Sebulan berlalu semenjak gio mengetahui alasan Meysha meninggalkan nya.
meysha dan Gio tak saling menyapa.
padahal dalam hati mereka saling merindukan.
Hingga pada saat mereka tak sangka bertemu dikantin kampus, meysha menatap Gio dengan penuh kerinduan begitu juga Gio yang menatap Meysha dengan penuh harap.
"Eh Bang Gio, apa kabar?" tanya meysha pada Gio, ia memberanikan diri untuk menyapa Gio.
"Alhamdulillah aku baik, bagaimana persahabatan kalian? baik2 saja bukan, meski harus mengorban perasaanku" kata Gio dengan ketusnya menjawab pertanyaan meysha.
"Maafkan Meysha" kata Meysha dengan mata berkaca-kaca, tak sanggup menahan sakitnya ucapan Gio.
Karena tidak tahan mendengar ucapan kasar dari Gio. "bodohnya aku mengorbankan perasaan Gio, hanya demi persahabatan ku dengan kak Della, padahal aku sendiri tidak punya alasan meninggal kan Gio. "aku berharap kamu bahagia dengan yang lain bang Gio"ucap Meysha dalam hatinya.
Kemudian dengan langkah lesu, meysha meninggalkan kantin, tempat dimana ia bisa berbicara dengan Gio, meskipun jawaban Gio begitu menusuk bagi meysha.
Meysha menangis sampai di kelas nya, tanpa ia sadari sesosok wanita yang memandang nya dari kejauhan lalu mendekati nya.
"Kenapa menangis? Apa Si brengsek itu menyakitimu" kata Della dengan santai nya.
"Kenapa kakak selalu mengucapkan kata-kata itu, aku tak habis pikir dengan ini semua, aku capek kak dengan semua aturan yang kakak buat selama ini, aku mengorbankan perasaan aku demi persahabatan kita kak, jadi ku mohon berhenti lah menyudutkan Gio, kau sudah puas bukan? hubungan ku dengan Gio berantakan?" kata Meysha yang sudah tidak dapat membendung lagi emosi nya.
Sementara Della terdiam mendengar amarah yang di lontarkan meysha tanpa menjawab nya.
Meysha benar-benar tidak habis pikir dengan Della yang benar-benar egois sekali tanpa mau mengalah sedikit pun.
Tak berselang lama suasana hening, Meysha membanting buku diatas meja kemudian ia pergi menjauh dari Della, entah mengapa rasanya saat ini meysha benar-benar marah pada Della.
🌸🌸🌸🌸
Sementara di lain tempat
Devi dan Rudi sedang kasmaran, ya mereka sedang jatuh cinta, Rudi tak henti-hentinya memuji Devi hingga membuat pipi Devi merona bak bunga mawar yang mekar
Seminggu yang lalu, Devi dan Rudi meresmikan hubungan mereka. Bahagia nya hati Devi saat itu.
Entah siapa yang memulai saat itu.
Rudi mengajak Devi pergi berjalan ke sebuah taman yang sudah di hias dengan banyak bunga, kemudian tersusun rapi sebuah meja yang cukup lebar dan tersedia lilin di meja tersebut.
Rudi dan Devi muncul dengan kondisi mata Devi yang tertutup.
"Kita mau kemana sih ini? kenapa mata ku harus di tutup segala sih" kata Devi.
"Ihhh, udah deh diem aja" kata Rudi.
Saat sampai di sebuah taman, Rudi membuka penutup mata Devi, Kemudian Devi membuka mata nya dan terperangah melihat keindahan taman yang sudah di persiapkan oleh Rudi.
"indah sekali" gumam Devi
"Kau menyukai nya?" kata Rudi bertanya pada Devi.
Devi mengangguk kan kepala nya, kemudian Rudi mempersilahkan Devi untuk duduk, Devi pun menurut.
"Apa ini sungguhan? Rudi? uhhhh tidak ku sangka dia seromantis ini" kata Devi dalam hati nya.
