Ibuku Selingkuhi Calon Menantu

Ibuku Selingkuhi Calon Menantu

Bab 1

Cintya baru saja lulus dari sekolah SMP. Dia gadis sulung yang sangat manis, lesung pipit di pipi kanan - kirinya membuat seseorang mudah kagum padanya, dia juga ramah dan murah senyum, sehingga banyak teman yang menyukai dirinya.

Siang itu, Cintya dan teman - temannya berkumpul di rumah salah satu teman SMP nya, mereka saling berbicara tentang kelanjutan sekolahnya dan memilih sekolah favorit. Salah satu teman Cintya juga bertanya kepada Cintya, sekolah mana yang akan dia pilih. Tapi Cintya malah berkecil hati, karena ibunya tidak mampu untuk melanjutkan sekolah Cintya yaitu SMA.

Setelah mendapat ijasah dari sekolah, dia berniat untuk kerja agar bisa membantu perekonomian orangtuanya. Sebenarnya Cintya ingin sekali berada di posisi yang sama seperti teman - teman yang lain untuk melanjutkan sekolah SMA, tapi keadaan tidak memungkinkan, buat makan sehari - hari saja seadanya, biaya sekolah SMA cukup banyak, belum lagi untuk beli perlengkapan sekolahnya, butuh uang yang tidak sedikit.

Masih di rumah teman SMP, sambil mengobrol mereka menikmati makanan dan minuman yang di suguhkan oleh tuan rumah. Cintya mengambil sepotong kue, dia mencicipi dan meminum es jeruk yang telah di sediakan, begitu pula dengan teman - teman Cintya.

Salah satu teman Cintya menyarankan untuk masuk ke sekolah yang bebas biaya, supaya Cintya tetap bisa sekolah seperti teman - teman yang lain, tetapi Cintya lagi - lagi teringat beban orang tuanya.

Setiap hari Cintya membaca lowongan kerja yang ada di media sosial. Sepertinya dia tertarik dengan postingan seseorang, untuk bekerja di tempatnya. Dia pun mencoba menghubungi nomor telepon yang tertera pada postingan orang itu. Tempatnya jauh di luar kota, dan setelah di tunjukkan kepada temannya, ternyata itu adalah saudara dari salah satu teman sekolahnya.

"Menurut kamu kalo aku kerja di sini gimana,,? Jadi baby sister" ucap Cintya sambil menunjukan postingan seseorang.

"Tunggu deh, ini kan sodara gue, aku sering loh main kesini, biasanya 5 bulan sekali." jawab dari salah satu teman Cintya.

Ini sangat kebetulan bagi mereka, jadi Cintya tidak perlu khawatir dengan penipuan - penipuan yang sedang marak di berita TV.

Teman Cintya kembali bertanya tentang keberangkatan Cintya. "Lalu kamu mau berangkat kapan cin, aku harap setelah kamu bekerja, kamu tidak lupa yah sama kita semua. Kasih kabar sama kita yah. Kita gak mau kalau setelah selesai sekolah kita, selesai juga persahabatan kita." Ucap teman Cintya yang sedang berhadapan sambil menepuk satu pundak Cintya. Dia pun berjanji bahwa dia tidak akan pernah lupa dengan teman - temannya.

Cintya adalah anak dari Bu Sarah dan Pak Hadi, usia orangtua mereka juga masih cukup muda, keluarga Cintya terdiri dari 3 bersaudara, dia sulung dan mempunyai 2 adik yang masih sekolah. Adik pertama Cintya bernama Arie, dia duduk di bangku SMP kelas VII dan adik kedua Cintya bernama Dinar, dia masih duduk di bangku SD kelas 3.

Cintya ingin sekali membahagiakan keluarganya yang dari dulu hidup serba berkecukupan. Cintya harap setelah bekerja, dia bisa membahagiakan keluarganya, dengan cara mengajaknya liburan, beli sesuatu yang mereka pengin, beli makanan yang enak, dan semua yang diinginkan tercapai.

