Arini merapihkan baju bajunya Putrie yang akan dibawa ke kota Padang, Arini diajak Putri untuk menemani Putri selama di kota Padang untuk ketemu sama saudara bapak dan ibu nya yang belum pernah ketemu sama Putri sama sekali.
" Kasihan juga Putri, ketemu sama keluarga besarnya disaat kedua orang tuanya tiada, tapi untungnya pak Ilham ngajak Putri untuk kesana, beruntung sekali Putri dipinang sama Pak Ilham yang selama ini memberikan kasih sayang ke Putri." Ucap Arini, merasa bersyukur karena Putri mendapatkan calon suami yang sudah tahu sifat aslinya dan tahu kebiasaannya sehari hari.
Dilain sisi, Putri siap siap untuk pulang kerja, Putri sengaja merapihkan meja kerjanya lebih awal supaya bisa keruangannya Ilham dulu supaya bisa jalan bareng
" Begini rasanya punya pacar astaga, bahagia sekali." Ucap Putri senyum senyum sendiri, baru pertama kalinya merasakan punya pacar
Putri langsung jalan ke ruangannya Ilham, Putri melihat temen temennya jalan didepan ruangannya langsung membatalkan niatnya untuk keruangan Ilham.
" Buruan yuk ke kampus, hari ini ada kuis kan di kampus, apa om Ilham bakal temenin kita di kampus?" Tanya Vivi penasaran, sebenernha Vivi merasa tidak bebas di kampus pun Ilham menjaga mereka, walaupun alasan Ilham masuk akal tapi membuat Amanda dan yang lain merasa tidak bebas sama sekali.
" Iyah ditemani, tadi Daddy bilang sama saya, yah sudah kita ke ruangan Daddy." Ucap Putri berusaha santai, padahal kesel karena temen temennya harus bareng sama Ilham
Putri dan temen temennya jalan ke ruangannya Ilham, buat diantar dan ditemani selama kuliah, Ilham yang sudah beres langsung jalan keluar ruangannya.
" Hayo kita ke kampus, mumpung masih jam segini kan." Ucap Ilham diambang pintu ruangannya
" Hayo Daddy" Ucap Putri, Putri sengaja membiarkan Amanda, Vivi, Dela, dan Margaretha. jalan duluan sedangkan dibelakang Putri dan Ilham gandengan tangan
Ilham nganter Putri dan temen temennya ke kampus, sudah menjadi kegiatan rutin yang dilakukan Ilham setiap hari, ilham menanyakan tugas kuliah yang kemarin sudah dikerjakan Putri dan temen temennya.
" Alhamdulillah sudah beres semua, tinggal dikasih ke dosen saja om, tugasnya lagi tumben tidak susah." Ucap Amanda dengan sombongnya
" Sombongnya kamu Amanda, awass saja pas dikasih tugas yang sulit jangan protes dan bilang pusing yah." Ledek Vivi dengan terkekeh
" Iyah bener, jangan sibuk cari jawaban loh." Ledek Margaretha tidak mau kalah
' Kalian memang yah, tidak kompak." Protes Amanda kesal, Amanda sejujurnya semakin tidak nyaman berteman sama Dela, Vivi, dan Margaretha. selalu saja berantem yang tidak penting
" Sudah jangan berantem, kesombongan atau tidak tergantung kemampuan menjawab soal soal yang dikasih sama dosen." Ucap Putri belain Amanda
" Cuman Putri yang selalu bicara yang enak didenger, kalian memang temen yang tidak baik." Protes Amanda kesel, Amanda berusaha terus terang sudah tidak nyaman berteman sama Dela, Vivi, dan Margaretha.
" Yah sudah kalo tidak nyaman tidak usah berteman sama kita, kita disini karena Putri mau berteman sama dia karena baik dan pintar. kalo tidak suka yah sudah pergi sana." Tegas Vivi kepancing emosi sama ucapan Amanda
" Punya hak apa ngusir saya hah, om Ilham saja santai kok saya bersahabat sama Putri sejak awal masuk sekolah. jangan rese" Bentak Amanda kesal, bisa bisanya Vivi ngusir Amanda jadi sahabatnya Putri.
" Astaga kalian ini yaah, kalian memang harus dipisah pekerjaannya, sudah tidak berantem terus menerus, saya setuju sama rencana Daddy, yang ingin kalian jadi wakil CEO perusahaan Daddy di beberapa kota, supaya kalian bisa lebih fokus bekerja tidak berantem terus." Lanjut Putri merasa pusing mendengar temen temennya berantem terus.
" Sebelum kalian mulai bekerja sebagai wakil CEO, kalian akan ditreaning dulu kesiapan kemampuan kalian dalam memimpin perusahaan terutama untuk mengkontrol emosi kalian, jadilah pemimpin wanita yang bijaksana dan bisa menjaga lisan dengan baik, ini berlaku untuk Amanda, Dela, Vivi, dan Margaretha. biar kalian selama memimpin perusahaan bisa di hargai sama karyawan dan client kalian nantinya." Tegas Ilham yang tidak ingin temen temennya Putri masih mengandalkan emosi setiap lagi ngobrol
" Jangan bikin Daddy kecewa sama keputusannya untuk memilih kalian sebagai wakilnya, tunjukkan kalo kalian bisa profesional dalam bekerja dan bisa mengatur emosi kalian setiap lagi ngobrol. kita berjuang sama sama dari nol, jadi kita harus sukses bersama dengan jabatan yang sama." Lanjut Putri yang menginginkan sahabat sahabatnya bisa merasakan jabatan CEO walaupun jadi wakil.
" Iyah, maafin kami om Ilham dan Putri" Lanjut Dela, Amanda, Vivi, dan Margaretha bersamaan. merasa menyesal sudah berantem tidak penting
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments