belum sadar.
Itu dia! Sebut si wanita dalam hati. Sambil melihat ke arah target yang sebenarnya. Dengan mata terbelalak.
Kenapa dia ada di sana?
Bersama begitu banyak orang. Di mana beberapa di antaranya tengah menutup mulut mereka, dengan tak percaya.
“Nadine!”
Nahasnya lagi, orang yang ia incar malah mengenali dan menyebutkan namanya dengan lancar.
“Leon!”
Pria itu juga menyebutkan nama seseorang yang kini sedang berada satu ranjang dengannya.
“Kakak!”
“Sayang!”
Dua orang wanita berbeda umur, ikut memanggil dengan wajah terkejut mereka. Tetapi, wanita cantik yang lebih tua, masih bisa mempertahankan ketenangan di wajahnya.
Nadine, wanita yang berada di atas ranjang itu melirik sebentar pada pria di sisi. Sambil mencerna situasi dengan rasa panik yang terus menyerang diri.
Ternyata dia salah jebak! Pria di depan sana adalah pria incaran yang sesungguhnya!
“LEONARD WIRATMADJA! KAU HARUS MENJELASKAN SESUATU PADA AYAH!” Teriakan seorang pria paruh baya nan tampan langsung memenuhi suite room tersebut.
Sontak saja, Nadine langsung menoleh. Begitu juga dengan pria yang namanya barusan disebutkan, Leon. Kemudian, mereka saling menatap dalam jarak yang begitu dekat.
Leonard Wiratmadja? Batin gadis itu dengan keterkejutannya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
zoyaa
mampir Thor ... keliatan nya seru nih
2022-12-31
0
Erni Cahaya Nst
wih seru ni lanjut thor and smangaat
2022-12-31
0