"Kamu mau minuman itu,? Ambil saja" kata laki - laki yang memperhatikan Cintya dari tadi. Cintya pun menjawab kata - kata lelaki itu. "Engg...gak makasih" tolak Cintya meskipun dia sangat haus. Laki - laki itu tiba - tiba mengambilkan es soda yang di inginkan oleh Cintya, dia pun memberikan minuman itu kepada Cintya. "Ini minum aja, kamu pasti haus kan, akupun sama" ucap lagi laki - laki yang menggendong ransel itu.
Laki - laki itu meletakkan minuman es soda dingin di samping Cintya. Karena tak bisa menahan rasa haus, Cintya terpaksa mengambil pemberian laki - laki itu. "Makasih. Aku minum yah" ucap Cintya dengan muka polos sambil membuka botol minuman itu. Laki - laki itu duduk di samping Cintya, tapi Cintya malah semakin menjauh. "Jangan takut, aku gak jahat ko." Ucap laki - laki itu.
"Saya dengar tadi uangmu jatuh. Emang kamu mau kemana..?" Tanya laki - laki itu sambil duduk minum es kopi.
"Iya betul, apa kau melihatnya,,? Saya mau ke Jakarta." Jawab Cintya dan balik bertanya lagi.
"Saya sama sekali tidak melihat uangmu. Berarti sama dong, aku juga kebetulan mau ke Jakarta. Oh iya, namaku Daniel barangkali kamu butuh aku, kamu bisa hubungi aku" jawab Daniel sambil memberikan kartu nama yang tertera nomor Hp dia.
Cintya memegang kartu nama itu. Dia masih berhati - hati dan tidak mudah percaya dengan orang yang tidak dia kenal. Tapi kelihatannya laki - laki itu memang baik. Daniel memberikan dua lembar uang merah muda, tapi Cintya menolaknya.
"Tidak perlu terimakasih" tolak Cintya dengan sopan, dia mengangkat tangannya untuk tidak menerima uang itu. "Yasudah, aku masuk ke bus dulu, barangkali butuh bantuan hubungi saja nomor yang ada di kartu namaku." Ucap Daniel dan meninggalkan Cintya di bangku depan warung penjual minuman.
Setelah laki - laki itu pergi, Cintya jadi makin penasaran.
"Arrghhhh.... aku ini, berhentilah memikirkan yang gak penting" ucap batin Cintya sambil membuang botol es soda yang sudah habis ke dalam tong sampah.
Cintya kembali berjalan menuju bus yang di tumpangi tadi. Setelah dia masuk, ternyata laki - laki yang bernama Daniel itu duduk di bus yang sama. Mereka baru sadar, karena sejak awal mereka tidak melihat kanan - kiri. Mereka hanya asik bermain Hp dan mendengarkan musik. Daniel duduk di belakang kursi Cintya, selisih dua kursi.
"Wah, itu kan yang ngasih aku minuman soda, siapa yah tadi namanya, coba aku lihat kartu nama yang dia kasih" batin Cintya sambil mengambil kartu nama di saku celananya. "Daniel namanya. Aku simpen baik - baik deh kartu nama ini, siapa tau aku perlu. Karena disini aku juga gak punya teman" ucap batin Cintya lagi sambil memegangi kursi yang akan diduduki.
Cintya duduk kembali bersama kakek - kakek tadi. Kata supir bus, jurusan Jakarta akan sampai 3 jam lagi. Sambil menunggu sampai di Jakarta, Cintya pun tidur. Kepalanya di tutupi dengan topi rajut berwarna coklat.
*****
Di rumah Cintya.
Teman Pak Hadi yang bernama Roni meminta nomor telepon Cintya dari Bu Sarah. Tanpa pikir panjang Bu Sarah pun memberikan nomor telepon Cintya yang bisa di hubungi.
Setelah meminta nomor Cintya dan lama mengobrol, Roni dan teman lainnya akhirnya izin pulang. Hidangan yang di siapkan Bu Sarah habis tanpa sisa, minumannya juga, pertanda mereka nyaman main disini.
Bu Sarah dan Pak Hadi mengantar teman - teman Pak Hadi sampai di halaman rumah. "Hati - hati yah. sering - sering main, jangan sungkan." ucap Pak hadi sambil melambaikan tangan kepada mereka. Usai mereka pergi, Bu Sarah berbicara dengan Pak Hadi tentang Masa depan Cintya.
