Bab.9

Dya tertegun dan mematung diambang pintu kamarnya saat keluar dari kamar melihat adegan tak senonoh antara Kala dan seorang wanita yang tadi siang dia lihat keluar masuk kedalam kamar Kala.

Dya menghela nafas panjang mencoba menenangkan hati dan pikirannya. Dengan kedua tangan yang terkepal kuat Dya mencoba melangkah melewati sepasang kekasih yang tengah memadu kasih dengan begitu intim nya.

Dengan dada yang naik turun karena menahan amarahnya, Dya berjalan melewati dua orang tidak tahu diri itu.

Dengan langkah pasti dan cukup santai Dya berjalan menuju ke arah dapur untuk mengambil satu porsi makan malam lengkap dengan lauknya. Tidak lupa juga Dya membawa satu botol air mineral ukuran besar untuk dia simpan didalam kamar.

Setelah semuanya lengkap ditangan, Dya pun kembali berbalik dan berjalan menuju kearah kamar yang kini dia tempati.

Akan tetapi, saat akan keluar dari ruang makan dan sebelum Dya kembali melewati dua orang laknat itu. Dengan sengaja Dya menyenggol pas bunga yang terletak diatas nakas untuk membuat pas bunga itu jatuh dan menimbulkan bunyi yang cukup nyaring hingga menyadarkan sepasang kekasih yang saling menempelkan tubuh mereka masing masing itu.

Praaannnngggg....

Bunyi pas bunga yang terbuat dari bahan kaca transparan itu saat jatuh dan hancur hingga berkeping keping.

Sontak, hal itu membuat Kala dan sang kekasih dibuat kaget hingga refleks melepaskan diri dari dekapan masing masing.

"Uppsss, sorry. Nggak sengaja. Silahkan dilanjutkan." ujar Dya terlihat santai menyikapi prilaku sang suami yang benar benar tidak bermoral itu. Bermesraan dengan wanita lain di depan istri sendiri.

Kala sendiri hanya bisa terdiam dengan menatap tajam pada wanita yang kini berjalan dengan santainya melewati dirinya dan masuk kembali kedalam kamarnya.

Mengabaikan pecahan pas bunga yang kini berserakan dilantai akibat ulahnya. Dengan rahang yang mengeras Kala mendorong kasar tubuh sang kekasih dan berjalan cepat ke arah kamar Dya.

Sayang langkahnya terlambat hingga saat Kala tiba didepan kamar gadis itu, pintu kamarnya sudah terkunci rapat.

Braakkk...

Braakkk...

Braakkk...

Kala terus menggedor pintu kamar Dya, tapi sayang tidak ada tanggapan dari dalam kamar. Hingga, Emosi Kala tersulut sudah dengan tingkah konyol wanita yang kini berstatus sebagai istri untuknya itu.

"Buka pintunya, dasar cewek ga tahu diri. Buka woy, Loe pikir karena Loe istri Gue Loe bisa seenaknya aja disini? Buka cewek sialan," seru Kala saat Dya tidak kunjung membuka pintu kamarnya.

"Sayang, sudahlah. Lebih baik kita ke apartemenku saja, ya? Disana akan lebih aman," bujuk Angel yang sudah hampir satu tahun ini menjadi kekasih Kala. Namun, hubungan keduanya begitu ditentang oleh Anggara, ayah dari Kala.

Dengan menahan rasa kesal dan marahnya Kala pun akhirnya menuruti permintaan Angel untuk pindah ke apartemen sang kekasih yang tidak jauh dari gedung apartemen miliknya.

Sementara Dya sendiri kini tengah menangis pilu didalam kamar mandi dengan air shower yang mengalir demi menyembunyikan isak tangisnya.

..."Ya Allah, hamba berpasrah padamu. Hamba tahu jika engkau tidak akan memberikan ujian ini tanpa alasan. Apapun alasan dibalik semua ini, hamba mohon kuatkan hati hamba dalam menjalani semua ini."...

Gumamnya berdoa dalam hati disela isak tangisnya. Hingga beberapa saat Dya pun menghabiskan waktunya didalam kamar mandi untuk meluapkan segala kekesalan nya.

*

*

Keesokan pagi nya setelah melakukan sholat subuh. Dya keluar kamar untuk mencuci piring kotor yang semalam Dya bawa kekamar untuk makan malam didalam.

Dan saat Dya keluar bertepatan dengan Kala yang baru saja pulang dengan keadaan yang cukup berantakan.

Awalnya Dya sempat dibuat kaget, tapi detik kemudian, Dya pun berusaha tak peduli dengan pria yang entah kenapa dan karena apa kini muka tampan nya itu dipenuhi oleh luka lebam.

Belum lagi aroma alkohol yang begitu menyengat yang menguar dari tubuh pria itu. Dya hanya melihat sekilas sesudah itu mengabaikan pria itu.

Dengan langkah pasti Dya melewati tubuh Kala begitu saja. Lelah menyikapi sikap sang suami Dya pun mencoba untuk tak peduli lagi dengan nya.

"Heh, Loe ga lihat kalau Gue ada disini?" tanya Kala saat Dya melewatinya begitu saja.

"Lihat," jawab Dya singkat dan tetap melanjutkan langkahnya.

"Terus Loe cuek aja?"

"Terus mau kamu apa dan bagaimana? Bukankah ini semua juga ke inginan kamu?"

"Nyapa kek, tanya Gue kenapa kek? Kok cuek aja?"

"Bukan urusan aku. Kenapa aku harus peduli?"

"Apa Loe bilang? Bukan urusan Loe?"

"Iya, kenapa? Salah lagi? Apa perlu aku rekam semua yang kamu ucapkan selama ini agar kamu tidak lupa siapa yang menerapkan aturan itu?"

*

*

🌸🌸🌸

Terpopuler

Comments

Julia Juliawati

Julia Juliawati

bagus sabar boleh dya tp jgn mau di tindas lawan. g dosa lawan suami g ada akhlak mah

2024-12-15

0

Sulis Tyawati

Sulis Tyawati

sukaaaaa deh Dya bisa lindungin dirinya sendiri. g diem aja d tindas Kala

2025-02-04

0

febby fadila

febby fadila

bagus... nggak ada dosa juga klw ngelawan suami yg nggak ada akhlak kek gitu

2025-01-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!