Devi adalah gadis dari keluarga yang cukup baik dalam segi keuangan, sehingga Devi yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas (SMA) Berniat untuk masuk ke universitas yang bergengsi di kota tempat ia tinggal.
Meysha, seorang gadis berusia 18 tahun yang juga lulus dari Sekolah menengah Atas (SMA) Dan berita meneruskan pendidikan nya kejenjang perkuliahan, meski awalnya niat meysha di tentang oleh kedua orang tua nya yang saat itu memilih memasukan meysha mondok di pesantren, namun karena usaha meysha yang kuat meyakinkan kedua orang tuanya dan Akhirnya kedua orang tuanya pun Luluh dan menyetujui jika Meysha melanjutkan pendidikan nya dibangku kuliah
Meysha tak lain merupakan sahabat dari Devi, mereka sudah bersahabat sejak awal mereka kenal di sekolah dasar, hingga keduanya slalu memilih aktivitas yang sama, seperti yang sekarang terjadi, saat meysha tau jika Devi akan melanjutkan studi nya ke Universitas Favorit, Meysha pun ikut masuk ke universitas yang sama dengan Devi.
Dengan berbagai alasan, meysha lontarkan kepada kedua orang tuanya, agar kedua nya menyetujui permintaan dari meysha, awalnya memang kedua orang tuanya menolak, tetapi mereka harus menurunkan ego nya demi anak semata wayang mereka.
Devi begitu bahagia saat ia tahu jika sahabat nya mesyha akan tetap satu universitas dengan nya, Devi memang selama ini sudah dekat dengan meysha dan selalu saja bersama kemana pun dan Dimana pun. Mereka memang begitu nyaman ketika berada di tempat yang sama.
Kemudian sehari sebelum mereka masuk ke universitas tersebut, keduanya berbelanja ke mall, dan membeli segala perlengkapan untuk kuliah esok hari.
Hampir 3 jam sudah mereka berada di mall, berkeliling membuat Devi lelah, hingga akhir nya mereka makan dan minum di restoran mall tersebut.
Devi dan Meysha sudah terlihat seperti adik dan kakak, bahkan orang mengira mereka memang saudara yang padahal kenyataan nya, mereka hanya lah teman saja, sedangkan ayah dan ibu mereka jelas saja berbeda.
Setelah dirasa cukup berbelanja, mereka pun memesan tadi online untuk pulang kerumah mereka, dan mereka berbincang bincang tentang bagaimana mereka akan menghadapi dunia mereka yang baru di bangku perkuliahan.
"Gak nyangka ya, kita udah gede aja, perasaan dulu kita masih suka banget main masak-masakan bareng, kalo gue inget-inget konyol banget deh kelakuan kita dulu" kata Devi menahan tawa nya ketika membayangkan permainan yang dilakukan nya bersama Meysha dulu.
"Meskipun konyol begitu lu ingat gak, siapa yang selalu datang kerumah gue dan merengek-rengek minta main masak-masakan, masa lu lupa, atau lu pura-pura lupa ya" kata meysha meledek Devi.
"Sebel deh gue sama elu, sampe sekarang nyebelin nya gak berkurang sedikitpun, gue rasa percuma deh elu belajar selama ini tapi gada yang masuk ke otak lu" kata Devi memandang Meysha dengan tatapan kesal nya.
Disaat mereka tengah berdebat hebat, taxi pun berhenti di depan rumah Devi. Itu sukses membuat keduanya menghentikan perdebatan konyol mereka.
"Gue masuk duluan ya, sampai jumpa, belajar yang bener dirumah, supaya otak lu berfungsi" kata Devi meledek Meysha dan kemudian dengan setengah berlari memasuki rumahnya, karena ia takut terkena layangan sendal yang berasal dari kaki Meysha.
Meysha menarik nafas kasar nya kemudian meminta sopir untuk mengantarkan dirinya pulang kerumah.
🌸🌸🌸🌸🌸
Hari ini merupakan hari pertama meysha maupun Devi menginjak bangku perkuliahan, dan tentunya sebelum melakukan perkuliahan makan adanya Ospek dan pekan ta'aruf yang diadakan oleh pihak kampus.
Saat itu Meysha dan Devi masuk ke kampus, dan ternyata sudah dipenuhi oleh para mahasiswa baru dan kakak senior tentunya.
Ospek berjalan dengan begitu lancar, seperti pada universitas umumnya. Dengan begitu lelah Devi berjalan dengan gontai ke kantin kampus dan di belakang Devi ada meysha yang dengan langkah malas mengikuti Devi.
Sungguh lelah hari ini, karena mereka dikerjai oleh kakak senior, dan pekan ta'aruf juga membuat mereka kelelahan karena harus berdiri dilapangan dan menunggu satu persatu mahasiswa memperkenalkan diri.
Perkenalan tak hanya di lakukan oleh mahasiswa baru saja, tapi juga oleh kakak senior yang tergabung dalam organisasi kampus (DEMA)
Namun saat proses Ta'aruf berjalan, tak di sangka-sangka meysha malah tertarik pada kakak senior nya yang bernama Gio, awalnya mereka tak saling kenal, hingga entah dari mana meysha dengan mudah nya mendapatkan kontak kakak kelas nya tersebut, hal tak terduga terjadi mereka pun akhirnya saling berkomunikasi.
"Kenal kan namaku aku Meysha Aku mengambil jurusan Hukum" kata meysha memperkenalkan diri.
"Gio" jawabnya singkat.
