Genathan

Genathan

Awal

Happy Reading All.

***

Waktunya memang tidak lama. Tapi bahagianya, akan selalu teringat selamanya.

***

17 Agustus, dua tahun lalu.

Seorang gadis menyeruak di antara keramaian yang tercipta di lapangan. Matanya menangkap pemuda bertubuh agak gembul di sana. "Kak Her, lihat Kak Gege nggak, ya?" tanyanya begitu sampai di hadapan si pemuda gembul itu.

"Gege? Eh, nggak nih. Maaf, ya." ucap laki-laki tersebut menjawab pertanyaan gadis di depannya tersebut yang kini menghembuskan nafas pelan. Dengan memaksakan senyumnya, ia berterima kasih dan meninggalkan lapangan yang semakin ramai.

Seperti sudah tradisi bahwa setelah upacara Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus, para alumni SMP Titanium akan berkunjung. Tahun ini adalah tahun pertama Genathan menjadi alumni di SMP Titanium. Teman-teman seangkatan Genathan, berdatangan dengan memakai seragam putih abu-abu. Beberapa ada yang memakai tambahan atribut SMA mereka, seperti almamater contohnya.

Namun, sedari tadi Resha tidak menemukan sosok Genathan. Padahal, biasanya cowok itu akan bersama Herlambang—kakak kelas yang tadi Resha tanyai soal keberadaan Genathan.

"Terus gimana, Res? Masih mau lanjut cari atau pulang aja?" tanya seorang gadis yang kini berjalan di samping Resha menatap sahabatnya tersebut dengan iba karena sahabatnya tak juga kunjung menemukan keberadaan laki-laki yang menjadi idola Resha.

Resha hanya diam menanggapi pertanyaan Delia—sahabat Resha yang sedari tadi menemaninya mencari keberadaan Genathan. Detik selanjutnya, ia mengangkat kedua bahu tak bersemangat. "Ya udah deh, pulang aja. Mungkin belum takdirnya ketemu Kak Gege hari ini.”

"Beneran nggak papa?" tanya Delia memastikan.

Resha mengangguk. Mungkin memang seharusnya dari awal ia tidak melakukan ide nekat yang tiba-tiba ada di pikirannya. Menghampiri Genathan dan mengajaknya berfoto?  Sepertinya, Resha harus mengubur keinginannya yang satu itu.

Dengan langkah lemas Resha berjalan menyusuri koridor. Angan-angannya bisa melihat figur dirinya dan Genathan berada dalam satu frame yang sama tidak bisa terwujud hari ini. Entah kapan semesta akan memberinya kesempatan untuk sebentar saja mendapat kenangan yang bahagia bersama Genathan.

"Resha lihat, Res! Itu Res, itu!"

Resha sontak mendongak dan menengok ke kanan dan kiri gelagapan. Tersentak karena Delia menggoncangkan tubuhnya terlalu bersemangat.

"Kenapa, sih, Del? Apa? Ada apa? Ngagetin, ih!" omel Resha kesal.

Delia berdecak. Ia merapatkan tubuh ke samping Resha. "Res, ada Kak Gege itu," bisik Delia berusaha menahan pekikan agar tidak kelepasan lagi. Karena sekarang, cukup banyak pasang mata yang menatap mereka. Resha menajamkan pandangannya mengikuti jari telunjuk Delia. Benar saja, sosok Genathan ada di sana. Dalam balutan almamater berwarna abu-abu tua, membuat cowok itu semakin memesona.

Seketika, dunia Resha menjadi damai. Kebisingan di sekitarnya tidak terdengar lagi. Ia seolah sudah terperangkap dalam pesona seorang Genathan.

"Res, jangan ngelamun dulu. Sana samperin, ajak fotbar," tegur Delia ketika melihat Resha yang hanya diam.

Hanya mendapat bungkam, Delia memukul lengan Resha. Berusaha menyadarkan gadis itu untuk keluar dari dunia lamunan. "Buruan, Res. Ajak fotbar, mumpung orangnya ada."

Resha menggeleng kecil. Nyalinya mendadak menciut. "Takut. Nggak usah, deh. Ayo pulang."

"Tadi udah lo cari kemana-mana ya kali udah dapet dilepas gitu aja. Itu mumpung  ada. Ayo, keburu deket sini!" desak Delia yang gemas sendiri dengan tingkah Resha.

"Tapi, Del-" belum sempat Resha melanjutkan ucapannya kini Delia malah lebih dulu memotong ucapannya tersebut.

"Sekarang atau enggak sama sekali?" potong Delia tegas yang mendapat bungkam dari Resha. Delia berdecak melihat sahabatnya yang terus saja bungkam tersebut.

Selanjutnya, Resha pasrah saja diseret oleh Delia untuk mendekat pada Genathan yang tengah tertawa, bercanda bersama dengan temannya. Begitu sampai di hadapan Genathan, Delia justru memundurkan langkahnya. Mendorong Resha pelan seolah memberi kode untuk segera menyampaikan maksudnya.

