Putusan Sidang

Bab 4 | Putusan Sidang

DEG

DEG

DEG

Detak jantung setiap orang bertalu-talu di ruangan itu. Akibat bariton suara Ken yang menggema.

Para anggota persidangan itu menyadari bahwa sebentar lagi putusan sidang akan disampaikan. Oleh sang hakim, raja singa yang sampai saat ini masih berkuasa di keluarga Wiratmadja.

Tiada satu pun yang luput dari ketegangan yang berlangsung singkat, tetapi terasa lambat. Terutama bagi kedua tersangka yang sudah sangat tak sabar menanti keputusan.

Leon dan Nadine sama-sama berdebar hebat. Namun dengan perasaan mereka masing-masing.

Si lelaki berharap dia akan lepas dari maut apapun yang akan membelenggu hidupnya. Sedangkan si wanita cantik, sambil menggigiti bawah bibir ia merapalkan banyak doa dalam dada.

Semoga hal baik akan datang padanya.

"Sayang...." Ana memanggil suaminya dengan nada sayang. Lalu bertanya dengan tatapan mata.

Ken mengangguk dan mengedip pelan. Lelaki paruh baya itu telah membuat keputusan. Sang istri pun tersenyum. Menghormati, menghargai, dan mendukung keputusan apapun yang telah dibuat oleh sang suami.

Pasti! Ana percaya, Ken akan selalu membuat keputusan yang terbaik untuk semua orang.

Sedangkan, pasangan Leon dan Nadine semakin berdebar.

Dipegang Leon pinggiran sofa dengan amat kencang. Pria muda nan dingin itu tak dapat menutupi kegugupannya.

Hingga, tanpa sengaja tangan kanannya menyentuh jemari Nadine yang sudah mencengkeram pinggiran sofa sejak tadi.

Dingin dan gemetar. Adalah sensasi pertama yang dirasakan pria tersebut. Seperti tersengat listrik, ia langsung menjauhkan tangan. Lumayan terkejut.

Dari ujung mata, ia lihat Nadine tak merespon apapun dengan sentuhan pelan dan tanpa sengaja tersebut.

Tampak sekali, wanita itu gugup dan tegang melebihi apa yang sedang ia rasakan saat ini.

Untuk sepersekian detik, pemuda yang dinginnya sama ketika ayahnya masih muda itu menaruh iba. Namun, sepersekian detik kemudian, sudut matanya sedikit naik. Jijik dan kesal menghampiri lagi bak kilat.

"Nona!"

Nadine auto menoleh ketika pria di sofa tunggal itu bicara. Siapa lagi yang dipanggil seperti itu selain dirinya?

Satu wanita muda di samping Josh, jelas tidak mungkin. Karena dia merupakan keponakan dari lelaki tersebut. Dan Nadine tebak, hubungan mereka pasti lumayan dekat.

"Setelah kami menilai situasi kalian, sepertinya putra kami tidak sepenuhnya bersalah dalam peristiwa yang terjadi di antara kalian berdua. Semalam."

Langsung saja, dikembangkan Leon senyumnya. Merasa bahwa dirinya akan dibela dan diselamatkan dari situasi mengesalkan ini.

Nadine hanya menanggapi dengan bibir menipis beserta tatapan pias dan nanar. Kesedihan pun mulai merayap ke dada, membakar mata, hingga hampir meleleh kristal bening di sana.

Sepertinya, tak ada keberuntungan baginya. Hanya ada kesialan yang menyesakkan.

Tangan yang tadinya mencengkeram pinggiran sofa beralih ke depan. Saling bertaut dan berpegangan sangat amat erat. Sampai buku-buku jari lentik itu nampak memutih.

Saking kerasnya ia menahan kecewa yang mulai menyergap batin.

"Saya mengerti, Tuan!" angguk wanita muda itu pelan. Ia mencoba tersenyum, ikhlas dan sabar. Meski hatinya tersayat-sayat, karena pengorbanannya tak mendapatkan bayaran sepadan.

Nadine lekas memasrahkan diri dengan senyum getir. Gagal, rencananya gagal kali ini. Dan ia mesti memikirkan cara lain untuk menyelamatkan perusahaannya.

"Seperti yang saya katakan di awal, saya tidak bisa memaksa orang untuk percaya pada saya. Lagi pula..., apa yang terjadi pada kami adalah hal yang dilakukan oleh orang dewasa.

"Dan sebagai orang dewasa, saya bisa bertanggung jawab pada diri saya sendiri. Terima kasih karena Tuan dan Nyonya sudah mau mendengarkan penjelasan saya. Tanpa langsung menghakimi."

Nadine telah siap untuk pamit undur diri. Sudah tak ada gunanya lagi ia berlama-lama di sana. Toh, hasilnya sudah nampak di depan mata.

Ia pun muak jika harus mendengar lebih lanjut pembelaan orang-orang terhadap lelaki di sampingnya.