Awalnya Meysha begitu kesal terhadap Kakak senior nya itu, sombong!!! itulah yang ada dalam benak Meysha, Begitulah kesan awal perkenalan mereka berdua.
Sudah beberapa pekan terakhir mereka berkomunikasi, ternyata Gio tak sesombong seperti awak mereka kenal, justru saat ini Gio terlihat lebih terkesan lembut pada Meysha.
Meysha begitu senang akhirnya bisa berteman dengan gio, kakak senior yang menggetarkan hatinya ketika awal melihat nya berada di kampus.
Setelah itu lama kelamaan meysha dan Gio pun dekat sehingga tak lama setelah itu mereka menjalin hubungan tanpa status.
Devi menjadi penyambung lidah kedua, bagi meysha dan Gio, awalnya Meysha dan Gio takut muncul fitnah dari orang sekeliling kampus, jika mereka selalu bertemu dan hanya berdua saja, sehingga mereka akhirnya memutuskan selalu mengajak Devi ketika akan bertemu.
Awalnya Devi kesal karena harus selalu menjadi obat nyamuk keduanya, tetapi lama kelamaan Devi senang karena selalu bisa mengelabui keduanya, yaitu ketika ia menemani keduanya bertemu makan Devi akan di traktir makanan apapun yang Devi mau, sungguh asik makan gratis!!! gumam Devi sambil menyantap makanan nya tanpa menghiraukan sahabat dan kakak senior nya itu.
Sehingga tak berselang lama devi mengenal Rudi, yang tak lain merupakan sahabat dari Gio.
Canggung.! itulah yang dirasakan oleh Devi, ketika gio dan meysha meninggal kan Devi bersama Rudi.
Usut punya usut, ternyata mereka berdua memang sengaja mendekatkan Rudi dan Devi. Agar Devi dan Rudi tak lagi betah menjomblo lama.
Setelah Rudi dan Devi di comblangi oleh Gio dan meysha akhirnya Devi dan Rudi dekat tetapi tentunya bukan hanya dekat sebagai teman biasa tetapi lebih dari sekedar teman biasa. Hehehe.
Hingga saat ini, sering kali mereka berjalan bersama sama sehingga mereka tidak hanya pacaran saja, tapi juga menjadi empat sekawan yang sangat erat.
Bahkan mereka Terlihat sangat kompak Dimata para mahasiswa yang lain yang tentunya menimbulkan sifat iri bagi yang melihatnya.
Ketika ada acara seminar di kantor Pemerintah Pusat, mereka pun pergi bersama sama ke acara tersebut, dan Gio menjadi pembawa acara di acara seminar tersebut dan itu membuat meysha sangat terkagum pada nya, padahal itu terlihat biasa saja bagi yang lain. Dasar Meysha.
Dan yang lebih mengagumkan lagi bagi meysha adalah ketika Gio melantunkan ayat suci Al-Quran.
"MasyaAllah bagus sekali" tutur Meysha kagum pada kemampuan gio.
"Kamu bisa saja" jawab Gio dengan begitu santai, sedangkan meysha Tak henti-hentinya memandang wajah Gio yang tampan.
"Dimana Devi dan Rudi? tanya Gio pada meysha.
"Devi dan Rudi sudah pulang Lebih dulu kata nya ada urusan mendadak" jawab Meysha.
"Mereka memang sangat menyebalkan, pergi barengan pulang nya sendiri-sendiri" kata Gio kesal pada kedua teman nya itu.
"Mereka sudah lupa sama kita yang membuat mereka seperti sekarang ini, dasar mereka kalau sudah bertemu lupa bahwa dunia ini tak hanya di huni mereka saja" kata Meysha menatap langit berwarna biru cerah.
Lama kelamaan menatap langit membuat Meysha jenuh dan bosan, Hingga akhirnya Meysha dan Gio memutuskan untuk jalan-jalan ke taman setelah acara seminar selesai.
Momen romantis pun terjadi diantara mereka saat sedang berada di taman.
"Kau begitu cantik?" ucap Gio memandang Meysha.
Mesyha yang malu mendengar pujian dari Gio pun menundukkan pandangan nya.
"Kamu juga begitu tampan" kata Meysha yang juga mengagumi lelaki itu.
"Jika aku tampan apa itu berarti kau menyukaiku, karena sejujurnya Aku sudah mulai menyukaimu" kata Gio to the Point'.
"Ya aku menyukaimu sekaligus mengagumi kepandaian mu dalam melantunkan Al-Quran, membuat hati ku begitu tenang ketika mendengar nya" kata Meysha.
Gio tersenyum mendengar ucapan Meysha.
Aku Ingin Mengajak mu Berkomitmen, Apa kau bersedia?
Aku akan berusaha menjadikan mu makmum ku, hingga nanti aku datang kerumah mu bersama kedua orang tuaku untuk melamar mu"
Meysha hanya tersenyum menanggapi perkataan tersebut.
Setelah lama berbincang hari pun sudah sore.
"Mari kita pulang" ucap Meysha mengajak Gio untuk pulang.
Gio mengangguk pelan tanda menyetujui ucapan Meysha.
Akhirnya mereka pun pulang bersama, Saat Tiba dirumah Meysha memikirkan perkataan dari Gio hingga berkata dalam hati " bagaimana jika dia melamar ku secepatnya. apa aku siap? sedangkan umurku masih muda begini"
Saat sedang membayangkan hal indah bersama Gio, telepon Meysha berbunyi ternyata yang menelpon adalah Devi sahabatnya.