Sedangkan Resha sudah mati kutu di tempat. Detak jantungnya melompat-melompat. Berpacu seolah meronta meninggalkan tempat. Dengan tangannya yang sudah gemeteran.

"Halo?" sapa Genathan dengan nada bingung ketika melihat gadis yang tidak ia kenal ada di depannya. Tangan laki-laki tersebut sudah melambai menyadarkan Resha yang masih saja terdiam. Suara Genathan yang menyapa indra pendengarannya membuat Resha kembali pada kesadarannya.

Pelan-pelan, ia mendongakkan kepalanya. Menatap netra beriris hitam terang milik Genathan yang mampu membuatnya jatuh berkali-kali. "Eung ... Kak Ge, bo-boleh ... minta ... foto?” Sebuah kalimat pertanyaan akhirnya dapat ia lontarkan meski harus terbata-bata. Resha menunduk lagi. Takut jika harus mendengar kalimat penolakan yang Genathan beri sebagai balasan.

Tapi di luar dugaan, Genathan justru mengangguk meski awalnya bingung. "Boleh," jawabnya singkat.

Satu kata, tapi mampu membuat Resha bergejolak bahagia. Secara naluri senyumnya mengembang indah begitu saja. "Se-sebentar, Kak." Resha buru-buru menghampiri Delia yang berdiri tidak jauh dari mereka.

Menahan teriakan bahagia dan menjulurkan ponselnya. "Del, Kak Gege mau. Fotoin, ya, Del? Please ...."

Delia tertawa dan mengambil ponsel Resha. "Sini, gue fotoin."

Resha tersenyum ria. Lalu kembali menghampiri Genathan dengan bahagia. Sorakan-sorakan menggoda dari teman-teman Genathan yang lain, ditangkap oleh indra pendengaran Resha. Namun, Resha memilih menulikannya. Walaupun sebenarnya, sorakan itu membuat debaran jantung Resha semakin gila.

"Ciee Kak Gege ciee!"

"Kak Gege, mau foto juga dong."

"Kak Gegee, udah dapet degem uyy."

Genathan hanya tertawa menanggapinya. "Udah, lo pada duluan aja sono," usirnya pada teman-temannya yang sedari tadi mengejeknya. Mereka semua tergelak. Lalu pergi dari parkiran, masih dengan menyoraki Resha dan Genathan.

Kini, mereka berdua berdiri berdampingan. Seulas senyum bahagia terbit dari bibir Resha. Akhirnya hari itu, Resha bisa mendapat satu-satunya kenangan paling menyenangkan bersama Genathan. Berdiri berdampingan, lalu diabadikan dalam sebuah gambar.

Hari itu, Resha bahagia. Benar-benar bahagia. Tapi, malamnya ia baru teringat.

Ia belum memperkenalkan diri.

Apakah Genathan akan mengingatnya lagi ketika mereka bertemu di lain hari?

“Ah kenapa gue segala lupa memperkenalkan diri sih,” rutuk Resha kala itu sambil menatap hasil jepretan Delia yang memperlihatkan dirinya dan Genathan yang bersisian.

Senyumannya mengembang dengan sempurna kala melihat foto tersebut, sepertinya ia harus mencetak foto tersebut dalam ukuran besar selain untuk mengabadikan momennya bersama dengan Genathan juga sebagai apresiasi pada dirinya yang begitu berani mengajak Genathan untuk berfoto bersama.

“Nyali gue ternyata gede juga,” ucap Resha dengan kekehannya.

Kini gadis tersebut sudah merebahkan tubuhnya dengan tangannya yang masih menggenggam ponselnya yang kini masih menampilkan foto dirinya dan Genathan. Bahkan kini Resha sudah mengubah wallpaper maupun lockscreen ponselnya dengan foto yang Resha dapat tadi.

“Cocok sebenernya cuma gue sadar diri dia siapa gue siapa,” ucap Resha dengan dengusanya.  Setelahnya gadis tersebut memutuskan untuk memasuki alam mimpi dengan senyumannya yang masih mengembang. Sepertinya malam ini ia akan bermimpi indah.

***

Hai semua aku balik lagi nih dengan cerita baru dan kisah baru yang pasti gak akan kalah seru dari cerita lain yang aku tulis.

Kali ini aku balik lagi bawa cerita Teenfiction nih, yang spesialnya kali ini aku nulis cerita ini gak sendiri tapi sama temen aku yang namanya Safira.

So, aku harap kalian akan suka sama cerita ini ya.

Jangan lupa buat like, komen, vote, juga love buat tambah ke perpustakaan biar kalian gak ketinggalan update terbarunya.

See you next chapter guys.

Thanks for Reading All.

Jangan lupa buat baca karya aku yang lain juga ya Guys, cek profil buat liat karya aku yang laion. Jangan lupa di follow ya

Terpopuler

Comments

Winsulistyowati

Winsulistyowati

Nyimak n Mampir aku Thor🖐️

2023-05-29

0

TikaPermata

TikaPermata

semangat up nya Thor , ♥️

2022-12-02

0

Tebe'e

Tebe'e

Pembukaan yang menarik 😍

2022-12-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!