Cinta Dibalik Persahabatan
Devi adalah gadis dari keluarga yang cukup baik dalam segi keuangan, sehingga Devi yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas (SMA) Berniat untuk masuk ke universitas yang bergengsi di kota tempat ia tinggal.
Meysha, seorang gadis berusia 18 tahun yang juga lulus dari Sekolah menengah Atas (SMA) Dan berita meneruskan pendidikan nya kejenjang perkuliahan, meski awalnya niat meysha di tentang oleh kedua orang tua nya yang saat itu memilih memasukan meysha mondok di pesantren, namun karena usaha meysha yang kuat meyakinkan kedua orang tuanya dan Akhirnya kedua orang tuanya pun Luluh dan menyetujui jika Meysha melanjutkan pendidikan nya dibangku kuliah
Meysha tak lain merupakan sahabat dari Devi, mereka sudah bersahabat sejak awal mereka kenal di sekolah dasar, hingga keduanya slalu memilih aktivitas yang sama, seperti yang sekarang terjadi, saat meysha tau jika Devi akan melanjutkan studi nya ke Universitas Favorit, Meysha pun ikut masuk ke universitas yang sama dengan Devi.
Dengan berbagai alasan, meysha lontarkan kepada kedua orang tuanya, agar kedua nya menyetujui permintaan dari meysha, awalnya memang kedua orang tuanya menolak, tetapi mereka harus menurunkan ego nya demi anak semata wayang mereka.
Devi begitu bahagia saat ia tahu jika sahabat nya mesyha akan tetap satu universitas dengan nya, Devi memang selama ini sudah dekat dengan meysha dan selalu saja bersama kemana pun dan Dimana pun. Mereka memang begitu nyaman ketika berada di tempat yang sama.
Kemudian sehari sebelum mereka masuk ke universitas tersebut, keduanya berbelanja ke mall, dan membeli segala perlengkapan untuk kuliah esok hari.
Hampir 3 jam sudah mereka berada di mall, berkeliling membuat Devi lelah, hingga akhir nya mereka makan dan minum di restoran mall tersebut.
Devi dan Meysha sudah terlihat seperti adik dan kakak, bahkan orang mengira mereka memang saudara yang padahal kenyataan nya, mereka hanya lah teman saja, sedangkan ayah dan ibu mereka jelas saja berbeda.
Setelah dirasa cukup berbelanja, mereka pun memesan tadi online untuk pulang kerumah mereka, dan mereka berbincang bincang tentang bagaimana mereka akan menghadapi dunia mereka yang baru di bangku perkuliahan.
"Gak nyangka ya, kita udah gede aja, perasaan dulu kita masih suka banget main masak-masakan bareng, kalo gue inget-inget konyol banget deh kelakuan kita dulu" kata Devi menahan tawa nya ketika membayangkan permainan yang dilakukan nya bersama Meysha dulu.
"Meskipun konyol begitu lu ingat gak, siapa yang selalu datang kerumah gue dan merengek-rengek minta main masak-masakan, masa lu lupa, atau lu pura-pura lupa ya" kata meysha meledek Devi.
"Sebel deh gue sama elu, sampe sekarang nyebelin nya gak berkurang sedikitpun, gue rasa percuma deh elu belajar selama ini tapi gada yang masuk ke otak lu" kata Devi memandang Meysha dengan tatapan kesal nya.
Disaat mereka tengah berdebat hebat, taxi pun berhenti di depan rumah Devi. Itu sukses membuat keduanya menghentikan perdebatan konyol mereka.
"Gue masuk duluan ya, sampai jumpa, belajar yang bener dirumah, supaya otak lu berfungsi" kata Devi meledek Meysha dan kemudian dengan setengah berlari memasuki rumahnya, karena ia takut terkena layangan sendal yang berasal dari kaki Meysha.
Meysha menarik nafas kasar nya kemudian meminta sopir untuk mengantarkan dirinya pulang kerumah.
🌸🌸🌸🌸🌸
Hari ini merupakan hari pertama meysha maupun Devi menginjak bangku perkuliahan, dan tentunya sebelum melakukan perkuliahan makan adanya Ospek dan pekan ta'aruf yang diadakan oleh pihak kampus.