"Apa kalian sudah pulang dari seminar?" tanya Devi pada meysha.
"Sudah, banyak hal yang ingin aku ceritakan kepadamu, bisa kita bertemu dikampus besok?" tanya meysha pada Devi.
"Iya tentu saja, kalau gitu sampai ketemu besok yah "jawab Devi kemudian memutuskan sambungan telepon.
🌸🌸🌸🌸🌸
Meysha bangun cukup pagi hari ini, karena ia sudah tidak sabar untuk menceritakan tentang dirinya dan gio kemarin.
Setibanya di kampus meysha menceritakan apa yang terjadi saat ditaman kemarin sore, Devi Begitu kaget mendengar ucapan Meysha pasalnya mereka baru kenal 1 Bulan tetapi Gio sudah berani mengutarakan perasaannya.
Sebagai sahabat yang baik tentunya Devi harus menyelidiki Gio terlebih dahulu untuk mengantisipasi kekecewaan yang kemungkinan akan dialami Meysha.
Sedangkan meysha sendiri hanya memikirkan hatinya yang bahagia mendengar ucapan Gio.
Devi menghampiri Rudi dan menanyakan tentang kepribadian sahabatnya itu, tentu saja harusnya Rudi mengetahui seluk beluk Mengenai Gio.
Rudi pun menjelaskan bagaimana kepribadian dari Gio, Bahwa menurut Rudi gio adalah lelaki baik dan tidak akan bersikap aneh.
Setelah dijelaskan oleh Rudi, Devi tidak sepenuh percaya terhadap omongan Rudi karena tetap saja Rudi adalah sahabat Gio dan bisa saja mereka bersekongkol, sehingga mau tidak mau Devi pun akhirnya mengawasi gerak-gerik Gio.
Seminggu sudah Devi mengawasi gerak gerik Gio ketika berada dikampus, bahkan Devi sempat mengikuti Gio kemanapun Gio pergi.
Tetapi tidak ada hal yang mencurigakan dari Gio sehingga Devi berbaik hati untuk membiarkan kedua sahabatnya itu menjalin hubungan. Tentunya tidak lepas dari pengawasan Devi hehehehe.
Karena sibuk memikirkan kebahagian Meysha dan Gio. Devi sendiri lupa akan kisah cinta nya bersama Rudi, Sesungguhnya Devi tau jika Rudi menyukainya nya namun Devi berlagak seperti orang polos yang tidak mengetahui apapun dan itu sangat membuat Rudi kesal, karena Rudi sangat lah menyukai Devi, Gaya tomboy khas Devi yang selalu saja memenuhi pikiran Rudi akhir-akhir ini.😅
Sedangkan Devi sendiri, sibuk dengan tugas yang memenuhi otak nya dan mengabaikan perasaannya itu untuk sementara waktu.
Devi tak habis pikir jika kuliah akan melelahkan seperti ini, Devi menggerutu sambil mengerjakan tugas yang sudah dosen berikan pada nya
"Andai saja aku punya Doraemon, mungkin saat ini aku pengen Doraemon menyiapkan tugasku, kemudian aku bisa tidur dengan damai malam ini" kata Devi yang sibuk mengomel sendiri meratapi tugas dari sang dosen.
"Apakah meysha sudah menyelesaikan tugas ini, jika sudah pun dia pasti tidak akan memberitahu ku dasar pelit sekali dia" kata Devi yang sudah tau sifat sahabat yang sudah ia kenal sejak duduk di bangku sekolah dasar.
Ingin rasanya Devi membanting laptop nya, karena memang otak nya sudah buntu dan tidak bisa lagi untuk dipaksa berfikir, jika sisa ada yang mau membantu ku pasti aku akan sangat bahagia.
Kemudian setelah itu Devi membayangkan betapa indah nya bertemu dengan seorang pangeran tampan dan pangeran tersebut memberikan nya bunga mawar merah yang begitu indah. Kemudian ia menatap sekitar nya dan ternyata mereka berada di sebuah tempat yang romantis untuk dinner. Setelah itu lelaki tampan itu memberikan sebuah kalung yang langsung disematkan di leher jenjang Devi.
"Uhhh bahagianya hati ini" gumam Devi.
masih berlanjut dalam lamunan nya, saat pangeran tersebut membacakan puisi dan menggombali dirinya, lamunan nya harus segera berakhir ketika Devi tanpa sengaja menjatuhkan buku nya ke lantai.
"Ahhh sialan, andai saja semua hayalan itu benar-benar nyata, tentu aku akan menjadi wanita paling bahagia di dunia ini" kata Devi.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Di dalam kamarnya, Rudi sedang berbaring di ranjang sambil menatap layar handphone nya yang ber wallpaper kan foto seorang gadis berambut panjang dan sedikit dengan khas songongnya.
Wanita ini benar-benar mengagumkan sekali, wanita Yang sama sekali tidak bersifat naik ketika berada di hadapan nya.
Rudi tersadar, dan memegang dada nya, ia merasakan jantungnya berdetak dengan begitu cepat. Apa aku sungguh-sungguh sudah menaruh hati pada wanita itu, mengapa rasanya aku sangat sulit sekali menepis bayang wanita itu, ia selalu saja hadir di mimpi ku, Kau harus menjadi milik ku" gumam Rudi.
***Happy reading guys❤️❤️
Tinggalkan Like and Komentar nya, dan apresiasi Karya author dengan memberikan vote ya***.