Kemudian Rudi dan Devi, makan malam bersama kemudian mereka berdansa seromantis mungkin.
Kemudian saat Devi tengah makan, tiba-tiba saja Rudi setengah berlutut di hadapan Devi, dan tertampak lah sebuah cincin permata, di dalam sebuah kotak berbentuk love.
"Apa kau bersedia menjadi kekasih ku?" kata Rudi spontan, padahal dalam hati nya tentu saja detak jantung nya sudah tidak karuan lagi, karena ia sungguh Taku Devi menolak cinta nya.
Setelah cukup lama dalam posisi diam, dan tentu saja Rudi menatap wajah Devi, berharap wanita itu memberikan jawaban.
Devi menarik nafas nya dalam-dalam kemudian mengangguk pelan dan tentu nya itu semua terlihat oleh Rudi.
Rudi tersenyum kemudian memasangkan cincin tersebut di jari manis Devi.
Kemudian mereka melanjutkan makan malam mereka hingga selesai, Hari ini merupakan hari paling bahagia bagi Devi dan Rudi.
🌸🌸🌸🌸🌸
Devi dan Rudi mengucapkan janji sehidup semati jika mereka akan senantiasa saling mencintai sampai kapanpun.
Devi dan Rudi bertemu di sebuah kafe.
Devi dan Rudi berbincang mengenai tugas mata kuliah di kampus. tidak ada masalah yang serius untuk hubungan Devi dan Rudi semuanya baik² saja, karena mereka lebih mengutamakan perasaan nya di banding kan dengan ocehan dan omongan orang lain.
"Sayang jangan pernah mengecewakan ku ya, aku sangat mencintaimu" ucap Devi sambil memandang wajah Rudi dan kemudian menyandarkan kepala nya pada dada bidang Rudi.
"Rudi mengecup kening Devi dan berkata aku sangat mencintaimu, aku tidak akan pernah mengecewakanmu percaya lah sayang" Rudi tersenyum sambil mengelus pipi wanita yang begitu ia sayangi.
"Iya aku percaya padamu sayang, tapi ingat ya jaga pandangan nya oke sayang" kata Rudi.
"Bagaimana jika besok kita pergi jalan-jalan ajak meysha dan Gio, dan kita beri mereka waktu untuk berbaikan sayang" kata Rudi tersenyum pada Devi.
"Wah ide yang bagus" kata Devi, kau memang pintar sayang, tidak sia-sia aku menerima mu, kata Devi meledek kekasih nya itu.
Saat itu juga Devi langsung menghubungi sahabatnya itu agar ikut bersama dengan nya dan Rudi.
"Mey besok jalan-jalan yuk untuk menghilangkan pikiran tugas, supaya tidak pusing" kata Devi menelpon Meysha.
"Boleh kemana kita akan pergi" jawab Meysha dengen datar, Devi tau jika sahabat nya itu hati nya tidak tenang.
"Ke taman " kata Devi dengan spontan.
Jam dinding menunjuk kan 10:00 meysha segera bergegas pergi ke taman untuk bertemu dengan sahabat nya.
Namun sampai di taman yang di sebut kanan oleh Devi di telepon, Meysha begitu kaget karena ternyata Devi tidak sendirian saja di taman tersebut, karena Devi bersama Rudi dan Gio.
Meskipun Mey terlihat cuek pada gio, bahkan saat melihat Gio, ia terkesan seperti tak melihat Gio saat itu. namun dalam hati nya ia sangat lah bahagia karna bisa bertemu dengan Gio, dan tentu nya Meysha tau bahwa ini semua adalah kerjaan dari Devi.
Akhirnya mereka pun berbahagia bersama, mulai dari canggung nya Meysha dan Gio pun hilang, dan mereka mulai kembali berbaikan dan tidak lagi saling cuek, Hingga tidak terasa hari sudah mulai gelap.
