Ku Jual Harga Diriku Demi Kesembuhan Mama

Ku Jual Harga Diriku Demi Kesembuhan Mama

Kinan

"Anjrit....songong banget jadi cewek", gerutu Nando menuju meja tempat teman-temannya duduk.

"Apaan sih ndo, dateng-dateng udah ngedumel kayak ibuk-ibuk kompleks", ucap Abi dibarengi dengan kedua mata yang tertuju ke arah temannya itu.

"Lo tau gak adek tingkat yang beberapa minggu ini ikut kelas kita, songong banget dia. Diajak ngomong malah acuh", mengambil rokok dari saku celana kemudian ikut duduk bersama kedua temannya.

"Ohhh dia, iya gue tau. Udah beberapa kali kayaknya dia ikut kelas kita, ternyata lo kalah start sama gue hahahaha niat gue SKSD eh dia nya gak ngrespon", tukas Abi santai.

"Anjirrr kenapa selera kita sama sih bi", ucap Nando kesal karena merasa kalah start dari temannya itu.

"Lagi pada ngomongin cewek yang mana? kok kelihatannya gue KUDET", Kalandra menghentikan game yang sedang ia mainkan dan menatap Abi dan Nando.

"Masa lo gak ngeh sama adek tingkat yang ikut kelas kita ndra, kalau gak salah namanya Kinan", ucap Nando, "Dia ikut kelas kita berarti encer juga otaknya", tambahnya lagi.

Kalandra hanya memperhatikan penjelasan dari teman-temannya tanpa merespon, ia tidak tidak terlalu kepo dengan hal-hal yang menurutnya tidak penting.

Kinan adalah mahasiswa semester tiga yang kini ikut kelas kakak tingkat karena nilai IP semester lalu sempurna 4,0 sehingga ia bisa mengambil SKS lebih banyak semester ini.

"Sssttt...sstttttttt", Abi memberikan kode kepada teman-temannya untuk melihat kearah pintu masuk kantin. Kode lirikan mata Abi disambut oleh teman-temannya, otomatis mata mereka serempak tertuju kepada gadis dengan tas slempang hitam dipundaknya. Setelah duduk dimeja kosong tanpa ada satupun teman, gadis itu mengeluarkan bekal makanan dari dalam tasnya.

"Coba gue samperin kali ya", ucapan Abi membuyarkan tatapan teman-temannya kepada Kinan yang sedang asyik menyantap sarapannya

"Iya coba lo samperin, gue pengen tau respon dia", jawab Nando.

Abi segera berdiri menuju tempat duduk Kinan, tapi beberapa menit kemudian ia segera kembali ke mejanya semula dengan perasaan kesal. Sementara dua temannya yang sedari tadi mengawasi dari jauh hanya bisa tertawa lepas melihat Abi dicuekin.

"Sialan, awas lo ya cewek sombong", gerutu Abi.

"Hahaaahaha, lo pikir dia ngebolehin lo duduk di mejanya trus kalian bisa asyik ngobrol gitu bi hhahaha, eh tau nya setelah lo duduk, ditinggal. Berani juga tu cewek sama elo wkwkwk", ledek Nando.

"Emang harus dikasih pelajaran tu cewek," ungkap Abi ketus

"Gimana kalau kita taruhan?", usul Kalandra

"Taruhan? Taruhan buat deketin dia?" tanya Abi.

Andra hanya menanggukkan kepalanya sambil kembali memainkan game dari hanpdhonenya.

"Boleh tu, sekalian kasih pelajaran sama tu cewek karena udah nolak gue sama Nando, nah sekarang coba lo gantian yang maju ndra", ucap Abi menatap Kalandra.

"Kasian banget sih kalian berdua hahahah, cowok yang dicap playboy di kampus ini ditolak sama satu cewek yang sama, ya tuhan", ejek Kalandra.

"Anjrit lo ndraaa....jadi gimana nih? Jadi taruhan gak?", Nando berkata dengan penuh kekesalan.

"Okeeeee kita taruhan. Gue bakal dapetin tu cewek dan ajak dia pacaran. Kalau gue berhasil kalian cukup beliin gue sate sepuluh tusuk, karena itu perkara mudah bro. Tapi kalau gue gagal lo bisa pakek lambhorgini gue sesuka hati kalian", Kalandra berkata dengan penuh percaya diri.

"Naaah gue setuju nih", raut muka Abi tampak sumringah mendengar penawaran dari Andra.

"Gue juga setuju. Tapi kita kasih tenggang waktu ndra, dalam dua minggu lo gak bisa dapetin dia taruhan kita berakhir dan lo harus menyerahkan kunci mobil lo ke kita", jelas Nando.