Pagi ini Devi bangun kesiangan, karena bergadang mengerjakan tugas semalam, dengan malas ia bangun dari tempat tidur nya, kemudian masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri.
Kemudian setelah itu ia sarapan dan berangkat dengan terburu-buru, Hingga ia tanpa sengaja menabrak satpam kampus, dan kelakukan nya itu, sukses membuat para mahasiswa mentertawakan nya
Devi yang malu saat itu terus saja berjalan dengan menundukkan pandangan nya kebawah, Namun langkah Devi terhenti ketika ada sebuah tangan yang menyentuh pergelangan tangan nya, kemudian Devi menoleh pada orang tersebut, dan ia tersenyum melihat Rudi yang berada dekat dengan nya.
Kemudian Rudi menggandeng tangan Devi dan mengajaknya pergi dari sana. Rudi tersenyum melihat wajah Devi yang bersemu merah.
"Kau semakin cantik saja" kata Rudi pada devi.
"Bisa aja deh kamu, ga mempan gombalannya" kata Devi tersenyum.
"Siapa yang menggombal, aku mengatakan itu apa adanya, dan karena itu memang kenyataan nya" kata Rudi menatap lekat Devi.
Devi yang malu mendapatkan tatapan seperti itu, langsung mengalihkan pandangannya dan kemudian ia pergi dari hadapan Rudi dengan alasan sang dosen yang sudah masuk ke kelas.
Saat ia berjalan dan ingin berpisah dari sana, Devi dan Rudi melihat Meysha dan Gio tengah bermesraan dari tempat yang tak jauh dari Devi dan Rudi duduk.
Devi menatap Rudi, begitu juga sebaliknya, sehingga kemudian mereka canggung, akibat keromantisan kedua sahabat mereka itu.
Setelah meysha dan Gio menjalin hubungan tanpa status. mereka saling memberi perhatian,tak kecuali hal sederhana sekalipun, hingga membuat Devi dan Rudi iri akan keharmonisan mereka.
meysha memiliki sahabat yang juga tak kalah protektifnya seperti Devi yaitu Della.
Della sudah dianggap seperti saudara sendiri oleh meysha, sehingga meysha tidak bisa menolak apapun keinginan dan larangan dari Della.
Della merupakan wanita yang tak bisa di tolak keinginannya, dan dapat dikatakan bahwa keputusan Della adalah keputusan mutlak yang tidak bisa di ganggu gugat.
Dari awal sejak Della mengetahui hubungan yang terjalin antara meysha dan Gio mendapatkan kesan tak baik dari Della. hingga itu membuat meysha khawatir akan hubungannya dengan Gio.
Della selalu saja membawa meyah menjauh dari Devi dan Gio, entah apa yang menyebabkan nya seperti itu pun tak ada yang tahu.
Dan akhirnya benar saja di balik dukungan yang dilakukan oleh Devi, untuk mempersatukan meysha dan Gio di tolak mentah-mentah oleh Della dengan alasan Abdul adalah mahasiswa Play boy yang suka sekali bermain wanita dan karena itu Gio sudah terkenal dengan lelaki mata keranjang dikampus. sehingga Della menolak keras membiarkan meysha untuk berpacaran dengan Gio.
Sungguh alasan yang sangat tidak masuk akal sebenarnya, tetapi semua tetap saja menjadi keputusan meysha, Devi hanya bisa memberikan nya motivasi dan semangat tanpa mencampuri urusan pribadi antar mereka.
karena Devi juga tidak ingin merusak persahabatan nya dengan Della, kakak senior nya itu. Karena akan menjadi runyam jika ia sudah bermasalah dengan wanita yang satu itu.
Della merupakan wanita yang keras kepala dan susah untuk dibujuk, sehingga itu membuat Devi pasrah dan tak ingin ikut campur lebih dalam lagi.
🌸🌸🌸🌸🌸
Sebelum nya, Della sudah meminta meysha untuk memilih antara diri nya dengan Gio.
Mesyha kaget dengan ucapan Della, pasalnya ia tak ingin memilih dan mengapa harus memilih? batin Mesyha.
Mesyha hanya terdiam saja menerima tuntutan Della, karena melawan pun rasa nya percuma.
"Kalau kamu lebih memilih lelaki yang baru kamu kenal Sebulan yang lalu itu, dari pada aku yang sudah bertahun-tahun mengenal mu, kau sungguh keterlaluan" kata Della dengan nada tinggi nya memarahi Mesyha.
" Apa ini pantas kak? apa aku memang harus memilih? kenapa harus ada pilihan?" kata meysha dengan begitu lesuh nya menjawab pertanyaan Della, karena hati nya sudah tidak karuan lagi saat ini.
"Harus memilih, dan yang harus kau pilih aku bukan laki-laki itu, apa hebat nya dia sehingga kau memilih lelaki itu, dia itu penjahat wanita, play boy, sudahlah lupakan dia" kata Della lagi-lagi memaksakan kehendak nya.
Kemudian jam perkuliahan akan segera dimulai, sehingga mau tak mau Della dan Meysha pun kembali ke ruangan mereka masing-masing.
Dijalan menuju ruangan nya,meysha pun teringat akan perkataan Della tadi, Meysha begitu bingung harus memilih Gio atau Della sahabat yang sudah dianggap seperti saudaranya sendiri.
dilema, itulah yang saat ini Dirasakan oleh mesyha, ia benar-benar dalam keadaan yang begitu sulit sekali.
Sejujurnya, meysha begitu mencintai Gio, dan tidak akan bisa menukar gio dengan hal lain, tetapi Della juga merupakan yang terpenting bagi meysha.
Hingga meysha menemui Devi untuk mengungkapkan kebimbangannya.
dilihat nya Devi sedang sok rajin, dan sok fokus membaca buku.
"Sejak kapan, otak lu sepintar itu, baca buku dalam kondisi buku terbalik" kata meysha dengan malas nya menegur sahabat nya itu.
Devi yang Baru saja sadar, langsung membalikkan buku nya dengan posisi yang benar, lalu ia terkekeh geli membayang kan diri nya yang sedari tadi melamun memandang sebuah buku, yang ternyata dalam posisi terbalik. koplak memang!
Kemudian, Meysha membuka pembicaraan kembali.
"Dev, aku bingung harus bagaimana, masa iya sih aku harus memilih antara sahabat dan kekasih, baru kali ini ada pilihan yang dirasa sesulit ini, aku bingung harus memilih kak Della atau Gio" mereka sama pentingnya bagiku, jadi bagaimana aku akan memilih" ungkap meysha dengan mata yang sudah sedari tadi memerah.
"Menurut ku Gio adalah pria yang baik, jika kak Della meminta hal itu dengan alasan konyol, untuk apa kau melakukan nya, kau berhak bahagia dengan cara mu sendiri, kau tak bisa hanya terus saja mengikuti keinginann nya, tapi semua kembali padamu, dan keputusan di tangan mu, aku sebagai sahabat mu hanya bisa menasehati dan memberimu semangat, lagi pula kak della tak mempunyai bukti sehingga menuduh Gio adalah lelaki mata keranjang, atas dasar apa ia mengatakan hal itu apa hanya karena Gio sering bersama wanita, tetapi itu hanya teman sekelas nya. apa itu salah" jawab Devi menasehati meysha dengan cukup baik, karena Devi sudah tidak tahan dengan meysha yang selalu saja menuruti keinginan konyol kak Della
Namun keputusan tetap berada di tangan meysha, Hari demi hari di lalui, dan ternyata Meysha tetap saja memilih Della, tanpa memikir perasaan Gio. Devi sebagai sahabat nya merasa kesal akan pilihan meysha, namun tetap saja Devi tak bisa berbuat apa-apa.
Sehingga meysha menjaga jarak dengan Gio. dan Gio kebingungan atas sikap meysha yang berubah drastis terhadap dirinya. padahal Gio sama sekali tak membuat kesalahan .
Ingin sekali gio mendekati wanita itu dan mengajak nya berbicara, tapi selalu saja meysha mengabaikan nya bahkan meysha tak pernah mengangkat telpon nya mau pun pesan singkat yang di kirim kan oleh Gio.
Gio kecewa atas sikap meysha yang berubah, padahal Gio tak melakukan kesalahan apapun pada meysha, dan jika pun ada masalah mengapa harus di pendam sendiri tanpa mau berbagi dengan gio, sebagai lelaki gio merasa tak dihargai oleh Meysha yang notabene adalah kekasih nya.
"Apa kau melihat meysha? mengapa akhir-akhir ini sikapnya berubah" tanya Gio kepada Devi, Devi kelagapan mendengar pertanyaan gio, pasalnya Devi bingung harus berkata apa saat ini, ia tak ingin meysha dipandang buruk oleh gio, bagaimana pun juga meski meysha memilih Della, tapi semua itu karena keterpaksaan.
Dengan berat hati akhirnya Devi memilih berkata jujur pada Gio meskipun itu akhirnya akan menyakiti. bukan kan lebih baik jujur tapi menyakitkan.
Devi pun menceritakan,cerita yang sudah ia dengar dari meysha, dengan segala kejujuran tanpa ada yang ditambah dan dikurangi. Devi dapat melihat wajah murung dan sendu Gio, rasanya tak tega melihat gio yang biasanya riang menjadi Gio pemurung seperti saat ini.
Dengan muka murung Gio pergi meninggalkan Devi. Devi yang melihat kepergian gio tanpa berpamitan dengan dirinya, menganggapnya wajar, dan Devi mamaklumi sikap Gio.
Gio benar-benar sakit hati akan keputusan yang di ambil oleh Meysha, tanpa persetujuan dari dirinya, sungguh keterlaluan memang.
Sejak saat itu, Gio terus saja berusaha untuk bertemu dengan meysha tapi selalu saja di halangi oleh della, dengan berbagai cara dan usaha dilakukan gio, tetapi tetap saja gagal oleh della.
Della tak membiarkan gio bertemu dengan meysha, karena Della tak ingin gio kembali merusak pikiran Meysha.
Gio merasa prustasi akan semua itu, maka gio pun pasrah tanpa lagi memperdulikan meysha dan ia sudah tidak lagi ingin memperjuangkan gadis itu.
Karena selama ini ia merasa berjuang sendiri akan hubungan nya dengan Mesyha, sedangkan Meysha sendiri tidak ingin berjuang untuknya.
Waktu Terus Hingga selama 6 bulan lama nya, namun Meysha tetap tidak mengklarifikasi mengenai status hubungan nya dengan Gio.
Gio pun sudah mulai enggan membahas apapun yang berhubungan dengan Meysha.
karena ia sudah dalam mode lelah dan bosan.
Devi kecewa terhadap sikap Meysha yang menggantung kan hubungan nya dengan Gio.