Saat itu Meysha dan Devi masuk ke kampus, dan ternyata sudah dipenuhi oleh para mahasiswa baru dan kakak senior tentunya.
Ospek berjalan dengan begitu lancar, seperti pada universitas umumnya. Dengan begitu lelah Devi berjalan dengan gontai ke kantin kampus dan di belakang Devi ada meysha yang dengan langkah malas mengikuti Devi.
Sungguh lelah hari ini, karena mereka dikerjai oleh kakak senior, dan pekan ta'aruf juga membuat mereka kelelahan karena harus berdiri dilapangan dan menunggu satu persatu mahasiswa memperkenalkan diri.
Perkenalan tak hanya di lakukan oleh mahasiswa baru saja, tapi juga oleh kakak senior yang tergabung dalam organisasi kampus (DEMA)
Namun saat proses Ta'aruf berjalan, tak di sangka-sangka meysha malah tertarik pada kakak senior nya yang bernama Gio, awalnya mereka tak saling kenal, hingga entah dari mana meysha dengan mudah nya mendapatkan kontak kakak kelas nya tersebut, hal tak terduga terjadi mereka pun akhirnya saling berkomunikasi.
"Kenal kan namaku aku Meysha Aku mengambil jurusan Hukum" kata meysha memperkenalkan diri.
"Gio" jawabnya singkat.
Awalnya Meysha begitu kesal terhadap Kakak senior nya itu, sombong!!! itulah yang ada dalam benak Meysha, Begitulah kesan awal perkenalan mereka berdua.
Sudah beberapa pekan terakhir mereka berkomunikasi, ternyata Gio tak sesombong seperti awak mereka kenal, justru saat ini Gio terlihat lebih terkesan lembut pada Meysha.
Meysha begitu senang akhirnya bisa berteman dengan gio, kakak senior yang menggetarkan hatinya ketika awal melihat nya berada di kampus.
Setelah itu lama kelamaan meysha dan Gio pun dekat sehingga tak lama setelah itu mereka menjalin hubungan tanpa status.
Devi menjadi penyambung lidah kedua, bagi meysha dan Gio, awalnya Meysha dan Gio takut muncul fitnah dari orang sekeliling kampus, jika mereka selalu bertemu dan hanya berdua saja, sehingga mereka akhirnya memutuskan selalu mengajak Devi ketika akan bertemu.
Awalnya Devi kesal karena harus selalu menjadi obat nyamuk keduanya, tetapi lama kelamaan Devi senang karena selalu bisa mengelabui keduanya, yaitu ketika ia menemani keduanya bertemu makan Devi akan di traktir makanan apapun yang Devi mau, sungguh asik makan gratis!!! gumam Devi sambil menyantap makanan nya tanpa menghiraukan sahabat dan kakak senior nya itu.
Sehingga tak berselang lama devi mengenal Rudi, yang tak lain merupakan sahabat dari Gio.
Canggung.! itulah yang dirasakan oleh Devi, ketika gio dan meysha meninggal kan Devi bersama Rudi.
Usut punya usut, ternyata mereka berdua memang sengaja mendekatkan Rudi dan Devi. Agar Devi dan Rudi tak lagi betah menjomblo lama.
Setelah Rudi dan Devi di comblangi oleh Gio dan meysha akhirnya Devi dan Rudi dekat tetapi tentunya bukan hanya dekat sebagai teman biasa tetapi lebih dari sekedar teman biasa. Hehehe.
Hingga saat ini, sering kali mereka berjalan bersama sama sehingga mereka tidak hanya pacaran saja, tapi juga menjadi empat sekawan yang sangat erat.
Bahkan mereka Terlihat sangat kompak Dimata para mahasiswa yang lain yang tentunya menimbulkan sifat iri bagi yang melihatnya.
Ketika ada acara seminar di kantor Pemerintah Pusat, mereka pun pergi bersama sama ke acara tersebut, dan Gio menjadi pembawa acara di acara seminar tersebut dan itu membuat meysha sangat terkagum pada nya, padahal itu terlihat biasa saja bagi yang lain. Dasar Meysha.
