Bab 4

Ternyata calon majikan Cintya itu masih sangat muda, dia adalah wanita karir yang bekerja di kantor. Dia di beri cuti melahirkan hanya dalam waktu 3 bulan saja, sehingga majikan itu membutuhkan baby sister untuk merawat anaknya.

Sampai di rumah calon majikan. Calon majikan mengantar Cintya ke kamar kusus untuk baby sister. Dia meminta Cintya untuk istirahat dulu di kamarnya, dan besok baru mulai bekerja.

Mulai sekarang calon majikan telah resmi menjadi majikan Cintya. Dia meminta Cintya untuk memanggilnya ibu dan bapak. Cintya memasukan tas ranselnya ke dalam kamar. Di kamar itu tersedia lemari untuk menaruh pakaian Cintya, dan TV digital untuk hiburan ketika pekerjaan sudah selesai di kerjakan.

Cintya mulai membereskan pakaian yang dia bawa dari rumah ke dalam lemari yang sudah di sediakan oleh majikan. Rumah majikan Cintya sangat mewah, sehingga membuat Cintya merasa betah dan nyaman tinggal di rumah itu.

Setelah selesai merapikan pakaian dia di lemari, Cintya membuka Hp. Dia teringat dengan kartu nama yang Daniel kasih. "Lebih baik aku save nomernya sekarang, daripada nanti hilang, kan susah" ucap Cintya sambil merogoh saku yang ada di belakang celananya. "Untung aja gak hilang." Ucapnya lagi.

Cintya menyimpan nomor Daniel di Hp Cintya. Sebelum dia memulai pekerjaan pertamanya, Cintya tidak akan membuang kesempatan yang di kasih majikan untuk istirahat sesuka dia. Cintya akan tidur sepuasnya, tapi dia lupa mematikan Hpnya.

Hpnya berbunyi tak henti - henti, suara nada dering telfon terdengar Cintya yang baru saja terlelap. Cintya mengangkat telfon sambil memejamkan mata, dalam telfon itu terdengar suara laki - laki. Cintya langsung membuka mata dan melihat kembali Hpnya. "Ternyata nomer asing yang tidak ada di kontak Hp aku" ucapnya lalu memejamkan mata lagi. Karena tak mau di ganggu, akhirnya dia mematikan HPnya.

*****

Di rumah, Bu Sarah terfikir dengan keadaan Cintya. Dia ingin tau bahwa Cintya sudah sampai di rumah majikan atau belum. Bu Sarah mencoba menghubungi nomor Cintya, tapi tidak bisa. Dia sangat khawatir, karena ini pertama kalinya dia pergi ke luar kota sendiri.

"Bu, Cintya itu sudah besar. Pasti dia baik - baik saja ko di sana. Mungkin Hp Cintya mati kali, makanya gak bisa dihubungin" ucap Pak Hadi sambil menepuk pundak belakang ibu Sarah yang lagi - lagi menghubungi Cintya.

Setelah 2 jam kemudian, Cintya menghubungi ibunya. Cintya bercerita tentang keadaan di sana bahwa dia baik - baik saja, dan mendapatkan seorang majikan yang baik dan juga masih muda. Dia juga mengatakan bahwa majikan Cintya adalah saudara teman SMPnya yang bernama Kiky. Membuat Bu Sarah semakin tenang karena ada orang yang di kenalinya.

*****

Sang majikan memanggil Cintya dari kamarnya, dia meminta Cintya untuk keluar sebentar. Dia memandangi penampilan Cintya dari atas sampai bawah.

Sembari duduk sang majikan bertanya. "Siapa nama kamu,,? Sepertinya kamu masih kecil."

Pikiran Cintya sudah kemana - mana, dia takut kalau sang majikan tau umur Cintya, dia tidak akan di izinkan untuk bekerja. "Saya Cintya, saya baru saja lulus SMP dan umur saya 15 tahun" jawab Cintya dengan wajah menunduk.

"15 tahun,,? Masih kecil yah. Emmm kenapa kamu gak lanjut sekolah,,? Seumuran kamu itu kan seharusnya masih seneng cari ilmu. Kamu sudah tau nama saya belum,,??" Tanya sang majikan yang sudah berhenti menatapi dari atas sampai bawah.

Cintya menjelaskan bahwa dia tidak bisa melanjutkan sekolah karena keadaan ekonomi keluarganya, sang majikan akhirnya mengerti. Dia memperkenalkan dirinya di depan Cintya. Majikan itu bernama Bu Susan, sedangkan suaminya bernama Pak Andi.