Mereka pun memutuskan untuk pulang kerumah nya masing-masing.
"Mey gue sama Rudi pulang duluan yah, soalnya Rudi ada urusan" kata Devi yang padahal maksud tersirat nya ialah untuk meninggalkan meysha berduaan dengan Gio.
"Oke dev" balas Mey singkat, karena Meysha sudah tau apa.yang sebenarnya di rencanakan oleh kedua nya.
"Mey mau aku antarkan kamu pulang?
kebetulan arah rumah kita searah kata gio menawarkan diri. meski ia tau meysha pasti akan menolak diri nya.
"Tidak perlu, aku tak ingin kak Della salah paham lagi denganmu, sehingga memperkeruh keadaan" kata meysha to the Point.
"Ayolah Mey" pinta Gio
Della tidak akan tauuu kata gio dengan senyuman khas nya.
Akhirnya meysha dan Gio pulang bersama , tak disangka sampai di rumah Mey , sudah ada Della yang menunggu berjam-jam bahkan sudah 5 jam Della menunggu Mey yang tak kunjung datang.
Dan untuk kesekian kali nya Della marah kepada mey, Untuk kesekian kali nya pula, Della merasa di bohongi oleh Meysha.
Della kecewa kepada mey, karena Meysha lebih rela membohongi Della hanya untuk bertemu dengan Gio.
dengan penuh amarah Della meninggalkan rumah meysha, dan pulang kerumah nya, tanpa meminta izin ia meninggal kan yang punya rumah tersebut, biarlah terkesan tidak sopan yang terpenting adalah diri nya di hargai oleh Meysha.
Mey hanya menangis melihat sikap egois Della, lagi-lagi Mey dibuat bingung harus melakukan apa sekarang, meysha membiarkan Della pergi dengan penuh amarah, di sisi lain pun meysha khawatir terjadi apa-apa pada Della, karena Meysha sangat menyayangi Della.
Mey mengirim pesan via SMS kepada della
"kakak maafin Mey kakak? Mey janji takkan membuat kesalahan itu lagi" Meysha memohon pada Della.
"Kakak jangan marah lagi sama Mey ya" kata meysha masih dengan mode memohon pada dellah meski sama sekali tak ada respon nya.
Meysha terus mengirim kan pesan pada Della, namun semua pesan itu tak di gubris oleh Della yang terlanjur kecewa terhadap kebohongan yang dilakukan oleh meysha, mengapa harus berbohong? itulah yang menjadi pertanyaan nya pada Meysha.
Namun Della menuduh bahwa Meysha melakukan seperti itu pasti sudah dipengaruhi oleh Devi. karena yang Della tau Devi sangatlah mendukung hubungan Mey dan Gio, meski Meysha sudah menentang hubungan meysah dengan Gio, tetap saja Devi berisikeras mempersatukan mereka.
Devi benar-benar menyebalkan. kata Della dengan begitu geramnya pada Devi.
Hal tersebut membuat Della juga membenci Devi yang padahal Devi juga termasuk sahabatnya.
"Mey sudahlah jangan dipikirkan lagi ucap Devi" yang sudah mendengar semua yang terjadi pada Mey dan Gio.
"Tapi dev aku sangat menyayangi kak Della" ucap Mey sambil menangis.
"Tapi kamu juga sayang kan pada bang Gio" tolong Mey liat lah bang Gio yang sudah berjuang demi kamu. meski perjuangan nya tidak kamu hargai, namun dia tetap berjuang Mey. bukalah matamu tutur" Devi
Akhirnya meysha mengeluarkan segala keluh kesahnya kepada Rudi, yang merupakan pacara Devi dan sekaligus sahabatnya.
Mey menceritakan seluruh permasalahan kepada Rudi.
Dan Rudi sangatlah bersimpati kepada mey dan turut prihatin terhadap apa yang dialami oleh Meysha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Endang Astuti
persahabatan yg tulus...
2020-04-24
0