Akhirnya aku tiba di sekolah tepat waktu. Motor yang kami naikipun masuk dan parkir di parkiran sekolah, aku pun turun dari motor dan merapihkan seragam dan ranbut ku yang sempat berantakan terkena angin saat naik motor tadi. Sedang kan orang yang mengantar ku tadi, memarkirkan motor dan berjalan ke arah ku. Tapi bukan nya berhenti,dia lewat begitu sajah di depan ku. Aku sedikit bingung." Mau kemana dia?Bukan nya seharusnya pergi tapi kenapa malah masuk ke sekolah dan mengarah ke ruang guru." Guma ku dalam hati. Karena penasaran aku pun belari mengejarnya.
Aku nga tau harus memangilnya apa.Tapi kalau di lihat dari usianya dia hampir sama dengan guru guru yang ada di sinih, Aku pun memutus kan memangilnya bapa.
"Cepat sekali jalan nya." ucap ku. Lalu aku memanggil nya ke tika jarak kami udah sedikit dekat.
"Pa tunggu?" Dia pun berhenti dan berbalik ke arah ku.
"Ada apa?"tanya nya.
"Ih. Bapa jalan nya cepat sekali." Protes ku setelah berada di hadapannya.
"Salah sendiri kaki mu pendek." ucapnya ketus.
"Bisa ga pa.Bicaranya agak enakan di denger gitu,udah tadi pergi begitu ajah main ninggalin segala.Aku kan mau ngucapin terimakasih atas tumpangan nya." Ucap ku.
"Tidak perlu.Dan kebetulan kita searah." Ucapnya, sambil berlalu.
"Ih.Ni orang main pergi aja." Ucap ku lirih.
"Terserah bapa.Tapi sekali lagi terima kasih." Teriak ku.
"Gapain sih rin? Pagi pagi udah teriak teriak." Tanya sahabat ku Rina, yang entah dari kapan ada di belakang ku. Ternyata Rina tidak sendiri melaikan dengan Reina dan Doni. Mereka ketiga sahabat ku yang selalu bersamaku dalam suka mau pun duka.
"Hello, Karina Adrian Putri. Kenapa pagi Pagi udah teriak teriak. Bisa kau jelaskan?" Tanya Rina yang mengulang pertanyaan nyatadi.
"Apaan sih? Nanyanya sampai gitu amat. Tadi itu ada orang aneh, masa aku mau ngucapin terimakasih. Dia pergi gitu aja." Jelas ku.
"Kaya apa sih orang nya?" Tannya Reina.
"Kaya apa ya?Ya gitu lah,aku males bayanginnya." Ucap ku.
"lsh. Kamumah bikin penasaran Rin." Ucap Rina.
"Udah udah nanti lagi bahas nya, kita ke kelas. Jam masuk sebentar lagi." Ajak Doni.
"Benar tuh. Kita kekelas aja yu, nanti kita dapet SP3 kalau telat." Aku membenarkan per kataan Doni.
"Iya, Sekarang kan mata pelajaran guru Killer tapi cool itu kan?" Ucap Rina, yang sepontan ucapan nya membut kami bergegas pergi kekelas. Hari ini mata pelajaran Kimia. Yang di mana gurunya sangat disiplin, tegas dan tampa ekpresi selalu berwajah dinggin. Dia selalu memgatakan bahwa ketepatan waktu sangat lah penting. Kalau ada yang telat di saat dia mengajar dia tidak segan memberikan peringatan yang tegas, atau SP3 sekaligus. Makanya kami sering menyebutnya Guru Kiler Tapi CooL.
Di dalam kelas
"Untung sajah gurunya belum datang." Ucap Rina. Tak lama dari itu guru itu datang dengan wajah coolnya.
"Selamat pagi." Ucapnya sambil berjalan menuju kursi guru, kami merapih kan duduk, lalu berdoa dan mengucapkan salam. Pelajaran pun di mulai dengan sedikit ketegangan hingga jam mata pelajaran di ganti dengan pelajaran berikutnya.
"Kesel deh, setiap pelajaran ini keringat dingin ku bercucuran. Mengalir deras tampa batas." Ucap Reina yang merutukki nasib nya setiap pelajaran kimia.
"Sabar ya Rei, Apa yang kamu rasain kita juga merasakannya." Ucap Rina dan di iyain oleh Ku dan Doni. Setelah sedikit drama kami pun melanjut kan pelajaran berikut nya, kali ini kami memgikuti pelajarannya dengan tenang dan santai sampai jam istirahat tiba.
"Rin gantin yu! aku udah laper nih."Ucap Doni dan Reina bersamaan.
"Boleh, kebetulan aku juga udah laper" Ucap ku.
"Hey gak bisa, Karin ngantinnya bareng aku. kalian pergi saja sanah berdua, Jangan ganggu aku sama Karin." Ucap Rina sewot.
"Ih kau ini larang larang. Emang kau emanya,so gatur." Ucap Reina ga kalah sewot
"Tau nih nene lampir." Sambung Doni.
"Biarin kalo aku emanya kenapa." Balas Rina.
"Iiiiih serem." Ucap Reina dan Doni bersamaan.
"Kalian ini selalu aja berdebat, ayo aku udah lapernih." Ucap ku sambil berlalu.
"Tuh Karin pergikan.Rin tunggu?" Teriak Rani mengejarku di ikuti Raiena dan Doni.
Aku ta memperdulikan teriakan ketiga sahabat ku dan terus berjalan menuju kantin, tapi saat mau belok kearah kantin aku ga sengaja menabrak seseorang, dan hampir sajah aku terjatuh tapi dengan sigap dia menarik tangan dan menyangah punggunku hingga aku tidak terjatuh. Untuk sesaat mata kami bertemu, aku tersadar dan menjaga jarak. "Cantik." Ucapnya lirih tapi masih bisa aku dengar.