"Putuskan saja dia,jika dia tidak menginginkan mu lagi" ucap Devi yang sudah mulai kesal akan sikap Meysha yang acuh tak acuh itu.
"Dia itu sahabat mu, mengapa kau bisa bicara seperti ini, harusnya kau mendukung sahabatmu bukan seperti ini" tutur Gio yang padahal dalam hati nya ia membenarkan apa yang sudah dikatakan oleh Devi.
"Dia memang sahabat ku, tapi sikap nya itu benar-benar membuat ku kesal, bagaimana pun kau teman ku, aku merasakan apa yang ku rasakan saat ini, sudah lah mengurusi percintaan kalian membuat ku lelah" kata Devi marah dan meluapkan emosi nya.
Kemudian Gio pergi meninggalkan Devi dengan perasan kacau mulai menyelimuti hati Gio, entah apa yang harus ia lakukan, karena sampai saat ini meysha tetap tak memberi nya kabar
hingga pada suatu hari, meysha mengirim pesan singkat kepada gio
"assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh bg Gio,maaf jika Mey baru memberi kabar, Mey hanya ingin memberi tahu bahwa Mey ingin memulai kehidupan baru dengan mengikuti syariat Islam, untuk meninggalkan yang namanya pacaran, maaf jika Mey menyakiti perasaan kamu, semoga selalu bahagia dimana pun kapan pun dan dengan siapapun, terimakasih atas semua waktu yang sudah kamu luangkan selama ini"
seketika handphone Gio jatuh dari genggaman gio, ketika gio melihat pesan singkat yang dikirim kan oleh Meysha, Gio sangat terpukul dengan Meysha yang memutuskan hubungan sepihak , dan Gio tau bahwa alasan Meysha tidak sesuai dengan kenyataan , karena kenyataannya Meysha meninggalkan Gio adalah karena tentangan keras dari sahabatnya yaitu Della.
Hari-hari dilalui Gio dengan kesedihan yang sangat mendalam, begitu juga meysha batinnya sangat tersiksa ketika ia meninggalkan orang yang sangat ia cintai.
demi sahabatnya Della , hanya karena meysha tidak ingin Della berbuat nekat menyakiti Gio, karena Della merupakan perempuan paling brutal di kampus, yang tidak segan-segan melakukan apa yang ia mau demi tercapainya keinginan nya, maka dari itu meysha mengambil keputusan ini, dengan harapan bahwa keputusan yang Meysha ambil adalah keputusan yang benar meski harus menyiksa perasaan nya sendiri.
sedangkan Della sangat bahagia karena meysha menuruti kemauannya.
Sedangkan meysha sendiri hanya bisa menerima apapun perlakuan Della, termasuk harus meninggalkan gio, kekasih nya sendiri.
Rasanya ingin sekali Devi memarahi meysha yang bodoh itu, tetapi apalah daya, Devi juga begitu menyayangi sahabatnya yang konyol itu, hingga apapun yang menjadi keputusan meysha, maka dengan berat hati juga Devi menyetujui nya.
Tak henti-henti nya juga Devi selalu menyemangati meysha dan memberinya kekuatan dalam menghadapi masalah yang dihadapi nya saat ini.
Meysha tersenyum memandang Devi, Yang senantiasa mendukung nya selalu, Dan Mesyah bersyukur karena Devi tak ikut marah akan keputusan yang baru saja ia ambil.
"Terima kasih, karena tetap berada di pihak ku, meski kau tau, keputusan yang aku ambil adalah keputusan yang tidak adil, dan menyakiti salah satu dari keduanya" kata meysha dengan menunduk kan pandangan nya, bahkan ia tidak berani menatap Devi uang merupakan sahabat nya sendiri.
"Tidak apa, semoga saja kau tak menyesal dengan keputusan yang baru saja kau ambil, aku hanya bisa memberi mu semangat, dan sudah jangan sedih lagi, dan jangan menekuk wajah mu seperti itu, nanti kau akan kelihatan seperti nenek-nenek" kata Devi mencairkan suasana.
"Enak saja aku yang cantik begini kau bilang nenek-nenek, kalau nenek-nenek cantik seperti aku lalu bagaimana dengan mu yang masih muda, akan kalah dengan nenek-nenek seperti ku" kata meysha memanyunkan bibir nya kedepan dan Meysha sungguh menggemaskan sekali.
Mereka pun pulang kerumah masing-masing dan memesan taxi online, mereka berbincang selama di taxi, hingga sampai di depan rumah Devi.
"Bye, nenek cantik" kata Devi melambaikan tangan nya pada Meysha.
Kemudian hanya dibalas senyuman kecut oleh wanita itu. Lalu setelah taxi tak terlihat lagi, Devi pun masuk kedalam rumah nya.
***Jangan lupa like dan vote nya ya reader.
Sebagi apresiasi pada author yang sudah meluangkan waktu nya untuk membuat karya ini❤️***
Sebulan berlalu semenjak gio mengetahui alasan Meysha meninggalkan nya.
meysha dan Gio tak saling menyapa.
padahal dalam hati mereka saling merindukan.
Hingga pada saat mereka tak sangka bertemu dikantin kampus, meysha menatap Gio dengan penuh kerinduan begitu juga Gio yang menatap Meysha dengan penuh harap.
"Eh Bang Gio, apa kabar?" tanya meysha pada Gio, ia memberanikan diri untuk menyapa Gio.
"Alhamdulillah aku baik, bagaimana persahabatan kalian? baik2 saja bukan, meski harus mengorban perasaanku" kata Gio dengan ketusnya menjawab pertanyaan meysha.