"DEAL !!!", Kalandra benar-benar percaya diri dengan apa yang ia ucapkan.

"Cewek mana sih yang gak bakal klepek+klepek kalau gue deketin", monolog Andra dalam hati.

"Satu lagi, satu lagi....", Abi menyela pembicaraan, "Biar tambah seru dan menantang, lo juga harus putusin dia setelah satu minggu jadian, gimana?".

"OK DEAL !!", ucap Andra lagi dengan enteng.

"Anjrrriit emang lo ndra", Nando tambah kesal dengan kepercayaan diri Andra.

Siapa sih yang tidak kenal dengan Kalandra Atmaja, laki-laki tampan dengan perawakan tinggi 173 cm dengan kulit sawo matang yang menjadi incaran wanita-wanita dikampus. Hidup dengan previllage sebagai anak dari pengusaha Batubara membuatnya tidak kekurangan materi sedikitpun. Tampangnya terlihat playboy, tapi ia pemilih soal wanita yang ingin dia kencani. Jika tak sesuai dengan hati, it just for fun bagi Andra.

****

"Aku pulaaaang", suara Kinan membuyarkan lamunan ibunya yang sedang asyik merajut didepan TV.

"Sudah pulang sayang," ucap wanita paruh baya mencari sumber suara.

"Iya ma, Cafe sudah sepi pengunjung jadi bisa tutup lebih awal", menaruh tas di sofa, "Mama sudah makan?, tangan Kinan meraih tangan mamanya kemudian menciumnya.

"Belum Kinan, mama nungguin kamu,"

"Nah kan, Kinan kan udah bilang, gak usah nungguin Kinan pulang, mama kan harus minum obat jadi harus makan dulu. Liat sekarang udah jam berapa coba?", menatap ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 21.05 WIB. Kinan segera mencuci tangan dan mengambil dua piring untuk makan dengan mama nya.

"Kinan, kamu jangan capek-capek ya. Mama minta maaf dengan kondisi kita seperti ini, kamu jadi harus banting tulang kerja siang malam", Mama Kinan berkata dengan raut wajah sendu.

"Nggak capek ma, Kinan seneng kok, beneran deh. Yang penting sekarang itu mama harus jaga kesehatan biar sehat terus, bisa nemenin Kinan terus", menatap kedua mata mama nya yang berkaca-kaca.

Mama Kinan hanya bisa mengangguk dengan perasaan bersalah. Perceraian dengan suaminya membuat Kinan kehilangan sosok Ayah yang seharusnya menjadi panutan hidup untuk menapaki masa depannya. Hadirnya orang ketiga dalam rumah tangga mama Kinan membuat hidup mereka berubah tiga ratus enam puluh derajat.

Awalnya ayah Kinan yaitu Pak Mario bermaksud menikah lagi tanpa bercerai dengan istrinya yaitu mama Dahlia. Tapi Mama Dahlia punya prinsip, "Bagaimana bisa dalam satu rumah ada dua ratu" Untuk apa mempertahankan pasangan yang sudah terbagi hatinya, meskipun mama masih mencintai Ayah Kinan, ia lebih memilih untuk menyerah dengan perceraian". Yang lebih menyakitkan, Kinan dan mama nya kenal akrab dengan wanita yang kini menjadi istri Pak Mario.

Pada akhirnya Kinan dan mama Dahlia angkat kaki dari rumah yang hampir dua puluh tahun mereka tempati. Saat ini mereka mengontrak rumah disalah satu perumahan sederhana bersama Bibi Inah, mantan ART yang dulu bekerja di rumah ayahnya Kinan. Bibi Inah sudah tidak memiliki keluarga dikampung, ia memilih ikut dengan mama Dahlia sebagai bentuk balas budi atas kebaikan majikannya selama ini. Berkat bibi Inah Kinan tidak merasa khawatir untuk meninggalkan mama nya dirumah saat ia bekerja.

"Minum obatnya ma, habis itu istirahat ya", ucap Kinan.

"Biar mama cuci dulu piringnya",

"Sudah biar Kinan ja", jawabnya dengan senyum.

Mama Dahlia di vonis kanker darah stadium 4, kini ia menjalani rawat jalan dengan rutin kemoterapi dan konsumsi obat setiap hari. Untuk mengcover itu semua Kinan bekerja menjadi waitres di salah satu cafe ternama di Jakarta, kadang ia juga ikut event-event freelance untuk menambah penghasilan. Dan apakah ayah Kinan tau jika mantan istrinya sakit? Tidak !! mama Dahlia merahasiakan dan menyuruh Kinan untuk diam, ia tidak ingin mantan suaminya iba dengan keadaannya sekarang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!