"Maaf." Ucap ku.
"Ya,lain kali hati hati." Ucapnya sambil tersenyum. Untuk sesaat aku terpana melihat senyumannya.
"senyuman yang indah" Gumma ku.
"Apa ada yang sakit?" Ucapnya kembali.
Aku mengelengkan kepala, lalu pergi melajutkan niat ku untuk ke kantin karena perut ku sudah benar benar laper. Setiap hari aku selalu melewatkan sarapan pagi karena ltu aturan yang harus aku taati. Setibanya di kantin ketiga sahabat ku sudah duduk di meja yang ada di kantin itu. Rina melambaikan tanggan nya dan aku pun bergabung dengan mereka.
"Aku pesenin ya Rin.mau apa?" Tanya Rina.
"Mie ayam dan mimun nya air mineral aja." Ucap ku. Rina dan Reina berlalu
"Rin, perasaan tadi duluan abis dari man dulu." Tanya Doni.
"Oh, itu abis ketemu pangeran." Ucap ku
"Ih, di tanya apa jawab apa." Kesal Doni. Talama makana datang dan kami pun makan makan tersebut, sampai bel istirahat berbunyi kami pun kembali kekelas. Tapi tiba tiba seseorang memangilku
"Karina Adriana Putri?"
"Ya."
*****
Diruang kepala sekolah.
"Alhamdulilah. Sekali lagi saya ucap kan terima kasih karena Tuan Adrian bersedia bergabung di sekolah ini." Ucap kepala sekolah dengan senangnya. Karena dia tidak menyangka seorang Adrian Wijaya mau bergabung di sekolahnya sebagai guru. Ini suatu kehormatan terbesar bagi sekolahnya.
"Iya pa,Sama sama. Semoga saya bisa membantu bapa, mendidik anak anak di sekolah ini agar lebih baik." Ucap Adrian.
"Saya percaya pa Adrian bisa memberikan contoh terbaik bagi anak anak disinih."
"Semoga sajah begitu, Dan satu hal lagi,saya minta tolong rahasiain indentitas saya yang sebenarnya.Saya inggin guru,stap sekolah dan semua murid yang ada di sekolah ini hanya mengetahui kalau saya hanya seorang guru bukan hal lain." Ucap Adrian tegas.
"Baik Tuan, saya mengerti maksud anda."
"Baiklah kalau begitu saya permisi."
"Silakan Tuan. Sekali lagi saya ucap kan terimakasih dan selamat bergabung di SMAN NUSA BAKTI." Ucap kepala sekolah dan menjabat tangan ku. Lalu aku meninggal kan ruangan kepala sekolah.
Aku berjalan di kolidor sekolah, dan ta segaja aku melihat gadis itu sedang berjalan bersama ketiga temannnya menuju arah tangga. Namun langkah mereka terhenti ketika salah satu siswa menyapanya, Aku memperhatikan aktivitas mereka yang entah mengobrol apa. Saat langkah ku sudah mendekat, mereka menghentikan obrolanya dan menberikan salam kepada Ku, Aku hanya menganggukan kepala. Mata ku tak senggaja melihat ke arah gadis itu, dan mata kami pun saling bertemu. Pandangan kami teralih kan ketika seseorang mamangil ku dari arah belakang dan bejalan mendekat ke arah kami.
"Rian tunggu?" Teriaknya.
Aku melihat kearahnya dan ternyata dia sahabat ku Abimanyu. Dia salah satu pengajar di sekolah ini dengan mata pelajaran kimia, setelah jarak kami dekat, dia pun berhenti. Namun pandangan nya teralih kan ke lima siswa yang berada di hadapan ku.
"Apa yang sedang kalian lakukan?Apa kalian tidak mendengar bel masuk?" Ucap nya tegas.
"Ya pa maaf, Kalau begitu kami permisi." Ucap salah satu dari kelima siswa itu,Lalu merekapun pergi.
"Ya,Seharus nya itu yang kalian lakukan pergi kekelas bukan nya mengobrol." Ucap Abimanyu ke lima siswa itu.
Meraka pun pergi menaiki anak tangga untuk ke kelas yang letaknya di lantai dua. Namu di saat Abi memanggil nama ku gadis itu menghentikan langkahnya dan melihat kearah ku lagi, Aku pun melihat ke arah nya sambil mendengar kan Abi bicara yang sedikit tidak terdengar karena aku kurang fokus. Pikiran ku sedikit telalih kan ke arah gadis itu.
"Ian..Rian?"
"Eh.iyah kenapa?"
"Kenapa sih lo. Apa yang lo liat?" Tanya Abi yang pandangannya mengikuti ke arah pandangan ku melihat.
"Oh. Ternyata seorang Adrian Wijaya terpesona oleh seorang siswi SMU." Ucap Abi sambil tersenyum jahil.
Setelah mendengar ucapan Abi, Aku melihat ke arah Abi dan berusaha untuk mengalih kan pemikiran nya." Hilang kan pemikiran konyol mu, Ayo kita pergi dari sinih." Ucap ku sambil berlalu meninggal kan Abi yang masih tersenyum jahil.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Bintang Ray234🌸🌸
Semangat terus ya buat kaka Author juga sukses terus ya buat karya karya kaka yang lainnya☺️🌸🌸✨🙏
2023-03-31
2
jangan lupa mampir di karyaku juga ya dan beri dukungannya. sekalian boleh minta folback nya agar bisa berteman
2023-03-14
1
𒁍⃝Ғνᷤcͣκᷜɪͭиͥʙ⨻ꚃтʌʀÐ︎᚛➢
Masih banyak kata yang typo dan kurang lengka kak😄
2023-03-11
0