"Maafkan Meysha" kata Meysha dengan mata berkaca-kaca, tak sanggup menahan sakitnya ucapan Gio.
Karena tidak tahan mendengar ucapan kasar dari Gio. "bodohnya aku mengorbankan perasaan Gio, hanya demi persahabatan ku dengan kak Della, padahal aku sendiri tidak punya alasan meninggal kan Gio. "aku berharap kamu bahagia dengan yang lain bang Gio"ucap Meysha dalam hatinya.
Kemudian dengan langkah lesu, meysha meninggalkan kantin, tempat dimana ia bisa berbicara dengan Gio, meskipun jawaban Gio begitu menusuk bagi meysha.
Meysha menangis sampai di kelas nya, tanpa ia sadari sesosok wanita yang memandang nya dari kejauhan lalu mendekati nya.
"Kenapa menangis? Apa Si brengsek itu menyakitimu" kata Della dengan santai nya.
"Kenapa kakak selalu mengucapkan kata-kata itu, aku tak habis pikir dengan ini semua, aku capek kak dengan semua aturan yang kakak buat selama ini, aku mengorbankan perasaan aku demi persahabatan kita kak, jadi ku mohon berhenti lah menyudutkan Gio, kau sudah puas bukan? hubungan ku dengan Gio berantakan?" kata Meysha yang sudah tidak dapat membendung lagi emosi nya.
Sementara Della terdiam mendengar amarah yang di lontarkan meysha tanpa menjawab nya.
Meysha benar-benar tidak habis pikir dengan Della yang benar-benar egois sekali tanpa mau mengalah sedikit pun.
Tak berselang lama suasana hening, Meysha membanting buku diatas meja kemudian ia pergi menjauh dari Della, entah mengapa rasanya saat ini meysha benar-benar marah pada Della.
🌸🌸🌸🌸
Sementara di lain tempat
Devi dan Rudi sedang kasmaran, ya mereka sedang jatuh cinta, Rudi tak henti-hentinya memuji Devi hingga membuat pipi Devi merona bak bunga mawar yang mekar
Seminggu yang lalu, Devi dan Rudi meresmikan hubungan mereka. Bahagia nya hati Devi saat itu.
Entah siapa yang memulai saat itu.
Rudi mengajak Devi pergi berjalan ke sebuah taman yang sudah di hias dengan banyak bunga, kemudian tersusun rapi sebuah meja yang cukup lebar dan tersedia lilin di meja tersebut.
Rudi dan Devi muncul dengan kondisi mata Devi yang tertutup.
"Kita mau kemana sih ini? kenapa mata ku harus di tutup segala sih" kata Devi.
"Ihhh, udah deh diem aja" kata Rudi.
Saat sampai di sebuah taman, Rudi membuka penutup mata Devi, Kemudian Devi membuka mata nya dan terperangah melihat keindahan taman yang sudah di persiapkan oleh Rudi.
"indah sekali" gumam Devi
"Kau menyukai nya?" kata Rudi bertanya pada Devi.
Devi mengangguk kan kepala nya, kemudian Rudi mempersilahkan Devi untuk duduk, Devi pun menurut.
"Apa ini sungguhan? Rudi? uhhhh tidak ku sangka dia seromantis ini" kata Devi dalam hati nya.
Kemudian Rudi dan Devi, makan malam bersama kemudian mereka berdansa seromantis mungkin.
Kemudian saat Devi tengah makan, tiba-tiba saja Rudi setengah berlutut di hadapan Devi, dan tertampak lah sebuah cincin permata, di dalam sebuah kotak berbentuk love.
"Apa kau bersedia menjadi kekasih ku?" kata Rudi spontan, padahal dalam hati nya tentu saja detak jantung nya sudah tidak karuan lagi, karena ia sungguh Taku Devi menolak cinta nya.
Setelah cukup lama dalam posisi diam, dan tentu saja Rudi menatap wajah Devi, berharap wanita itu memberikan jawaban.
Devi menarik nafas nya dalam-dalam kemudian mengangguk pelan dan tentu nya itu semua terlihat oleh Rudi.
Rudi tersenyum kemudian memasangkan cincin tersebut di jari manis Devi.
Kemudian mereka melanjutkan makan malam mereka hingga selesai, Hari ini merupakan hari paling bahagia bagi Devi dan Rudi.
🌸🌸🌸🌸🌸
Devi dan Rudi mengucapkan janji sehidup semati jika mereka akan senantiasa saling mencintai sampai kapanpun.
Devi dan Rudi bertemu di sebuah kafe.
Devi dan Rudi berbincang mengenai tugas mata kuliah di kampus. tidak ada masalah yang serius untuk hubungan Devi dan Rudi semuanya baik² saja, karena mereka lebih mengutamakan perasaan nya di banding kan dengan ocehan dan omongan orang lain.
"Sayang jangan pernah mengecewakan ku ya, aku sangat mencintaimu" ucap Devi sambil memandang wajah Rudi dan kemudian menyandarkan kepala nya pada dada bidang Rudi.
"Rudi mengecup kening Devi dan berkata aku sangat mencintaimu, aku tidak akan pernah mengecewakanmu percaya lah sayang" Rudi tersenyum sambil mengelus pipi wanita yang begitu ia sayangi.
"Iya aku percaya padamu sayang, tapi ingat ya jaga pandangan nya oke sayang" kata Rudi.