Dan yang lebih mengagumkan lagi bagi meysha adalah ketika Gio melantunkan ayat suci Al-Quran.
"MasyaAllah bagus sekali" tutur Meysha kagum pada kemampuan gio.
"Kamu bisa saja" jawab Gio dengan begitu santai, sedangkan meysha Tak henti-hentinya memandang wajah Gio yang tampan.
"Dimana Devi dan Rudi? tanya Gio pada meysha.
"Devi dan Rudi sudah pulang Lebih dulu kata nya ada urusan mendadak" jawab Meysha.
"Mereka memang sangat menyebalkan, pergi barengan pulang nya sendiri-sendiri" kata Gio kesal pada kedua teman nya itu.
"Mereka sudah lupa sama kita yang membuat mereka seperti sekarang ini, dasar mereka kalau sudah bertemu lupa bahwa dunia ini tak hanya di huni mereka saja" kata Meysha menatap langit berwarna biru cerah.
Lama kelamaan menatap langit membuat Meysha jenuh dan bosan, Hingga akhirnya Meysha dan Gio memutuskan untuk jalan-jalan ke taman setelah acara seminar selesai.
Momen romantis pun terjadi diantara mereka saat sedang berada di taman.
"Kau begitu cantik?" ucap Gio memandang Meysha.
Mesyha yang malu mendengar pujian dari Gio pun menundukkan pandangan nya.
"Kamu juga begitu tampan" kata Meysha yang juga mengagumi lelaki itu.
"Jika aku tampan apa itu berarti kau menyukaiku, karena sejujurnya Aku sudah mulai menyukaimu" kata Gio to the Point'.
"Ya aku menyukaimu sekaligus mengagumi kepandaian mu dalam melantunkan Al-Quran, membuat hati ku begitu tenang ketika mendengar nya" kata Meysha.
Gio tersenyum mendengar ucapan Meysha.
Aku Ingin Mengajak mu Berkomitmen, Apa kau bersedia?
Aku akan berusaha menjadikan mu makmum ku, hingga nanti aku datang kerumah mu bersama kedua orang tuaku untuk melamar mu"
Meysha hanya tersenyum menanggapi perkataan tersebut.
Setelah lama berbincang hari pun sudah sore.
"Mari kita pulang" ucap Meysha mengajak Gio untuk pulang.
Gio mengangguk pelan tanda menyetujui ucapan Meysha.
Akhirnya mereka pun pulang bersama, Saat Tiba dirumah Meysha memikirkan perkataan dari Gio hingga berkata dalam hati " bagaimana jika dia melamar ku secepatnya. apa aku siap? sedangkan umurku masih muda begini"
Saat sedang membayangkan hal indah bersama Gio, telepon Meysha berbunyi ternyata yang menelpon adalah Devi sahabatnya.
"Apa kalian sudah pulang dari seminar?" tanya Devi pada meysha.
"Sudah, banyak hal yang ingin aku ceritakan kepadamu, bisa kita bertemu dikampus besok?" tanya meysha pada Devi.
"Iya tentu saja, kalau gitu sampai ketemu besok yah "jawab Devi kemudian memutuskan sambungan telepon.
🌸🌸🌸🌸🌸
Meysha bangun cukup pagi hari ini, karena ia sudah tidak sabar untuk menceritakan tentang dirinya dan gio kemarin.
Setibanya di kampus meysha menceritakan apa yang terjadi saat ditaman kemarin sore, Devi Begitu kaget mendengar ucapan Meysha pasalnya mereka baru kenal 1 Bulan tetapi Gio sudah berani mengutarakan perasaannya.
Sebagai sahabat yang baik tentunya Devi harus menyelidiki Gio terlebih dahulu untuk mengantisipasi kekecewaan yang kemungkinan akan dialami Meysha.
Sedangkan meysha sendiri hanya memikirkan hatinya yang bahagia mendengar ucapan Gio.
Devi menghampiri Rudi dan menanyakan tentang kepribadian sahabatnya itu, tentu saja harusnya Rudi mengetahui seluk beluk Mengenai Gio.
Rudi pun menjelaskan bagaimana kepribadian dari Gio, Bahwa menurut Rudi gio adalah lelaki baik dan tidak akan bersikap aneh.