"Mas, kayaknya Roni suka beneran deh sama Cintya, gimana kalau kita jodohin dia sama Cintya, dia kan udah kerja lama selama bertahun - tahun, sudah pasti uangnya banyak. Lagian Cintya kan belum punya pacar" ucap Bu Sarah kepada Pak Hadi sambil berjalan pelan dari halaman depan menuju ke ruang tamu.
Pak Hadi duduk sambil memikirkan hal itu, "Bu, Roni kan sama Cintya umurnya selisih banyak. Umur Cintya 15 tahun sedangkan Roni 30 tahun, masa iya sih kita mau jodohin dia" pendapat Pak Hadi tentang perjodohan ibunya itu.
Pak Hadi tidak akan menuntun Cintya untuk harus mau dengan Roni, teman kerjanya. Pak Hadi berfikir bahwa Cintya adalah gadis yang cantik dan masih muda, pasti dia gak akan mau sama si Roni.
3 jam kemudian.
Bus berhenti di Jakarta. Semua penumpang yang punya tujuan Jakarta turun dari bus, tapi Cintya ketiduran. Daniel melihat Cintya masih ada di bus. "Loh ini kan cewe tadi yang gue ajak ngobrol. Kalo gak aku bangunin kasian juga dia nanti kelewatan, yaudah aku banginin" batin Daniel sambil memanggil Cintya dengan kata Hey, karena dia belum tau namanya.
Berkali - kali di sapa tidak bangun juga, terpaksa Daniel melutik lengan Cintya yang tertutup dengan sweaternya. "Hey bangun. Udah sampe nih, kamu mau ketinggalan" ucap Daniel sambil melutik lengan Cintya. Cintya kaget dan terbangun.
"Ya ampun.! Sudah sampe yah ternyata, aku tadi ngantuk banget" ucap Cintya sambil membereskan ranselnya. Daniel menunggu Cintya agar keluar dari bus bersama - sama.
"Ada yang ketinggalan gak,? Coba dicek lagi." Celetus Daniel tegas mengingatkan Cintya supaya tidak ada sesuatu yang ketinggalan. Cintya mengecek semua barang bawaan dia, dan ternyata semua sudah beres, tidak ada satupun yang tertinggal. Cintya dan Daniel keluar dari bus secara bersamaan.
Cintya berdiri dan menatap Daniel diam - diam. "Lumayan juga yah dia, peduli lagi, kalo orang lain kan biasanya masa bodoh sama orang yang gak di kenal" ucap batin Cintya sambil menatap Daniel dan tersenyum sendiri.
Tatapan Cintya tertangkap oleh Daniel yang sedang berdiri menunggu Taxi. "Woy, ngapain senyum - senyum sendiri" ucap Daniel yang melihat Cintya menatapi dirinya dengan senyuman kecil.
Cintya merasa malu, karena tatapan dia tertangkap oleh Daniel. Cintya mencari alasan untuk menjawab pertanyaan Daniel. "Itu tuh, di muka kamu ada nyamuk" ucap Cintya berbohong.
"Nyamuk,,??? Mana ada nyamuk siang - siang begini, aku tau, ini pasti alasan kamu aja biar gak malu natapin aku yang ganteng ini" ucap Daniel dengan percaya diri di campur canda.
Tiba - tiba Taxi yang di tunggu Daniel datang, sementara Cintya masih menunggu calon majikan menjemput dia di tempat itu. Daniel melangkahkan kakinya, dan meninggalkan Cintya. "Aku duluan yah, Taxi yang aku tunggu sudah datang. Kamu hati - hati yah" ucap Daniel dengan penuh perhatian, Cintya pun balik melambaikan tangan kepada Daniel.
Tak lama kemudian, calon majikan Cintya datang menjemput Cintya yang sedang berdiri sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
🌷𝙈𝙗𝙖 𝙔𝙪𝙡 ☪
jgn² cintya kerja nya di rumah daniel
2022-10-12
1
ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐
Masih part 3 nih wah ngga sabar selanjutnya bagaimana
2022-10-11
2
Widi
Sepertinya mereka akan bertemu lagi dan saling jatuh cinta deh
2022-10-11
5