Bu Susan bertanya kepada Cintya tentang pengalaman kerja Cintya. "Apa kamu pernah bekerja sebelumnya,,?" Tanya Bu Susan yang masih duduk di sofa.

"Saya belum pernah bekerja bu, tapi saya tau cara merawat bayi yang berusia 3 bulan, karena tiap hari saya ngurus anak tetangga saya, saya mandiin, saya pakein baju, saya suapin, buatin susu dan lain - lain." Jawab jelas Cintya.

Bu Susan kagum mendengar jawaban Cintya, karena kebanyakan anak seusia dia itu hanya mau bermain dengan teman - temannya, dan sibuk dengan gadgetnya.

Hampir saja Cintya lupa sesuatu, Cintya ingin bertanya kepada Bu Susan, apakah teman sekolahnya yang bernama Kiki itu memang benar saudara Bu Susan atau bukan.

"Bu, tunggu sebentar" ucap Cintya menahan Bu Susan yang sudah berdiri dari tempat duduknya, seakan mau pergi lagi.

"Bu, ada yang mau saya tanyakan, apa benar, ibu ini saudara sama Kiky, temen SMP saya..??" Tanya Cintya sambil mengepalkan tangannya ke depan.

Bu Susan kaget kenapa dia bisa tau kalau Kiky itu saudara Bu Susan. "Kok kamu tau,,? Tau dari mana kamu,,, Kiky itu anak dari kakak saya yang tinggal di kampung. Dia akrab yah sama kamu,,?" Tanya Bu Susan makin asyik dengan Cintya, mereka pun saling tanya jawab.

Cintya dan Bu Susan menjadi semakin nyaman dan dekat, karena mereka berdua sama - sama nyambung diajak bicara. Jadi semakin mudah untuk Bu Susan menaikkan gaji Cintya, meskipun dia belum bekerja, tapi angan - angan Bu Susan menilai Cintya dengan baik.

Setelah mereka berdua bicara cukup lama, Bu Susan mempersilakan Cintya untuk istirahat lagi di kamar.

*****

Berkali - kali Roni menghubungi Cintya tak pernah ada respon dari Cintya. Cintya menganggap nomor asing itu tidak penting. "Sombong sekali gadis ini..! Awas saja kamu, pasti bakal aku dapatkan..!" Ucap Roni yang sedang memainkan gadgetnya di kamar sendiri.

Sebenarnya Roni tidak begitu suka dengan Cintya, dia malah lebih tertarik kepada Bu Sarah, ibunya Cintya. Tapi Roni sadar kalau Bu Sarah adalah istri Pak Hadi, dia juga sudah punya 3 anak, jadi ucapan dia yang seakan - akan mengagumi Cintya itu hanyalah kedok belaka, agar dia bisa terus berhubungan baik dengan Bu Sarah.

"Jika tak bisa ku dapatkan ibunya, ku dapat anaknya juga tak masalah, karena dengan aku mendapatkan anaknya, aku bisa makin dekat pula dengan ibunya." Kata Roni sambil menghayal Bu Sarah.

Umur Roni sudah 30 tahun, selisih 2 tahun dengan Bu Sarah. Roni sampai saat ini belum menikah karena dia trauma dengan kejadian seperti dulu, dia pernah di tinggal kekasihnya menikah disaat Roni sedang mengumpulkan modal untuk menikah dengan kekasihnya itu.

Roni sudah banyak berkorban untuk kekasihnya, dia sudah melakukan apa saja yang di mau sang kekasih, tapi balasan semua yang Roni lakukan hanyalah petselingkuhan, dia pergi meninggalkan Roni dan menikah dengan laki - laki lain, itulah alasan mengapa Roni belum meniksh saat ini.

Dia takut hal buruk datang lagi padanya, tapi setelah berusia 30 tahun, dia mencoba membuka hati lagi untuk menyukai seseorang.

Terpopuler

Comments

🌷𝙈𝙗𝙖 𝙔𝙪𝙡 ☪

🌷𝙈𝙗𝙖 𝙔𝙪𝙡 ☪

iihh jelek sekali niat roni..

2022-10-12

1

Rhesinta Saipul

Rhesinta Saipul

next thor

2022-10-11

2

Widi

Widi

Aduh abang Roni, kenapa kau tega sekali mau menikah dengan Cintya karena mau dekat dengan ibu nya, kasihan kalau sampai nikah beneran Cintya jadi korban nya

2022-10-11

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!