Doctor I'M In Love
"Rasanya kita baru aja nikah ya, Mas? Kurang lebih enam tahun sudah berlalu." Mila berkata sembari bersandar di dada suaminya, dan memakan kacang almond yang sedari dulu setia bersama mereka.
Kevin mencium pucuk kepala Mila penuh sayang. "Ha-ha-ha iya Ayang. Rasanya aku semester lima, kamu mahasiswi baru. Kok berani ngajak kawin anak orang."
"Nikah kali," koreksi Mila. "Lah kamunya aja yang ngebet, aku sih maunya kuliah dulu."
"Kalo kita gak cepat-cepat nikah nanti kamu nyesal lagi," goda Kevin. Sadar akan keterdiaman Mila membuat Kevin salah tingkah. "Eh ... maksudnya bukan gitu Ayang."
"Aku gak suka ya, kamu ngomong gitu."
"Maaf Ayangku, janji gak lagi-lagi deh." Kevin mengankat dua jarinya sambil cengegesan.
“Kita kan udah sering bicarain ini.”
“Iya Ayang, maaf. Emang ini mulut nggak bisa dikontrol.”
"Tapi, ini bukan yang pertama kalinya lho."
"Iya Ayang, namanya juga manusia terlalu tampan. Suka bikin kesel, he-he-he. Kalo sehari aja gak bikin kamu kesel itu nggak puas."
"Terus aja bikin aku kesel."
Langkah kaki terdengar dari arah belakang, sesekali suara tawa khas anak kecil ikut menggema.
"Moma! Popa!"
Melupakan sedikit kesalahan Kevin, dengan beralih ke sumber kebahagiaan. Kebahagiaan Kevin—Mila semakin bertambah dengan hadirnya dua malaikatnya kecilnya. Sepasang anak kembar berusia lima tahun.
"Bikin Uncle pusing lagi hari ini, hm?" Kevin mencubit kedua pipi anak kembarnya.
"Uncle gak pusing, kok Popa!" jawab si cantik dengan polosnya.
"Apaan, gue dibikin malu sama mereka!" seru seorang pria membuat anak kembar itu bersembunyi dalam pelukan Momanya.
"Hitung-hitung latihan kalo lo punya anak nanti," jawab Mila asal.
"Semoga anak gue gak se-aktif mereka berdua, deh!"
"Hati-hati ketula," pesan Kevin dan Mila bersama.
"Sok romantis pake acara bicara barengan."
Kevin terkekeh. "Emang romantis kali, lo nya aja yang baperan gak pernah berubah dari dulu. Masih suka sama bini gue?"
"Boro-boro! Sorry gue udah ada kali."
Kevin berdecih tak percaya, "Sebelum dibawa ke rumah, masih dianggap hoax"
"Liat aja entar," sahut pria itu dengan nada tak bersahabat.
"Uncle, diem dulu dong," tegur si abang.
"Enak aja nyuruh Uncle diem, bayar loh."
Si cantik menhentakkan kakinya. "Dede aduin Oma nih!"
Tahu ancaman itu bukan isapan jempol semata, pria itu lantas memilih diam.
"Moma, Popa celitakan kami waktu Moma dan Popa ketemu dong...." Giliran si Abang yang berkata.
Kevin sedikit bingung, lalu bertanya. "Kok kalian pengen tau cerita itu?"
"Kita disuluh mencelitakan soal olang tua, jadi Dede sama Abang mau celitain Moma sama Popa." Si cantik yang menjawab.
"Bohong tuh, tadi gue denger gurunya gak ada nyuruh begitu."
"UNCLE!!!" Teriak keduanya secara bersama membuat sang paman pergi meninggalkan mereka sebelum sang ratu bersuara.
Mila tersenyum. "Oke, Moma ceritakan. Waktu itu kami ketemunya drama banget, kalo diingat-ingat bikin malu sendiri."
"Kok bikin malu Ma? Kan kita masih pakai baju?" tanya Kendrick.
Kamea memprotes."Tapi kata Popa, pakai baju masih bisa malu Bang."
"Iya Abang tahu, makanya ini nanya sama Moma."
Kevin tertawa, kedua kurcacinya ini benar-benar mengokuti gen anehnya. Sudah tahu kalau istri cantiknya itu akan mengamuk, Kevin menyanggah. "Ada kalanya kita malu disaat pakai baju dan nggak pake baju, intinya kalian dengerin aja ceritanya Moma. Nggak boleh dipotong, sambil makan kacang almond. Setuju?"
"Setujuuu!" Keduanya bersorak.
Kemarahan Mila menguap, sambil tersenyum ia berkata. "Di sini kisah kami bermula."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Dee Azzah
Hai author, semangat up nya ya. Jangan lupa mampir 😊😊
2020-10-14
1
meandyou
Kerennn
2020-08-31
1
Yanti Nayaka
😍😍😍😍😍
2020-08-16
1