"Bagaimana jika besok kita pergi jalan-jalan ajak meysha dan Gio, dan kita beri mereka waktu untuk berbaikan sayang" kata Rudi tersenyum pada Devi.
"Wah ide yang bagus" kata Devi, kau memang pintar sayang, tidak sia-sia aku menerima mu, kata Devi meledek kekasih nya itu.
Saat itu juga Devi langsung menghubungi sahabatnya itu agar ikut bersama dengan nya dan Rudi.
"Mey besok jalan-jalan yuk untuk menghilangkan pikiran tugas, supaya tidak pusing" kata Devi menelpon Meysha.
"Boleh kemana kita akan pergi" jawab Meysha dengen datar, Devi tau jika sahabat nya itu hati nya tidak tenang.
"Ke taman " kata Devi dengan spontan.
Jam dinding menunjuk kan 10:00 meysha segera bergegas pergi ke taman untuk bertemu dengan sahabat nya.
Namun sampai di taman yang di sebut kanan oleh Devi di telepon, Meysha begitu kaget karena ternyata Devi tidak sendirian saja di taman tersebut, karena Devi bersama Rudi dan Gio.
Meskipun Mey terlihat cuek pada gio, bahkan saat melihat Gio, ia terkesan seperti tak melihat Gio saat itu. namun dalam hati nya ia sangat lah bahagia karna bisa bertemu dengan Gio, dan tentu nya Meysha tau bahwa ini semua adalah kerjaan dari Devi.
Akhirnya mereka pun berbahagia bersama, mulai dari canggung nya Meysha dan Gio pun hilang, dan mereka mulai kembali berbaikan dan tidak lagi saling cuek, Hingga tidak terasa hari sudah mulai gelap.
Mereka pun memutuskan untuk pulang kerumah nya masing-masing.
"Mey gue sama Rudi pulang duluan yah, soalnya Rudi ada urusan" kata Devi yang padahal maksud tersirat nya ialah untuk meninggalkan meysha berduaan dengan Gio.
"Oke dev" balas Mey singkat, karena Meysha sudah tau apa.yang sebenarnya di rencanakan oleh kedua nya.
"Mey mau aku antarkan kamu pulang?
kebetulan arah rumah kita searah kata gio menawarkan diri. meski ia tau meysha pasti akan menolak diri nya.
"Tidak perlu, aku tak ingin kak Della salah paham lagi denganmu, sehingga memperkeruh keadaan" kata meysha to the Point.
"Ayolah Mey" pinta Gio
Della tidak akan tauuu kata gio dengan senyuman khas nya.
Akhirnya meysha dan Gio pulang bersama , tak disangka sampai di rumah Mey , sudah ada Della yang menunggu berjam-jam bahkan sudah 5 jam Della menunggu Mey yang tak kunjung datang.
Dan untuk kesekian kali nya Della marah kepada mey, Untuk kesekian kali nya pula, Della merasa di bohongi oleh Meysha.
Della kecewa kepada mey, karena Meysha lebih rela membohongi Della hanya untuk bertemu dengan Gio.
dengan penuh amarah Della meninggalkan rumah meysha, dan pulang kerumah nya, tanpa meminta izin ia meninggal kan yang punya rumah tersebut, biarlah terkesan tidak sopan yang terpenting adalah diri nya di hargai oleh Meysha.
Mey hanya menangis melihat sikap egois Della, lagi-lagi Mey dibuat bingung harus melakukan apa sekarang, meysha membiarkan Della pergi dengan penuh amarah, di sisi lain pun meysha khawatir terjadi apa-apa pada Della, karena Meysha sangat menyayangi Della.
Mey mengirim pesan via SMS kepada della
"kakak maafin Mey kakak? Mey janji takkan membuat kesalahan itu lagi" Meysha memohon pada Della.
"Kakak jangan marah lagi sama Mey ya" kata meysha masih dengan mode memohon pada dellah meski sama sekali tak ada respon nya.
Meysha terus mengirim kan pesan pada Della, namun semua pesan itu tak di gubris oleh Della yang terlanjur kecewa terhadap kebohongan yang dilakukan oleh meysha, mengapa harus berbohong? itulah yang menjadi pertanyaan nya pada Meysha.
Namun Della menuduh bahwa Meysha melakukan seperti itu pasti sudah dipengaruhi oleh Devi. karena yang Della tau Devi sangatlah mendukung hubungan Mey dan Gio, meski Meysha sudah menentang hubungan meysah dengan Gio, tetap saja Devi berisikeras mempersatukan mereka.
Devi benar-benar menyebalkan. kata Della dengan begitu geramnya pada Devi.
Hal tersebut membuat Della juga membenci Devi yang padahal Devi juga termasuk sahabatnya.
"Mey sudahlah jangan dipikirkan lagi ucap Devi" yang sudah mendengar semua yang terjadi pada Mey dan Gio.
"Tapi dev aku sangat menyayangi kak Della" ucap Mey sambil menangis.
"Tapi kamu juga sayang kan pada bang Gio" tolong Mey liat lah bang Gio yang sudah berjuang demi kamu. meski perjuangan nya tidak kamu hargai, namun dia tetap berjuang Mey. bukalah matamu tutur" Devi
Akhirnya meysha mengeluarkan segala keluh kesahnya kepada Rudi, yang merupakan pacara Devi dan sekaligus sahabatnya.
Mey menceritakan seluruh permasalahan kepada Rudi.
Dan Rudi sangatlah bersimpati kepada mey dan turut prihatin terhadap apa yang dialami oleh Meysha
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!