Setelah dijelaskan oleh Rudi, Devi tidak sepenuh percaya terhadap omongan Rudi karena tetap saja Rudi adalah sahabat Gio dan bisa saja mereka bersekongkol, sehingga mau tidak mau Devi pun akhirnya mengawasi gerak-gerik Gio.
Seminggu sudah Devi mengawasi gerak gerik Gio ketika berada dikampus, bahkan Devi sempat mengikuti Gio kemanapun Gio pergi.
Tetapi tidak ada hal yang mencurigakan dari Gio sehingga Devi berbaik hati untuk membiarkan kedua sahabatnya itu menjalin hubungan. Tentunya tidak lepas dari pengawasan Devi hehehehe.
Karena sibuk memikirkan kebahagian Meysha dan Gio. Devi sendiri lupa akan kisah cinta nya bersama Rudi, Sesungguhnya Devi tau jika Rudi menyukainya nya namun Devi berlagak seperti orang polos yang tidak mengetahui apapun dan itu sangat membuat Rudi kesal, karena Rudi sangat lah menyukai Devi, Gaya tomboy khas Devi yang selalu saja memenuhi pikiran Rudi akhir-akhir ini.😅
Sedangkan Devi sendiri, sibuk dengan tugas yang memenuhi otak nya dan mengabaikan perasaannya itu untuk sementara waktu.
Devi tak habis pikir jika kuliah akan melelahkan seperti ini, Devi menggerutu sambil mengerjakan tugas yang sudah dosen berikan pada nya
"Andai saja aku punya Doraemon, mungkin saat ini aku pengen Doraemon menyiapkan tugasku, kemudian aku bisa tidur dengan damai malam ini" kata Devi yang sibuk mengomel sendiri meratapi tugas dari sang dosen.
"Apakah meysha sudah menyelesaikan tugas ini, jika sudah pun dia pasti tidak akan memberitahu ku dasar pelit sekali dia" kata Devi yang sudah tau sifat sahabat yang sudah ia kenal sejak duduk di bangku sekolah dasar.
Ingin rasanya Devi membanting laptop nya, karena memang otak nya sudah buntu dan tidak bisa lagi untuk dipaksa berfikir, jika sisa ada yang mau membantu ku pasti aku akan sangat bahagia.
Kemudian setelah itu Devi membayangkan betapa indah nya bertemu dengan seorang pangeran tampan dan pangeran tersebut memberikan nya bunga mawar merah yang begitu indah. Kemudian ia menatap sekitar nya dan ternyata mereka berada di sebuah tempat yang romantis untuk dinner. Setelah itu lelaki tampan itu memberikan sebuah kalung yang langsung disematkan di leher jenjang Devi.
"Uhhh bahagianya hati ini" gumam Devi.
masih berlanjut dalam lamunan nya, saat pangeran tersebut membacakan puisi dan menggombali dirinya, lamunan nya harus segera berakhir ketika Devi tanpa sengaja menjatuhkan buku nya ke lantai.
"Ahhh sialan, andai saja semua hayalan itu benar-benar nyata, tentu aku akan menjadi wanita paling bahagia di dunia ini" kata Devi.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Di dalam kamarnya, Rudi sedang berbaring di ranjang sambil menatap layar handphone nya yang ber wallpaper kan foto seorang gadis berambut panjang dan sedikit dengan khas songongnya.
Wanita ini benar-benar mengagumkan sekali, wanita Yang sama sekali tidak bersifat naik ketika berada di hadapan nya.
Rudi tersadar, dan memegang dada nya, ia merasakan jantungnya berdetak dengan begitu cepat. Apa aku sungguh-sungguh sudah menaruh hati pada wanita itu, mengapa rasanya aku sangat sulit sekali menepis bayang wanita itu, ia selalu saja hadir di mimpi ku, Kau harus menjadi milik ku" gumam Rudi.
***Happy reading guys❤️❤️
Tinggalkan Like and Komentar nya, dan apresiasi Karya author dengan memberikan vote ya***.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Rafirafael
hy nama ku rafiraffel.🙏🙏
2023-01-28
0
Masdar krik
.
2022-07-25
0
Molly_El
.
2021-07-06
0