Wanita cantik itu hanya dapat menilai, bahwa ternyata keluarga Wiratmadja hanyalah sebuah keluarga konglomerat pada umumnya. Yang akan tetap menggunakan kekuasaan untuk membela anak-anak mereka.

Wanita muda itu bangkit dari duduknya dengan kecewa.

"Tunggu dulu, Nona Nadine!" henti Ken seraya bersedekap. Menurunkan kaki yang menyilang, lantas duduk lebih tegap. "Keputusan akhirnya belum ditentukan, bukan? Kenapa buru-buru pergi? Apa..., Nona tidak penasaran dengan hal selanjutnya yang akan aku sampaikan?" Ayah dari Leon itu melanjutkan dengan senyumnya yang penuh makna.

Dikerutkan Nadine alisnya dalam, juga tanpa sadar mendudukkan diri kembali. Leon menatapnya juga sambil mengernyit.

Kenapa dia duduk lagi? Tanya pemuda itu dalam hati.

Dipandangnya juga sang ayah serta ibunda, dengan wajah penuh tanya itu. Apa yang mau kedua orang tuanya sampaikan?

“Barusan, kami memang mengatakan bahwa kejadian yang menimpa kalian, terutama Nona..., bukan sepenuhnya kesalahan putra kami. Tapi kami juga tidak bilang bahwa putra kami bisa lepas tanggung jawab dari apa yang sudah dia lakukan kepada Nona,” jelas Ken.

Mata Nadine berkedip beberapa kali dan pelan. Mencoba menyerna apa yang baru saja kepala keluarga Wiratmadja itu sampaikan.

“Jadi....”

Wanita muda itu mencoba menyimpulkan, tetapi segala sesuatunya tertahan di tenggorokan dan dihadap gugup serta kebingungan.

Maka, Ana langsung memperjelas putusan akhir suaminya. “Putra kami, Leon, tetap harus bertanggung jawab pada apa yang sudah dia lakukan terhadap Nona. Dia harus menikahi Nona, sebagai bentuk tanggung jawabnya.”

Hening untuk beberapa saat. Hanya pasangan suami istri itu saja yang saling lempar pandang dan senyuman.

Henyak dan sunyi. Semua orang larut dalam putusan sidang yang mengejutkan.

Juga, Mesha yang mencoba bertanya pada kakaknya melalui tatapan mata yang memohon. Namun, sang kakak hanya memilih untuk tersenyum kecil, seraya menggeleng.

Josh segera paham maksud dari ucapan sang bibi. Namun ia memilih untuk menjadi bodoh seperti yang lain.

“Me-nikah?” Ditolehkan segera kepala Leon pada kedua orang tua. “Maksud Ayah dan Ibu, a-ku harus menikah dengannya? Dengan wanita tidak jelas ini?” Sembari memicingkan mata ke samping dengan jijik. Ke arah Nadine.

Demi apa Leon sungguh tidak terima jika ia benar-benar akan dinikahkan dengan wanita tidak jelas yang tidak dikenalnya sama sekali.

“Ayah rasa, kau belum tuli!” sahut Ken sedikit sarkas.

“Sayang....” Digelengkan Ana kepalanya, memperingati sang suami agar tidak keras pada putra mereka.

“Kau juga tahu, Leon! Keluarga kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Sejak kecil hingga sekarang pun Ayah dan Ibu selalu mengajarkanmu untuk selalu menjadi lelaki yang bertanggungjawab.

“Maka, saat ini pun, kau harus menunjukkan rasa tanggung jawabmu terhadap Nona Nadine. Atas apa yang sudah kalian lakukan bersama.

“Kau sangat tahu, bahwa apa yang telah kau renggut dari Nona Nadine adalah sesuatu yang sangat berharga. Meski hal itu terjadi tanpa sengaja.

“Hh! Bagaimanapun juga, Ayah dan Ibu berharap-tidak, ini adalah sebuah perintah! Ayah ingin kau bertanggungjawab seperti apa yang sudah kami ajarkan padamu, selama ini. Kau harus menikah dengan Nona Nadine!”

Ken menutup ucapannya dengan panjang, tegas dan jelas. Tanpa sela untuk Leon menyela.

“Hh..., Ibu...,” desah Leon pada ibunya dengan tatapan penuh harap.

Maaf Leon, Ibu tidak bisa membelamu sekarang! Ibu pun berpikiran sama dengan ayahmu, bahwa kau harus menikah dengannya. Ana menyampaikan hal-hal melalui tatapan matanya pada sang anak.

Leon pun menoleh, melihat, dan langsung melayangkan tatapan tajam ke samping. Tak disangka, pandangan mereka pun bertemu.

Keduanya pun saling menatap, dengan makna yang mereka miliki sendiri-sendiri.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

💕KyNaRa❣️PUTRI💞

💕KyNaRa❣️PUTRI💞

meniikahh

2023-01-07

0

Elisa Nursanti Nursanti

Elisa Nursanti Nursanti

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-12-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!