Ayah Cintya bekerja di sebuah Toko Bangunan. Sudah cukup lama Pak Hadi kerja di situ, hampir semua orang yang berada di toko itu mengenal pak Hadi, dari tua sampai yang muda, dari yang masih bujang sampai yang sudah punya cucu. Sering sekali teman - teman pak Hadi bertamu di rumah, sehingga keluarga Cintya juga mengenal teman - teman pak Hadi termasuk Cintya dan ibunya. Karena mereka yang sering membuatkan kopi untuk tamu ayahnya.

Besok pagi, Cintya mulai pergi merantau untuk bekerja, dia mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibawa. Dia menyiapkan tas ransel besar yang berisi pakaian, alat mandi, alat sholat, dan yang lain. Tidak lupa juga membawa charger Hp.

Dia harus tidur cepat kali ini, karena pagi - pagi sekali dia harus datang ke Terminal untuk menunggu bus jurusan Jakarta. Ini pertama kali dia pergi ke jakarta naik bus sendirian. Dia membunyikan alarm di Hpnya dan mengingatkan ibunya juga untuk membangunkan dia.

"Mah jangan lupa bangunin Cintya yah, soalnya kalo telat bangun nanti ketinggalan busnya" perintah Cintya kepada Bu Sarah.

Ibu Sarah juga berharap anak pertamanya bisa membantu perekonomian keluarga mereka, dia sangat mendukung jika lulus sekolah Cintya langsung bekerja dan menghasilkan banyak uang.

Ibu Sarah sama sekali tidak memikirkan Cintya untuk lanjut sekolah seperti teman - teman yang lain, Bu Sarah pikir, untuk apa sekolah tinggi - tinggi, yang namanya perempuan pasti akan jadi ibu rumah tangga, percuma kalau sekolah tinggi - tinggi. Tidak perlu lagi sekolah tinggi.

Kata - kata itu membuat Cintya berkata demikian. Benar juga kata Cintya. Tetapi terkadang dia ingin seperti teman - teman yang usia segitu masih senang - senang bukan bekerja keras mencari rupiah karena dia baru berusia 15 tahun. Sebenarnya sekolah tinggi juga bisa menjamin pekerjaan, jadi kerjanya bisa terjamin di PT. Lulus SMP paling tidak harus mau kerja seadanya, seperti jadi PRT, dan Baby sister.

Untung saja Cintya sering main ke tetangga yang punya bayi, dia suka menggendong, dan memberi makan bayi, jadi dia sudah tau cara - cara untuk merawat bayi. Dia juga tau cara memandikan dan yang lain. Jadi dia sudah ada pengalaman untuk bekerja sebagai Baby Sister.

Tak lama kemudian Cintya pun tertidur. Baru 15 menit saja dia sudah terbangun, tak nyenyak tidur rasanya, kepikiran kalo besok mau berangkat untuk merantau. Dia mencoba membuka Hpnya untuk memutar lagu - lagu yang bikin dia tidur, dan ternyata itu berhasil membuatnya tertidur lelap, tak lagi terbangun.

5 Jam kemudian.

Alarm berbunyi, karena masih sangat mengantuk jadi dia mengabaikan bunyi alarm yang sudah di atur. Terdengar ketukan pintu dari luar, itu suara ibunya membangunkan Cintya. Saat melihat jam dinding yang ada di kamar Cintya langsung terbangun. Dia keluar dari kamar tidur dan pergi untuk mandi.

"Cintya, selesai mandi kamu langsung makan yah, mamah udah siapin sarapan buat kamu. Kamu harus makan buat isi perut di jalan" ucap ibunya sambil membuka tudung saji di atas meja, dan menyiapkan segelas susu coklat kesukaan Cintya.

Ayah Cintya juga ikut terbangun, dia akan mengantar Cintya ke terminal memakai motor bututnya yang sudah lama belum ganti juga. Cintya tidak pernah malu untuk membonceng motor seperti itu, karena Cintya bukan orang yang punya gengsi tinggi.

Tak lama kemudian Cintya keluar dari kamar mandi, dia masuk ke kamar untuk mengganti baju.

Terpopuler

Comments

TIARA

TIARA

aku mampir ka

2022-11-19

1

Erni Sari

Erni Sari

keren,

2022-10-14

2

🌷𝙈𝙗𝙖 𝙔𝙪𝙡 ☪

🌷𝙈𝙗𝙖 𝙔𝙪𝙡 ☪

hadirooh dimari ☝

2022-10-11

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!